Dalam novel ini menceritakan tentang cinta dan kehidupan yang dilalui oleh karakter utama wanita bernama Erina Johnson yang menjadi Queen Bee di kampusnya namun ia juga memiliki banyak kebiasaan buruk dan juga menjadi pimpinan sebuah geng yang suka membully mahasiswa lainnya. Sedangkan karakter utama pria adalah Julius Nathan Alexander yang memperkenalkan dirinya sebagai Jonathan, ia menjadi mahasiswa pindahan dari luar negeri yang ternyata menyimpan banyak sekali rahasia dalam hidupnya termasuk berbagai kemampuan khusus yang tidak dimiliki oleh manusia pada umumnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon tuina 24, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Video Yang Viral
"Hey bro, terima kasih banyak!" ujar pria itu sambil memeluk tubuh Nathan saat ia mengembalikan gitarnya padanya.
"Aku belum pernah mendapatkan uang sebanyak ini sebelumnya" ujar pria itu sambil berkaca-kaca menatap tumpukan uang apresiasi yang diberikan oleh orang-orang yang berkumpul di sekitar sana menikmati penampilan Nathan dan Erina barusan.
"Sesuai dengan janjiku, ini untukmu... sampai jumpa" ujar Nathan yang hanya tersenyum sambil menepuk bahu pria itu lalu memberikan uang sekitar 1300 an dolar yang ada di dalam dompetnya untuk pria itu yang membuat pria itu semakin melotot menatapnya dengan penuh rasa tidak percaya karena pria muda ini dengan sangat mudahnya memberikan uang sebanyak itu yang bahkan jauh lebih banyak dari gaji yang ia terima selama sebulan bekerja di restoran.
"Dan ini bonus dariku, terima kasih sudah meminjamkan gitar itu pada pacarku... Bye, bye" ujar Erina yang memberikan uang sebanyak 1000 dolar yang ada di dompetnya saat ini.
"Terima kasih! Terima kasih!" ujar pria itu membungkuk beberapa kali kepada sepasang kekasih yang sudah berjalan pergi meninggalkannya disana sendirian lagi, lalu dengan cepat ia membereskan uang-uang yang memenuhi box gitarnya itu agar tidak dirampok oleh orang lain yang mungkin akan memiliki niat buruk setelah melihat uang sebanyak itu.
Begitulah malam yang indah itu berakhir begitu saja disana. Sementara Nathan mengantar Erina sampai ke rumahnya lalu memberikan ciuman singkat sebelum Erina masuk ke dalam rumahnya dan Nathan pergi dari sana dengan mobilnya. Saat Erina masuk ke dalam rumahnya, ia melihat ayahnya sedang bersantai di ruang tamu.
"Malam ayah" sapa Erina dengan begitu ceria, wajahnya yang terlihat berseri-seri sehingga ayahnya bahkan tidak perlu bertanya untuk tahu kalau putrinya ini sedang sangat bahagia.
"Kenapa? Kencan hari ini dengan tuan muda keluarga Alexander itu sangat menyenangkan kah?" tanya ayahnya menggoda Erina yang terlihat sangat bahagia saat ini,
"Tentu saja! Aku benar-benar tidak salah memilih seorang pria, dia adalah orang yang paling sempurna untukku ayah..." sahut Erina dengan penuh percaya diri dan bangga di depan ayahnya.
"Jadi dia sudah tidak berusaha lari lagi darimu putriku sayang?" tanya ayahnya yang membuat Erina mengerutkan keningnya karena merasa terganggu dengan apa yang barusan ayahnya ini katakan padanya.
"Huh? Kenapa ayah tahu? tunggu! jangan bilang ayah memerintahkan para bodyguard itu untuk memata-matai semua hal yang aku lakukan lagi?! ayah bilang tidak akan melakukannya lagi!" ujar Erina sambil memukuli ayahnya yang disambut gelak tawa oleh ayahnya itu.
"Tidak sayang... Tenanglah, hahaha hey... Berhenti memukuli ayahmu sayang" ujar ayahnya sambil tertawa pelan dan melindungi dirinya dengan tangannya sebagai tameng.
"Bohong! Jika tidak maka ayah tidak akan tahu detail apa yang aku lakukan! dasar pembohong!" ujar Erina sambil melipat tangannya di depan dadanya.
"Tidak sayang... Ayah tidak memerintahkan mereka untuk melaporkan setiap gerak gerikmu lagi, ayah hanya menyimpulkan dari laporan singkat yang mereka berikan setiap harinya... Jadi benar kalau tuan muda Alexander selalu berusaha untuk lari darimu hmmm?" sahut ayahnya kembali menggoda putrinya itu hingga membuat Erina segera pergi dari sana.
"Tidak lucu!" ujar Erina pergi dari ruang tamu itu dengan sangat cepat menuju ke kamarnya yang ada di lantai 2.
"Hey! jangan marah putriku sayang... Ayah hanya bercanda, hey!" ujar ayahnya setengah berteriak sambil tertawa pelan.
Keesokan harinya di kampus,
"Erina! Sialan kau!" teriak Wendy dan Joselyn yang diikuti oleh katherine juga di belakangnya.
"Hey, hey ada apa ini?" tanya Nathan yang langsung menghadang mereka di depan Erina,
"Setelah mendapatkan Jonathan si vampir tampan kita ini, lalu sekarang kamu mendekati pria tampan lainnya lagi Rin? cepat katakan siapa dia?" ujar Wendy dan Joselyn saling melengkapi seolah-olah mereka seperti para petugas polisi yang sedang melakukan introgasi.
"Huh?" ujar Nathan lalu menatap Erina yang saat ini sedang menatapnya dengan cemas.
"Apa yang kalian bicarakan? aku tidak punya pria lain selain Nathan" sahut Erina dengan cepat,
"Jangan bohong rin... Video kalian viral di sosial media kamu tahu? kalian berdua terlihat penuh cinta" ujar Joselyn bersamaan dengan bel kelas pertama dimulai sehingga Nathan segera meninggalkannya pergi ke kelasnya yang kebetulan berbeda dengan kelas yang Erina ambil hari ini.
"Sudah aku bilang bahwa kau hanya jadi mainannya Erina, karena tidak mungkin seorang Erina Johnson jatuh cinta pada kutu buku sialan macam dirimu... Dan akhirnya dia mencari pria lain lagi kan? hahaha kasihan sekali..." Ejek Rayhan sambil tertawa puas mengejek Nathan,
"Dan yang jelas itu bukan kau juga kan?" sahut Nathan sambil sedikit tertawa sinis mengejek Rayhan yang masih mengharapkan pacarnya itu.
"Sialan kau!" ujar Rayhan sambil mencengkram kerah baju Nathan namun dengan cepat sebuah suara membuatnya melepaskan kerah baju lawannya itu sambil berpura-pura merapikannya.
"Apa yang sedang kalian lakukan?!" tanya profesor yang akan mengajar di kelas itu hari ini.
"Tidak ada prof, aku hanya membantunya memperbaiki kerah bajunya yang terlihat tidak rapi" sahut Rayhan sambil memperbaiki kerah baju Nathan,
Rayhan menjadi sedikit lebih berhati-hati sekarang di kampus ini karena pencalonan ayahnya untuk menjadi anggota dewan lagi sudah dekat, sehingga tidak boleh ada sedikitpun berita negatif yang bisa mempengaruhi citra ayahnya di depan publik. Jika sampai ada berita negatif yang muncul di media karena dirinya, maka Rayhan pasti akan dihabisi sendiri oleh ayahnya itu.
"......" Nathan hanya diam mendengar apa yang dikatakan oleh Rayhan dan menepis tangan pria itu dengan acuh, namun di pikirannya mulai bertanya-tanya tentang siapa pria yang sedari tadi dibahas oleh teman-teman Erina ini.
"Apakah dia punya pria lain? meskipun memang tidak aneh mengigat hal seperti itu sering terjadi dalam hidup para anak nakal dari keluarga kaya... Ah, tapi tunggu dulu... Apa aku cemburu?" gumam Nathan dalam hatinya mempertanyakan dirinya sendiri.
"Jangan aneh-aneh deh, kenapa juga aku harus mencari orang lain saat aku sudah punya..." ujar Erina yang terhenti karena ia tiba-tiba menyadari kalau Nathan sudah pergi dari sana. Di lorong depan kelasnya, Nathan bertemu dengan Rayhan yang nampaknya memang sengaja menunggunya disana.
"Kemana dia?" tanya Erina sambil melihat sekelilingnya.
"Huh? mungkin ke kelasnya?" sahut Wendy,
"Jangan mengalihkan pembicaraan Rin... Jawab aku, siapa pria tampan yang bersama denganmu di video viral itu?" tanya Wendy lagi yang bahkan tidak peduli jika mereka harus skip kelas pertama hari ini.
"Astaga Wen! video apa sih?" sahut Erina bertanya balik dengan nada kesalnya lalu Wendy menunjukan video romantis yang viral di media sosial sejak kemarin malam.
