NovelToon NovelToon
TEROR "A Mystery Story"

TEROR "A Mystery Story"

Status: sedang berlangsung
Genre:Rumahhantu / Dunia Lain / Persahabatan / Kumpulan Cerita Horror
Popularitas:7.5k
Nilai: 5
Nama Author: senja liana

Empat orang sekawan yang berprofesi sebagai youtuber chanel horor, lantas dihadapkan dengan sekumpulan cerita yang tak pernah ada habisnya.

Siapa yang menyangka jika penghasilan terbesar mereka, berubah menjadi serangkaian teror yang tak pernah habis menghantui keempatnya.

Bagaimana semua ini bermula? Apakah mereka sanggup mengatasi setiap masalah yang mereka hadapi?
ikuti terus kisahnya hanya di sini...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon senja liana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Cincin yang hilang #3

Arka yang melihat sosok tersebut tersenyum ke arahnya, lantas terlihat mulai panik. Arka yakin apa yang ada di penglihatannya akan terjadi sebentar lagi.

"Harusnya aku mengajak mereka untuk mengikuti jalan setapak, mengapa aku malah menggiring mereka masuk ke hutan? Apa yang telah aku lakukan?" ucap Arka dengan raut wajah yang mulai terlihat gelisah.

Ayu yang sadar jika ada yang aneh dengan Arka saat ini, mulai terlihat mendekat dan menepuk bahu Arka dengan pelan. Hanya saja Arka yang terlalu fokus, mendapat tepukan tersebut malah membuatnya terkejut.

"Oh astaga?" ucap Arka dengan spontan, membuat Ayu lantas terkejut akan respon tersebut.

"Apa aku mengejutkan mu? Aku bahkan hanya menepuk mu dengan pelan." ucap Ayu dengan raut wajah terkejut.

"Sssttttt, jangan berisik..." ucap Arka yang semakin membuat raut wajah Ayu kebingungan.

"Ada apa?" tanya Arka yang ikut memperkecil suaranya.

"Ada sosok hitam besar tepat di arah jam 12, aku tau ini terdengar gila tapi kita harus pergi dari sini sekarang juga." ucap Arka memberikan isyarat.

Ayu yang mendengar hal tersebut tentu saja dengan spontan menatap ke arah yang dikatakan oleh Arka barusan. Memang Ayu tidak melihat apapun di sana, namun entah mengapa ketika manik matanya berada tepat di tempat tersebut, ada sebuah perasaan takut yang bercampur merinding yang langsung Ayu rasakan.

Mendapati hal tersebut lantas membuat Ayu mengangguk tanda mengerti, seakan tak ingin bertanya lebih lanjut perihal hal tersebut. Baru setelah itu ia berjalan mendekat ke arah Fanda dan juga Gabriela kemudian membisikkannya sesuatu.

"Kita harus pergi dari sini sekarang juga!" ucap Ayu dengan nada yang berbisik.

"Ada apa? Kita bahkan baru beristirahat." gerutu Fanda dengan kesal.

"Segera bangkit dan turuti saja perkataan Ayu, aku merasakan ada sesuatu yang mengintai kita sedari tadi." ucap Gabriela yang lantas membuat Ayu langsung mengangguk dengan spontan.

"Kita harus segera pergi guys, tapi aku harap kalian terus melangkah seakan berpura-pura tidak ada apapun." ucap Arka yang lantas di balas anggukan kepala oleh Gabriela dan Ayu.

Fanda yang mendengar hal tersebut lantas menatap malas ke arah Arka. Hanya saja ketika manik mata Fanda lurus menatap ke arah depan, sekelebat bayangan hitam terlihat melesat mendekati tubuh Arka. Hal tersebut tentu saja membuat Fanda terkejut dan langsung mengambil langkah kaki seribu.

"Setaaaaaaaaannnnnn" teriak Fanda yang lantas membuat ketiganya langsung saling pandang antara satu sama lain.

"Sial! Sudah ku bilang untuk berpura-pura tidak tahu!" ucap Arka dengan kesal yang lantas menarik tangan Gabriela dan juga Ayu agar segera berlari menyusul Fanda yang jauh di depan mereka.

Ketiganya lantas berlarian mengejar langkah kaki Fanda yang melesat jauh ke depan. Entah apa yang di lihat oleh Fanda, tapi hal tersebut lantas membuat ketiganya kesusahan menyusul Fanda karena kecepatannya.

Ayu dan juga Gabriela yang tak sanggup menyusul langkah kaki Fanda lantas terhenti, hal tersebut membuat Arka yang sedari tadi menggandeng tangan keduanya ikut terhenti juga.

"Sebentar sebentar... napas dulu napas.... Bukankah Fanda terlalu cepat?" ucap Ayu sambil ngos-ngosan.

"Ayo, kita tidak bisa berhenti di sini..." ucap Arka sambil berusaha untuk mengatur napasnya.

"Kita harus bagaimana Ar? Apakah semua akan berakhir di sini?" ucap Gabriela dengan hembusan napas yang ngos-ngosan karena berlarian sedari tadi.

Arka yang mendapat pertanyaan tersebut tentu saja langsung terdiam. Sebuah pertanyaan yang tak asing di telinganya, dimana ketika ia mendapat sebuah penglihatan.

"Tunggu sebentar... Bukankah yang seharusnya mengatakan hal tersebut adalah Ayu? Mengapa menjadi Gabriela? Mengapa alurnya berubah?" ucap Arka dalam hati seakan bertanya-tanya.

"Aku tidak tahu bagaimana cara agar bisa lolos dari makhluk itu, tapi yang jelas kita harus mencari cara agar bisa lolos dari kejarannya apapun yang terjadi." ucap Arka dengan peluh keringat yang membasahi dirinya.

Arka tercekat perkataan tersebut mendadak keluar begitu saja dari mulutnya. Tak percaya dengan apa yang baru saja terjadi, Arka tanpa sadar melepas genggaman tangannya pada Ayu saat itu.

"Tidak mungkin, jika aku mengatakan hal tersebut... Itu artinya..." ucap Arka dengan nada yang lirih namun masih bisa di dengar oleh Gabriela.

"Ada apa lagi kali ini Ar?" tanya Gabriela dengan raut wajah yang panik.

Sampai kemudian sebuah suara teriakan yang berasal dari Ayu, lantas membuat Gabriela dan juga Arka terkejut karenanya.

"Aaaaa"

Arka dan Gabriela mundur secara perlahan melihat tubuh Ayu yang di bawah naik semakin ke atas oleh sosok hitam besar tersebut.

"Hahahaha"

"Tolong aku....." ucap Ayu sambil berusaha melepas cengkraman makhluk tersebut.

"Apa yang harus kita lakukan Ar? Apakah kau ada ide atau semacamnya?" bisik Gabriela dengan badan yang gemetaran.

"Aku tidak tahu apapun, penglihatan ku hanya sebatas ini. Lagi pula yang seharusnya di genggam oleh makhluk itu adalah kamu, aku tidak tahu mengapa bisa variabelnya berubah seperti ini." ucap Arka sambil mengusap raut wajahnya dengan kasar.

"Apa maksud ucapan mu? Bagaimana bisa aku?" ucap Gabriela tak mengerti.

Arka yang tak tahu mengapa dan apa penyebabnya terlihat bingung harus berbuat apa. Sampai kemudian ingatannya terhenti kepada beberapa menit yang lalu, dimana seharusnya dalam penglihatannya Fanda juga berada bersama dengan mereka. Namun karena kecepatan lari Fanda yang tidak bisa di kejar oleh ketiganya, lantas membuat mereka bertiga tertinggal.

Semenjak itulah apa yang seharusnya terjadi sesuai dengan penglihatan Arka, mendadak berubah karena satu variabel yang merubah alur cerita yabg seharusnya.

"Aku tahu.... Fanda... Fanda yang telah merubahnya. Dengarkan ak.u Briel, lari lah kemana arah Fanda pergi. Aku yakin tempat kecelakaan itu terjadi tak jauh dari tempat kita berada. Aku tahu kamu dan Fanda pasti bisa melakukannya." ucap Arka berusaha untuk menemukan solusi terbaik bagi mereka berempat.

"Jangan gila kau Ar! Ayu saja berada dalam genggamannya, mana bisa kamu melawannya seorang diri tanpa pengalaman seperti ini?" ucap Gabriela seakan tak menyetujui usulan tersebut.

"Sebuah ikatan janji tak akan bisa musnah meski sang pemilik jiwa telah tiada! Jiwa itu milik ku, tapi kalian semua merebutnya dariku!" ucap sebuah suara besar yang lantas membuat Gabriela dan Arka menoleh ke arah sumber suara.

"Kami tidak pernah merebut jiwa yang kamu maksud, kedatangan kami ke sini hanya untuk mengantarkan Aldo mengambil cincin milik kekasihnya. Aku benar-benar minta maaf, jika kedatangan kami telah mengusik mu..." ucap Arka berusaha untuk berkomunikasi.

"Manusia tidak tahu diri! Kalian bahkan tidak menyadari letak kesalahan kalian, lalu untuk apa permintaan maaf itu? Jika kalian tak mau menyerahkan jiwa tersebut maka kalian akan aku singkirkan dan menjadi budak ku selamanya!" ucap sosok tersebut kembali sambil mulai mencengkram tubuh Ayu dengan kuat.

"Sa....kit...."

"Pergi sekarang juga Briel! Lakukan sesuai perkataan ku..." ucap Arka sambil mendorong tubuh Gabriela agar menjauh darinya.

Bersambung

1
Tati st🍒🍒🍒
sekar arum masih muda apa,umur dah tua berparas muda
Heri Wibowo
Terima kasih double update-nya Thor, ditunggu selanjutnya.
Heri Wibowo
Siapa lagi nih Sekar Arum Kok tiba-tiba melet Vanda
Tati st🍒🍒🍒
nah kasus apa lagi nih.....jangan nyesel ya si bah dukun dah ngingetin kamu diawal
Heri Wibowo
wah siapa lagi wanita yang mendatangi dukun itu. lanjut thor.
Tati st🍒🍒🍒
metong tuh si farhan
Heri Wibowo
dan akhirnya farhan bunuh diri juga.
Heri Wibowo
tuh kan bener,ratih korban pencabulan dan over dosis.
Tati st🍒🍒🍒
🥰🥰🥰
Tati st🍒🍒🍒
lanjut
Heri Wibowo
apa mungkin ratih korban pencabulan.
Heri Wibowo
siapa penguntit itu.
Tati st🍒🍒🍒
lanjut
Tati st🍒🍒🍒
pak edi disuruh tutup mulut dg kematian anaknya oleh pa baskoro,dg sejumlah uang
Heri Wibowo
sungguh mencurigakan nih si Edi
Tati st🍒🍒🍒
apakah ratih di perkaos🤔
Tati st🍒🍒🍒
kira2 kejutan apa yg diberikan sinta...bisa jadi dari kejutan itu bikin dia syhok
Heri Wibowo
penasaran apa sebenarnya yang terjadi
Heri Wibowo
lanjut
Tati st🍒🍒🍒
perjanjian batal tapi tetep ada sarat
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!