NovelToon NovelToon
DEMI KAMU,NAK

DEMI KAMU,NAK

Status: sedang berlangsung
Genre:Single Mom
Popularitas:6.8k
Nilai: 5
Nama Author: Sunflowsun

Pemerkosaan yang terjadi di masa lalu menciptakan trauma yang hebat dalam diri Viela.
Namun, seiring berjalannya waktu, sekali lagi semesta mempertemukannya dengan seorang pria yang menyambut dia dan tak mempersalahkan masalalunya.

Desakan orang tua dan saudaranya memaksa Viela untuk segera mengiyakan maksud dari pria itu. Namun,Viela masih meragu dan memilih untuk menjalani hubungan sebatas pertemanan dulu. Hingga suatu hari keluarga dan pria itu sekongkol untuk membuat sang pria tidur dengan Viela. Dengan begitu kedepannya tak mungkin lagi Viela bisa menolak lamaran sang pria.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sunflowsun, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Elliza

Pada akhirnya Alberto pun menanyakan perihal ayahnya.

Vei terkejut bukan main. Entah bagaimana ingatannya tak bisa mencari jawaban itu sendiri.

'Siapa? Siapa ayah anakku? ' batinnya kebingungan.

'Aku hanya ingat saat pertemuanku dengan Peter, tapi saat itu hubungan kami hanya sebatas persahabatan dalam pernikahan hitam diatas putih saja. Sebelum bertemu Peter, aku ingat aku sudah mengandung... lalu siapa? Siapa ayah Alberto? Siapa? '

Vei merasakan nyeri yang teramat di kepalanya.

"Mami... ? " Panggil Alberto melihat ibunya memegang kepala, kesakitan. "Mami... Mami sakitkah? " Tangan mungilnya menyentuh kening Vei.

"Tidak, tidak apa-apa, Al. Mami bai-"

BUGGGGGH!

Vei tak sadarkan diri.

Suara tangis Alberto pun meledak, panik ia kini.

Maid yang mendengar tangisan itu segera datang ke asal suara tangisan Alberto berada.

"Astaga! Ibu!" maid itu pun memapah tubuh Vei ke kamar.

Alberto juga sudah berhasil di tenangkan.

Tidak lama kemudian dokter pun segera tiba dan menangani.

Beruntung Vei memiliki maid yang bisa diandalkan dan terpercaya.

Di dunia yang semakin meragukan dan banyak orang yang pembohong, adalah suatu berkah yang tak terkira kala bertemu dengan orang jujur dan terpercaya juga ramah.

"Bibi, kenapa mami belum bangun juga? " Tanya Alberto pada sang maid.

"Mami Al pasti lagi capek terus masih ngantuk kali... jadi mami Al sekarang mau istirahat dulu sebentar, nanti juga bangun kog, Al. " ucapnya berusaha menenangkan hati majikan kecilnya.

"Bibi."

"iya, Al? "

"Apa mama sakit kalena Al tanya tentang papi Al? belalti ini semua kalena salah Al kan, Bibi? " Tanya Alberto berlinang air mata.

"Al janji, Al ngak bakal nanya papi lagi sama mami. Asal mami bangun. Ngak sakit lagi. Al janji, Mami! " Ucap anak sekecil itu.

Anak itu menangis tanpa suara. Air mata berkali-kali ia seka, namun masih terlalu deras melihat sang ibu terbaring di depannya.

Cukup lelah dengan tangisannya, ia pun tertidur di samping sang ibu.

***

"Huammmm... . " Mengibas-ibaskan tangan ke bibir bawah. Menguap. " Siapa ini? "

Perempuan itu tampak heran dan bingung.

"Ini Elliza dimana? " ucapnya menyapu pandangan ke sekelilingnya.

"HUAAAAAAAA! TANGANKU! TANGANKU! " Teriaknya panik.

Anak yang di sampingnya pun sontak terbangun dari tidurnya.

Para maid langsung berlari ke arah ruang sang majikan.

Melihat keadaan sang majikan, Kepala pelayan itu langsung menginstruksikan para maid yang lain untuk bubar dan mengambil kegiatan lain.

"Mohon maaf, Ibu! Apa yang bisa saya bantu? "

Ucapnya dengan hormat.

"Kakak siapa? Siapa juga yang kakak panggil 'ibu'? " Tanya perempuan itu memiringkan kepalanya. "HUAAAAAAA! INI! INI! LEPASKAN JARUM INI!" Teriaknya saat teringat kembali pada jarum infus yang menancap di tangannya.

Alberto mematung, memandang perempuan itu dengan pandangan tak bisa dijelaskan.

Mengerti akan keadaan ini, Gin pun dengan hati-hati melepas jarum infus dari tangan perempuan itu.

"Kakak baik. Terimakasih! " ucapnya senang.

"Nama kakak siapa? Kenapa aku disini? Apa ini rumah kakak? " Tanyanya bertubi-tubi.

"Nama saya Gin, kepala pelayan disini. Apa Ibu tak mengingat saya? " Tanya Gin memastikan keraguannya.

"Ibu? Apa aku sudah sangat tua, sampai kakak panggil aku ibu? Aku masih enam tahun,kakak... ! " Ucapnya memberi telunjuk peringatan. "Panggil namaku saja! " Ucapnya dengan nada merajuk.

"Nama? " Ucap Gin membeo.

"Iyah, nama! "

"V-V-Vei? " ucapnya terbata,"seperti itu-"

"Tidak! Namaku bukan 'Vei'. " Ujarnya menggeleng kepala malas. "Elliza, namaku Elliza, kakak. "

"Mami? "

Alberto mendekati Elliza.

"Siapa lagi anak ini? " Gumam Elliza.

Gin tampak bingung memulai dari mana.

Meski tahu akan terjadi seperti ini, namun ia tak menyangka akan bisa serumit seperti ini.

"Elliza, sebentar kami keluar sebentar, yah? " tanya Gin dengan hormat dan ramah.

Elliza hanya mengangguk menyetujui.

Gin membawa Alberto yang sedang kebingungan, ke luar kamar.

"Bibi, Mami kenapa sepelti itu? Apa mami ngak sayang Al lagi yah? Mami udah lupa sama Al, begitu kan Bibi? "

"Hmmmm... " Gumam Gin menggeleng kepala. "Tidak begitu Al... Sini Bibi bisikkan rahasia! " Ucap Gin, lalu membisikkan sesuatu pada Alberto.

Mata Alberto berbinar kini. Ia mengangguk setuju dengan begitu semangatnya yang baru.

Setelah itu Gin dan Alberto pun masuk ke dalam kamar. Tampak Elliza sedang menyusun rel-rel kereta api, namun tak kunjung bisa ia pasang betul.

"Sepertinya kita seumuran, namaku Elliza. Nama kamu siapa? " ucapnya memberi tangan perkenalan.

Alberto tampak memandang sejenak pada Gin. Gin mengangguk memberi dukungan.

"Namaku Albelto. " Jawabnya yang masih belum bisa mengucap huruf R.

"Albelto, yah? " Tanya Elliza.

Alberto menggeleng, tidak.

Gin pun membantu Alberto dalam perkenalan nama itu.

"Alberto, nama yang bagus! " ucap Elliza penuh ceria.

"Telimakasih." ucap Alberto.

"Kamu lucu! Main kereta api, yuk? " Ajak Elliza menggandeng tangan Alberto. "Tapi aku bingung, susah masang relnya. " Ucap Elliza menyun.

Alberto memperlihatkan cara memasang rel-rel kereta api pada Elliza. Dan Elliza pun paham kini.

Dari bermain-main kereta api, yang seharusnya badan Alberto saja yang muat dalam kotak-kotak kereta api kecil itu. Namun, Elliza tak mau kalah. Elliza masuk ke dalam salah satu kotak itu.

"Cuttt... Cuttt.... Cuttt! Naik kereta api... Cuttt... Cuttt... "

Alberto menikmati permainan mereka.

Namun, terlihat Elliza lah yang paling menikmati dan senang dengan permainan ini.

Elliza mencari permainan lain, setelah ia merasa cukup bosan ke permainan kereta api.

Alberto pun mengajak Elliza ke ruang bermain.

Ruang bermain yang sebelumnya khusus di rancang Vei pada anaknya.

Riang gembira Elliza menikmati berbagai permainan di sana.

Dari perosotan, ayunan sangkar, balok lego, pancing ikan warna-warni, drum, gitar, bola, dan permainan lainnya ia coba semua bersama dengan Alberto.

"Kamu masih kecil ya, Al. Lihat aku, umur kita tidak jauh jaraknya, tapi tinggiku jauh lebih tinggi dari kamu. Al mau tahu rahasia biar cepat tinggi? "

"Apa lahasianya ma- eh, Elliza? " tanya Alberto penasaran.

Beberapa kali ia masih kesulitan menanggil mami nya dengan nama Elliza.

"Jangan kasih tahu siapa-siapa yah! Rahasia biar cepat tinggi itu harus bisa manjat pohon tinggi! ucap Elliza dengan mata serius. " Semakin tinggi pohon yang kamu panjat, semakin kamu juga bakal tumbuh tinggi juga. "

Alberto menggangguk paham, "Belalti Al bakal tinggi kalau manjat pohon, begitu? "

"Hum! " Elliza mengangguk mantap.

"Tapi kalau manjat pohon tinggi, biar cepat tinggi, ngak boleh ada orang yang lihat! Harus sendiri pokoknya, jadi pohon itu bakal cepat kabulkan keinginan kita buat makin lebih tinggi! "

"Akan kucali nanti pohon tinggi! "

Gin masih memantau dan menjaga jarak dari Elliza.

Rekaman dan foto yang baru Gin ambil, dikirimkannya kini melalui ponsel di tangan.

Di sisi lain, seseorang tersenyum datar melihat rekaman yang baru masuk ke benda pipih miliknya.

"Sudah lama, Elliza rupanya! "

1
Nurfiza Tarigan
ceritax sih seru tpi,,,,,,,,,,
Aegis Aetna
aku mampir kak, semangat.
anggita
trus berkarya tulis👏
anggita
👍👍..
anggita
like👍+ hadiah iklan☝.. utk author. smoga sukses novelnya👌.
Sunflowsun🌻
Terimakasih atas dukungan positifnya🌻
lyaa
Ini baru novel keren, author kudu bangga!!
Ryner
Sukses terus, sekali baca novel author bikin nagih terus.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!