Aura adalah gadis desa yang terpaksa putus sekolah karena masalah ekonomi keluarga,ayahnya sakit sakitan dan ibunya membanting tulang untuk mencukupi kebutuhan hidup keluarganya,Aura memiliki seorang adik perempuan bernama Nia yang masih sekolah SMA,Aura memilih putus sekolah dan mencari kerja di kota besar,Hingga membawanya jatuh cinta kepada orang kota yag ternyata mantan pacar ibunya dulu,
Bagaimana kelanjutan cerita ini,dan bagaimana bisa kekasih ibunya bisa menjadi kekasih anaknya,ikuti terus ya novel ini😍😍🙏🏻🙏🏻
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zahra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 34
"Ehm maaf permisi saya mau masuk,"Ucap Aura yang sudah berada didepan pintu melihat Bara masih berusaha melepaskan pelukan Aluna.
"Aluna Lepas,lihat anak kamu lebih baik kamu ajak anak kamu,dan jangan harap kamu bisa balik denganku lagi karena aku sudah memiliki calon Istri,"Bisik Bara yang masih didengar Aura.
"Ayo Ra bawa masuk Nathan,dia harus segera mandi,"Ucap Bara menggandeng Aura.
"Maaf tuan bisa lepaskan tangan saya,"Jawab Aura dia tidak mau mencari masalah dulu.
"Eh iya sori sori,"Ucap Bara sedangkan Aluna yang mengekor dibelakang sangat kesal melihat perlakuan Bara terhadap baby sisternya.
"Baraaaa tungguuuu,aku belum selesai bicara,"Aluna mengejar Bara.
"Saya tegaskan sekali lagi jika kamu ingin bertemu Nathan saya tidak akan melarang karena memang kamu ibu kandungnya tapi jika kamu ingin kembali lagi sama saya,saya tidak bisa karena saya sudah memiliki calon sendiri,"Tegas Bara tanpa menoleh.
"Aku gak percaya,karena selama ini kamu selalu sendiri Bar,aku yakin kamu belum bisa move on dari aku,ayolah Bar kita perbaiki semua dari awal,beri aku kesempatan sekali lagi,aku akan berubah Bar,"Mohon Aluna.
"Apa kamu lupa aku sudah memberimu kesempatan tapi apa?Kamu gak pernah hargai aku kamu selalu saja mengingat mantan kamu itu,aku juga butuh kasih sayang dan perhatian Bar,"Kekeh Aluna
"Cukup Aluna,jangan kamu bawa bawa dia dalam urusan ini,aku dulu sudah memberimu kesempatan aku sudah mulai sayang sama kamu,tapi apa disaat aku terjatuh justru kamu meninggalkan aku dan memilih laki laki kaya,apa kamu lupa hah,,,,,bahkan kamu meninggalkan Nathan disaat dia masih sangat butuh kasih sayang seorang ibu,dan sekarang disaat aku sudah kaya kamu minta kembali begitu?dimana laki laki yang kamu bangga banggakan dulu hah,"Bentak Bara yang sudah kehabisan kesabaran.
Aluna hanya tertunduk malu dan takut selama ini dia belum pernah melihat Bara marah,dia tidak bisa menjawab apa apa,karena dia memang bukan Aluna yang sesungguhnya,dia memilih pergi dari sana tanpa berucap sepatah kata pun.
"Bagus nak,akhirnya kamu bisa tegas juga sama perempuan mama kira kamu akan selalu menghindar,"Sindir bu Helena.
"Bara capek ma,mau istirahat,"Jawab Bara tanpa menjawab pertanyaan ibunya.bu Helena tahu bagimana kondisi hati anaknya tersebut.
"Baiklah,masuk dan beristirahat saja jangan fikirkan yang tidak penting,"Uca bu Helena menepuk pundak anaknya.
Sedangkan Aluna marah marah di dalam mobil " Arrrrrrrgggggghhhhh sial,sial,awas kamu Bar,aku akan buat kamu bertekuk lutut dihadapanku,"Gumam Aluna sambil memukul setir mobilnya,dia bergegas melajukan mobilnya menunu apartemen Leni dia harus mencari tahu tentang Aluna lebih banyak lagi..
Bara ke kamar Nathan dia akan melihat anaknya juga Aura disana karena semenjak kejadian tadi pagi Aura belum keluar kamar,dan ternyata dia sedang bermain bersama Nathan di kamar Nathan.
"Ayah sini ayo main,sini ayah,"Celoteh Nathan
"Iya sayang,Nathan sedang main apa?"Bara menghampiri anaknya.
"Main robot sama mbak Aura,ayah,ayah dia bukan bunda,dia jahat,"Celoteh Nathan lagi.
"Maksud Nathan apa,siapa yang kamu maksud jahat nak?"Tanya Bara
"Itu orang diluar tadi ,dia jahat ayah,"Celotehnya lagi.
"Sayang gak boleh begitu dia itu ibunya Nathan loh,dia yang sudah mengandung Nathan dalam perut selama 9bulan,"Jelas Aura tetapi bocah tersebut tetap tidak mau,aneh memang sebenci bencinya anak terhadap orang tua tapi tidak akan berbicara begitu apa lagi seorang bayi.
"Ya sudah Nathan sekarang bobok siang saja ya nanti main robot lagi,"Bujuk Bara dan bocah yang sudah hampir dua tahun tersebut menurut.
Satu jam kemudian Nathan sudah terlelap Aura perlahan lahan turun dari ranjang Nathan dia akan keluar tetapi tangannya dicekal Bara.
"Sayang tunggu?kamu marah ya sama aku?"Tanya Bara masih memengang tangan Aura.
"Gak kok mas,awas mas lepasin aku mau keluar nanti Nathan terbangun loh,"Jawab Aura
"Bener gak marah ne?"kita perlu bicara ayo ikut aku, aku ada kejutan buat kamu"Bara menggandeng Aura ke taman belakang,bi Surti hanya senyum senyum melihat majikan serta Aura masih gak menyangkan Tuannya akan jatuh cinta pada Aura yang nota bennya hanya seorang baby sister.
"Sur kamu kesambet apa?kok senyum sendiri,"Tegur bi Inem
"Ah bibi ngagetin saja,tadi ada tuan dan Aura yang sedang bergandengan tangan bi,mereka kelihatan mesra,"Jelas Surti.
"Lagian kamu ini,bukannya kerja malah kepoin majikan,sudah sudah ayo balik kerja,"Ajak bi Inem dan bi Surti bergegas mengikuti bi Inem.
Kedua pembantu tersebut bergegas kembali ke pekerjaan masing masing,sedangkan Bara dan Aura tengah berada di taman saat ini.
"Mas ngapain kesini? ini masih jam kerja aku,"Tanya Aura
"Sudah diam kamu duduk sini aku mau bicara,"Bara mendudukkan Aura dikursi yang biasanya menjadi tempat favorit Bara jika sedang galau atau banyak masalah.
"Apa mas cepat bicara aku gak enak sama mama nanti dikira aku pacaran terus sama kamu,"Ucap Aura
"Iya iya Bawel, Bara duduk dibawah menghadap Aura dan dia memgambil cincin yang sudah dia siapkan dari kemarin.Aura Keswari Wijaya maukah kamu menjadi istriku,menjadi ibu dari anak anakku kelak?"Bara melamar Aura dengan memberinya cincin berlian berbentuk hati.
"Mas kamu jangan bercanda,"Aura masih tak percaya.
"Apa aku terlihat bercanda Ra,aku serius aku benar benar cinta sama kamu,dan aku mau kamu menjadi istriku menemaniku sampai aku tua nanti,"Jelas Bara lagi membuat Aura terpaku.
"I iya aku mau mas,aku mau menemani kamu sebagi istri kamu,"Jawab Aura gugup matanya sudah berkaca kaca.
"Hei kok nangis?aku gak memaksa kamu sayang,"Bara ketakutan takut salah berbicara.
"Aku nangis karena bahagia mas,ini tangisan bahagia tapi apa kamu benar benar yakin sama keputusan kamu ini mas,kamu tahu sendiri bagaimana kehidupan aku dan keluargaku,"Jelas Aura lagi.
"Terimakasih sayang,aku senang kamu sudah mau menerima aku,maaf jika aku melamar hanya ditempat seperti ini,tapi aku janji aku akan menyiapakan tempat yang gak akan kamu lupakan nantinya,"Janji Bara dia memeluk Dan Menciumi Aura.
"Seperti ini aku bahagi banget mas dan ini cincinnya bagus banget mas,"Jawab Aura
"Apa kamu suka?"Tanya Bara
"Iya mas suka banget,"Jawab Aura.
"Apapun yang terjadi jangan pernah lepas cincin ini ya sayang,jika suatu hari terjadi sesuatu sama kita maka cincin ini yang akan menyatukan kita kembali,karena cincin ini warisan peninggalan almarhum nenek aku sayang,"Jelas Bara dan Aura hanya mengangguk.
Mereka kembali berpelukan,Bara sangat senang Aura mau menerimanya tapi dia masih memiliki rahasia besar tentang masa lalunya yang berhubungan dengan ibu Aura Bara dan Rena sudah sepakat merahasiakan ini semua dari Aura cukup mereka saja yang tahu,Bu Rena tidak mau membuat anaknya kecewa apa lagi sampai membenci dirinya.
Bara akan segera membicarakan pernikahannya dengan Mamanya,tetapi Bara juga harus meyakinkan kembali bu Helena jika pilihan Bara tepat karena bu Helena belum tahu ibu kandung Aura adalah orang yang akan menjadi menantu dia dan gagal.
Bara masih mengumpulkan bukti bukti keterlibatan Leni dalam masalah dulu,Bara akan membawa bu Helena menemui bu Rena terlebih dahulu tanpa sepengetahuan Aura.Dia harus secepatnya menemui Leni.
