NovelToon NovelToon
Pendekar Pilih Tanding II : Ksatria Bhumi Mataram.

Pendekar Pilih Tanding II : Ksatria Bhumi Mataram.

Status: sedang berlangsung
Genre:matabatin
Popularitas:55.5k
Nilai: 4.8
Nama Author: Zakaria Faizz

Ah,..rasa- rasanya diriku perlu menemukan seorang guru yg mampu untuk mengajariku mendapatkan cara memiliki tenaga dalam, berkata pemuda itu di dalam hatinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zakaria Faizz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

#3 Ada apa di puncak Merapi.

" Lalu kemana sekarang orang yg berjuluk Hantu dari alas Siroban itu Ki Bekel ?" tanya Ki Rangga Suralaya.

" Beruntung nya ia telah berhasil di usir oleh anakmas ini, nak mas Anggra Ki Rangga !" sahut Ki Bekel.

" Telah berhasil di usir !?" seru Ki Rangga Suralaya sambil menatap ke arah Wisanggra Kinangkin.

Sebab tadi Bekel dusun tirta ini menyebutkan bahwa pemuda yg duduk di sebelahnya itulah yg telah berhasil mengalahkan orang yg bernama Ki Senggaru alias Hantu dari alas Siroban.

Lama Ki Rangga Suralaya melihat pemuda itu baru kemudian ia berkata,

" Hebat, padahal dahulu Ki Tumenggung Singorejo pun tidak mampu mengalahkan orang yg bernama Hantu dari alas Siroban itu , bahkan Ki tumenggung pada waktu itu hampir tewas di tangan nya !" ungkap Ki Rangga Suralaya.

Matanya lekat pada pemuda yang bernama Anggra ini, sedangkan yang di tatap hanya menundukkan kepalanya.

" Kisanak , apakah kau mau bersama kami ke Gunung Merapi?" tanya Ki Rangga Suralaya kepada Wisanggra Kinangkin tiba-tiba.

" Hehh !"

Wisanggra Kinangkin terkejut mendengar permintaan dari perwira Mataram ini, hatinya berdesir tatkala tadi orang itu menyebutkan nama Tumenggung Singorejo.

Ada apa Rangga Suralaya ini mengajakku ke gunung Merapi, bertanya dalam hati Pemuda dusun Winanga ini .

Sambil menatap ke arah Ki Wongso Lemu , Wisanggra Kinangkin seolah meminta pendapat orang tua itu.

" Ah, maaf menyela sebelum nya Ki Rangga, cucu ku ini akan kembali ke desa nya yg berada di godean, jadi ia tidak dapat melakukan apa yang menjadi permintaan dari Ki Rangga itu !" ucap Ki Wongso Lemu menjelaskan.

Dan wajah Wisanggra Kinangkin puj kembali cerah, sebelum nya ia memang sulit untuk mengambil keputusan , apakah menerima atau menolak ajakan perwira Mataram ini.

" Ah , baiklah , tidak apa -apa Ki !" ucap Ki Rangga Suralaya sambil tersenyum.

Lalu Bekel dusun tirta ini pun menanyakan ada apa di puncak Merapi.

" Maaf kalau boleh tahu Ki Rangga , ada apa di puncak Merapi?" tanya Ki Bekel penasaran.

Rangga Suralaya lalu kembali menjelaskan bahwa kehadir nya di dusun tirta ini hanya lah untuk singgah saja , sebab mereka sedang melakukan perjalanan menuju Merapi atas perintah dari penguasa kerajaan Mataram.

" Di gunung Merapi akan diadakan semacam sayembara Ki Bekel!" jelas Ki Rangga Suralaya.

" Sayembara , sayembara untuk apa, dan mengapa para prajurit Mataram harus menghadiri nya ?" tanya Ki Bekel semakin penasaran.

Ki Rangga Suralaya tanpa basa-basi dan merahasiakan apa yg menjadi tugas nya kali ini adalah untuk melihat lebih dekat perkumpulan yang akan di adakan oleh Ki Ageng gede Lumut itu.

Bahwa pemilik padepokan yg ada di gunung Merapi itu ingin mencarikan jodoh bagi putri semata wayangnya.

Sehingga ia pun mengadakan sayembara untuk mendapatkan calon menantu yang pas buat putrinya itu.

" Jadi Ki Rangga akan ikut dalam sayembara itu ?" tanya Ki Bekel.

Setelah ia mendengar cerita dari perwira Mataram ini.

" Ha ,ha ,ha , Ki Bekel ada-ada saja, orang setua aku tidak pantas untuk mengikuti sayembara yg diadakan oleh Ki Ageng Gede Lumut itu," ujar Ki Rangga Suralaya sambil tertawa.

Ia menjelaskan tugasnya di kirim oleh Susuhunan Amangkurat adalah untuk menyelidiki apa sebenarnya maksud dan tujuan para tokoh persilatan mengadakan pertemuan di puncak Merapi itu.

" Jadi kehadiran Ki Rangga Suralaya hanya untuk menyelidiki saja ?" tanya Ki Bekel.

" Benar dan untuk itulah aku memerlukan seorang pemuda yg dapat kami usulkan untuk mengikuti sayembara tersebut, sayang kisanak ini tidak bersedia!" terang Rangga Suralaya lagi.

Pihak kerajaan Mataram mencurigai adanya kedekatan para tokoh persilatan dengan seorang yg berasal dari timur dan tampak nya ingin memberontak terhadap Mataram.

Demikian lah ucapan terakhir dari perwira Mataram ini ketika membeberkan maksud dan tujuan nya datang ke puncak Merapi tanpa takut di ketahui oleh orang lain.

Hal tersebut membuat Ki Wongso Lemu jadi kurang enak berada di rumah Bekel dusun tirta ini , ia pun mengajak Wisanggra Kinangkin untuk kembali ke rumah nya , meski saat itu sudah menjelang pagi.

" Apa tidak sebaiknya Ki Wongso tetap berada disini sampai fajar menyingsing , bukankah keadaan sudah cukup aman dengan kehadiran Ki Rangga dan juga para prajurit Mataram disini!" ucap Ki Bekel.

Saat ia mendengar bahwa orang tua itu akan pamit pulang dengan mengajak Wisanggra Kinangkin.

" Oleh sebab itulah aku akan kembali dahulu Ki Bekel, karena keadaan pun sudah cukup aman dan sebentar lagi pagi pun akan tiba, jadi kami akan pulang dulu Ki , cucu ku ini akan segera kembali ke desa nya saat terang tanah !" terang Ki Wongso lemu.

Ki Bekel dusun tirta pun tidak dapat mencegah nya lagi dan membiarkan kedua orang itu kembali ke rumah nya.

Namun meski demikian, Ki Wongso lemu dan Wisanggra Kinangkin masih sempat mendengar ucapan dari Rangga Suralaya mengenai keberadaan dari pemuda yang bersama nya ini.

" Begitulah Ki Bekel, baru -baru ini pun Ki Tumenggung Singorejo telah berhadapan dengan seorang pemuda yg coba membunuh nya di pedukuhan ngundur, !" ucap Ki Rangga Suralaya kepada Ki Bekel dusun tirta.

" Lalu bagaimana kisah selanjutnya Ki Rangga?" tanya Ki Bekel.

" Beruntung Ki Tumenggung berhasil membunuhnya, memang sejak Kanjeng Susuhunan Amangkurat diangkat menjadi raja , banyak bermunculan tokoh tokoh sakti yang masih berusia muda !" kata Rangga Suralaya menjelaskan.

Mereka menatap ke arah kepergian dua orang itu.

Sementara Ki Wongso dan Wisanggra Kinangkin sudah cukup jauh meningalkan kediaman Bekel dusun tirta itu menuju rumahnya.

Dalam perjalanan kembali , Ki Wongso lemu menceritakan kepada Wisanggra Kinangkin untuk lebih berhati-hati lagi.

Banyak pemimpin pedukuhan dan desa yang sangat mendukung penguasa kerajaan Mataram ini.

Sebagai contoh adalah Bekel dusun tirta ini.

" Untuk itulah aki menasehati kepada mu Le, agar tidak terlalu sembrono bertindak dan berkata -kata, banyak orang yg sangat patuh terhadap Susuhunan Amangkurat itu, pesan aki tetap lah rahasiakan jati dirimu!" kata Ki Wongso lemu.

" Baiklah Ki , lalu bagaimana jika setelah ini Kinangkin ke Merapi?" tanya Wisanggra Kinangkin.

" He, untuk apa, apakah dirimu tertarik dengan sayembara itu?" balas Ki Wongso lemu bertanya kepada pemuda itu.

Wisanggra Kinangkin pun menjelaskan maksud dan tujuan nya datang ke Puncak Merapi adalah hanya sekedar mencari tahu saja mengenai beberapa hal dan juga untuk membuktikan ucapan dari Rangga Suralaya tadi.

" Semuanya terserah kepada mu Le, hanya pesan aki berhati-hatilah, tampak nya penguasa Mataram yang baru ini bukanlah seperti orang tuanya dahulu, Kanjeng Sultan Agung, ia sangat berbeda sekali dengan ramanda nya itu!" terang Ki Wongso lemu.

Hingga keduanya tiba di rumah kediaman dari Ki Wongso lemu, hari pun sudah menjelang fajar sehingga tidak ada waktu istirahat hanya untuk sekedar memejamkan mata.

Keduanya malah asyik membicarakan keadaan Mataram saat ini yg kelihatan nya telah berubah seratus delapan puluh derajat dibandingkan di masa pemerintahan sultan agung.

Sambil menyantap ketela rebus dan juga wedang sere hangat . Dua orang ini terus saja mengobrol.

Dan ketika semburat merah telah terlihat dari arah timur, Wisanggra Kinangkin pun bersiap untuk berangkat.

" Jadi kamu pun ke Merapi le?" tanya Ki Wongso lemu.

" Jadi Ki !" sahut putra Arya ini.

" Baiklah, kalau memang itu keinginan mu, pesan aki, pandai pandailah menjaga diri, meskipun kau memiliki ilmu yang tinggi, akan tetapi di atas langit masih ada langit!" kata Ki Wongso lemu menasehati.

Dan Wisanggra Kinangkin pun telah pun akan melangkah kan kakinya meninggalkan kediaman orang tua itu akan tetapi ia kemudian berhenti.

" Ada apa Le ?" tanya Ki Wongso lemu yg heran melihat pemuda itu.

Sebab ia melihat Wisanggra Kinangkin mengehentikan langkah nya dan malah kembali lagi ke rumah nya.

" Biarlah orang orang Mataram itu pergi terlebih dahulu, nanti Kinangkin menyusul kemudian!" jawab Wisanggra Kinangkin.

Memang tidak terlalu lama dari perkataan nya itu terdengar derap langkah kaki kuda yg cukup banyak berlalu di jalanan utama dusun tirta itu.

Mereka adalah para prajurit Mataram yg di pimpin oleh Rangga Suralaya.

1
Umar Muhdhar
1
AbhiAgam Al Kautsar
kau salah kinangkin.. melawan p besar saat bertugas
Amit
coba ajian kalimusada biar acur musuhnya Thor mantp ciahhh duarrrrttt
Sarip Hidayat
waah
AbhiAgam Al Kautsar
nyimak
Umar Muhdhar
1
Sarip Hidayat
waah
Umar Muhdhar
8
Umar Muhdhar
7
Umar Muhdhar
67
Umar Muhdhar
6
Umar Muhdhar
5
Umar Muhdhar
45
Umar Muhdhar
4
Umar Muhdhar
3
Umar Muhdhar
2
Umar Muhdhar
1
AbhiAgam Al Kautsar
habisilah singorejo pas lagi sendiri kinangkin.. pas lagi gak dalam tugas.. biar bisa duel dengan mantap. gak direcoki keroco keroco pengawal singorejo
AbhiAgam Al Kautsar
lanjut
Amit
lnjukn Thor mntappppppppppppp
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!