GENIUS YANG DITELANTARKAN

Ternyata keduanya saling mengenal saat dulu makan malam bersama. Qi Dao telah melihat peluang yang baik dari hubungan mereka, dan itu adalah untuk menyingkirkan Xiao Tian.

Karena bersikeras untuk menyingkirkan pria itu, Qi Dao mentransfer uang sebanyak dua ratus ribu Yuan kepada Ahong sebagai bayaran untuk sala satu kaki Xiao Tian.

"Oh itu Tuan Qi ... Tentu saja aku akan membantumu!" Ahong langsung mengerti maksud Qi Dao.

"Sialan, bahkan Ahong bersedia untuk membantu Qi Dao. Ini sangat luar biasa!'

Itu memang Qi Dao, dia sangat luar biasa!"

Qi Dao sangat senang saat dia menikmati semua pujian yang dia peroleh.

"Ahong! duduklah dan nikmatilah segelas anggur. Aku yang akan traktir!"

"Tidak perlu! Aku disini untuk mencari seseorang. Simpan minumannya untuk lain waktu." kata Ahong sambil menggelengkan kepalanya.

Ahong kemudian berjalan melewati Qi Dao dan berseru, "Siapa yang bernama Xiao Tian? keluar!"

Yang lain sangat terkejut. Ahong datang untuk Xiao Tian.

Raut wajah mereka berubah saat mereka berbalik untuk melihat Xiao Tian dengan ekspresi kasihan.

Pada saat yang sama, mereka keheranan bagaimana menantu mitra lokal bisa-bisanya menyinggung Ahong.

"Itu dia! Dia yang bernama Xiao Tian!" Kata Ma Lie sambil menunjuk kearah Xiao Tian.

Dia melakukannya tanpa ragu-ragu. Sedangkan yang lain menyaksikannya dengan mulut terkatup.

Menyaksikan apa yang terjadi, Long Miaoyi sekali lagi merasa ketakutan. "Bagaimana cara Xiao Tian menyinggung orang-orang ini? Apakah karena kalung Hati Suci?" pikirnya.

Saat itu juga, dia menyadari bahwa Xiao Tian pasti telah mencuri kalung Hati Suci, karena dia tidak mungkin mampu membelinya.

Itukah sebabnya mereka ada disini mencarinya? Dia bertanya-tanya.

"Aku minta maaf, apakah ada kesalahpahaman disini?" tanya Long Miaoyi.

Sementara itu, mata Ahong berbinar-binar melihatnya. Dia kagum dengan pesona wanita itu. "Ini pasti wanita yang dikejar Qi Dao. Dia memang cantik!" gumamnya dalam hati.

"Haha! Xiao Tian benar-benar seorang Pecundang. Dia sangat takut sehingga dia tidak mau keluar."

"Seharusnya kamu mengerti, Xiao Tian sudah terbiasa meringkuk dibelakang seorang wanita."

"Aku paham sekarang. Kalung Hati Suci itu pasti milik Ahong. Xiao Tian pasti telah mencurinya." Ma Lie tiba-tiba berteriak.

"Akhirnya Qi Dao masuk dan berkata, "Ahong, seseorang harus menanggung akibat dari perbuatannya. Aku disini untuk melindungi Long Miaoyi. Jangan sentuh dia."

Kata-kata Qi Dao melelehkan hati banyak wanita diruang pribadi itu. Mereka langsung jatuh cinta. betapa kerennya ketika dia mengucapkan kalimat itu.

Pada saat itu, Qi Dao telah memenangkan hati semua orang diruang itu.

"Xiao Tian, jangan beraninya kamu berlindung dibalik seorang wanita. Kalau kamu seorang pria, lah! Dasar tidak berguna. Apakah kamu tidak berani berhadapan dengan Ahong?"

Dia tahu Long Miaoyi akan menyadari bahwa hanya Qi Dao yang pantas dengannya, dan semua yang dia lakukan semata-mata demi dirinya.

"Long Miaoyi berdiri didepan Xiao Tian. Hatinya tersentuh saat dia menariknya kesamping. Dia kemudian melangkah maju dan berkata dengan santai, "Menghadapinya? Apa dia yakin?"

Ahong langsung merasa hatinya hanyut saat dia mendengar suara itu.

Begitu dia melihat wajah Xiao Tian, dia gemetaran ketakutan. keringat dingin menjalar di punggungnya.

Bukankah dia adalah iblis sialan itu? Pikirnya. Ahong memang orang yang kakinya dipatahkan kemarin karena perkelahian jalanan.

Dia telah menyaksikan sendiri, bagaimana Xiao Tian menghajar lebih dari seratus orang sendirian. Karena hal itu, dia hampir pingsan saat dia melihat Xiao Tian lagi.

"Haha! Benar-benar idiot!" kata Ma Lie.

Dia menertawakan betapa Sombongnya Xiao Tian, karena dia mengira, Xiao Tian akan dipukuli karena telah mencuri kalung Hati Suci milik Ahong.

"Tutup mulutmu bajingan!" Ahong menampar keras Waja Ma Lie sebelum dia mengatakan hal lain lagi.

Keringat menetes didahi Ahong saat dia mengingat seratus orang anggota elit Ranger Black dan Jiang Ming Tumbang satu persatu. Dia tahu dirinya bukan siapa-siapa dihadapan Xiao Tian.

Tertegun oleh tindakan Ahong, Qi Dao berkata dengan wajah muram, "Ahong! jangan kelewatan!"

Dia merasa seolah-olah tidak dihargai oleh Ahong karena melakukan hal itu dihadapan semua orang.

"Kelewatan? Aku akan menunjukan padamu apa itu kelewatan!"

Setelah mengatakan itu, Ahong melangka maju dan menampar Qi Dao dengan sekuat tenaga. Membuat Qi Dao berputar-putar. "Bajingan ini hampir saja membuatku terbunuh!" pikirnya.

Dengan lambaian tangannya, Ahong berseru, "Hajar dia!"

Mendengar perintah itu, semua anak buah Ahong yang berjumlah belasan orang itu langsung maju dan memukul Qi Dao.

Semua orang tercengang menyaksikan kejadian itu. Bukankah Xiao Tian yang harus mereka hajar? kenapa Mala Qi Dao yang dipukuli?

"Tuan Xiao, ini semua salah paham. Ini salah paham!"

Ahong merasa sudut matanya berkedut saat dia sekilas melirik Xiao Tian. Kemudian dia segera berlutut. Terlebih lagi, dia belum perna melihat orang yang lebih kejam dari Xiao Tian.

Semua orang didalam ruangan itu terpana sekaligus bingung ketika Ahong berlutut didepan Xiao Tian.

"Salah paham? Kakiku sebelah mana yang ingin kamu patahkan kali ini? Xiao Tian bertanya sambil tersenyum.

Namun senyum Xiao Tian membuat punggung Ahong merinding dan dia benar-benar gugup.

"Tidak! Tidak!" Ahong menjawab dengan ketakutan. Dalam benaknya, dia ingin sekali mencekik leher Qi Dao sampai mati atas apa yang telah dia lakukan. Sehari yang lalu dia baru saja lolos dari kematian. Namun entah bagaimana, hari ini bisa berhadapan lagi dengan Xiao Tian.

"Aku tidak tahu, ternyata seorang Ahong juga bisa ketakutan pada sesuatu!" kata Xiao Tian dengan wajah datar.

Ahong merasa seluruh tubuhnya menggigil dan mati rasa mendengar kata-kata itu. Dia tidak berkutik dihadapan Xiao Tian.

Di sisi lain, Qi Dao linglung setelah menerima tamparan dari Ahong. Butuh beberapa saat baru dia bisa tersadar kembali. Saat dia melihat Ahong berlutut dihadapan Xiao Tian, dia bertanya-tanya, bukankah aku memintanya datang untuk mematahkan kaki Xiao Tian? kenapa malah kebalik?

Tiba-tiba, Long Miaoyi berteriak, "Xiao Tian!" meskipun dia tidak tahu menahu apa yang terjadi antara Xiao Tian dan Ahong, dia tahu, segalanya akan kacau jika mereka lepas kendali.

"Ayo pergi!' seru Long Miaoyi dengan tatapan bingung. Dia merasa, seolah-olah dia tidak tahu apa-apa tentang Xiao Tian. Dia bahkan belum pernah berada dalam situasi seperti ini. Dan dia tidak menyangka ternyata Xiao Tian bisa sehebat itu.

"Tuan Qi Dao, terimakasih banyak atas keramahannya, makanannya lumayan enak!" komentar Xiao Tian kemudian melangkah sambil memegang tangan Long Miaoyi menuju pintu.

Sementara itu, Qi Dao sangat murka, dia tidak bisa menerima bahwa Xiao Tian si menantu tidak berguna itu, seharusnya dibawa kendalinya, namun sekarang dia malah pergi begitu saja.

"Jangan bunuh dia, biarkan dia lumpuh!"

"Baik Xiao ... Tuan Xiao!" melihat Xiao Tian telah meninggalkan ruangan, Ahong merosot kelantai. Baju yang dia kenakan, basah karena keringat.

"Persetan denganmu Qi Dao! Akan ku bunuh kau!"

Kemudian dia langsung menerjang kearah Qi Dao dengan penuh amarah.

Xiao Tian dalam suasana hati yang baik saat memegang tangan Long Miaoyi. Dia merasa sulit untuk melepaskan tangan Long Miaoyi karena tangannya lembut dan sehalus sutra.

"Bukankah sudah cukup?" Long Miaoyi meminta dengan suara rendah, matanya yang memesona berkilau karena kesal setelah dia merasakan Xiao Tian memanfaatkan kesempatan ini untuk memijat tangan Long Miaoyi.

"Belum!" Dengan spontan Xiao Tian menjawabnya.

Meski demikian, dia dengan enggan melepaskan genggamannya dari tangan Long Miaoyi.

"Ada apa dengan pria bertato itu?" akhirnya Long Miaoyi memberanikan diri untuk bertanya. Karena semua yang terjadi hari ini begitu mustahil bisa dilakukan oleh Xiao Tian, sehingga dia sulit untuk mencernanya.

"Bukan apa-apa, aku pernah menyelamatkan pria itu, jadi dia merasa berutang budi padaku."

"Tidak bisakah kamu memberiku alasan yang lebih baik?" kata Long Miaoyi dengan agak kesal, karena jawaban Xiao Tian tidak sesuai dengan apa yang dilakukan Ahong. Ahong bahkan sampai berlutut dan memohon ampun.

"Apa dia pikir, aku anak kecil yang berusia dua tahun yang muda untuk di bohongi? Dilihat dari tatapan pria bertato tadi, dia terlihat waspada dan ketakutan. Jika memang benar-benar sesederhana itu, tidak mungkin dia bisa merasa setakut itu." pikirnya.

"Itulah kebenarannya!" Xiao Tian menjawabnya dengan ringan sambil mengangkat bahunya. Dalam hati Xiao Tian berpikir, sekalipun aku mengatakan yang sebenarnya, Long Miaoyi pasti tidak akan pernah percaya padanya.

"Meskipun kamu telah membebaskan diri dari keadaan yang terjadi tadi, kamu tidak bisa mengambil jalan pintas apapun. Sebaiknya, kamu menjauhi orang-orang seperti dia." Long Miaoyi masih teringat ekspresi serius dari wajah pria bertato itu.

"Pertama, pria bernama Ahong itu adalah anggota Ranger Black." dia mengeluh dalam hati. Sebenarnya, Long Miaoyi khawatir, Xiao Tian akan menyimpang dan membuat masalah.

"Baiklah!" Xiao Tian mengangguk.

Tak lama kemudian, keduanya tiba kembali di kediaman keluarga Long.

"Ini, ambil kembali!" Long Miaoyi mengembalikan cincin Hati Suci kepada Xiao Tian, matanya berkilat tanpa dia sadari.

"Tapi itu hadiahku untukmu." Xiao Tian berpikir, apakah dia tidak menyukai hadiah darinya?"

"Aku tidak menginginkan sesuatu yang menjadi milik orang lain!" Long Miaoyi menggelengkan kepalanya. Liontin Hati Suci adalah hal terindah yang pernah dilihatnya. Tapi dia tahu bahwa itu bukan miliknya.

Sebelum Xiao Tian menanggapinya, Long Miaoyi melanjutkan, "Ini adalah pinjaman dari Yun Fei Yue, kan? Aku sudah memberitahumu bahwa, kamu harus tahu batasan. Walaupun dia telah berutang budi padamu.

Liontin Hati Suci seharga lima belas juta. Long Miaoyi berpikir Xiao Tian hanya bisa mendapatkan Liontin itu melalui pinjaman jika dia tidak melakukan perampokan atau pencurian. Faktanya bahwa, dia semakin dekat dengan Yun Fei Yue beberapa hari terakhir. Dan itu adalah kemungkinan terbesarnya.

Xiao Tian bingung mendengarnya.

Wah! Dia memiliki pemikiran yang cukup liar. Tapi sejujurnya, itu memang sebagian milik Yun Fei Yue. Bagaimana pun, sebagian uangku berasal darinya. renungnya.

Xiao Tian berbicara dengan keras dan menegaskan, "Kamu salah paham, aku membelinya sendiri. Dokter Du mencariku hari ini untuk memberikan apresiasi karena aku telah menyelamatkan hidup Yuyu."

"Dan juga, aku juga telah menerima sejumlah uang biaya konsultasi dari nona Yun. Dari situlah aku mendapatkan uang dan membeli Liontin Hati Suci ini!"

"Lima belas juta dari biaya konsultasi? Bisakah kamu berpikir lebih realistis?" Long Miaoyi mendengus marah.