NovelToon NovelToon
Sang Pelindung (Volume 1)

Sang Pelindung (Volume 1)

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Reinkarnasi / Sistem / Menyembunyikan Identitas
Popularitas:6.7k
Nilai: 5
Nama Author: Lotzer

Pada Volume pertama novel ini menceritakan tentang seorang pria biasa yang tewas ditembak oleh sekelompok preman karena berusaha melawan mereka.

Setelah Pria itu tewas dia dipanggil oleh seorang dewi, karena sang Dewi itu merasa terharu karena pria itu tewas dengan cara yang mulia dia memberikan kesempatan kedua kepada pria itu untuk hidup.

Karena tekadnya yang mulia itu sang dewi memberi pria itu sebuah kekuatan sebelum pria itu bereinkarnasi ke dunia yang berbeda, lalu setelahnya sang dewi mereinkarnasi jiwa pria itu ke tubuh seorang bayi yang baru lahir dari pasangan bangsawan yang memiliki tingkat terendah.

Dan dari sinilah kisah pria itu kembali dimulai.

CATATAN : PROSES REVISI BARU SAMPAI BAB 2

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lotzer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pertempuran Berakhir

Setelah kejadian itu Estrilda ditegur oleh Melvil karena dirinya telah lengah dalam menjaga Alaric, mendengar teguran dari Melvil Estrilda hanya bisa menundukkan kepalanya dan Alaric juga tidak bisa berbuat apa-apa.

Pagi hari akhirnya tiba, di dalam sebuah tenda yang berada di sekitar tembok perbatasan terlihat Alaric sedang memandangi tabel skillnya sambil merebahkan dirinya di sebuah ranjang.

[ Tabel Skill ]

[ - Ketahanan (1x) + ]

[ - Serangan (1x) + ]

[ - Insting (1x) + ]

[ - Kecepatan (1x) + ]

[ - Kekuatan (1x) + ]

[ Poin peningkatan yang dimiliki : 03 ]

Kurang lebih seperti Itulah gambar hologram yang selama ini Alaric lihat.

Beberapa detik kemudian Alaric kembali menutup layar hologram itu lalu mulai berdiri dari ranjangnya dan dengan segera memakai perlengkapan miliknya sendiri lalu pergi berjalan ke arah luar tenda.

Sesampainya di luar tenda tempat dirinya beristirahat Alaric melihat ada Estrilda yang sedang berjaga di luar tenda tempat Alaric beristirahat.

"Selamat pagi sersan Estrilda" Sapa Alaric yang baru saja keluar dari tendanya kepada Estrilda.

"Oh anda sudah bangun, Selamat pagi Baron Alaric" Balas Estrilda setelah melihat Alaric keluar dari tendanya.

"Dimana ayahku?" Tanya Alaric kepada Estrilda.

"Pagi tadi saat anda masih tertidur lelap Kesatria Melvil pergi berangkat bersama Alyva menuju ke rumah" Jawab Estrilda.

"Dan kesatria Melvil memintaku untuk segera mengantar anda pulang ke rumah setelah anda terbangun" Imbuhnya.

"Hmmm begitu, baiklah mari kita pulang sersan" Ucap Alaric.

Setelah itu Estrilda dan Alaric berjalan pergi meninggalkan tenda itu untuk mengambil seekor kuda yang diikat tidak jauh dari tenda tempat Alaric beristirahat.

Setelah sampai, Estrilda langsung melepaskan ikatan kuda itu lalu Estrilda dan Alaric langsung menaiki kuda itu lalu berjalan pergi meninggalkan area tembok perbatasan.

Tak lama setelah mereka berdua meninggalkan area tembok perbatasan kini mereka berdua telah berada di pemukiman yang berada desa Verlaten.

Di pemukiman ini beberapa warga terlihat sudah mengenali Alaric dan para warga itu terlihat menyapa Alaric menggunakan gelarnya yaitu Baron.

Saat Alaric sedang melihat-lihat kondisi desa Alaric melihat dengan samar ada seorang anak perempuan yang sedang berlatih sihir di sebuah lahan kosong tepatnya dibawah sebuah pohon besar yang terlihat berada tidak jauh dari daerah pemukiman desa Verlaten.

Dan anak perempuan itu terlihat memiliki rambut coklat yang panjang dan memakai baju yang terlihat sudah lusuh, dan terlihat juga anak perempuan itu sedang mengayunkan tongkat kecilnya diikuti gerakan mulutnya yang terlihat sedang merapalkan mantra.

Karena Alaric berasal dari bumi Alaric merasa penasaran dengan penyihir yang ada di dunia ini lalu meminta Estrilda untuk menghampiri anak perempuan itu.

"Sersan lihatlah, ada seorang penyihir kecil di sana bagaimana jika kita pergi menghampirinya?" Ajak Alaric sambil menunjuk ke arah anak perempuan itu.

"Maaf Baron Alaric, sesuai perintah Baron Melvil aku harus segera mengantar anda ke rumah" Jawab Estrilda menolak ajakan Alaric untuk menghampiri anak perempuan yang sedang berlatih sihir itu.

Setelah mendengar itu Alaric tidak bisa berbuat apa-apa dan hanya bisa melihat anak perempuan itu sedang berlatih sihir lalu perlahan-lahan menghilang dari pandangan Alaric.

Beberapa menit kemudian akhirnya Alaric telah sampai di rumah dan langsung turun dari kudanya lalu berjalan pergi meninggalkan Estrilda lalu masuk ke dalam rumah.

Setelah masuk ke dalam rumah, Alaric berjalan menuju ruang makan dan melihat bahwa keluarganya sudah menunggunya di sebuah meja makan yang dimana di atas meja makan itu sudah tersaji beberapa jenis makanan dan minuman.

Melihat kedatangan anaknya Cecilia langsung berlari menuju Alaric lalu langsung memeluk Alaric.

"Anakku yang tampan kenapa kamu datang sangat lama, Ibu sudah merindukanmu" Ucap Cecilia sambil mencubit dengan gemas kedua pipi Alaric.

"Bu, aku hanya pergi satu hari" Ucap Alaric.

"Sudahlah, ayo cepat kita sarapan bersama" Ucap Cecilia sambil menggandeng tangan Alaric.

Setelah Alaric datang semua orang langsung memulai sarapan mereka, beberapa menit kemudian akhirnya mereka menyelesaikan sarapannya.

"Alyva bagaimana pengalamanmu selama di gerbang perbatasan?" Tanya Cecilia kepada Alyva.

"Sangat menyenangkan bu, aku bisa melihat para serigala itu dibunuh oleh para pasukan berpedang menggunakan cara yang teknik keren" Jawab Alyva dengan penuh semangat.

"Oh begitu ya" Balas Cecilia sambil tersenyum dengan ekspresi khawatir.

"Sayang, bagaimana situasi di gerbang perbatasan?" Tanya Cecilia kepada Melvil.

"Seperti biasa, kondisi para pasukan sangat baik sehingga mereka mampu bertarung dengan maksimal" Jawab Melvil.

"Kamu selalu bisa memimpin para pasukan dengan sangat baik, itulah salah satu alasan kenapa aku mencintaimu" Ucap Cecilia sambil tersenyum malu lalu menyenggol mesra Melvil menggunakan lengannya.

"Ah kamu bisa aja" Balas Melvil sambil tersenyum malu lalu menyenggol mesra Cecilia menggunakan lengannya juga.

"Oh, lalu bagaimana dengan Alaric, bagaimana pengalamanmu di tembok perbatasan" Tanya Cecilia secara tiba-tiba.

Setelah mendengar pertanyaan Cecilia yang mendadak seketika Alaric melamun sejenak sambil membayangkan tentang kejadian yang dia alami tadi malam saat berada di gerbang perbatasan.

Sementara Melvil yang tadinya sedang senyam-senyum tiba-tiba terdiam dan ekspresi panik terlihat jelas di wajahnya.

Saat Alaric hendak menjawab pertanyaan Cecilia, Brak... Terdengar suara gebrakan meja yang ternyata meja itu digebrak oleh Alyva.

"Ibu apakah kamu tahu? Tadi malam saat di gerbang perbatasan Alaric diserang oleh salah satu serigala yang berhasil menerobos pertahanan pasukan perisai, namun karena serigala itu terlalu lemah akhirnya serigala itu digagalkan oleh perisai Alaric yang kuat" Ucap Alyva sambil berdiri di atas kursinya.

"Hah... Alaric apakah itu benar?" Ucap Cecilia dengan terkejut lalu berdiri dari kursinya.

"Sial, aku tidak bisa berbohong" Ucap Alaric dari dalam hatinya lalu menganggukkan kepalanya menandakan bahwa cerita Alyva itu benar.

Lalu, duar... Melvil tersungkur dari kursinya dikarenakan mendapatkan hantaman dari sebuah sendok sayur yang dilayangkan oleh Cecilia.

Dibandingkan dengan sebuah senggolan mesra senggolan dari sebuah sendok sayur terasa lebih mesra.

Setelah itu Cecilia berkata kepada Alyva dan Alaric tidak akan mengizinkan mereka berdua untuk kembali ke tembok perbatasan.

Mendengar perintah dari ibunya Alyva dan Alaric hanya bisa terdiam sambil menundukkan kepala mereka, sementara itu Melvil terlihat masih terkapar di Lantai sambil menangis.

"Maafkan aku ayah karena anakmu ini tidak bisa berbuat apa-apa, dan sepertinya kamu harus menunggu besok lagi" Suara hati Alaric dengan penuh rasa iba.

Setelah kejadian itu Alaric pergi dari ruang makan dan berjalan menuju ke kamar miliknya, sesampainya di kamar miliknya Alaric langsung merebahkan tubuhnya di kasur miliknya sambil mengingat anak perempuan yang tadi dia lihat saat melewati wilayah pemukiman.

Saat sedang merebahkan dirinya seketika Alaric berpikir untuk kembali ke daerah pemukiman itu dikarenakan Alaric yang masih merasa penasaran dengan "penyihir" yang berada di dunia ini lalu bertekad untuk pergi mencari anak perempuan itu.

1
Aisyah Suyuti
seru
MR: Terima kasih Kak, mohon maaf jika masih terdapat banyak kata-kata atau kalimat yang masih sulit untuk dipahami /Pray/
total 1 replies
Jackie chen
Ini chapter terbaik sih menurut gw
MR: Gk main film?
total 1 replies
Vemas Ardian
crot😭 astaghfirullah
MR: Serigala : aku crot...
total 1 replies
Agung M
Di awal agak ngebosenin tapi makin kesini makin menarik ceritanya
MR: Terima kasih telah membaca /Pray/
total 1 replies
Agung M
Lanjut Thor
MR: Ditunggu ya ka, Terima kasih /Pray/
total 1 replies
Yoihoi Yoi
Tapi itu malam
MR: segera bang
Hioshi: revisi ulang
total 3 replies
MR
Terima kasih telah membaca /Coffee/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!