NovelToon NovelToon
Mengandung Benih Bos

Mengandung Benih Bos

Status: sedang berlangsung
Genre:One Night Stand / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:314.2k
Nilai: 3.9
Nama Author: widyarti

Niat hati ingin menolong sang Bos, berakhir menjadi one night stand.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon widyarti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 34

" Jangan gelak-gelak, Om Tom. Nanti ail linel-nya nggak lapi." pinta Zia dengan suara cadelnya.

" Gerak ataupun nggak gerak. Hasilnya pasti akan tetap sama! Kayak ondel-ondel!" ujar Tom dalam hati.

Tom hanya bisa pasrah menjadi bahan percobaan air liner baru Zia. " Kalau saja tidak mengantar istri tercintaku kesini, aku lebih baik rasanya lembur sampai pagi!" batin Tom.

" Kenapa kamu tak mencoba di wajahmu saja, Nona?" tanya Tom.

" Tidak! Sangat sulit untuk mencoba di wajah sendiri." sahut Zia, sembari terus sibuk merias wajah sang asisten Papa-nya.

" Kenapa sulit?" tanya Tom.

" Entahlah, tapi pokoknya sulit. Lagi pula, Zia lebih suka melias wajah Olang lain." sahut Zia.

" Bukan melias, Zia. Tapi mencolet! Mencontleng!" batin Tom kesal, menirukan cara bicara Zia.

" Apakah ondel-ondelnya sudah selesai di rias?" tanya Desi datang.

" Sudah Tante!" sahut Zia riang.

" Wow! Pintar sekali Zia merias. Tidak ada lho, orang yang bisa merias wajah sebaik Zia." puji Desi.

" Benalkah, Tante?" tanya Zia.

" Iya sayang." sahut Desi.

" Em, belalti kalau Zia ikut lomba melias, Zia bisa menang dong?"

" Iya, bisa sayang." sahut Desi, membuat Zia berjingkrak girang.

Desi menahan senyum, melihat wajah kesal Tom. " Mainnya segitu dulu ya, sayang. Tante dan Om mau pulang dulu." ujar Desi.

" Oke Tante! Tapi nanti main lagi ya, kesini! Zia akan suruh Papa beli-in eye shadow balu!" pinta Zia.

" Siap Princess!"

Setelah berpamitan dengan Ayumi dan Mami Sita, Tom dan Desi pergi.

" Ish, jangan dihapus! Di foto dulu!" pinta Desi, melarang Tom menghapus hasil karya Zia di wajahnya.

" Des, jangan Des!" larang Tom, berusaha merebut ponsel yang di pegang Desi.

" Ih, sekali aja! Please!" pinta Desi, menunjukkan wajah me-melasnya.

Tom menarik nafas panjang, dan menghembuskannya perlahan. " Oke, tapi sekali saja. Dan nggak boleh kamu unggah di akun sosmed kamu!" ujar Tom pasrah.

" Oke!"

Desi melanjutkan aksinya yang sempat tertunda. Bukan Desi namanya, jika tak membuat ulah pada Tom. Desi mem-foto lebih dari lima gambar. Dan ia mengunggah satu, di akun sosmed-nya. Dengan caption ' Calon Papa idaman 🤭.'

Wajah Tom di baluri oleh bedak. Bedaknya pun, tak rata. Disini sedikit, disana banyak, dan disini sedikit. Bibir Tom di polesi lipstik, hingga sampai batas pipi. Hidungnya di buat jadi warna merah seperti badut. Dan yang paling penting, air linernya. Mungkin Zia bermaksud ingin memberi kesan garis di ujung mata. Tapi garisnya tercetak terlalu panjang dan melengkung keatas sampai di alis. Entah dimana Zia melihat orang yang make up-nya seperti itu. Hingga dia bisa menirunya. Untung Tom telah mencukur bersih bulu yang tumbuh di wajahnya. Andai saja masih, entah akan seperti apa jadinya.

" Sayang, udah?" tanya Tom.

" Udah!" sahut Desi, sembari menyimpan ponselnya di tas.

" Tolong bantu aku hapus coretan di wajah aku ini!" pinta Tom.

" Em, gimana kalau nggak di hapus aja?" tawar Desi.

" CK, jangan ngada-ngada deh!" tolak Tom.

" Oke, oke. Tapi hasil karyanya Zia bagus lho. Anak yang baru berusia 4 tahun, sudah mengerti tentang make up." puji Desi, sembari mengambil tisu basah dari tasnya.

" Itu baru make up, saudara laki-lakinya sudah bisa membuat orang yang berobat dengannya jadi lebih cepat menghadap Tuhan! Dengan cara pengobatannya yang sangat ekstrim!" ujar Tom.

Desi menahan senyum, sembari terus membersihkan make up di wajah suaminya. " Kamu tuh, kenapa sih? Kayaknya nggak suka sama anak kecil?" tanya Desi.

" Bukan nggak suka. Setiap aku ingat anak kecil, dan lihat anak kecil, aku jadi ke-ingat sama kamu. Kamu yang selalu sedih gegara pasal anak! Dan aku nggak suka itu!" sahut Tom.

" Apa kamu juga nggak sedih?" tanya Desi.

" Sedih kenapa?" Tom balik bertanya.

" Karena sudah hampir 4 tahun pernikahan kita, tapi belum di karuniai anak." sahut Desi, mendadak sendu.

" Tuh, kan! Jadi melow lagi! Ini semua gara-gara bocah kembar nakal itu!" Tom menyalahkan Kenzia.

" Bukan salah mereka. Mereka nggak ada kaitannya dengan semua ini. Andai saja, dulu aku nggak menuruti kak Bayu, dan aku bisa melawannya. Mungkin sekarang aku sudah memiliki anak. Heh, dengan bodohnya aku meminum semua obat-obatan itu." ujar Desi, sembari mengerjap-ngerjapkan matanya. Agar tak ada setetes pun air matanya terjatuh.

" Semuanya sudah berlalu, jangan diingat lagi. Dan untuk soal anak, aku rasa aku belum siap jadi seorang Ayah." Tom menghibur Desi.

" Kenapa belum siap?" tanya Desi.

" Karena, aku masih ingin menikmati kebersamaan kita berdua dulu. Tanpa ada gangguan makhluk kecil, yang akan jadi prioritas kamu nanti." sahut Tom.

Desi tersenyum, " Jadi ceritanya, kamu cemburu sama anak kamu sendiri, nih?"

" Iya, aku maunya kamu perhatian sama aku aja." sahut Tom, manja. Sembari menarik Desi kedalam dekapannya.

" Terima kasih." ujar Desi.

" Untuk?"

" Semuanya. Kamu selalu ada di saat aku butuhkan. Dan kamu selalu bisa menghibur, saat aku sedih. Dan yang paling penting, kamu menerima aku apa adanya. Tanpa memikirkan statusku, dan bagaimana masa laluku. Terima kasih, my husband." ujar Desi tulus.

" Em, ternyata sudah banyak hal yang aku lakukan untukmu. Tapi semuanya tidak gratis," ujar Tom.

" Yah! Aku nggak punya apa-apa yang bisa aku berikan padamu." ujar Desi.

" Kamu punya baby," Tom berbisik di telinga.

" Apa?"

" Cinta, dan..." tangan Tom yang tadinya berada di punggung Desi, kini melorot turun sampai di bokong Desi. Dan ia meremas salah satu bokong Desi." Dan ini baby," bisik Tom sensual di telinga Desi.

Desi mendongak, dan ia mencium bibir Tom. Ciuman yang awalnya perlahan, kini jadi semakin panas dan menggebu. Tom memindahkan Desi ke pangkuannya. Dan tangannya sibuk mencari resleting dress yang dikenakan Desi. Sementara Desi, ia mengalungkan tangannya di leher Tom.

Dan saat Tom hendak menarik resleting dress Desi. Tiba- tiba...

Tok...tok...tok...

" Kalau mau berbuat mesum, mending cari hotel saja! Jangan di pinggir jalan begini!" tegur seorang pria.

Tom hanya bisa tersenyum kikuk, sebab kelakuannya dengan Desi kepergok salah satu pengguna jalan. Sebab kaca mobilnya yang tembus pandang.

Desi menyembunyikan wajahnya di leher sang suami. " Malu banget!" ujar Desi.

" Ngapain harus malu. Kita ini pasangan suami istri yang sah." ujar Tom.

Desi kembali duduk dengan benar di kursinya. Sembari merapikan pakaiannya yang terlihat agak kusut. " Ayo kita pulang, sebelum ada yang memergoki kita lagi." ujar Desi.

" Memangnya, kita mau ngapain? Sampai harus kepergok lagi?" pancing Tom.

" I will provide the best service." sahut Desi dengan nada menggoda, sembari menggigit bibir bawahnya.

Hanya dengan hal kecil yang di lakukan Desi, sudah bisa membuat Tom terangsang. Tom langsung melesat melajukan mobilnya ke kediamannya.

1
ardiana dili
lanjut
aca
goblok arga sakit lah bego
ardiana dili
lanjut
Gustriana Baiki putri
pengen banget ya ketok kepala Arga pakai balok...
Gustriana Baiki putri
ga usah sombong Arga nanti kamu bakalan nyesel begitu tau hasil dari kesalahan satu x mnjadi 2 embrio...
ntar nangis² minta Ayumi Nerima kamu...
Gustriana Baiki putri
niat ingin berbuat baik malah jadi celaka...
ardiana dili
lanjut
ardiana dili
semangat kak
ardiana dili
lanjut
vie na Ai
Tara wanita bodoh dn egois Arga laki2 tolol
vie na Ai
Ayumi bener2 bodoh udah lemah keras kepala bego
Hasanah
lanjut ka
ardiana dili
semangat kak
ardiana dili
lanjut
nia anggraini
ada cerita yang keputus
ardiana dili
semangat kak
ardiana dili
lanjut
Shofia Hadi
Buruk
Nadine Wulans
cuma ada di novel thor merdua idaman di dunianyata bermuka dua
ardiana dili
lanjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!