NovelToon NovelToon
Meraih Cinta Sang Ajudan.

Meraih Cinta Sang Ajudan.

Status: sedang berlangsung
Genre:Dikelilingi wanita cantik
Popularitas:235.8k
Nilai: 5
Nama Author: Wanita Biasa

Keinginan untuk memiliki bagi seorang gadis pada laki-laki yang sangat ia kagumi, rasa itu besar namun ia tak berani menyimpulkan bahwa itu adalah rasa suka dan sayang. Ia lebih memilih untuk menyimpulkan bahwa itu hanyalah sekedar rasa mengagumi saja.

Gadis itu berpikir, bak langit dan bumi bagidirinya untuk memiliki sang pujaan. Seorang prajurit berpangkat Mayor itu banyak di gandrungi oleh kaum hawa.

Sebuah keteguhan dari pendirian sang prajurit berpangkat mayor, membuat dirinya mempunyai sifat dingin terhadap lawan jenis. Bukan dia tidak mempunyai keinginan untuk memiliki pendamping hidup, namun dia sudah lelah selalu di sandingkan dengan wanita yang menurutnya salah.

Sehingga ia pun mempunyai prinsip, jika cinta akan datang dengan sendirinya. Tanpa harus merubah pribadinya yang di bilang super dingin oleh orang yang mengenalinya.

"Cinta akan datang dengan sendirinya, " Sampai akhirnya ia menyadari jika cinta benar-benar datang dengan send

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wanita Biasa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 29.

Hari itu hari libur dimana semua pekerja bebas ingin melakukan hal apa, semua sudah memiliki rencananya masing-masing.

Syifa yang saat itu tidak memiliki rencana apapun, hanya bersantai di dalam kamar. Tapi Syifa mendapatkan tugas untuk membantu seniornya untuk membuat makanan, karna akan ada tamu seseorang yang akan datang.

Kini Syifa tak menggunakan seragam kerjanyanya dan itu tidak apa-apa bagi seniornya, "Siapa Pak yang hendak datang ? Tamu Tuan besar ? " Tanya Syifa lembut.

"Bukan, hanya orangtua Mayor Ararya. Beliau meminta kita menyiapkan makanan kecil untuk Ibunya. " Jawab Senior Syifa, berhasil membuat Syifa terdiam dan menulan ludah.

"Kenapa kamu ? Ayo teruskan, ini hanya makanan kecil saja kok. Gak akan lama ! " Ujar Senior Syifa.

"Baik Pak, " Jawab Syifa menenangkan dirinya sendiri.

Beberapa waktu makanan sudah siap di hidangkan.

"Apa tamu nya sudah datang ? " Tanya Syifa.

"Sudah, Ayo kita antarkan makanan ini. " Ajak senior Syifa.

"Sekarang Pak ? " Tanya Syifa dengan wajah tegang.

"Iyaa .... Sama saya Pak ? " Tanya Syifa kembali, Senior Syifa pun sampai heran tidak biasanya Syifa bertingkah seperti itu dan banyak tanya seperti itu.

"Kamu itu kenapa ? " Tanya Senior Syifa heran.

"Ti-tidak Pak, baiklah Ayo Pak ! " Ajak Syifa, baru kali ini Syifa merasakan gugup saat bekerja.

Di ruang khusus tamu ada beberapa orang yang sedang berbincang, tamu tersebut terdiri dari wanita paruh baya, dan laki-laki paruh baya. Di temani dua orang wanita muda yang sangat cantik.

"Apapan sih Mah, Arya baik-baik saja Kok ! Cuma Arya kurang enak badan saja, makanya Arya gak pulang ke rumah Tante. Lagian waktu Arya cuma cukup untuk beristirahat saja, belakangan ini kerjaan penuh Mah. " Jelas Arya selalu di perlakukan seperti anak kecil oleh Ibunya.

"Silahkan kan makanan nya sudah siap ! " Ucap Senior Syifa yang di ikuti oleh Syifa.

Tatapan Syifa dan juga Ararya terpaut seketika, namun Syifa tak lama menatap Mata Ararya ia langsung menundukkan matanya.

Syifa melihat salah satu wanita terlihat agresif pada Mayor Ararya, ia selalu menempelkan tangannya di tangan Ararya. Sesekali Ararya menjauhkan tangannya namun wanita itu menariknya kembali.

Syifa hanya menatap nya sejenak lalu tersenyum kecil, " Jangan seperti ini Syifa, ingat apa yang harus kamu ingat Syifa. Kamu harus siap dengan segala konsekwensinya, " Batin Syifa seketika menciut.

"Silahkan di nikmati Pak-Buk, Pak Mayor ! " Ucap Senior Syifa, Syifa hanya tersenyum tanpa berkata apapun dan pergi mengikuti seniornya.

"Kenapa sih kamu ? " Tanya Wanita yang bernama Tiara yang selalu ingin dekat dengan Ararya.

Ararya hanya terdiam memperhatikan langkah kaki Syifa.

"Kamu sakit ? " Tanya Tiara sambil menyentuh kening Ararya,

Syifa menoleh ke belakang saat dirinya sudah merasa jauh dari hadapan orang-orang tersebut. Syifa melihat Ararya hanya terdiam saat wanita itu menyentuh wajahnya beberapa kali.

"Hey .... Heyyy ... " Tiba-tiba Wanita paruh baya itu memanggil ke arah Syifa.

"Saya ? " Ucap Syifa menoleh.

"Kamu di panggil, sana mungkin mereka ingin meminta tolong. Layani dengan baik ! Karna bagaimanapun mereka tamu orang penting di sini. " Ujar Senior Syifa memberitahukannya pada Syifa.

"Baik pak, saya mengerti ! " Jawab Syifa.

Syifa pun berjalan kembali ke arah mereka, yang sebenarnya ingin Syifa jauhi. Dari tatapan mereka sungguh berkesan tidak baik menurut Syifa.

"Ada yang bisa saya bantu Bu ? " Tanya Syifa ramah, tanpa menoleh ke arah Ararya yang terus menatapnya.

"Ada apa Mah ? " Tanya Ararya ingin tahu kenapa Ibunya memanggil Syifa.

"Tolong, ambilkan bungkusan berwarna biru di dalam bagasi mobil. Di sana ada sopir, bilang sama dia. Sesudah itu bawa bungkusan tersebut pada saya ! " Perintah Ibu Ararya, menyuruh Syifa seenaknya.

Ararya seketika berbicara, " Mah, suruh aja Sopir nya yang ke sini antarkan barang yang menurut Mamah harus di antarkan. Telpon saja ! "

"Kelamaan, lagian dia pekerja kan di sini ? Jadi wajar lah kalau Ibu menyuruhnya ! Kenapa kamu keberatan ? Kamu mau kan menolong Ibu ? " Tanya Ibu Ararya pada Syifa.

"Baik Bu, sebentar saya ambilkan. " Jawab Syifa tanpa memperdulikan belaan Ararya pada dirinya, karna itu tidak akan berpengaruh untuk nya.

"Kamu itu selalu saja memperlakukan seorang pelayan seperti itu, mereka bekerja kan untuk di suruh-suruh ! " Hardik Ibu Ararya, bergaya layaknya orang kaya pada umumnya.

"Mahhh ... Stop ya ! Jangan buat Arya malu dengan sikap Mamah, Apah mamah lupa ? Arya di sini siapa ? Arya juga pelayan. Mamah harus ingat itu ! " Jawab Ararya sangat tidak suka dengan sikap Ibunya.

"Sudah-sudah, " Ayah Ararya mengehentikan perdebatan itu.

"Tante ! " Ucap manja Tiara.

Ibu Ararya pun menganggukkan kepalanya, sepertinya Ibu Ararya paham tentang isyarat panggilan yang di lontarkan pada Tiara padanya.

"Tiara sudah tidak sabar ingin segera di lamar oleh kamu ! Kapan kamu akan memikirkannya ? " Ujar Ibu Ararya.

"Mah, sudah Papah bilang jangan bahas itu sekarang ! " Sambung ayah Ararya memberikan peringatan keras pada Istrinya.

"Kamu dengar sendiri kan Tiara ? " Ucap malas Ibu Ararya pada Tiara.

Ararya sungguh kesal saat itu juga, ia pun jadi malas mendapati kunjungan dari kedua orang tuanya.

Tiara pun tidak pantang menyerah, dia akan terus berusaha untuk mendapatkan Mayor Ararya.

Syifa datang bersama dengan barang yang di maksud oleh Ibu Ararya.

"Silahkan kan Bu ! " Ucap Syifa yang berusaha ramah, walaupun hatinya sakit.

"Ini dia, oleh-oleh dari calon istri kamu. Tiara baru pulang dari Eropa tempo hari, makanya kami datang ke sini untuk memberikannya pada mu. Ayo Tiara berikan langsung pada Calon suami kamu. " Pinta Ibu Ararya, berhasil menusuk hati Syifa dengan sangat dalam.

"Apa ? Benar kah yang aku takutkan akan terjadi ? " Ucap Syifa dalam hatinya menatap Ararya, seraya ingin mempertanyakannya.

Namun Syifa tak kunjung mendapatkan jawaban, Sedangkan Ararya tak mampu menatap wajah Syifa.

"Ini waktunya kamu membuktikan ucapan kamu Sayang ! " Batin Ararya pada Syifa yang berada tak jauh darinya.

Syifa ingin pergi, namun lagi-lagi langkahnya terhenti karna di cegah oleh Ibu Ararya.

"Mahhhh ... Apalagi sih ? " Ucap kesal Ararya saat mendengar Ibunya terus mengganggu Syifa.

"Tolong abadikan momen ini ya, " Pinta Ibu Ararya memberikan ponselnya pada Syifa, Ia meminta Syifa untuk merekam momen dimana Ararya akan membuka hadiah itu.

"Ba-baik Bu ! " Jawab Syifa terbata, mengambil ponsel itu dan mulai mengarahkannya pada Ararya.

"Sudah tidak usah, Bukanya nanti saja ! " Cegah Ararya.

"Setidaknya hargai Nak ! " Ujar Ibu Ararya.

Ararya mengusap wajahnya kasar, ingin rasanya ia berteriak, sebagai seorang abdi negara yang terlihat tegas tak bisa Ararya lakukan di hadapan orang tuanya.

Ararya meraih hadiah itu, dan Syifa pun mulai merekam momen itu. Sungguh tangan yang ia gunakan untuk memegang handphone itu sangat terasa lemas, tidak ada kekuatan sama sekali.

Ternyata hadiah itu berupa jam tangan dengan merk ternama, dan itu limited edition.

"Sudah ! " Ucap datar Ararya.

"Suka gak ? " Tanya mesra Tiara pada Ararya.

"Kamu sudah tahu apa yang aku katakan padamu ? Apa itu kurang jelas ? " Ucap Ararya pada Tiara.

Dasar wanita tidak tahu malu, sudah beberapa kali Ararya menolaknya. Itulah kenapa Ararya selalu mengambil pendidikan lagi, agar dia bisa terhindar dari perjodohannya bersama dengan Tiara.

Tiara adalah teman masa kecil Ararya, Ararya sudah menganggapnya sebagai adiknya sendiri. Namun Tiara malah salah mengartikan kasih sayang Ararya pada dirinya.

"Sudah Bu ? " Tanya Syifa yang tidak mau tau terlalu jauh tentang perbincangan keluarga mereka.

"Sudah, kamu boleh pergi ! " Ucap Ibu Ararya pada Syifa.

Syifa langsung membalikan badannya, dan berjalan sedikit berlari agar cepat menjauh dari keluarga itu.

Seketika Syifa merasakan penat saat berada di dalam rumah itu, Syifa pun meminta ijin pada seniornya untuk keluar. Dengan alasan ada yang harus dia beli.

Syifa pun mendapatkan ijin, ia segera mengambil sweater dan juga tas nya. Ingin sekali ia menitikkan air mata yang ia tahan sebelumnya. Namun Syifa tak mempunyai alasan untuk menangis, karna sebelumnya ia pun sudah memberikan peringatan pada dirinya sendiri. Walaupun begitu tetap saja Syifa merasakan berat dan sakit hati.

1
bhunshin
si mayor udah berani pelak peluk bae
bhunshin
si Syifa pasti gemetaram bgt🤣🤣🤣
bhunshin
si Sri 🐜 rangrang kudu dibasmi
Diah Darmawati
kok lama y gk up
Asri Iqrok
ayo kak ditunggu updatenya
Nina Meylina
ini jg SM blm up Lg padahal udh bulak balik buka
Ita Mariyanti
strong Syifa 💪💪
Ita Mariyanti
maksimal bgt Syifa ki jd caltu 😘😘
Ita Mariyanti
kapok mu Tiara kn sembur akhirnya 😁😁👍👍👍
Ita Mariyanti
Syifa keren 😍😍😍
Ita Mariyanti
😱😱😱😱 muantabb Syifa 👍👍👍
Dwi Winarni Wina
Syifa mendonorkan darahnya buat calon mertuanya sampai terkapar dirawat,,,
Arrarya punya firasat syifa tdk sedang baik2 aja dan firasat arrarya btl skl syifa lg terbaring sakit,,,
Ita Mariyanti
terbuka blm mata mu Bu kl yg ngrawat km dl caltu mu kui mk nya jgn sok2an banggain Tiara mulu' 😤
Salsabila Arman
lanjut
Jenong Nong
tdk bisa berkata2 aku sih ....😁😁❤❤🙏🙏
Anonymous
bukanya syipa pake hijab kok disini ceritanya udah enggak pake hijab...? yg benar mana kok gx komitmen benar alur ceritanya
Asri Iqrok
mulia banget hati Syifa...
Dwi Winarni Wina
kompak banget mamanya arrarya dan sisombong tiara memusuhi dokter syifa,,,
tiara sadar diri donk tdk berjodoh dgn arrarya jgn dipaksain,,,
mending lupakan arrarya dan carilah laki2 yg tulus mencintaimu dan jgn merendahkan harga diri mengejar laki2 tdk mencintaimu,,,,
Mulia banget hati syifa demi kesembuhan ayahnya arrarya rela mendonorkan darahnya,,,,
budak jambi
ngp jalang tiara masi berkeliaran...apa dak bisa du musnah kan thor...jijik liat ny
Erni Handayani
Klo masih sombong itu emak si arayan suruh kumat lagi aja tuh sakit ny biar berasa klo dia butuh syifa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!