MENTARI TERTUTUP AWAN

Nyonya Amelia menatap Mike lalu menyerahkan biodata Fajar kepada Mike.

Mike mengambil biodata Fajar yang di sodorkan oleh Nyonya nya,lalu Mike membaca Biodata itu.

Jantung Mike juga berdetak kencang saat membaca Nama Fajar dan juga nama orang tuanya Bagaskoro.Mike menatap kepala Asrama seakan tatapannya penuh dengan pertanyaan.

"Ada apa Tuan Mike,apa ada masalah dengan biodata Anak ini?"tanya Pak kepala Asrama pada Mike yang menatapnya penuh dengan pertanyaan.

Pak kepala Asrama jadi penasaran dan takut kalau biodata Fajar ada masalah,tapi kalau di lihat dari segi lain,Fajar tidak mungkin bermasalah karena dia Anak yang rajin dan juga pintar,dan semua guru sangat menyukai kepribadian Fajar yang ramah,sopan dan juga penurut.

"Bisakah anda menjelaskan tentang biodata Anak ini dan kenapa dia bisa masuk ke Asrama ini?"tanya Mike ingin memastikan apakah benar ini Tuan muda Fajar Anak Nyonya Amelia yang selama ini di carinya.

Pak kepala Asrama yang mengerti dengan pertanyaan Mike,lalu dia menceritakan tentang Fajar dan juga kepribadian Fajar yang membuat semua guru menyukai kepribadian Anak itu.

"Anak ini namanya Fajar,dan Ayah nya bernama Bagas,Ibunya bernama Sekar,tapi keduanya sudah tiada dan Fajar Anak yatim piatu.Dia juga punya seorang Kakak tapi Kakaknya sudah menikah,"jelas Pak kepala Asrama seperti yang dia dengar dari Mama Laras saat mendaftar Fajar masuk ke Asrama ini.

Dhug,jantung Nyonya Amelia semakin bergemuruh saat kepala Asrama menyebut

 nama Sekar dan juga seorang Kakak, Nyonya Amelia semakin yakin kalau Fajar adalah putranya.

"Apakah anda tau siapa nama Kakak nya?"tanya Nyonya Amelia ingin memastikan agar lebih meyakinkan hatinya lagi kalau Fajar adalah putra nya.

Nyonya Amelia rasanya sudah tidak sabar ingin segera memeluk putranya namun dia masih ragu dengan penjelasan kepala sekolah karena tidak tau nama Kakaknya Fajar.

Pak kepala Asrama menggeleng karena dia memang tidak tau nama Kakaknya Fajar karena Mama Laras tidak memberitahunya,tapi yang dia tau Kakak nya Fajar menantu Mama Laras.

"Saya tidak tau Nyonya,tapi yang mendaftar Fajar kesini Nyonya Laras dan Tuan Bagio.Dan mereka mengatakan kalau Kakaknya Fajar adalah menantunya istrinya Tuan muda Awan,"Pak kepala Asrama menceritakan apa yang dia tau.

Nyonya Laras,Tuan Bagio,dan Tuan muda Awan.Sepertinya nama-nama itu tidak asing di telinga Nyonya Nyonya Amelia mengingat-ingat siapa nama ketiga orang itu.

Sedangkan Pak kepala Asrama terus menceritakan apa saja yang dia tau dari Nyonya Laras,hingga Fajar masuk ke Asrama ini karena suka dan atas kemauannya sendiri.

Setelah mengingat nama ketiga orang yang di sebutkan oleh Pak kepala Asrama, Nyonya Amelia bisa mengingat dan juga sudah mengenali mereka,karena perusahaan S' Bagio bekerja sama dengan perusahaannya.

Namun yang membuat Nyonya Amelia berpikir,dia pernah kerumah Tuan Bagio waktu pertunangan Awan dengan gadis yang bernama Adelia tapi kenapa Bapak kepala Asrama mengatakan kalau Kakaknya Fajar menantu Nyonya Laras,sedangkan Nyonya Laras hanya memiliki dua orang Anak yaitu satu Putra dan yang satu lagi Putri.

Apa mungkin Fajar itu bukan Anaknya,tapi nama Bagas dan Sekar membuat dirinya yakin kalau Fajar adalah putranya.Namun Nyonya Amelia tidak mau pusing memikirkan itu semua.

"Apa Bapak tau kenapa Nyonya Laras memasukkan Fajar ke Asrama yang semuanya gratis sedangkan Nyonya Laras orang kaya raya dan terpandang di Negara ini?"tanya Nyonya Amelia karena merasa heran dengan keadaan yang terjadi sekarang.

Pak kepala sekolah mengangguk tanda tau kenapa Nyonya Laras memasukkan Fajar ke Asrama ini.

"Nyonya Laras memasukkan Fajar kesini karena kemauan Fajar sendiri,dia mengikuti perkataan Nona muda Nadia Anak perempuan Nyonya Laras,yang bernama Nadia.Nona muda Nadia dulu juga belajar disini,dan Fajar juga sangat antusias tinggal di Asrama ini,saya juga lihat dengan mata kepala saya sendiri kalau Nyonya Laras dan Tuan Bagio sangat menyayangi Fajar,karena saat berpisah mereka berpelukan dan menangis seperti orang tua berpisah dengan Putranya."

Dhug,jantung Nyonya Amelia berdegup lagi karena mendengar berpisah sama Putranya.dia selalu akan sedih dan murung jika mendengar kata berpisah.

"Pak bisakah saya minta tolong untuk memanggil Fajar kesini,saya ingin menanyakan langsung padanya!"titah Nyonya Amelia pada Pak kepala Asrama itu.

Nyonya Amelia sudah sangat yakin kalau Fajar benar Putra yang di carinya.Nyonya Amelia tidak mau kehilangan kesempatan ini.Dia sudah sangat lama memendam rindu pada kedua buah hatinya.

Pak kepala Asrama mengangguk dan segera berlalu untuk memanggil Fajar seperti yang di minta oleh Pemilik Asrama ini.

Sementara di sisi lain di rumah besar Tuan Bagio.Mama Laras dan Mentari sudah terlihat cantik dan rapi,Awan sedang merengek seperti Anak kecil yang ingin di tinggal Ibunya.

Awan ingin ikut bersama Istri dan Mamanya ke Asrama menjenguk Fajar, ada-ada saja kelakuan kedua pasutri itu,Mama Laras geleng kepala melihat putra nya yang s dulu dingin namun sekarang berubah menjadi bucin.

Belum lagi tadi Mama Laras di buat melongo oleh dan terkejut oleh kedua pasutri itu saat mengajak Mentari ke Asrama menjenguk Fajar.

Kejadian di kamar tadi membuat Mama Laras terkejut saat membuka pintu dia melihat menantu dan Putra nya sedang kejar mengejar di dalam kamar.

Bagaimana tidak terkejut,yang dia tau Awan masih lumpuh belum bisa berjalan,namun saat dia lihat Awan sudah bisa berlari.Mama Laras sangat terkejut dan sekaligus sangat bahagia karena melihat Putra semata wayangnya sudah bisa berlari seperti pada sebelumnya.

Mama Laras sangat bersyukur dan tidak hentinya berdo'a Kepada Sang Pemilik kehidupan atas sembuhnya Awan.Mama Laras juga sangat berterimakasih kepada menantunya Mentari berkat dia yang mengurus dan melakukan pijat refleksi setiap hari sehingga Awan bisa sembuh lebih cepat dari perkiraan doktor yang menanganinya.

"Kamu di rumah aja tidak usah ikut,lagian kami hanya ke Asrama saja,kasihan Fajar sudah sebulan tidak di jenguk.Dia pasti sangat merindukan kami.Kamu tenang aja Mama akan menjaga istrimu dengan Baik tidak akan ada yang mengambilnya dari mu!"sindir Mama Laras pada Awan yang menjadi bucin sekarang.

Mama Laras melihat Awan sangat jauh berbeda dari yang dulu sebelum dia mengenal Mentari.Mama Laras tidak heran dengan Mentari yang bisa membuat Putra nya bucin.dengan sikap lembut dan penyayang Mentari semua akan menyukai gadis yang sekarang sudah menjadi menantunya.

Lelaki yang mana tidak akan jatuh cinta pada menantunya ini,apa lagi saat sekarang ini Mentari nampak seperti bidadari dengan pakaian mahal dan juga polesan mike up tipis di wajah putih dan bersih itu.Wajar kalau Awan takut jika Mentari jauh darinya,pikir Mama Laras.

Bersambung.