Novel ini menceritakan kisah seorang remaja tanggung bernama Ali yang sangat merindukan kasih sayang dari ibunya yang sama sekali tidak mengenali nya.
Bagaimana kah perjuangan nya apakah dirinya bisa mendapatkan kasih sayang yang di inginkannya ataukah sebaliknya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Airina Nu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 34
Nabila memasuki kamarnya dengan begitu banyak pikiran. Di saat dirinya masih bingung apakah melanjutkan artikelnya atau tidak kini masalah baru muncul yaitu Rengga sosok laki-laki tengil yang dengan sengaja mengambil KTP nya.Entah untuk apa KTP itu dirinya pun tidak tau.Di saat gadis itu masih sibuk dengan pikiran nya
terdengar suara notifikasi dari ponselnya
Ting
Dengan malas dia pun membukanya terlihat sebuah pesan
"Gue akan kembalikan KTP elo tapi ada syaratnya".
Nabila pun langsung membalasnya
" Apa syaratnya?
Tulisnya dan tak lama terlihat pesan terkirim lalu terbaca karena terlihat sudah berubah berwarna biru
"Tunggu besok pagi."
"Kenapa tunggu besok? Kenapa nggak sekarang aja?
"Gue jemput elo besok pagi".
" Besok sekolah libur karena ada rapat jadi gue mau bersantai di rumah ".
" Ngga ada penolakan.Elo nggak mau kan KTP elo gue gadaikan atau gue buang".
Nabila langsung panik saat membacanya dan dia pun akhirnya menurunkan egonya akhirnya dia memilih mengalah.
"Oke."
"Gue jemput elo jam 7 pagi".
" Oke".
Dan pesan itu pun berakhir.Nabila masih termenung memikirkan permintaan laki-laki tadi.
"Sebenarnya apa sih maunya si cowok tengil itu?Kalau bukan karena balas budi gue nggak mau menurutinya".gumamnya dalam hati.
Lalu kedua matanya melihat kearah nakas di mana tugas menulis artikelnya belum di rampungkan.
" Lebih baik aku mandi sebelum melanjutkan menulis.Setelah artikel ini selesai seperti nya aku resign agar fokus dengan sekolah saja".ucapnya sambil mengambil handuk lalu masuk ke kamar mandi untuk mandi serta mendinginkan pikiran nya yang hampir meledak karena panas.
Sehabis mandi dan berpakaian santai dia pun duduk di kursi meja belajar nya untuk melanjutkan kerjaan menulisnya.
Sementara di tempat lain.Rengga kini sedang berjalan masuk ke dalam sebuah gedung. Pemuda itu berjalan untuk menemui seseorang yang sudah menunggu nya.
Tak lama dia pun sampai di depan pintu sebuah ruangan dan seorang wanita menghampiri nya
"Dengan Tuan Muda Rengga? tanyanya.
Rengga pun menoleh lalu mengangguk.
" Iya saya".
"Silahkan masuk Tuan Muda sudah di tunggu sama Pak Deri." katanya sambil membukakan pintu ruangan untuk nya.
"Terima kasih".jawabnya sambil berjalan masuk kedalam ruangan.
" Sama-sama. Saya permisi".jawabnya sambil menutup pintu ruangan itu setelah pemuda itu masuk.
"Tuan Muda Rengga. Silahkan duduk".kata seseorang yang sedari menunggu kedatangan nya.
Pemuda itupun duduk berhadapan dengan laki-laki dewasa itu.
" Ini".ucapnya sambil mengeluarkan sebuah kartu.
Laki-laki yang bernama Deri pun langsung menerimanya.
"Mengapa Anda mengantarkan nya sendiri Tuan? Padahal saya bisa mengambilnya sendiri".
" Aku ingin mengantarkan nya langsung dan aku mau besok acara di laksanakan, bisakan?
" Tentu saja Tuan Muda".
"Semuanya datanya sudah lengkap kan? tanyanya kepada laki-laki itu lagi.
Laki-laki itupun memeriksa kembali memeriksa berkasnya.
" Semuanya sudah lengkap Tuan Muda".
"Bagus." ucap nya sambil berdiri dari kursinya dan berjalan keluar dari ruangan itu.
Laki-laki yang bernama Deri pun mengantarkan nya sampai di depan Lobby dan melihat pemuda itu pergi dengan mobilnya.
"Sepertinya aku harus menyiapkan berkas-berkasnya sekarang".katanya sambil berjalan masuk kembali ke ruangan nya.
Rengga membawa mobilnya menuju ke apartemen sungguh rasanya hari ini diri nya begitu lelah.
Tak lama dia pun sampai di basement untuk memarkirkan mobilnya. Setelahnya dia pun berjalan menuju unitnya yang berada di lantai paling atas.
Apartemen itu di beli dari hasil kerja kerasnya.Selain dirinya seorang pelajar ternyata dirinya mempunyai suatu perusahaan yang lumayan besar.Dari usahanya yang kecil-kecilan akhirnya kini bisa menjadi besar.
Dia pun kini bisa menikmati kehidupan mewah dengan uangnya sendiri walaupun dia terlahir dari keluarga yang kaya raya tapi dia tidak pernah menyusahkan kedua orang tuanya.
Ting
Pintu lift pun terbuka dan dia pun keluar dari dalam sana lalu mendapati kedua orang tuanya yang sedang berdiri di depan unitnya.
"Mom, Pih." ucapnya sambil menyalaminya dengan takzim.
"Kamu baru pulang? tanyanya saat melihat putranya pulang masih dengan mengenakan seragam sekolah nya.
" Iya".jawabnya sambil membuka pintu apartemen nya.Dan mempersilahkan kedua orang tuanya untuk masuk ke dalam unitnya.
Kedua orang tuanya begitu terkejut saat memasuki unit apartemen putranya yang terlihat begitu mewah.
"Apartemen kamu bagus son".ucap Papi nya.
" Iya Ga apartemen kamu sangat mewah."
Rengga hanya tersenyum sambil membuatkan minuman untuk kedua orang tuanya.
"Ini tehnya".katanya sambil meletakkan dua gelas teh hangat kepada kedua orang tuanya.
" Terima kasih son".ucap Papi nya dan juga Mommy nya.
"Sama-sama Mom, Pi".
Ketiga nya pun terdiam sambil menikmati minuman masing-masing.
" Ga".panggil Papinya.
"Iya Pi".
"Kami meminta kamu kembali ke rumah Son".ucap Papi nya membuat pemuda iru langsung melihat ke arah keduanya tapi hanya diam tidak berkata apa-apa.
" Iya Ga kamu sudah lama tidak pulang ke rumah ".kata Mommy nya.
Rengga masih terdiam sambil mengerutkan keningnya.
"Dalam rangka apa kalian mengajakku pulang? tanyanya mulai curiga kepada kedua orang tuanya dan membuat kedua paruh baya itu langsung terkejut dengan respon putranya.
"Ngga bisa jawab kan?Jangan pernah menyuruh ku pulang kalau kalian Mom dan Papi tidak mempunyai alasan kuat untuk mengajakku pulang".ucapnya dan membuat kedua orang tua nya hanya bisa terdiam tanpa bisa berkata apa-apa.
bersambung