Bryan Sang Ahli Waris

Di kafe sebelum bryan pergi sesuai janjinya mengajak kalisya, bryan dan riko sekarang duduk berhadapan di ruangannya.

"Aku akan menyatakan cintaku kepada kalisya. " kata bryan

Riko yang mendengar terkejut sekaligus senang mendengar perkataan bryan, satu hal yang di tunggu akhirnya tiba.

"Benarkah, jadi selama ini wanita itu kalisya.?" tanya riko

Bryan tersipu malu karena akhirnya riko tahu apa yang selama ini dia sembunyikan.

"Aku senang, terus apa yang bisa aku bantu.?" tanya riko

"Nanti aku akan pergi dengan kalisya dan ingin membuat malam ini berkesan, malam yang tak terlupakan untukku dan juga kalisya." kata bryan

" Aku ingin membuat malam romantis di pantai dan sudah menyiapkan tapi aku ingin kalian hadir di tempat itu, aku sedikit...kamu tahu kan ini pertama kalinya dalam hidupku.? " kata bryan meminta riko memahami.

"kafe bagaimana.? " tanya riko

"tutup,! " kata bryan

"Siap, aku akan mengajak semua orang ke sana." kata riko bersemangat.

"Kita.. kita aja, jangan dengan yang lain,!" kata bryan

"Ya aku tahu hanya kami saja. " kata riko

Riko keluar dan membalikkan tanda close di jendela agar tidak ada lagi yang datang ke kafe.

Semua orang yang sudah terlanjur datang akhirnya membungkus makanan dan minuman mereka, beruntung baru beberapa orang yang datang.

Dengan meminta maaf mereka juga memberikan vocher agar pelanggan tidak kecewa.

"Ini hari yang membahagiakan untuk saudara kita ,kita doakan semoga sukses." kata riko

Aksa, darren dan juga bastian meng amin kan perkataan riko

"Acara dadakan bryan, itu orang bisa aja membuat dag... dig... dug jantung ku, tapi kenapa aku yang deg.. deg... an. " kata aska

Semua orang di mobil tertawa pasalnya bukan aksa saja tapi mereka semua juga penasaran apa yang akan terjadi nanti.

Sedangkan bryan terpesona dengan tampilan kalisya, memakai dress putih tulang dengan rambut di kuncir setengah diberi pita senada dengan warna baju menambah kalisya semakin cantik.

"ehemm.. sudah siap." kata bryan berdehem menyadarkan diri.

Bryan sendiri memakai baju kemeja panjang dan dilipat dan itu juga tidak kalah keren jika di sandingkan dengan kalisya sangatlah serasi.

Sebelum berangkat bryan memberikan pesan kepada riko jika mereka sudah dalam perjalanan.

"Kak kita akan kemana,? " tanya kalisya

"kesuatu tempat dan pasti kamu suka. " kata bryan

Sampai di lokasi bryan pamit untuk ke toilet dan kalisya duduk di tempat yang memang sudah di siapkan panitia.

Saat kalisya duduk ada segerombolan anak muda menari di depan di iringi musik, kalisya sendiri menikmati pertunjukkan flashmob yang memang di tujukan untuk dirinya.

Sampai satu orang mengajak kalisya di tengah tengah yang mana di sana ada bryan yang di tutupi beberapa orang dan saat sampai orang itu pergi dan barulah bryan terlihat.

Kalisya sangat terkejut dan tidak menyangka jika semua adalah ulah bryan.

"Kalisya aku cinta sama kamu, maukah kalisya andhara menjadi kekasihku." kata bryan yang membawa sebuket bunga.

"jika terima kamu boleh mengambil bunga ini, jika tidak kamu buang saja bunga ini." kata bryan.

"Terima...terima..." sorak teman teman bryan dan orang orang di sekitar lokasi yang kebetulan melihat semua itu.

Kalisya sangat senang dan tidak menyangka jika bryan begitu manis.

Tidak ragu lagi kalisya mengambil bunga di tangan bryan dan menciumnya.

"Mau..aku mau bryan atmaja, hari ini kita adalah sepasang kekasih." kata kalisya

Bryan memeluk kalisya dan mencium kening gadis itu, tidak di pungkiri rasa bahagia ada dalam hatinya dan akhirnya dia memiliki seseorang yang dia cintai.

Selena memeluk kalisya dan juga riko dan kawan kawan lainnya mengucapkan selamat kepada bryan.

"Aku senang akhirnya bryan memiliki seseorang yang spesial dan lisya jangan buat temanku patah hati." kata riko

"Tidak akan." kata kalisya tersenyum

"Selamat ya lisya aku turut bahagia untuk kalian dan selamat bryan sudah tidak jomblo lagi." kata selena

Setelah itu bryan mengajak kalisya ke pinggir pantai yang di sana sudah di siapkan untuk makan romantis mereka.

Sedangkan teman teman dan yang lain makan, di mana bryan sudah menyiapkan untuk mereka.

"Aku tidak menyangka jika bryan begitu manis dan romantis hanya untuk menembak seorang gadis, iri sekali..." kata selena

"Aku juga romantis saat menembakmu sayang..." kata riko tidak mau kalah.

"Apaan..kamu nembak aku saat hujan tidak membawa payung dan lagi saat itu ban motormu kempes.." kata selena

" Lah...itu malah kayak film india.." kata riko

Gelak tawa terdengar karena perkataan riko menceritakan saat dia menembak selena menjadi pacarnya.

Selena sewot sendiri tapi memang lucu saat itu, mengingat hubungan nya dengan riko memang sangat tragis nan lucu, tapi dia suka.

"kelak jika aku marah besar aku akan luluh jika kamu melakukan hal manis seperti bryan." kata selena

Riko hanya diam dan tentu saja dia mengingat akan perkataan selena tadi, walaupun dia berharap tidak akan melakukan kesalahan besar hingga membuat selena marah apalagi meninggalkannya.

sepasang kekasih baru makan dengan tenang dan bryan tidak melepaskan pandangannya kepada kalisya.

" Kak aku jadi ngk nafsu makan jika kamu melihatku terus." kata kalisya

"Makanlah, aku hanya melihatmu." kata bryan

"Malu kak, jika aku makan banyak nanti kamu gimana gitu denganku." kata kalisya

Bryan tertawa lepas mendengar candaan kalisya, memang kalisya selalu membuatnya lepas.

"Kay jangan panggil aku kakak lagi, aku merasa seperti pacaran dengan adikku.!" kata bryan

"Hmmm... beb, honey apa yayang, mau yang mana.?" tanya kalisya

"Bercanda terus, " kata bryan

Kalisya mengaduh karena bryan menoel hidungnya.

"Udah enak kak dengan panggilan seperti itu, nanti dengan berjalannya waktu aku akan merubah panggilan untukmu, sementara ini biarkan seperti ini." kata kalisya.

Bryan tersenyum dan tidak ingin memaksa, memang benar biarkan berjalan seperti air mengalir.

Semua sudah pulang termasuk riko dan kawan kawan, kalisya dan bryan sendiri sudah di mobil menuju apartemen.

Di mobil bryan dan kalisya bercerita banyak tentang diri mereka masing masing.

Mereka tertawa dan bahagia, sampai di apartemen suasana terasa aneh.

Mereka sepasang kekasih sekarang dan berada satu atap, rasanya semakin canggung dan kikuk.

Bryan sendiri bingung apa, tidak apa jika mereka bersama hari ini dan seperti nya inilah masa masa godaan setan menghantui sepasang kekasih.

"Ehmm...kak"

"Kay"

Kata mereka bersamaan.

Mereka tertawa karena kecanggungan mereka.

"Aku ke kamar dulu." kata kalisya akhirnya.

"Oh...iya..selamat malam." kata bryan terbata dan berdiri dari duduknya.

Saat kalisya akan berjalan bryan menarik tangan kalisya memeluknya.

"Aku senang dan terimakasih menerima cintaku." kata bryan dalam pelukan.

"Aku juga senang dan bahagia." kata kalisya

Bryan mencium Kening kalisya mengucapkan selamat tidur dan mereka masuk ke kamar masing masing dengan rasa bahagia.