Erland sang King Mafia harus menerima perjodohan yang diinginkan oleh sang Daddy lantaran pernah berjanji akan melakukan apapun demi mendapatkan maaf dari Daddy nya .
" Ini beneran Gila " ucap Erland yang duduk sendiri di sofa kamar nya memandangi foto gadis yang akan menjadi istrinya.
Selain gadis belia calon istrinya adalah anak konglomerat yang sangat nakal suka membuat ulah dimana-mana bahkan dia sangat terkenal dengan kelakuan nya yang membuat orang ngeri dengan kejahilan nya .
" Huftt,,, Aku bisa gila beneran punya istri begini" Erland menarik nafas panjang , ingin kembali meminta Daddy untuk mengganti calon istrinya
Lanjutan novel Aliora untuk Jhonatan ✅
"Karya ini merupakan karya jalur kreatif"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mul_yaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 34 Villa
" By nggak mau kehilangan Aci , maafkan By. By janji nggak akan ninggalin Aci lagi apapun yang terjadi. " janji Erland yang di balas gelengan oleh Acia.
" Sayang " Erland menarik nafas panjang saat Acia terus menggeleng sambil menangis .
Erland meminta bodyguard nya untuk menjalankan mobil dengan cepat yang membuat Acia yang masih duduk di pangkuan Erland perlahan memeluk nya karena takut dengan kecepatan mobil yang sangat kencang .
" Udah tenang yaa,,, Bobok " ucap Erland lembut dengan wajahnya yang perlahan tenang menyelimuti Acia dengan penuh kasih Sayang.
Percuma mereka bicara dan terus berdebat dalam kondisi yang masih belum stabil itu hanya akan memperkeruh keadaan.
" Aci Eng,,,"
muachhh .
" Aci Sayang tidur lah , kita sedang melewati jalan hutan-hutan nanti Aci takut " ucap Erland yang membuat Acia langsung bersembunyi di pelukan nya karena memang mereka tengah melewati jalan yang sangat sepi dan kelihatan horor bagi orang penakut seperti Acia .
" Bobok ya " lembut Erland menutup seluruh tubuh Acia dengan selimut dan perlahan Acia tertidur dalam Isak nya karena elusan lembut Erland .
..............
Sesampai di villa.
Erland menidurkan Acia di atas ranjang lalu menyelimuti nya kemudian menyimpan ponsel Acia di tempat yang aman agar sewaktu-waktu Acia tidak menelfon Papa nya di luar kendali Erland .
Erland melepas kemejanya lalu mengganti nya dengan baju tidur , memeluk Acia yang masih tertidur lelap itu .
" Apa aku harus membuatmu jatuh cinta dulu padaku Acia , sampai kamu paham bahwa kamu adalah milik ku dan Aku adalah milik mu bukan hanya suami istri karena perjodohan" ucapan sendu Erland yang memang bisa merasakan bahwa Acia tidak mencintai nya bahkan tertarik saja tidak .
"astaga " lirih Erland menatap sekitar akar rambut Acia di dekat telinga dan keningnya memerah , sepertinya Acia menarik rambutnya sangat kuat tadi .
" hmkks " Acia merengek merasa tak nyaman dalam tidurnya saat.
" shttt" Erland duduk bersandar ke kepala ranjang menyelimuti Acia yang duduk di atas pangkuan nya bahkan sedikit mengayun Acia seperti bayi agar kembali tidur dengan nyaman.
" Sayang. Maaf" ucap Erland memberikan krim penghilang memar di setiap bekas memerah itu , entah mengapa hati Erland hancur sekali melihat Acia terluka begini .
Ini adalah pelajaran untuk Erland agar dia lebih bisa sabar dan mengontrol emosi ketika berhadapan dengan istri kecilnya.
Erland mematikan lampu utama kamar meninggal kan lampu tidur yang redup , menyesali semua kesalahannya dalam diam sambil memeluk Acia .
Muach .
Erland sangat sering sekali dari tadi mengecup Acia yang tidur dengan wajah damai itu , sebenarnya kadang Erland juga merasa bersalah sering marah pada Acia hanya saja kadang memang kelakuan nya melewati batas .
" aaakkh,,, Aci ,,, takut ,,, tolong " racau Acia sampai terbawa mimpi akan menarik kembali rambut nya.
" Sayang ,,, Ada By disini " lembut Erland yang masih duduk memeluk Acia , menenangkan Acia .
" Ada,,, tembakan,, Aci takut " Acia yang terbangun itu langsung memeluk Erland erat untuk berlindung.
" Tidak ada. Aci sudah aman bersama By disini " Erland mengelus punggung Acia yang masih bergetar karena takut itu .
" Aci di mana?" Acia duduk menjauh dari Erland saat merasakan suasana yang berbeda .
" Kita di Villa" jawab Erland dengan seulas senyum menyalakan kembali lampu utama agar Acia bisa menatap kesekitar.
" By culik Aci " Acia langsung menangis saat Erland membawanya entah kemana yang Acia ingat tadi hanya jalanan ditengah hutan belantara.
" astaga, hei Bocil masa By culik kamu . Kan kamu istri By" Erland tertawa spontan mendengar tuduhan gadis kecil yang duduk berhadapan dengan nya itu .
" Enggak . By nggak sayang Aci , Aci bukan istri By lagi ." geleng kepala Acia tak mau disentuh oleh Erland .
" Heii cepat lah kesini . Ini tengah malam dan tidak ada orang selain By disini " ucapan Erland yang tengah membuka piyama yang di pakainya.
" By jangan bohong sama Aci " kesal Acia meronta turun dari ranjang dia masih marah karena tadi di tinggalkan Erland sendiri tanpa alasan yang jelas.
Erland yang masih duduk di ranjang itu menatap Acia yang berjalan menuju pintu keluar itu dengan seulas senyum sambil melepas celana piyama nya meninggalkan boxer saja .
Begitu Acia membuka pintu dia langsung terpaku dengan Villa Erland yang sangat mewah dan ternyata terdiri dari 3 lantai , tapi begitu sepi .
Glukk.
Acia meneguk Saliva nya begitu menatap jam besar yang tak jauh dari pintu kamar tempat Acia, menunjukkan tepat pukul 12 malam .
Blemmm.
Acia membanting pintu kamar agar tertutup kembali dan berlari sekencang mungkin menuju Erland yang tau nya sudah berbaring dengan nyaman .
" By Aci takut " Acia sudah keringatan masuk kedalam selimut Memeluk Erland yang berbaring miring kearah tepi ranjang.
" Kamu liat hantu ?" tanya Erland seolah serius padahal dia tengah tertawa senang merasakan erat nya pelukan Acia di punggung nya .
" Eng,,, Enggak . Emang disini ada hantu ?" tanya Acia semakin takut bahkan sudah membenamkan wajahnya di punggung Erland karena pria itu tidak berbalik menghadapnya.
" By juga nggak tau , kan kita sama-sama baru kesini " jawab Erland memberikan jawaban ambigu .
" Tapi ,,, sekarang jam 12 By" Acia semakin takut saat ingat tadi dia melihat jam .
" Ya kan udah By bilang , jangan keluar sedang tengah malam . By peluk kamu nggak mau ?" jawab Erland yang sekarang punya Cara tersendiri menghadapi Acia .
" By nggak ada tidur dari tadi cuma duduk peluk Aci yang lagi tidur. Tapi Aci malah raguin By sampe bilang By menculik " jujur Erland dengan ekspresi sedih nya .
" Hadap Aci By " mohon Acia terus meraih Erland .
" Aci mau kan maafin By ?" tanya Erland sebelum berbalik .
" Mau , cepat hadap sini By " Acia benar-benar merasa takut .
Begitu Erland menghadap nya Acia langsung memeluk dan menyusup kedalam pelukan pria dewasa yang hanya mengenakan boxer itu .
" Aci nggak mau maafin By pokok nya " Acia tetap saja marah pada Erland yang sudah meninggalkan nya tadi
" loh tadi mau ?" tanya Erland balik mengelus punggung Acia yang memeluk nya begitu erat .
" nggak "
" Yaudah kalau gitu By juga nggak mau hadap kamu " jawab Erland akan berbalik lagi .
" Terserah " jawab Acia tapi pelukan nya erat sekali di tubuh Erland sampai bergerak pun susah .
15 menit kemudian .
Acia yang sedari tadi diam dalam pelukan Erland itu tidak lah tidur tapi sibuk menyentuh sana sini dan Erland membiarkan nya dengan senang hati.
Sepertinya Acia sangat penasaran dengan tubuh Erland sampai dia melupakan semuanya dan sibuk merasakan setiap inci tubuh Erland yang sangat menyenangkan untuk di sentuh.
" By Aci mau emut ini juga " pinta Acia yang membuat Erland tersenyum smkir.
Next .
