"Kita tidak akan pernah berpisah," janji Damian.
Tapi janji tak semudah itu untuk ditepati, saat masih anak-anak dan sama-sama ditawan oleh penculik mereka saling memeluk erat.
Tapi beberapa tahun kemudian mereka kembali dipertemukan dan seperti orang asing.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lunoxs, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
WSTM Bab 34 - Lakukan Dengan Elegan
Helena langsung menguyur tubuhnya ketika telah tiba di rumah, coba untuk menghapus semua ingatannya tentang Damian dan wanita miskin itu.
Dia tidak ingin gegabah, tidak ingin menyerah dan tidak ingin kalah. Sangat sadar bahwa dia jauh berada di atas wanita tersebut.
Selesai mandi Helena bahkan menghapus semua foto Damian yang tadi dia ambil, Helena akan pilih untuk pura-pura tidak tau tentang hubungan tersebut, lalu diam-diam menghancurkannya secara perlahan.
"Permisi Nona, nyonya meminta anda segera turun untuk makan malam bersama," ucap seorang pelayan yang mendatangi kamar nona Muda Helena.
"Katakan pada mereka untuk makan lebih dulu, aku tadi sudah makan diluar," balas Helena bohong, saat ini Dia tidak memiliki selera makan sedikit pun.
"Baik Nona," balas pelayan tersebut seraya mengundurkan diri dan keluar dari dalam kamar itu.
Kembali sendirian di sana, Helena lantas memutuskan untuk menghubungi Megan. Meski tidak terlalu dekat tapi mereka saling mengenal satu sama lain. Helena ingin memastikan satu hal, apakah Megan pernah bertemu dengan wanita itu.
"Halo Hel, tumben kamu menghubungiku, ada apa?" tanya Megan di ujung sana, bibirnya tersenyum miring saat melihat ada panggilan masuk dari Helena. Bukan apa-apa, tapi selama ini sebenarnya Megan cukup membenci wanita tersebut.
Helena yang selalu sombong, Helena yang selalu mengklaim bahwa dia adalah satu-satunya wanita Damian. Helena yang selalu menganggap dialah yang paling sempurna.
Tapi sekarang Megan punya kartu As, hanya Megan yang tau bahwa Damian telah memiliki kekasih. Dan wanita itu bukanlah Helena, melainkan Ains.
Jika ingat fakta ini rasanya Megan ingin tertawa keras di hadapan Helana, tapi sayang dia tidak bisa melakukan itu karena Aldian memintanya untuk tetap menjadikan tentang hal ini jadi rahasia.
"Tidak, aku hanya ingin tau bukanlah kemarin kamu ikut makan malam bersama Damian, Al dan Marcel. Apa ada orang lain selain kalian berempat?" tanya Helena. Dia bisa tau karena melihat postingan Megan di media sosial.
"Tidak ada, kami hanya pergi berempat. Kenapa memangnya?"
"Tidak apa-apa, aku hanya ingin tau."
"Kenapa kamu tidak ikut? Damian tidak mengajakmu ya?" tanya Megan menyindir.
Dan pertanyaan itu membuat Helena memutar kedua bola matanya dengan malas, "Damian mengajakku, tapi aku menolak."
"Oh," balas Megan singkat, lalu mengulum senyum menahan tawa. "Sebenarnya tidak berempat juga sih, soalnya setelah selesai makan Damian bertemu dengan seorang wanita," kata Megan mulai memancing, dia paling suka keributan. Apalagi melihat Helena yang marah-marah.
"Apa maksudmu?"
"Ada seorang wanita yang menghampiri kami, ternyata dia teman Damian. Kami tidak sempat kenalan sih, tapi saat mereka bertemu keduanya langsung saling peluk," bohong Megan, bahkan di ujung kalimatnya terdengar kekehan kecil. Tanda jika dia sedang menahan tawa.
"Aku tau kamu bohong," balas Helena, lalu dengan sendirinya memutus hubungan telepon tersebut. Rasanya tidak mungkin jika Damian telah membawa wanita itu untuk bertemu dengan teman-temannya yang lain. Wanita yang dibicarakan Megan pasti bukan wanita di toko itu.
"Harusnya aku tidak bertanya pada Megan," gumam Helena, bukannya mendapatkan jawaban tapi dia malah jadi kesal.
Helena lantas keluar dari dalam kamarnya ketika dirasa kedua orang tuanya telah selesai makan malam. Dia menghadap pada sang ayah di ruang kerja.
"Pa," panggil Helena seraya masuk.
"Hel, Ada apa Nak?" tanya papa Joe Pedrox - ayah Helena.
Helena lantas duduk di depan sang ayah, mereka terhalang meja kerja. "Aku ingin papa mempercepat tentang pertunangan ku dengan Damian. Segera bicarakan ini dengan om Bastian dan Tante Jilliana."
Papa Joe tersenyum ketika mendengar permintaan anaknya tersebut, "Sabar Hel, kalian juga masih muda. Kenapa harus buru-buru?"
"Setidaknya bicarakan saja dulu tentang hal ini, aku juga ingin dengar bagaimana tanggapan Damian."
"Baiklah, secepatnya papa akan atur jadwal untuk kita bertemu dengan keluarga Lynford," jawab papa Joe.
Jawaban yang membuat Helena sangat tenang. Ya, lakukan dengan elegan Hel. Damian adalah milikmu. Segera lepaskan Damian dari wanita licik itu, wanita miskin pengincar harta.
jgn ganguuuu ihhh