NovelToon NovelToon
Kekasihku Ayah Sahabatku

Kekasihku Ayah Sahabatku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Duda / Cinta Terlarang / Beda Usia / Diam-Diam Cinta
Popularitas:63.5k
Nilai: 5
Nama Author: resfikar

Lia hanyalah seorang gadis biasa yang jatuh cinta dengan ayah temannya. Usia mereka terpaut 20 tahunan, namun mereka saling mencintai dengan tulus. Mereka berusaha dengan berbagai cara dalam mengatasi halangan untuk dapat mendeklarasikan cinta mereka dan mendapat restu keluarga.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon resfikar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 34: Plot Twist

Beby menyapa beberapa orang yang ia kenal sambil terus menggandeng tanganku. Kali ini karena kami memiliki kekuatan berkat dukungan dari ibu, kami berani untuk menunjukkan pada siapa saja yang hadir di acara tersebut bahwa aku dan Beby adalah sepasang kekasih. Banyak yang skeptis melihat kebersamaan kami, tapi tidak sedikit juga yang menghargai dan mendukung hubungan kami, terlihat dari cara mereka memberikan kami ucapan selamat dan menanyakan kapan kami akan ke jenjang yang lebih serius.

Akhirnya sampailah kami ke depan hadapan tante Ira yang sedang berulang tahun. Beby nampak sedikit canggung dan kikuk meski tangannya masih terus memegang tanganku.

"Happy birthday, aku bersama Lia." Beby mengucapkannya tanpa melihat tante Ira sedikitpun.

"Thank you. Terima kasih sudah datang ya." Tante Ira langsung memeluk Beby dan juga aku. Nampaknya ia sama sekali tidak terlalu peduli dengan sikap Beby yang kaku dan masih terus menggenggam tanganku.

"Lia, kamu dingin sekali, apa kamu sakit?" Tante Ira memperhatikan wajahku dengan seksama lalu melihat ke arah Beby. Beby yang sedari tadi menggandengku lalu memeriksa tanganku yang sudah pucat dan wajahku yang nampak sakit meski di balut makeup.

"Kamu sakit Lia. Kenapa ngga bilang dari tadi?" Beby mulai panik, dan sebetulnya dari tadi aku juga sudah merasa mual lagi dan sedikit pusing.

"Ayo aku antar ke kamar, ada Anita juga disana mungkin masih makeup." Tante Ira menawarkan diri untuk mengantarku ke kamar. Di aula besar ini terdapat banyak pintu yang mungkin salah satunya adalah kamar ganti atau ruang makeup, tempatnya cukup luas dan mewah. Terdapat kolam renang besar di samping aula dengan pemandangan taman cantik di dekatnya. Ruangan aula juga di balut banyak kain putih dan dusty pink, serta banyak sekali bunga-bunga cantik menghiasi dekorasi. Lampu-lampu menggantung dan temaram menambah kesan elegan pada ruangan tersebut.

"Biar aku saja, kalau kamu yang antar nanti tamu banyak yang cari kamu." Beby kemudian menarikku mundur dari hadapan tante Ira yang ditanggapi dengan anggukan tante Ira serta tangannya yang memberi isyarat mempersilakan.

"Sebentar aku telepon Anita, kamu duduk dulu disini."  Beby kemudian sedikit menjauh dariku dan menelepon Anita. Aku sendiri rasanya semakin tidak kuat untuk berdiri dan membuka mata, kepalaku sakit sekali dan keringat dingin mengucur dari dahiku. Perutku mual sekali, tapi aku tidak bisa memuntahkan apa pun.

"Ayo Lia." Beby menggandengku lagi, tapi kemudian aku yang sudah berdiri terduduk kembali tak kuat menahan beban badanku sendiri.

Dengan sigap Beby menggendongku dalam dekapannya, ia membawaku ke kamar dimana Anita berada. Sesampainya di sana, Anita nampak terkejut dan menghentikan penata baju untuk merapikan bajunya. Ia memberi ruang pada ayahnya untuk meletakkanku di ranjang megah di tengah ruangan, ia kemudian memerintah beberapa orang untuk mengambilkan aku minum.

"Lia kenapa yah?" Anita memijit dahiku yang berkeringat.

"Sepertinya Lia sakit, tapi ayah juga baru tahu, Lia ngga bilang kalau dia sakit." Ayahnya nampak sedang berusaha  menelepon seseorang.

"Ayah mau bawa ke rumah sakit atau biarkan dulu disini?" Anita bertanya lagi.

"Ayah mau hubungi teman ayah, siapa tahu ada kamar kosong dan bisa bawakan mobil ambulance untuk membawa Lia." Ayahnya menerangkan lagi.

Anita kemudian menutup pintu sekat yang membagi ruangan antara tempat tidur dengan ruang makeupnya. Ia juga meminta siapa pun agar tak mengganggunya selain untuk keperluan medisku.

"Lia, minum dulu ya." Anita menyodorkan segelas air putih padaku, aku meminumnya sedikit dan rasa mualnya hilang sesaat.

"Lia, Anita, ayah keluar sebentar ya, ayah mau cari pertolongan teman ayah siapa tahu dia bisa bawakan dokter kesini atau ambulance." Beby kemudian pergi keluar ruangan sebelum aku mengucapkan sepatah kata pun.

"Lia, kamu sakit?" Anita menatap wajah pucatku yang dapat ku lihat dari cermin besar di depan ranjang.

"Aku mual, pusing, dadaku juga sesak." Aku menjawab apa adanya.

"Aku juga. Tapi aku bukan sedang sakit." Anita lalu bangun dari sisi ranjang dan mengambil sebuah amplop dari tas nya, ia lalu menyodorkannya padaku.

"Buka lah amplop ini. Aku tahu mungkin ini bukan saat yang tepat, tapi aku mau kamu jadi orang pertama yang tahu selain Benjamin dan keluarganya." Ucap Anita dengan wajah sedihnya.

Aku membuka amplop itu kemudian membaca surat yang tertulis bahwa Anita sedang mengandung janin usia 6 minggu. Ada testpack juga disana, garis merahnya nampak jelas ada 2, tidak seperti testpack milikku yang jelas sekali hanya ada satu garis saja.

"Anita, ini betulan?! Kamu..." Aku tidak melanjutkan kalimatku karena Anita langsung membungkam mulutku dengan tangannya.

"Jangan bilang siapa-siapa, Lia. Aku mohon tolong aku." Suaranya seidkit berbisik.

"Aku... Aku kaget. Kamu harus minta tanggung jawab sama pria yang menghamili kamu." Suaraku juga ikut pelan dan segera merapikan surat itu ke dalam amplop beserta testpacknya.

"Sudah Lia. Aku sudah minta Benjamin tanggung jawab, aku juga sudah menemui ibunya tapi ibunya bilang aku tidak bisa menikah dengan Benjamin karena aku anak broken home. Kamu tahu kan, dari dulu ibunya selalu bilang kalau sebenarnya ia menyukaiku, tapi karena aku tidak punya orang tua yang utuh maka dia tidak bisa merestui aku dan Benjamin sampai aku memiliki orang tua yang utuh. Maka itu aku ingin sekali ayah dan mamah kembali menjadi suami istri." Wajah Anita menjadi sendu, matanya menerawang jauh seakan melihat gambaran orang tua yang utuh serta restu ibunya Benjamin.

"Benjamin sendiri bagaimana? Kamu dan dia bukannya sudah lama putus?" Aku heran bisa-bisanya Anita hamil anaknya Benjamin, mantan kekasihnya yang jelas-jelas di depan matanya berselingkuh dengan wanita lain.

"Kita balikan sekitar empat bulan lalu. Aku selalu ngga bisa menolak ajakannya untuk tidur dengannya, Lia. Aku terlalu naif kalau aku bilang aku tidak menyukai hal itu. Tapi sekarang aku menyesal, Lia. Aku harus menyatukan kembali ayah dan mamah supaya aku bisa menikah dan Benjamin mau bartanggung jawab." Anita menitikkan air matanya.

Jujur, aku juga sama dengannya. Aku selalu tidak bisa menolak ajakan ayahnya atau pun Rendy untuk tidur bersama. Hasrat itu selalu menggebu saat bersama mereka, dan aku selalu kembali melakukannya meski setelahnya aku pasti menyesali perbuatanku. Aku tidak bisa menyalahkan Anita sepenuhnya, karena aku juga pernah mengalami rasanya khawatir akan kehamilan di luar nikah.

Tapi, yang aku inginkan sekarang justru kehamilan. Aku begitu ingin hamil, entah mengandung anak Beby atau pun Rendy, yang jelas aku ingin kehamilan itu agar aku dan Beby bisa segera menikah dan mau tidak mau semua orang mendukung hubungan kami. Kenapa sekarang justru Anita yang hamil?? Ditambah lagi ia begitu ingin ayah dan mamahnya menikah kembali, lalu bagaimana denganku? Apa aku harus mengatakan padanya kalau aku dan ayahnya adalah kekasih? Kepalaku tambah sakit, pandanganku menjadi gelap, tak ada satu kata pun yang bisa aku ucapkan selain erangan kesakitan yang keluar dari mulutku.

1
Tria Hartanto
kok jd rumyem begini
Suci Dava
serasa bentar betul bacanya thor, klo bisa Robby berjodoh dgn Lia yaa thor, toh Lia bkn pelakor. ksn Robbu posisi nya sdh duda
Muhammad Ezlam Sukri
lanjut Thor
Diary Tika
Aku juga grogi nich
Diary Tika
Baru bab 1 kayaknya bagus
Sena Kobayakawa
Aku jadi nggak sabar pengen baca kelanjutannya! 🤩
Lory_kk
Saya sangat menikmati ceritamu, jangan berhenti menulis ya author!
Thảo nguyên đỏ
Best seller banget! Wajib baca nih!
윤기 :3
Penuh emosi deh!
Maria Elizabeth Pereira
Gemes banget sama karakternya, ketawa-ketiwi sendiri.
EatYourHeartOut
Keren abis, ini nih cerita yang bikin ketagihan!
Yuri Lowell
Beberapa hari sudah bersabar, tolong update sekarang ya thor!
lyPoppy
Jangan lupa update setiap hari, saya suka banget dengan ceritanya 👏
Curtis
Sukses membuatku merasa seperti ikut dalam cerita!
Gbi Clavijo🌙
Keren banget! Aku nggak sabar nunggu babak berikutnya ⚡️
Shinn Asuka
Suka banget sama karakter yang kamu buat thor, semoga terus berkembang.
Xavia
cerita ini seperti madu yang manis di mulutku, menantikan kelanjutan thor!
#Dian#
Semangat terus thor, aku yakin ceritamu akan menjadi luar biasa!
Dzakwan Dzakwan
Saya benar-benar merasa terhubung dengan tokoh utama dalam kisah ini.
Mắm tôm
Gak sabar nunggu lanjutannya thor!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!