NovelToon NovelToon
Kalista : Mengejar Cinta Pak CEO

Kalista : Mengejar Cinta Pak CEO

Status: tamat
Genre:CEO / Ibu Pengganti / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Tamat
Popularitas:28.1k
Nilai: 5
Nama Author: Candradimuka

Kalista langsung jatuh cinta pada pandangan pertama dengan Julio, kakak dari sahabatnya yang merupakan seorang CEO muda. Selain memiliki ketampanan dan kerupawanan, Julio juga memiliki karakter yang sangat baik, penyayang dan tidak suka memandang rendah seseorang. Kalista jatuh hati padanya, terutama pada ketampanannya, maka bagaimanapun jalan yang harus ditempuh, Kalista akan mengejar Julio.

Ketampanan dia tidak boleh disia-siakan!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Candradimuka, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Orang Kaya Sesungguhnya

Pria itu tersenyum. "Sebaiknya berbahasa Indonesia yang benar saat di dalam sebab tidak ada yang akan mengikuti gaya bahasamu, Nona."

Kalista bengong di sana selama lima belas menit dan demi Tuhan, ia mengutuk Rahadyan yang bilang kekuatan uang itu membeli segalanya. Lamborghini Kalista tidak membuat mereka menghargainya sedikit saja!

"Mari, Nona Kalista." Pria itu membuka mobil Kalista di pintu penumpang. "Saya antar secara langsung ke dalam."

Mereka pasti bercanda.

Tapi Kalista memutuskan ikut saja, tercengang oleh pemandangan sebuah istana megah yang tidak pernah ia bayangkan dalam hidupnya.

"Gue mau foto," gumam Kalista. "Sergio mesti liat ini."

Pria itu tertawa. "Sayangnya ponselmu disita jadi mari ikut saya, Nona."

Mereka punya danau sendiri, coy! Besar dan luar biasa jernih! Kalista mendongak pada patung-patung yang berjejer, kebun-kebun mawar berbagai warna yang seluruhnya seperti dunia dongeng.

Kenapa Kalista tidak jadi anak haram keluarga ini saja?

Sepanjang perjalanan, Kalista percaya bahwa ia telah pindah dunia. Namun meskipun sudah dibuat terkejut oleh istana ini, Kalista paling terkejut saat seorang perempuan berambut ungu duduk menunggunya di sebuah kursi emas.

Di belakang perempuan itu berdiri Agas yang menatap Kalista.

"Selamat datang di Kastel kami," ucap suara perempuan itu, penuh percaya diri, keangkuhan dan seolah-olah dia tahu dunia berputar di kakinya. "Duduk dan nikmati tehmu, Kalista."

Sekarang Kalista tahu kenapa Agas menolaknya dulu.

Ia mau bersujud di kaki perempuan ini, berserah diri pada dunia untuk mengakui bahwa dia adalah perempuan paling cantik yang pernah memijak bumi.

Cantik banget, anjir! Ini sih keterlaluan yang super duper!

*

*

*

Kalista tidak pernah sehati-hati ini bersikap bahkan saat ia takut. Gadis itu pelan-pelan duduk di kursi yang tersedia, merasa tak pantas berada di sana saking cantiknya perempuan ungu ini.

Dia pasti Lissa. Dia yang kata Sergio upilnya saja masih lebih cantik dari Kalista.

"Kenapa hanya diam? Minum tehmu, Kalista. Itu salah satu favoritku. Atau kamu tidak suka?"

"Enggak. Enggak gitu." Kalista gemetaran mengambil cangkir tehnya, gugup luar biasa.

Saat melihat Kalista terintimidasi, Agas membungkuk pada Lissa untuk berbisik. "Nona, gadis ini mungkin akan sulit berkomunikasi dengan Nona jadi saya mohon izin menerjemahkan."

"Lakukan."

Agas langsung mendekati Kalista, tersenyum padanya. "Lama tidak bertemu, Kalista."

Kalista mengerjap. "Halo, Kak. Hehe."

"Saya rasa kamu baik-baik saja jadi bagaimana jika kamu membicarakan keperluanmu? Mengapa kamu datang ke tempat kami tanpa pemberitahuan?"

Agas berbicara agak berbeda. Dia dulu selalu memanggil Kalista denga sebutan Nona. Apa karena dia sudah bukan pengawal Kalista?

"Itu ...." Kalista mengintip Lissa dan menenangkan diri. Oke, fokus pada tujuan. "Aku pengen minta bantuan Narendra."

Agas kembali ke sisi Lissa dan membisikinya kalimat yang sama, namun dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar juga kaku.

"Bantuan apa itu?" balas Lissa pada Kalista.

"Aku pengen minta informasi rinci, paling rinci, soal Astrid. Nama lengkapnya aku enggak tau siapa tapi fotonya ada di HP aku."

Agas menerjemahkan lagi pada Lissa. Tidak hanya itu, Agas bahkan menyebutnya nama lengkap Astrid yang Kalista tidak tahu.

"Ah, gadis dari keluarga Young. Tapi itu permintaan sederhana, Kalista. Seharusnya pergilah ke pusat informasi terdekat dan minta pada mereka dengan beberapa lembar uang."

Serius bisa semudah itu?!

"Tapi aku tertarik karena kamu datang pada kami." Lissa menyeringai. "Kamu mau membunuhnya?"

"What? No!" teriak Kalista spontan.

"Kalista, tolong jaga suaramu," peringat Agas. "Bicaralah pelan karena Nona Lissa mengerti."

"Maaf."

"Aku maafkan." Lissa menjawab seolah itu wajar baginya seseorang minta maaf. "Lalu, jika bukan ingin membunuh, kamu ingin apa?"

"Aku cuma mau kelemahan dia. Sesuatu yang bisa ngelawan dia. Soalnya dia ngancem aku terus mau enggak mau aku harus nurutin dia. Itu enggak adil kalo aku enggak ngancem dia balik," jelas Kalista emosi, tapi pelan karena nanti dia terluka.

Sikap protektif Agas menunjukkan itu, soalnya.

"Aku benar-benar benci mendengar bahasa semacam itu," balas Lissa yang tidak mengerti.

Dia baru mengerti setelah Agas menerjemahkan. "Permintaanmu sangat sederhana sampai itu jadi membosankan. Jika dia mengancammu, seharusnya kamu membunuhnya agar tidak ada yang melakukannya lagi padamu."

Kalista cengo.

"Aku mengerti. Kalian orang luar menghargai nyawa, baiklah." Lissa memutar matanya bosan. "Agas, ambil informasi untuk mantan nonamu."

Meski harus melewati hal panjang, untunglah bisa.

"Terus, bayarannya berapa, Kak?" tanya Kalista polos.

Membuat Lissa menatap dia dengan mata kasihan.

Pria yang tadi mengantar Kalista pun bersuara. "Nona, gadis ini bertanya tentang bayaran."

"Aku setidaknya mengerti itu tapi terima kasih. Bagaimana cara mengatakan 'tidak usah membayarnya'?"

"Enggak usah bayar?" Kalista membeo.

Dan Lissa mengernyit. "Aku tidak akan mengucapkan itu tapi ya benar, tidak usah membayarnya."

"Tapi katanya satu M? Aku punya kok di tabungan kalo satu M. Aku enggak ngemis di sini."

Lissa mendongak pada pria di belakang Kalista. "Apa yang dia katakan?"

Kenapa dia bahkan tidak mengerti hal itu?!

"Dia menyinggung mengenai bayaran pengawal Narendra, Nona. Dia berkata bisa membayar jika itu satu miliar."

"Aku tidak tahu satu miliar itu berapa walaupun aku yakin tidak berharga."

Kalista tercengang sampai wajahnya menjadi 😱.

Orang kaya asli! Dia adalah orang kaya yang sesungguhnya! Bagaimana bisa seseorang mengatakan 'aku tidak tahu satu miliar itu berapa walaupun aku yakin tidak berharga' dengan muka 🙄.

Wow. Haruskah Kalista menyembah dia sekarang?

"Nona, saya tidak bermaksud mengajari namun menurut prosedur setidaknya Anda harus meminta harga agar pertemuan ini tidak menjadi pertemuan pribadi."

"Kalau begitu akan kuminta." Lissa tersenyum miring. "Biarkan aku mendengar rencana balas dendammu, mantan nona dari pengawalku."

*

*

*

Sementara itu, di kantor tempat Sergio duduk, pemuda itu sedang berusaha menghubungi Kalista untuk memintanya datang lebih awal dan membicarakan rencana dia pindah ke ruangan Sergio lagi. Tapi sejak tadi panggilan Sergio tidak dijawab dan pesannya tidak dibaca.

Tak jauh beda kecuali tempat, di rumah menjelang ke garasi, Julio juga terus coba menghubungi Kalista. Julio mau memberitahunya tentang niat Sergio dan memastikan Kalista menolak itu bagaimanapun caranya.

Tapi sama saja, tidak ada respons.

Mereka berdua tidak tahu bahwa Kalista sedang ada di pegunungan Bogor, di Kastel Mawar Narendra, menerima map tebal berisi seluruh informasi mengenai Astrid.

"Actually, Kak, aku belom punya plan."

Karena Agas sudah datang, dia kembali menerjemahkan ucapan Kalista pada Lissa.

"Kamu ingin balas dendam tanpa rencana? Berani sekali."

"Welll, ngancem balik, maybe? Aku cuma perlu satu dua rahasianya Astrid biar dia enggak bisa ngelawan aku balik. Hehe."

Lissa menatap Kalista seperti dia menatap seekor ikan berusaha lompat ke air, tapi pisau sudah siap memukul lehernya untuk digoreng.

Dia datang pada kami jadi kukira dia pintar, begitu pikir Lissa. Tapi jangan bilang dia bodoh?

*

1
Tri Ulidar
Kalista plin plan
Tri Ulidar
Calista super polos Thor
Tri Ulidar
kebawa suasana hadehhh thor
Xyezon
semoga kak chand berbaik hati mo up lg aku suka karyamu ini thor

aaaahhhh sedihnya akuu
ig : candradimuka.author: kalo aku up cerita ini lagi, sama aja ngasih bahan ke plagiator. 😥
total 1 replies
Lia
lanjut thorrrr....
Take
Gk tau mau komen apa ☝️😭
Nurfi Susiana
tetap semangat berkarya thor
Fida
sedihnyaaaa aq😭😭😭
knpa harus yg terakhir ini😥😥😪😪
Fida
issss sedihnya aq
gmna nanti klanjutannya
ig : candradimuka.author
berita buruk untuk pembaca Kalista, author akan berhenti update setelah chapter 60. karya ini diplagiat dan author enggak rela ngasih tukang plagiat bahan untuk terus dan terus bagiin karya author. mohon maaf sekali lagi.
ig : candradimuka.author: author bukan tipe yang suka ngajak kroyokan 🙏
Take: Jahat bgt sumpah 😭 unamenya apa kak Can, gatel bgt jari pgn komen di lapaknya
total 5 replies
Fida
aduchhhh
ganas juga julio kalau dikasurrrr ya
Fida
seganteng apa sieeee🤣😂😂😁
ig : candradimuka.author: yang menduduki tahta tertinggi keseluruhan karya author sih kalo Kaisar 😅
total 1 replies
Take
Aku jg gk rela Gio sm si ular tunangan 😭
Fida
semangatttt kalista
Fida
isssssss sedihnyaaaaa😪😓😭😢
Take
Kak can update jam brpa sih? 😔 aku selalu ketinggalan baca
ig : candradimuka.author: sori, yah, hari ini emang lelet soalnya author tidur jam 7 pagi baru bangun sekarang 😭
total 1 replies
Fida
aq kasi voteee
biar uppp😊😃😁😂
Fida
ya ampunnnnn
plissssss up lagiiii
gmna reaksi sergiooooo😭😭😭😢
ArmyBlues
kapal Rahardian winne jangan sampe karam thor 😭
Take
Wkwk bs prenjon jg ya seumuran mereka
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!