Liana adalah seorang gadis sederhana yang hidup di sebuah desa kecil bernama desa Suka Manu. Ia bertemu secara tidak sengaja dengan laki-laki bernama Putra. Semenjak pertemuan itu lah membuat mereka semakin dekat dan pada akhir nya menjalin hubungan cinta mereka. Di mana putra awal nya hanya menganggap hubungan mereka hanyalah sebuah permainan karena Putra mempunyai kekasih yang tinggal di daerahnya. Mereka telah menjalin hubungan selama 3 tahun. Putra hanya memanfaatkan Liana karena ia tidak mempunyai teman di daerah tersebut di mana saat ini ia sedang bekerja di Liana tinggal.
Lika liku kehidupan rumah tangga mereka selalu saja ada. Air mata Liana tidak pernah berhenti mengalir melihat tingkah Putra yang terkadang selalu melukai hati nya. Terkadang, ia mendapati Putra sering bertukar pesan dengan gadis lain. Namun, untuk menuntut Liana tidak bisa karena Liana sadar, Liana tidak bisa memberikan yang terbaik untuk Putra di mana Liana sudah tidak suci lagi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mpit, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Curhat
Lia bertukar pesan kepada para wanita yang di chat oleh Putra menggunakan akun fb suami nya itu. Ia hanya ingin tahu hubungan antara mereka. Secara mereka memanggil sayang-sayangan.
Pagi itu Putra bangun dari tidur nya lebih awal dan ia melihat Lia sedang memegang ponsel nya.
"Gak perlu kamu kembali chat mereka dan membalas chat mereka" Ujar Putra langsung mengambil ponsel nya dari tangan Lia.
"Lo, kenapa? Aku hanya ingin tahu hubungan kamu dengan para wanita mu itu. Dan aku juga mengucapkan terima kasih kepada mu karena telah membuat ku rendah di mata mereka" Ujar Lia dengan penuh emosi.
"Apa sih maksud kamu? Di pandang rendah bagaimana?" Tanya Putra heran.
"Tuh kamu baca dari Jasmin. Dia mengatakan bahwa aku ini tidak becus menjaga suami. Kamu ini memang suka ya membuat aku di pandang rendah seperti itu?"
"Tiada maksud ku untuk membuat mu seperti itu" Putra membela diri.
"Tapi begitu lah kenyataan nya. Secara tidak langsung itu yang kamu lakukan kepada ku. Aku bosan ya Putra, aku lelah dengan semua ini. Jika kamu benar menginginkan mereka, pergi lah! Aku tidak melarang mu. Aku mau melihat sekuat dan sehebat mana mereka bisa menghadapi sikap mu seperti ini? Apa mereka bisa bertahan selama aku bertahan dengan mu?" Ujar Lia menantang.
"Masalah nya selalu ini saja. Janji mau berubah tapi tidak juga berubah. Kamu tidak mencintai ku, tidak masalah. Aku tidak mau memaksa mu untuk mencintai ku. Tapi tolong lepaskan aku, dan ingat kewajiban mu sebagai ayah kepada anak mu" Jelas Lia.
Lagi-lagi Lia meminta untuk di lepaskan dari ikatan pernikahan ini. Yah nama nya juga sudah lelah ya mak. Tentu saja hanya kata itu yang bisa keluar. Bukan berarti Lia pengen mengakhiri pernikahan ini dengan benar. Ia hanya bermaksud untuk menggertak Putra untuk melihat seberapa penting nya ia di mata suami nya itu.
Putra hanya diam mendengar ucapan istri nya yang sedang emosi tingkat dewa itu. Sungguh ia tidak bisa mengatakan apa pun untuk membela diri. Yah begitu lah Putra, karena diri nya yang salah. Itu sebab nya dia tidak bisa membela diri.
***
"Yah begitu lah kak si Putra. Rasa nya lelah juga di sakiti terus-terusan seperti ini" Ujar Lia bercerita dengan kakak ipar nya Putra yang bernama Nor yang merupakan istri dari abang pertama nya. Beberapa bulan terakhir ini aku sering pergi ke rumah nya untuk menghilangkan kesuntukkan saat sore hari. Rumah wanita itu tidak jauh dari rumah orang tua nya Putra hingga Lia bisa pergi berkunjung ke rumah nya hanya dengan berjalan kaki.
"Kenapa sih Putra itu tidak juga berubah Sudah mempunyai anak juga masih juga bertingkah selayaknya bujangan"
"Aku gak tahu kk, sakit sekali rasa nya melihat tingkah nya itu. Terlebih saat salah satu wanita itu mengatakan aku tidak bisa menjaga suami.
"Terus apa reaksi Putra saat kamu mengatakan hal itu?" Tanya kak Nor.
"Diam saja dia gak ada respon apa pun. Dia hanya bilang jangan di layan lagi para wanita itu. Nanti kamu sakit hati sendiri. Paling suka mencari sakit hati sendiri seperti itu. Gitu kata nya kak" Jelas Lia.
"Ha? Jadi dia bilang seperti itu sama kamu Lia?" Nor kaget mendengar cerita dari bayan (ipar sesama ipar) nya itu.
"Iya kak, enteng sekali mulut nya berbicara seperti itu. Bukan nya meminta maaf atau apa gitu kan. Malah ngomong seperti itu. Dia yang membuat aku sakit hati bukan aku yang mencari nya" Ujar Lia lagi masih menggebu-gebu.
"Ya Allah, tega sekali Putra itu. Kamu masih sabar lah mengahadapi suami mu itu. Kalau kakak, sudah kakak cari itu cewek. Kakak labrak dia gak peduli depan orang ramai atau tidak" Ujar Nor lagi.
"Aku gak seperti itu kak. Lagian aku tidak menyalahkan mereka sepenuh nya, secara mereka tidak tahu status Putra sebenar nya. Putra nya saja yang suka tebar pesona dan lupa status nya sudah menjadi seorang suami dan ayah" Ujar Lia sedikit merendahkan nada bicara nya. Kini hati nya mulai sedikit tenang karena telah berbagi cerita kepada bayan nya itu. Yah lebih baik ia menceritakan semua kejahatan Putra kepada keluarga suami nya itu agar mereka tahu kelakuan Putra sebenar nya. Lia tidak mau menceritakan semua keburukan suami nya kepada keluarga nya. Karena itu ia tidak mau membuat keluarga nya tidak suka nanti nya kepada suami nya itu.
"Lia, aku punya ide. Bagaimana kamu pergi ke orang pintar dan meminta air yang di jampi-jampi untuk Putra. Biar dia berubah dan lebih menghargai kamu sebagai suami nya" Saran dari Nor.
"Ha? Maksud nya dukun gitu, pelet gitu?"
"Bukan untuk membuat nya tunduk kepada mu. Hanya untuk membuat nya berubah saja agar lebih memperdulikan kamu saja" Tambah wanita yang sudah memiliki dua anak itu lagi.
Lia tampak berpikir dengan apa yang di katakan oleh bayan nya tadi. Cukup lama wanita yang memiliki satu anak itu berpikir.
"Bagaimana? Jika kamu mau, tanya sama Ria. Dia tahu di mana tempat nya" Jelas nya lagi. Ria itu istri dari abang putra yang nomor tiga bayan nya Lia juga.
"Gak kak, aku gak mau seperti itu. Aku takut melakukan hal seperti. Dosa ku sudah banyak kak. Tambah pula dosa seperti itu lagi. Percuma juga rasa nya aku solat jika mengguna-guna suami seperti itu. Yah walaupun hanya meminta air untuk dia berubah saja tapi tetap saja aku tidak mau. Jika pun berhasil, percuma rasa nya karena tidak murni dari hati nya sendiri. Pasti itu semua tidak akan kekal selama nya. Biarlah Allah saja yang membolak balikan hati nya untuk berubah. Karena itu akan lebih kekal untuk selama nya" Ujar Lia penuh keyakinan.
"Yah kakak sih hanya menyarankan saja kepada kamu. Jika kamu mau, jika tidak ya tidak masalah. Emang kamu tahan di perlakukan seperti ini terus?"
"Entah lah kak, tapi yang jelas jika jodohku masih panjang bersama Putra, maka aku akan bertahan dengan semua perangai nya. Jika tidak, yah sampai di sini saja hubungan pernikahan kami" Ujar Lia lagi.
"Ya sudah jika itu menjadi keputusan kamu. Kakak doa kan semoga Putra bisa berubah dan kehidupan rumah tangga kalian bahagia untuk selamanya"
"Aamiin makasih kak atas doa nya" Ujar Lia tersenyum senang. Yah rasa nya sedikit lega karena telah berbagi masalah bersama kakak ipar nya Putra itu.
