NovelToon NovelToon
Membawa Pergi Benih Presdir

Membawa Pergi Benih Presdir

Status: sedang berlangsung
Genre:Lari Saat Hamil / Single Mom
Popularitas:181.2k
Nilai: 4.9
Nama Author: Bilqies

Kau adalah wanita simpananku, selamanya akan tetap seperti itu. Jangan harap ada cinta di antara kita, atau hubungan kita berakhir detik ini juga! Alfredo Hanscout Smith

Aku mencintaimu, Alfred. Tak bisakah kau membuka hatimu sedikit untukku? Davina Oliver

Mampukah Davina menaklukkan sosok Alfred yang begitu dingin dan alergi dengan seorang wanita? Ataukah cintanya akan kandas dan memilih pergi untuk merahasiakan suatu hal dari Alfred.

Yang penasaran dengan ceritanya langsung saja kepoin ceritanya disini yuk.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bilqies, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bertemu Rifki 2

"Sayang, kamu mau kan main bersama aunty Nita dulu?" tanya Davina ketika melihat perubahan raut wajah Rifki yang mendadak terkejut.

"Siap, Mom." Bryan pun segera mengangguk sembari mengangkat tangan kanannya seolah memberi hormat pada Davina.

Anak lelaki tampan itu langsung pergi bersama Nita yang kebetulan berada tak jauh disana. Mereka pun berjalan menuju ruangan lantai atas dimana ada sebuah play ground yang letaknya berdekatan dengan ruangan Davina. Tempat itu sengaja di buat oleh Davina untuk Bryan bila sang putra datang kesini agar tidak merasa bosan. Membuat Bryan dapat bermain sepuasnya tanpa mengganggu pekerjaannya.

"Davina, apa benar yang di katakan oleh Bryan barusan?" tanya Rifki menatap intens bola mata Davina.

Davina hanya terdiam membisu, sungguh dia merasa bingung untuk merangkai kata mengatakan hal sebenarnya pada lelaki yang ada di hadapannya itu. Lidahnya begitu keluh, tak mampu berucap seperti biasanya yang selalu berbicara santai dengan lelaki itu.

"Jawab aku Davina! Benarkah kalian akan pindah ke Jakarta?" tanya Rifki lagi melihat Davina yang hanya terdiam menunduk tanpa ada sepatah katapun yang terlontar dari bibirnya.

Lama terdiam hingga akhirnya Davina membuka suara. Perlahan wanita itu mendongak, memberanikan diri menatap pada wajah lelaki yang ada di hadapannya. Meskipun ragu tetapi tetap saja dia lakukan karena tak ingin ada yang dia tutupi dari Rifki. Sosok lelaki yang telah menjadi teman hidupnya dan juga membantunya dalam mengembangkan butik miliknya.

Ya, selama ini Rifki lah yang membantu semua usaha Davina hingga memiliki 7 cabang butik di kota xxx. Lelaki itu lah yang juga mensupport Davina dalam mengembangkan butiknya. Selain itu, Rifki pula yang menyuruh Davina untuk menjalin kerja sama dengan Perusahaan Santika Prima. Mengingat perusahan tersebut memiliki peluang besar untuk menjadikan usaha butiknya semakin berkembang pesat.

Tanpa Rifki sadari bahwa lelaki itu telah mengantarkan Davina pada seseorang di masa lalunya. Masa lalu yang sangat Davina hindari, pahit manisnya kehidupan yang telah dia rasakan selama 10 tahun ini. Hal itu lah membuka sebuah tabir kepalsuan yang selama ini tertutupi oleh keegoisan Alfred membuatnya kehilangan jejak Davina.

Kembali pada tiga orang yang tengah berdiri, dimana Davina menghela nafasnya yang begitu berat. Kalau boleh ingin sekali Davina mengabaikan pertanyaan Rifki. Tetapi, hal itu sama sekali tak bisa Davina lakukan. Mengingat bagaimana Rifki selama ini telah membantu bisnisnya hingga sekarang, selain itu Rifki juga yang membantu Davina melewati hidupnya sendiri tentunya Nita pun turut andil dalam membantu menjaga Bryan.

Dua orang tersebut telah berperan besar dalam kehidupan Davina dan Bryan. Tak bisa terbayangkan bagaimana nasibnya bila tak ada dua orang itu yang telah menjadi malaikat penolongnya. Meskipun berulang kali Rifki mengungkapkan perasaan cintanya pada Davina. Namun, tetap saja wanita itu tak bisa menerima Rifki karena sejatinya hati Davina telah di penuhi oleh satu nama yang terukir indah di dalam sana.

Sekeras apapun Davina mengubur perasaannya itu, tapi tetap saja tak mampu menghapus nama itu yang sudah melekat di dalam benaknya. Rasa cintanya telah berhasil mengalahkan sebuah kebencian yang mendarah daging di hatinya. Tak bisa di pungkiri jika dadanya masih bergetar hebat kala melihat Alfred. Sosok lelaki yang sukses menggetarkan kembali hati dan jiwanya yang sudah lama pupus.

Sebelum menjawab pertanyaan Rifki, sempat Davina melirik pada Alfred. Terlihat jelas lelaki itu mengepalkan tangannya rupanya Alfred tengah menahan amarahnya sendiri yang kian memuncak.

"Ehm ... lebih baik kita duduk dulu, Rifki. Maaf sebelumnya, kenalkan lelaki yang ada di sampingku ini adalah Alfred. Dia adalah Daddy Bryan. Dan yang di katakan oleh Bryan itu memang benar adanya," jawab Davina yang pada akhirnya memutuskan berkata jujur pada Rifki.

Rifki menoleh ke arah Alfred, tentunya hal itu membuat bola matanya terbelalak lebar kala melihat sosok lelaki yang ada di hadapannya.

DEG!

"Bukannya anda ...." ucapan Rifki menggantung di udara. Berkali-kali lelaki itu mengerjapkan bola matanya berusaha melihat sosok lelaki itu dengan jelas.

"Ya, kenalkan saya Alfred. Lelaki yang anda temui di rumah sakit kala itu. Saya Daddy nya Bryan yang selama ini dia cari. Senang bisa bertemu dengan anda kembali," ucap Alfred tegas sembari mengulurkan tangannya memperkenalkan diri pada Rifki yang tercenung mendengar ucapan Alfred.

"Ah, tentu saja saya ingat. Anda bukan yang waktu itu menginjak mainan Bryan, putraku?" balas Rifki dengan senyum tersungging di wajahnya.

"Saya Rifki, teman Davina sekaligus sosok Daddy yang selama ini menemani Bryan setiap saat," lanjut Rifki kemudian menjabat tangan Alfred.

Keduanya lelaki itu pun bersalaman, terlihat jelas aura permusuhan di antara keduanya. Sementara Davina berusaha untuk mengabaikan hal tersebut dengan mencoba untuk tenang. Kini, mereka bertiga duduk di ruangan Davina yang berada di lantai atas.

"Rifki, aku sudah memutuskan untuk segera kembali ke Jakarta. Dan demi Bryan, aku akan memberikan Alfred kesempatan kedua. Sebelumnya, aku minta maaf telah merepotkan mu selama ini."

Entah kenapa Davina merasa harus meminta maaf pada Rifki. Selama ini dia berusaha sekeras mungkin untuk membuka hati pada Rifki. Namun, tetap saja hasilnya nihil sampai kapanpun dia tak bisa melakukan hal itu karena hanya Alfred lah lelaki yang berada di dalam hatinya.

Seketika hati Rifki merasa berdenyut nyeri kala mendengar ucapan Davina. Kedua netranya menatap lurus pada Alfred sembari menilai lelaki yang menjadi tambatan hati Davina selama ini.

"Selamat Tuan, anda lah yang tetap menjadi pemenangnya. Aku harap anda bisa memanfaatkan kesempatan ini dengan baik. Jangan pernah mengecewakannya lagi. Aku berjanji akan merebut Davina dengan tanganku sendiri bila anda menyia-nyiakan wanita sebaik Davina. Cukup sudah penderitaan yang dia pikul selama ini. Jangan pernah menggoreskan luka lagi di hatinya," ucap Rifki pada akhirnya.

Lelaki itu tampak puas telah mengeluarkan segala unek-uneknya mengenai penilaiannya perihal Alfred. Tak peduli jika Alfred marah ataupun tak suka dengan apa yang dia ucapkan barusan. Yang terpenting dia telah mengultima Alfred agar tidak berbuat seenak jidatnya.

Benar kata para musafir bahwa cinta memang tak bisa di paksakan. Sekeras apapun Rifki berusaha membuat Davina jatuh cinta padanya, tapi tetap saja hal itu tak pernah berhasil. Karena sejatinya Davina memang tak pernah berniat membuka hati untuk lelaki lain, selain Alfred seorang. Lelaki yang sangat di cintai oleh Davina, sampai kapanpun hatinya tetap untuk Alfred. Tak ada seorangpun yang bisa menggantikan posisi Alfred di dalam hatinya.

10 tahun sudah Rifki melewati hari-harinya bersama Davina dan selama itu lah penantian cintanya pada Davina yang sama sekali tak pernah mendapatkan balasan. Tentunya bukanlah hal yang mudah dia lakukan. Namun, apalah daya Rifki yang tak bisa berbuat apapun ketika Davina ingin kembali pada lelaki yang di cintainya.

"Aku sama sekali tak akan pernah membiarkan seseorang merebut Davina dariku, termasuk anda. Bryan dan Davina adalah milikku, hanya milikku seorang. Sampai kapanpun dia tetap menjadi milikku! Ingat itu baik-baik Tuan Rifki," balas Alfred dengan rahang yang mengeras, kedua tangannya mengepal dan sorot mata memerah.

"Semoga kau bahagia dengan pilihanmu Davina. Bila dia mengecewakanmu, kau masih memiliki tempat kembali padaku. Dengan senang hati aku akan menerimamu dengan kedua tanganku ini."

.

.

.

🌷Bersambung🌷

1
ora
Ampun deh ... kenapa nggak ada yang kapok mau memberantaki rumah tangga Davina dan Alferd. Padahal mereka tahu konsekuensi apa yang diterima kalau berani menganggu ketentraman Al ...
mbok Darmi
voni ketemuan sama dirga atau dirga dan sepupu lucknut nya bikin ulah lagi wah... ngga kapok juga padahal sdh di ultimatum sama alfred berani berulah keluarga nya dibuang dan dicoret dari daftar keluarga smith
Kaizy celine
Akhirnya anak yg jadi korban bullying
Kaizy celine
Yah gimana yaa semua orang udah terlanjur tau klo memang davina hamil dluan
Kaizy celine
Ternyata suhuu ....
Kaizy celine
Lanjuttt
partini
paling salah Alfred lah
Kaizy celine
PD banget ...
Kaizy celine
Fans rahasia alfred ... ngelunjak
Nurminah
mati
ora
Malah tambah merendahkan Davina ...
ora
Woyyy/Curse/
Ini mah malah tambah cari masalah/Sweat/
ora
Dih .../Smug/
Henny Ardiani
apa damar sugar dady voni
Azahra Rahma: gak mungkin
total 1 replies
Nurminah
hadeh perawan tua barang bekas pula sok cantik hadeh dunia emang udah mau kiamat para pelakor emang nggak takut mati tinggal tergantung laki-laki saja mau meladeni atau tidak karena perselingkuhan bukan khilaf tapi secara sadar telah berhianat
partini
dihhh malah ngelunjak,,, blacklist dia biar ga bisa kerja di manapun Al
setelah ini dia bakal dendam sama Davina end then
ora
Kapoook kau Voni. Orang kok ngomentari hidup orang. Daripada sibuk komentar, cari jodoh dulu sana/Smug/
partini
lembut amat si Al gampar aja tuh. nona gatel
Kaizy celine
Ngelamak yaa voonii
Kaizy celine
Mampuss
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!