Jika Masih Berjodoh

Jika Masih Berjodoh

Masa lalu yang belum terkubur

Liana duduk sendirian di ruang tamu rumahnya. Hari itu, suasana hatinya terasa berat. Dia merasa cemas dan khawatir tentang kehidupan pernikahannya dengan Putra. Mereka telah menikah selama beberapa bulan, tetapi Liana tidak bisa membendung perasaan bahwa Putra masih memiliki perasaan yang kuat untuk mantan kekasihnya, Zia.

Ketika Liana sedang tenggelam dalam kekhawatirannya, suara dering ponsel Putra tiba-tiba memecah kesunyian ruangan. Liana menoleh ke arah suara itu, dan ketika dia melihat layar ponsel yang tertera nama "Zia", dadanya seketika terasa berat. Dia merasakan kekhawatiran dan kesedihan yang tak terkendali menghampirinya.

Dengan gemetar, Liana meraih ponsel Putra yang tergeletak di meja. Nafasnya tercekat ketika melihat pesan yang masuk dari Zia. Rasa takut dan curiga melanda hatinya, dan dia tak mampu menahan air mata yang mengalir begitu saja di pipinya. Liana merasa hancur dan terkhianati. Dia telah berusaha sekuat tenaga untuk menjalin hubungan yang baik dengan Putra, tetapi sekarang tampaknya semua upayanya sia-sia.

Dalam keadaan terguncang, Liana memutuskan untuk membaca pesan yang masuk. Isi pesan tersebut memberikan kejelasan bahwa Putra masih menjalin hubungan dengan Zia meskipun mereka telah menikah. Tersirat bahwa Putra dan Zia masih saling mencintai dan merindukan satu sama lain. Liana merasa hatinya dirobek dan terluka. Dia merasa seperti ada benang yang putus dalam hubungan pernikahannya.

Saat Liana berusaha menguasai emosinya, langkah kaki berat terdengar di lorong. Tanpa memberi kesempatan untuk menutup pesan, Putra tiba-tiba membuka pintu ruang tamu. Ekspresi terkejut muncul di wajahnya ketika melihat Liana menangis dengan ponselnya di tangan.

"Kamu masih mempunyai hubungan dengan Zia?" Tanya Liana tampa menatap mata laki-laki yang telah menjadi suami nya itu. Yah ia tidak mau menatap wajah suami nya itu karena ia berusaha menahan air mata yang kembali membendung di pelupuk mata nya.

Putra hanya terdiam tidak bisa memberikan jawaban yang tepat untuk menjawab pertanyaan dari Liana. Sesungguh nya ia tidak mau menyakiti hati wanita yang telah di nikahi nya beberapa bulan yang lalu.

"Jangan menyembunyikan sesuatu dariku, Putra. Aku bisa melihat kegelisahanmu. Apa yang sebenarnya terjadi antara kalian berdua?" Tanya Liana lagi, kini wanita itu memberanikan diri untuk menatap Putra. Air mata yang telah terbendung kini kembali tumpah di pipi nya.

"Liana, aku... Aku tidak bisa mengatakan semuanya sekarang. Ini rumit dan sulit untuk dijelaskan. Tapi percayalah padaku, aku mencintaimu" Ujar Putra mencoba menenangkan hati istri nya yang sedang gundah itu.

"Putra, tapi aku butuh kejujuran dari dirimu. Kita telah menikah dan seharusnya tidak ada rahasia di antara kita. Aku tahu kamu dan Zia telah menjalin hubungan yang sudah lama. Pasti tidak mudah bagi kalian untuk saling melupakan"

"Liana, hubungan aku dengan Zia adalah masa lalu yang belum benar-benar terkubur. Kami memiliki sejarah panjang bersama, dan meskipun kami berpisah, perasaan itu masih ada di hati kami berdua" Ujar Putra mengatakan hal yang sejujur nya.

Deg..

Sontak Liana yang memang sudah mempersiapkan diri untuk mendengar kejujuran dari Putra pun tersentak. Yah meski dia telah mengetahui jawaban yang sebenar nya tampa harus suami nya itu mengatakan nya, tetap saja hati nya merasa sakit dan perih.

"Jadi, kalian masih saling mencintai? Apa artinya pernikahan kita jika ada perasaan yang masih tertinggal?"

"Itu bukan seperti yang kamu pikirkan, Liana. Aku mencintaimu, tapi hati ini tidak bisa memadamkan api cinta yang ada untuk Zia. Aku berjuang untuk memahaminya sendiri, untuk menyelesaikan perasaan yang rumit ini" Putra meminta kesempatan kepada Liana agar bisa menyelesaikan masalah cinta nya ini. Meski ia sendiri pun tidak tahu berapa lama ia harus menyelesaikan nya.

"Apa yang harus aku lakukan, Putra? Aku merasa seperti aku hanya bayangan di kehidupanmu. Aku ingin menjadi prioritasmu, bukan pelengkap atau pengganti" Ujar Liana menutup kedua wajah nya yang telah di penuhi air mata.

"Liana, aku tidak tahu. Aku tidak tahu bagaimana mengatasinya. Tapi aku berjanji, aku akan mencoba untuk memperbaikinya. Aku tidak ingin kehilanganmu"

"Tapi jika seperti ini terus, kamu telah membuat ku menjauh secara perlahan. Untuk apa aku lelah Putra, aku lelah hanya aku yang bertahan di dalam pernikahan ini" Ujar Liana lagi menatap dengan sendu ke arah suami nya.

Ingin rasa nya Liana mengakhiri pernikahan ini. Namun, saat ini ia sedang mengandung dua bulan. Jadi mau tidak mau wanita itu harus bertahan. Ia harus bertahan demi anak yang ada di dalam kandungan nya.

"Sudah ku katakan dari awal. Jika kamu masih mencintai nya, akui semua nya kepada kedua orang tua mu. Begitupun dia, suruh dia datang ke sini untuk ketemu orang tua mu dan ceritakan apa yang terjadi kepada kalian selama ini" Ujar Liana dengan perasaan yang menggebu-gebu.

Yah mereka memang baru menikah selama enam bulan. Dan mereka masih tinggal di rumah kedua orang tua Putra. Hal itu di karena kan Putra belum mempunyai pekerjaan tetap sehingga membuat Liana dan Putra harus menumpang di rumah orang tua nya Putra.

"Tampak nya keluarga mu memang lebih menginginkan dia menjadi pendamping hidup mu dari pada aku" Ujar Liana lagi.

Wanita yang sedang hamil itu berkata seperti itu karena ada bukti nya. Yah selama tiga tahun Putra dan Zia bersama di mana Zia terus saja datang ke rumah Putra bahkan sering menginap di rumah laki-laki itu. Bahkan kakak nya Putra sudah menganggap Zia seperti adik nya sendiri. Dimana-mana mereka selalu pergi bersama meski saat ini Putra dan Liana sudah menikah.

Sungguh perasaan tertekan dan sakit di hati Liana rasakan saat ini. Hanya Ayah nya Putra lah satu-satu nya orang yang peduli dengan wanita itu.

"Kenapa kamu bisa mengatakan hal itu?"

"Aku hanya mengatakan apa yang aku lihat. Aku tidak melarang mu jika kamu memang benar-benar ingin bersatu dengan Zia. Tapi aku mohon lepaskan aku terlebih dahulu. Aku tahu aku bukan wanita yang baik, aku tidak bisa memberikan yang terbaik untuk mu" Ujar Liana kembali menangis.

Yah Liana menikah dengan Putra dalam keadaan yang sudah tidak suci lagi. Liana pernah di perkosa oleh kekasih nya yang terdahulu. Karena itu lah wanita itu tidak bisa menuntut banyak dengan suami nya itu. Ia hanya bisa berdoa kepada Allah untuk membuka pintu hati suami nya agar bisa berubah menjadi orang yang lebih baik lagi. Sabar, dan hanya bersabar itu lah yang bisa ia lakukan.

Liana dan Putra menikah karena terpaksa di mana mereka telah tertangkap basah saat itu yang membuat mereka harus menikah.

Terpopuler

Comments

Nuna

Nuna

Hai kak semangat terus ya, sorry baru sempat mampir 😊🤗

2023-07-25

1

Dianna

Dianna

hai kak!! Semangat trs ya 🤗

2023-07-23

1

Rebecca Jaimin

Rebecca Jaimin

hadir.. semangat teruskan berkarya

2023-06-25

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!