NovelToon NovelToon
Suami Duda Kaya

Suami Duda Kaya

Status: sedang berlangsung
Genre:Perjodohan / Duda / CEO / Beda Usia
Popularitas:3.7k
Nilai: 5
Nama Author: Widya27

Semua bermula ketika si kecil Aiden lepas dari penjagaan pengasuhnya dan pengawalnya.

Atas dasar tidak sengaja, ternyata bisa membuat Aletta si gadis biasa mendapatkan antara keberuntungan atau terjebak dalam hal yang tidak semestinya.

Penasaran dengan alur ceritanya? yuk cari tahu lebih dalam agar tidak tertinggal kisah mereka.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Widya27, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

#8

Pagi harinya, lagi lagi Zayn dibuat pusing melihat putranya meminta ikut ke kantor dan jika sudah begini ia tidak bisa menolak.

"Baiklah tapi Ayden tidak boleh merengek lagi dan harus menurut apa kata Daddy dan uncle Aldo" ucapnya memberi kesepakatan agar Ayden tidak merengek terlalu lama.

"Iya Daddy" Ayden berjalan sambil memegang tangan Zayn, dua orang berbeda generasi itu sama sama terlihat tampan dengan balutan pakaian yang pastinya sangat mahal.

"Daddy atu mau beltemu tatak tantit boleh?" tanyanya imut.

"lain kali ya tapi tidak untuk sekarang, kakak masih sibuk" tutur lembutnya pada Ayden.

"Janji ya daddy?" Ayden mengulurkan jari kelingkingnya yang kecil, berharap daddynya bisa menepati janjinya.

"Baiklah daddy janji akan menemanimu bertemu kakak cantik" meskipun terlihat sedih tapi dia tetap setuju.

Diam diam Zayn bertanya pada Aletta kapan dia akan libur sekolah, jika mau ia berniat mengajaknya camping dan menginap di sebuah villa. Hanya untuk menyenangkan Ayden tidak lebih atau mencari kesempatan sekalipun.

"Bagaimana kalau ajak kakak cantik camping dan menginap divilla apa kamu mau?" tanya Zayn pada Ayden, mendengar itu Ayden mengangguk setuju.

"Baiklah, tunggu kakak tidak sibuk baru nanti kita ajak ya" tawar Zayn dan Ayden tentu senang bisa bermain dengan Aletta lebih lama.

Sesampainya dikantor, Aldo segera mengambil alih Ayden dari Zayn saat mereka sudah tiba dilantai dimana ruangan Zayn berada.

"Uncle ayo belmain dengan atu ditana" Ayden menunjuk tempat yang sedikit menjauh dari karyawan yang lain.

"Baiklah tuan muda, ayo kita bermain" ajak Aldo ke sisi tempat lain yang masih dilantai itu dan tempat yang ditunjuk tadi oleh Ayden.

Mereka bermain sebentar dan beberapa menit kembali ke tempat duduk Aldo semula. Ada beberapa camilan anak anak yang disukai Ayden dan itu dibawa oleh Zayn agar tidak terlalu mengganggu jam kerja Aldo.

Camilan itu lumayan membantu Aldo dalam mengasuh Ayden, bahkan yang melihat interaksi antara mereka berdua merasa bahwa Aldo sudah cocok menjadi seorang ayah idaman.

Lantaran dirinya sudah mulai terbiasa dengan adanya Ayden disisinya. Awalnya Aldo sangat keberatan dan kewalahan saat pertama kali mencoba menjaga Ayden tapi ternyata lambat laun ia mulai terbiasa dengan adanya si kecil, bahkan lebih akrab dan lebih menghabiskan banyak waktu dengan Aldo daripada Daddynya.

"Jangan jauh jauh dari uncle ya tuan muda" Aldo mengingatkan Ayden dan anak kecil itu tersenyum serta mengerti apa yang dimaksud Aldo.

Aldo juga kembali fokus pada layar komputernya, sedangkan bos nya juga sibuk dengan beberapa berkas yang perlu ditanda tangani olehnya.

"Eh tau ga sih tadi waktu pelajaran bahasa inggris, yang ga bisa jawab bakalan disuruh nyanyi didepan tapi bersyukur aku bisa menebaknya" bangga Aletta dan Luna diam saja toh mereka juga satu kelas jadi sama saja dengan yang diceritakan oleh Aletta.

Satu pertemanan itu tidak terlalu buruk dalam bahasa inggris dan yang paling jago itu Matthew.

"Tapi lucu juga ya mereka yang sempat disuruh nyanyi didepan kelas, itu baru didepan kelas coba aja kalo dikelas lain. Aduh ga kebayang deh malunya kayak apa, masih mending dikelas kan daripada dikelas lain" oceh Luna disetujui oleh Aletta.

Mereka melanjutkan menghabiskan makanan mereka sendiri setelah membahas beberapa hal yang menurut mereka lucu.

Selesai makan dikantin mereka harus berpisah didepan kelas Aletta dan Luna karena pastinya kelas mereka berbeda.

Pelajaran terus berlangsung sampai jam menunjukkan jam pulang sekolah dan bel berbunyi.

Saat sedang bersantai dimobil Luna, Aletta sempat membuka pesan yang dikirim Zayn tadi pagi. Bukan tanpa alasan Aletta mengabaikan, tapi memang dirinya tidak sempat atau lupa membaca pesannya.

[Mungkin 2 minggu lagi untuk libur sekolah setelah ujian, kenapa ya Tuan?]

Pembicaraan antara Aletta dan Zayn berakhir, setelah Zayn mengajak camping yang dimana itu dilakukan demi Ayden.

Aletta ragu dan ia belum memberikan jawaban yang pasti karena belum izin pada orang tuanya.

"Kenapa lo?" tanya Luna heran melihat raut wajah Aletta.

"Masih inget gak sama anak kecil yang gue kasih mainan itu? Sekarang, ayahnya bilang kalau anaknya sempet minta aku ikut buat nemenin anaknya camping waktu libur sekolah nanti" jelas Aletta dan Luna sudah tidak tau harus bagaimana.

"Mungkin lo emang ditakdirkan untuk mereka, buktinya karena kebaikan kecil bisa bikin lo berurusan sama mereka. Tapi gapapa sih kalo mereka dari orang kaya, ya gue dukung" ucap Luna percaya diri.

"Sembarangan ya kalo ngomong, dia duda lun. Masa iya gue harus duda? Kan banyak cowok diluar sana, lagian ya selama ini gue ga kekurangan dari segi apapun. Jadi kalo gue mengincar hartanya juga ga penting, toh ayah gue masih sanggup biayain hidup gue" omel Aletta dengan kedua tangan yang dilipat didadanya.

"Yee kan gue bercanda Aletta, gitu doang badmood" canda Luna.

"Tau ah males nih" jawab Letta kesal.

"Emang respon lo gimana soal ajakannya cowok duda itu?" ujung ujungnya Luna kepo juga kan.

"Ga tau Lun, lagian gue masih ga ngasih tau orang tua gue juga masalah ini. Kalo jadi pun gue bingung caranya izin ke mereka gimana" Aletta juga tidak akan mengira ini semua akan terjadi.

Jika mau Aletta juga tidak ingin berurusan dengan pria duda seperti Zayn, tapi tidak dapat dipungkiri anak sekecil Ayden memang lucu.

"Yaudah semangat deh ya buat lo" jawab Luna berharap semua berjalan dengan lancar tanpa hambatan.

Dirumah Revan ada Arsen dan Jason, mereka berkumpul hanya sekedar bermain game bersama.

"Jadi kapan lo bener bener bisa dapetin hati Aletta?" tanya Arsen, memang sudah menjadi taruhan awal mereka.

Dan ya Revan kalah dalam permainan itu, sebagai tantangan yang didapat maka dia harus berpacaran dengan Aletta selama 3 bulan.

"Masih proses ya, kalian aja yang ga sabaran" protes Revan, ya ada maksud lain Revan berusaha mendekati Aletta.

Bukan karena tulus tapi sekedar bermain main karena kalah taruhan yang dia dapatkan.

Revan hanya tau bermain main tanpa perduli perasaan Aletta jika tau dan terjadi ketika dia hanya dijadikan taruhan bukan karena hati ke hati.

"Tapi lo juga tau kan kalau Aletta tuh ga mudah buat dideketin apalagi sampai pacaran?" imbuh Jason yang membuat Revan diam sebentar.

"Justru itu akan menjadi hal yang menarik, karena gue bisa jadi orang pertama yang bisa buat dia jatuh cinta dan orang pertama yang menjadi pacarnya" dengan bangga dan percaya diri sekali dia.

Semua itu seolah hanya tidak sekedar dari permainan semata tanpa melibatkan perasaan.

1
veragarden ✷
Gak bisa tidur sampai selesai baca ini cerita, tapi gak rugi sama sekali.
Widya: makasih ya, pantau terus supaya bisa tau update selanjutnya
total 1 replies
paulina
Plot yang kompleks dengan twist yang tak terduga.
Widya: makasih udah mampir di cerita aku
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!