NovelToon NovelToon
Saat Aku Dimadu

Saat Aku Dimadu

Status: tamat
Genre:Tamat / Selingkuh
Popularitas:1.8M
Nilai: 4.8
Nama Author: 01Khaira Lubna

Adara terpaksa menerima kehadiran seorang madu di rumah tangganya, dia tidak dapat berbuat apa-apa karena sang suami dan mertua yang begitu kekeuh menghadirkan madu tersebut. Madu bukannya manis, tapi terasa begitu menyakitkan bagi Adara.

Awalnya Adara merasa sanggup bila dirinya berbagi suami, tapi nyatanya tidak. Hatinya terasa begitu sakit saat melihat sang suami dan adik madunya sedang berduaan. Apalagi hubungan sang mertua yang terlihat sangat dekat dengan adik madunya. Ditambah lagi suami dan mertuanya juga memperlakukan sang adik madu dengan begitu istimewa, bak seorang putri yang harus selalu dilayani dan tidak boleh melakukan pekerjaan apapun. Berbanding terbalik dengan Adara yang harus mengerjakan semua pekerjaan rumah termasuk menyiapkan kebutuhan sang adik madu.

Hati Adara sangat sakit menerima perlakuan tidak adil tersebut.

Sejauh mana Adara sanggup bertahan membina rumah tangganya yang tak sehat lagi?

Yuk ikuti terus cerita ini. InsyaAllah happy ending.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon 01Khaira Lubna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Berkunjung ke panti

''Angkat dong, Tan. Tante kemana sih?!'' Winda berdecak kesal, dia berjalan mondar-mandir sembari memegang benda pipih miliknya. Saat sudah tiba di rumah, dia langsung saja menghubungi Vero atas keinginan nya sendiri serta atas desakan kedua orangtuanya. Mereka ingin Winda menceritakan semuanya kepada Vero tentang Farras yang memiliki hubungan spesial dengan Adara.

Rasanya Winda sudah tidak sabar lagi ingin mendengar reaksi Vero setelah tahu semuanya. Dia sudah tidak sabar ingin mendengar kemarahan Vero kepada Farras.

Sayangnya, sudah ada lima kali Winda melakukan panggilan terhadap Vero, tapi tak kunjung diangkat, padahal riwayat panggilan terlihat berdering.

''Pa, Tante ke mana sih?! Nyebelin banget, kenapa telepon dari aku tak kunjung diangkat!'' Winda menjatuhkan pantatnya di sofa ruang keluarga. Wajahnya terlihat begitu berantakan. Dia kesal dan marah sekarang.

''Iya, Vero kemana sih?!'' timpal Yulia.

''Mungkin Tante Vero lagi sibuk sekarang,'' sahut Alex.

''Sayang, kamu jangan terlalu stress, kasihan bayi yang ada di kandungan mu,'' ucap Sari. Dia ikut duduk di samping Winda, lalu tangannya bergerak membelai perut sang menantu yang sudah menonjol.

''Aku begini karena Mas Erlang, Ma! Kenapa dia malah ditangkap saat aku lagi mengandung anaknya! Ada-ada saja!'' bentak Winda. Emosinya sedang tidak stabil, bawaannya pengen emosi terus setelah Erlang di tangkap dan setelah dia melihat dengan matanya sendiri kalau Adara sudah memiliki pengganti Erlang yang jauh lebih segalanya dari Erlang. Pria yang begitu ia idam-idamkan selama ini, tapi sayangnya cintanya di tolak mentah-mentah oleh Farras.

''Kamu kenapa malah membentak Mama, Win? Kondisi kita saat ini sama-sama lagi kacau. Tidak ada yang menginginkan situasi seperti ini,'' ucap Sari ikut terpancing emosi nya. Dia sedih mendengar sang menantu kesayangan membentak nya.

''Sudah, sudah! Sekarang kita harus bersabar menghadapi situasi yang kurang mengenakkan seperti saat ini. Semua ini terjadi karena mantan istri Erlang. Jadi kita harus mencari cara untuk menyakitinya lebih dari apa yang kita rasakan sekarang, dan kita juga harus mencari cara agar Erlang segera terbebas dari penjara,'' timpal Alex menengahi.

"Ya sudah, kalau begitu saya akan ke kantor polisi untuk menjenguk Erlang. Apa kalian mau ikut?'' ucap Sari. Dia berdiri dari duduknya.

''Aku tidak akan ikut!'' ucap Winda masih dengan wajah masam.

''Aku juga tidak,'' sambung Yulia.

''Ya sudah. Bu Sari sekarang pergi sendiri saja, ya. Kami akan menjenguk Erlang besok saja. Lagian kasihan sama Winda, dia pasti lelah sekarang. Dia dan bayi yang ada di perut nya butuh istirahat,'' ucap Alex.

Sari lalu berlalu dari kediaman Alex. Dia pergi ke kantor polisi dengan diantar oleh sopir yang bekerja di rumah Alex. Rasanya dia sudah tidak sabar lagi ingin bertemu dengan sang putra kesayangan nya.

* * *

Di tempat berbeda.

"Sepertinya Winda tidak akan berhenti menelpon Mommy sebelum Mommy mengangkat panggilan darinya,'' kata Farras. Saat ini mereka sedang berada di hotel.

''Iya, Winda akan terus melakukan panggilan kepada Mommy, Mama sudah tahu betul bagaimana sifatnya,''

''Mama pura-pura nggak tahu apa-apa saja. Mama pura-pura marah sama Kak Farras dan aku,'' ucap Adara.

''Iya Sayang. Kita masih perlu bersandiwara untuk melihat bagaimana sifat asli Winda dan kedua orangtuanya. Meskipun Papa nya Winda adalah Kakak Mama, tapi hubungan kami selama ini tidak terlalu dekat. Mama masih belum begitu mengenali nya. Sambil menyelidiki beberapa kasus di masa lalu Mama, Mama juga akan mencari tahu bagaimana belang Papa dan Mamanya Winda,'' ucap Vero yakin.

Adara dan Farras mengangguk setuju.

Setelah itu Farras dan Adara pamit, mereka akan berkunjung ke panti, karena rindu Adara kepada Ibu Siti dan lingkungan panti sudah tidak tertahankan lagi. Rasanya Adara ingin segera memeluk Ibu Siti untuk melepaskan rasa rindunya yang teramat besar.

Mobil yang dikendarai oleh Farras melaju dengan kecepatan sedang.

''Nanti kalau sudah tiba di panti kamu kenalkan Kakak kepada orang-orang panti kalau kakak adalah kekasih kamu, ya,'' ucap Farras memecah kebisuan yang sempat terjadi beberapa waktu. Dia menoleh kepada Adara sekilas, setelah itu tatapan matanya fokus ke depan lagi, ke jalan yang di lewati.

''Enggak ah! Nanti apa kata orang-orang, terutama Ibu. Bisa-bisa aku dianggap wanita yang enggak benar. Masa masih dalam massa iddah sudah menjalin hubungan spesial sama seseorang,'' sahut Adara, kini giliran dia yang menoleh ke samping kearah sang kakak angkat. Dia akui kalau Farras memang lah tampan, tapi untuk saat ini perasaan nya masih biasa-biasa saja. Dia belum ingin membuka hati untuk pria manapun. Yang dia ingin saat ini adalah dia ingin menata hidupnya agar lebih baik lagi ke depan. Dia ingin hidup tenang bersama sang mama tanpa berurusan dengan yang namanya cinta-cintaan. Karena baginya kalau sudah berurusan dengan yang namanya cinta, maka hidup akan terasa rumit, apalagi kalau salah dalam mencintai seseorang.

''Hmm, kamu memang wanita yang baik, Dek,'' puji Farras. Kata-kata itu meluncur begitu saja dari mulut nya. Dia lalu mengusap pucuk kepala wanita yang ada di hadapannya. Sekarang dia sudah mempunyai kebiasaan baru, dia begitu senang mengacak pucuk rambut sang adik angkat. Entahlah, dia merasa senang saja melakukan hal itu. Apalagi saat melihat wajah Adara yang cemberut setelah dia melakukan itu, Farras merasa ada sensasi yang berbeda yang dia rasa di sudut hatinya.

Setelah melewati perjalanan yang lumayan jauh, akhirnya mereka sampai di tempat tujuan.

Mobil yang dikendarai oleh Farras berbelok memasuki gerbang dengan tinggi sedang, lalu kendaraan roda empat tersebut berhenti tepat di depan panti, di halaman panti yang luas. Mobilnya berhenti di samping mobil bewarna hitam mengkilap.

Saat Adara dan Farras keluar dari mobil, anak-anak panti berteriak kesenangan melihat kehadiran mereka.

Ada yang berlari kearah Adara dan ada juga yang masuk ke panti untuk memanggil ibu panti.

''Ye ye, Kak Adara datang ...,''

''Ibu, Mbak ... Kak Adara pulang,'' suara itu nyaring terdengar dari bocah-bocah kecil yang memiliki wajah begitu polos.

Adara memeluk satu-persatu anak panti yang menghampiri nya. Dia menangis haru.

Tidak luput, Farras juga ikutan memeluk anak-anak panti.

Melihat anak panti, Farras jadi teringat akan dirinya dulu yang juga pernah tinggal di panti.

Farras juga sangat menyayangi dan menyukai anak kecil.

''Wah, kakak tampan sekali. Wajah kakak putih bersih kayak orang yang pernah kita lihat di televisi,''

''Iya, betul sekali,''

Ujar anak-anak yang berdiri berhadapan dengan Farras. Mereka tidak pernah bosan memandang wajah tampan Farras.

''Terimakasih anak-anak pintar. Kakak tahu, kakak ini memanglah sangat tampan,'' sahut Farras dengan senyum mengembang.

Adara menggeleng melihat itu.

''Perkenalkan anak-anak, Kakak ini namanya Kak Farras. Dia adalah teman Kakak,'' ucap Adara.

Setelah itu fokus mereka teralihkan saat Ibu Siti muncul dari balik pintu. Tidak hanya Ibu Siti yang keluar dari daun pintu, tenyata ada Tama dan Saga juga.

Bersambung.

1
itin
jangan end donk. Farras lama loh nungguin adara sampai bisa dipersunting. paling ga kasih asupan manis manisnya lah sampai mereka punya anak
Konny Rianty
Iya Thorr"'' blm.puas bc cerita nyaaaa...
Ambo Nai
mama sisaga dan diayu belum ada karmanya
RieNda EvZie
/Good//Good//Good//Good//Good/
Lucy christiana Dewi
akhirnya yg ditunggu2 up, tp koq langsung end😢
saga kasihan Thor😢😢
01Khaira Lubna: iya kisah saga belum selesai ya, kira kira bagaimana kehidupan nya bersama Ayu? duh lanjut persi Saga atau gimana nih?
total 1 replies
tuti sriyono
Luar biasa
Susi Yanti
Adara sebaiknya jgn turuti permintaan winda,sekali licik,tetap akan licik meski dlm keadaan terdesak
Susi Yanti
Saga patah hati lg ya
Konny Rianty
thorrr' mana lanjutan nyaa,bgs cerita nyaaaa...
Konny Rianty
kapan thorr, lanjutan nya di tungguuuu
christina paya wan
kesian sana saga
Konny Rianty
lanjutin thorrrr..
Konny Rianty
mana lanjutan nyaaa" bgs cerita nyaa...
Konny Rianty
mana kelanjutan nya thorrr" di tunggu bgs cerita nyaa
Konny Rianty
lanjut thorr, bgs cerita nya..
Konny Rianty
lanjut thorr" bgs cerita nya
💖poonie💝
setelah sekian purnama 🤭🤭
Kasma Aisya
updatenya jgn lama2 thor
itin
OMG masih berlanjut......
dan semoga rajin lagi Up nya 😍
bening
akhirnya update jg sdh lama bngt untung msh ingat sm jln cerita nya, semangat thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!