Menyaksikan perselingkuhan kekasihnya dengan mata kepalanya sendiri dan dicampakkan saat itu juga. Ditiduri oleh pria tak dikenal pada malam dirinya dicampakkan. Dijodohkan oleh sang Papah dengan pengusaha nomor satu di kotanya demi sebuah kerja sama.
Siapa sangka CEO perusahaan ZC Company yang dijodohkan dengannya ternyata pria yang menidurinya malam itu. Ia sangat bersyukur karena ternyata pria itu mencintainya dan memperlakukannya bagaikan ratu.
follow ig: @istikomah50651
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Isti Shaburu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 32
Scarlett memutuskan untuk mampir ke supermarket terdekat untuk belanja bahan masakan yang akan ia masak malam ini. Setelah turun dari taksi onlinenya, Scarlett berjalan masuk ke dalam supermarket dan mengambil troli belanjaan berukuran kecil karena ia tak belanja yang terlalu banyak.
Scarlett berjalan menuju tempat sayur dan juga buah-buahan, ia memilih beberapa sayuran yang akan dimasaknya dan juga buah untuk pencuci mulutnya. Scarlett juga memilih beberapa seafood untuk teman sebagai pelengkap masakannya. Setelah ia rasa cukup akan belanjaannya, Scarlett memilih membeli beberapa camilan untuk stoknya.
Namun, ketika ia sedang mendorong trolinya, ia berpapasan dengan pria yang sama sekali tak ingin ia lihat selama sisa hidupnya. Pria yang membuatnya sakit hati, pria yang membuatnya bahkan harus kehilangan kehormatannya karena terlalu larut dalam sakit hatinya dan mabuk hingga tidur dengan pria yang kini menjadi suaminya.
Namun, ia tak menyesal, Scarlett malah bersyukur atas pengkhianatan pria tersebut, karenanya ia menjadi sadar kalau pria yang ia cintainya tak bedanya dengan sampah. Ia bersyukur karenanya ia bisa bertemu dengan Zayn dan bisa berdiri seperti sekarang ini.
“Scarlett!” seru Jerry, mantan kekasih Scarlett yang telah mengkhianatinya dengan tidur bersama putri Walikota kotanya.
Scarlett hanya menyeringai, ia menatap Jerry dari atas hingga bawah, tak ada yang berubah dari diri mantan kekasihnya itu, yang ada terlihat sedikit menyedihkan setelah lama tak berjumpa.
“Apakah kita saling mengenal? Jangan menjadi sok akrab, aku tak mengenal pria brengsek yang murahan,” tanya Scarlett dengan tatapan sinis pada mantan kekasihnya, ia berjalan meninggalkan Jerry, Scarlett bahkan tak menyinggung wanita yang dulu bersama dengan Jerry.
Namun, Jerry tak membiarkan Scarlett lewat begitu saja, Jerry meraih tangan Scarlett hingga wanita cantik itu terpaksa menghentikan langkah kakinya yang baru beberapa langkah itu. Ia menatap tangannya yang digenggam oleh Jerry.
“Lepas,” pintanya dengan nada dingin, Scarlett masih bersikap sabar karena ia tak ingin menimbulkan keributan yang mencolok.
“Enggak, aku ingin bicara padamu sebentar saja, Ale. Aku sungguh menyesal dan ingin menebus kesalahanku.” Jerry menolak untuk melepaskan tangan Scarlett, baginya ini adalah kesempatan baik bisa bertemu dengan mantan kekasihnya yang cantik itu.
“Jangan panggil aku dengan nama yang menjijikkan itu, aku jijik mendengarnya. Aku minta lepaskan tanganku sekarang, tak ada yang perlu kita bahas lagi karna hubungan kita sudah berakhir,” geram Scarlett sedikit memekik yang mulai kesal dengan perlakuan Jerry.
“Aku tak akan melepaskanmu sebelum kau memaafkanku dan membiarkanku menebus kesalahanku.” Jerry bukannya melepaskan tangan Scarlett, ia malah menariknya untuk berjalan keluar, Jerry hendak membawa Scarlett pergi.
Namun, usahanya harus gagal karena seseorang keburu menarik lengannya dari belakang dan memukul wajahnya.
Buuggg...
Satu pukulan mendarat di wajah Jerry membuat pria itu tersungkur hingga mencium lantai, seketika semua pengunjung supermarket menatap heboh pada mereka dan berbisik bertanya ada apa.
“Jangan pernah kau sentuh istriku dengan tangan kotormu itu. Kau yang telah mencampakkannya dulu dan aku yang memenangkannya, jadi jangan berharap kalau dia akan kembali padamu karena aku tak akan melepaskannya untukmu.”
Pria yang memukulnya itu ternyata Zayn, ia yang baru selesai dari kerjanya mendapat kabar dari Raka kalau istrinya sedang berada di supermarket langsung bergegas untuk menjemputnya karena ia tak ingin istrinya itu yang sudah lelah dengan pekerjaan kantor harus lelah juga dengan belanja bahan masakan.
“Tuan, Ben mengatakan kalau Nyonya muda sedang berbelanja di supermarket yang tak jauh dari rumah Anda,” ucap Raka memberitahu laporan dari salah satu anak buahnya yang memang ditugaskan untuk melindungi Scarlett ke mana dan di mana pun ia berada.
“Aku akan menjemputnya, kau bereskan sisa pekerjaanku.” Zayn langsung bangkit dan meraih jaznya, ia berjalan keluar dari ruangannya dan berjalan menuju area parkir.
Zay mengemudikan mobilnya dengan kecepatan yang lumayan, ia berencana untuk memberi kejutan pada istrinya karena menjemputnya yang sedang belanja. Sampainya di supermarket, Zayn langsung berlari kecil menuju area perbelanjaan sayuran dan buah-buahan, tapi tak menemukannya. Zayn mencari ke seluruh supermarket, beruntung supermarket tersebut tak terlalu besar jadi ia bisa menemukan istrinya itu dengan cepat.
Zayn sungguh terkejut dan meradang melihat wanitanya sedang digenggam dengan paksa oleh pria yang tak dikenalnya. Ia langsung berjalan mendekati Scarlett dan memukul pria tersebut. Di saat bersamaan ketika Zayn menghampiri Scarlett, Ben sebenarnya hendak menghampirinya dan memberi Jerry pelajaran, tapi Zayn sudah tiba lebih dulu membuat Ben mengurungkan niatnya.
“Zayn sudah, tak perlu kau mengotori tanganmu untuk pria brengsek sepertinya. Lebih baik kita segera pulang, bukankah aku sudah janji kalau malam ini aku akan masak makan malam untukmu.” Scarlett melerai suaminya itu agar tidak terlalu jauh memukuli Jerry, bukan karena Scarlett masih mencintai mantan kekasihnya itu, tapi karena banyak mata yang menatap pada mereka.
Tanpa sadar Scarlett menyebutkan nama Zayn, suaminya itu merasa Scarlett telah menerimanya meski panggilannya baru nama saja dan belum panggilan sayang yang romantis. Tapi itu sudah membuatnya bahagia.
“Baiklah, karena sayangku sudah berkata seperti itu, maka ayo kita pulang.” Zayn merangkul istrinya itu membuat Jerry meradang.
“Kau tak bisa membawa Scarlett pergi begitu saja. Masih ada yang harus kami selesaikan, kau tak berhak ikut campur antara aku dan kekasihku.” Jerry menghadang Scarlett dan Zayn yang hendak pergi membuat Zayn meradang, ia hendak menghajar Jerry kembali, tapi Scarlett menghentikannya dengan menggelengkan kepalanya.
“Aku tak membela dirinya, aku hanya tak ingin kau mengotori tanganmu untuk menghajar pria tak tahu malu seperti dirinya. Lebih baik kita pulang sekarang oke, aku sudah lelah, yang ada nanti aku tak sanggup masak untukmu,” pinta Scarlett.
“Baiklah, aku tak akan turun tangan sendiri, tapi seseorang akan mengurusnya,” sahut Zayn yang sudah mengangkat tangannya ke atas, tak lama Ben datang dan menjalankan tugasnya.
Ben membawa Jerry pergi dari supermarket agar tak mengganggu Bosnya. Sedangkan Scarlett dan Zayn menuju kasir untuk membayar belanjaannya. Scarlett tak menghiraukan teriakan Jerry yang memanggil namanya, baginya antara dirinya dan Jerry sudah tak ada ikatan apa pun lagi setelah ia memergoki Jerry tengah berbagi peluh bersama putri Walikota kotanya malam itu.
“Kau tak apa-apa kan? Apakah ada yang terluka? Apakah pria itu membuatmu terluka?” Zayn memeriksa setiap inci dari tubuh Scarlett yang terlihat ketika sudah tiba di dalam mobil, wajah khawatirnya tak terlihat berpura-pura, ia sungguh takut akan beberapa hal.
Zayn takut jika istrinya itu terluka karena pria yang menariknya tadi, dan juga Zayn takut kalau Scarlett masih menyimpan perasannya dan luluh akan penyesalan Jerry.
“Aku tak apa-apa, seharusnya yang bertanya seperti itu aku padamu. Apakah tanganmu tak apa-apa setelah memukulnya?” kini berganti Scarlett yang memeriksa tangan Zayn yang digunakan untuk memukul Jerry.
“Aku tak apa-apa, selama kau baik-baik saja, hal seperti ini tak masalah bagiku,” sahutnya memeluk Scarlett. “Berjanjilah padaku kalau kamu akan selalu baik-baik saja. Berjanjilah padaku, meski kau belum bisa membuka hatimu untukku, tapi jangan pernah berpaling dariku. Berjanjilah padaku kalau kau akan selalu setia padaku,” sambung Zayn masih memeluk tubuh Scarlett, pelukannya kini bertambah erat seakan takut kehilangan.
‘Dia cemburu rupanya,’ batin Scarlett tersenyum, ia membalas pelukan suaminya itu dan mengusap punggung Zayn untuk menenangkannya.
“Aku berjanji untuk semuanya. Bisakah kita pulang sekarang?” ucap Scarlett.