NovelToon NovelToon
SENJA ASMARALOKA

SENJA ASMARALOKA

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Single Mom / Janda / Selingkuh / Cerai
Popularitas:2.4M
Nilai: 4.8
Nama Author: Nabila.id

"Lepaskan aku , Jika kau tak bahagia bersama ku, maka aku pun sudah siap membebaskan mu dari segala tanggungjawab mu terhadap diriku"

Kalimat terakhir yang Asmara ucap sebelum dia benar-benar berpisah dari suaminya.

Sebongkah hati yang kini berubah menjadi sayatan kecil , menyisakan luka yang teramat mendalam.

Tidak ada alasan untuk dirinya tetap bertahan di tempat itu, karena ternyata tidak hanya dirinya yang tidak di terima oleh suaminya, Bahkan anak yang telah dia lahirkan pun tidak pernah di harapkan oleh Bima yang jelas-jelas merupakan ayah kandungnya.


Akankah Asmara mendapatkan cintanya ??..

Ataukah Asmara akan semakin terluka ??

Yukk Saksikan Terus Kisahnya ....

Selamat Membaca , Semoga Suka dengan Karya Baru saya

SENJA ASMARALOKA

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nabila.id, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 34. Semakin Dekat

...Semua orang mungkin punya Jam, Namun tidak semua orang punya Waktu....

...🍁...

Diluar dugaan Asmara, ternyata kedua orang tuanya pernah bekerja untuk keluarga Wiratmaja.

Asmara hanya ingat dulu ayahnya menduduki posisi penting di pabrik milik keluarga Wiratmaja, dan dia tidak menyangka jika keluarga Wiratmaja itu adalah keluarga calon suaminya.

Bahkan samar-sama Asmara ingat dulu kerap ikut ayahnya ketika bekerja, hal itu dia lakukan saat libur sekolah.

Sepengetahuan Asmara orang tuanya kerap menghabiskan waktu untuk bekerja pada keluarga Wiratmaja, hingga pada suatu hari Ayah Asmara harus pindah tugas ke Jakarta karena bertepatan dengan dirinya yang diangkat sebagai pegawai negeri Sipil di sebuah lembaga pemerintahan saat itu.

Dari situ lah Asmara dan kedua orang tuanya pindah dan menjalani kehidupan di ibukota.

Sampai pada saat kecelakaan menimpa kedua orang tuanya, hingga membuat keduanya harus meninggalkan Asmara diusianya yang masih sangat muda.

Dari penuturan yang di katakan Asmara cukup membaut Oma paham akan kondisi yang dialami oleh Asmara.

"Mendiang orang tuamu sangat baik Asma, Oma tahu itu meski tidak begitu dekat dengan mereka" Oma tampak menerawang jauh dalam lamunannya.

Meski tidak tahu kebaikan apa yang di lakukan oleh orang tuanya, namun Asmara meyakini hal itu lah yang salah satunya membuat Oma kini menerimanya.

"Ndoro makanan sudah siap, Mau makan sekarang ?" ucap Bi Asih yang baru saja datang.

"Kita makan sekarnag saja"

"Baik Ndoro"

Bi Asih kembali ke dapur, menyiapkan semua makanan yang sebelumnya baru saja selesai dia masak.

Setelah cukup berbincang, Oma mengajak tamu dan cucunya untuk makan bersama. Masih cukup terang jika di bilang ini merupakan makan malam, namun tidak masalah, karena seperti itu lah adat yang selalu di tanamkan Oma, untuk menjamu para tamunya.

Lagi-lagi Asmara cukup takjub dengan interior rumah Oma Ima , mungkin memang usia rumah itu sudah cukup tua, namun arsitektur nya masih tampak indah di pandangan mata Asmara.

Terlihat astistik dan sangat modern pada jamannya. Banyak barang-barang kuno seperti guci-guci mahal dan juga hiasan kali grafik di beberapa dinding rumah.

Sepertinya dulu Oma dan sang suami gemar mengoleksi barang antik, juga gemar menyimpan kalimat kalimat suci dalam dinding rumahnya.

Oma pun mempersilahkan Asmara untuk makan, tidak tanggung-tanggung dia sendiri yang langsung melayani calon cucu menantunya.

"Oma , Asma bisa sendiri"

Sungkan sejujur ya melihat bagaimana Oma melayaninya.

"Tidak papa, Kamu makan yang banyak Asma" Ucap Oma dengan ramah, Asmara hanya mengangguk dengan senyum manis menghiasi wajahnya.

Ketiganya lantas makan bersama, tak jarang sesekali Oma kembali menanyakan beberapa hal pada calon cucu menantunya.

"Lain kali ajaklah putrimu Asma"

Mendengar ucapan Oma, seketika Asmara menghentikan gerakannya. Sudut bibirnya terangkat menyadari Oma pun menerima Senja meski belum pernah melihatnya.

"Iya Oma, lain kali Asma akan bawa Senja"

Melihat interaksi Anata Oma dan Asmara cukup membuat Loka merasa bahagia, sepertinya tidak akan sulit untuk mengenalkan Asmara pada kedua orang tuanya, begitu batin Loka.

"Lalu kapan kamu akan bawa Asma menemui papa dan mama mu Loka ?"

Selesai bertanya pada Asmara kini Oma kembali bertanya pada Loka.

"Loka belum tahu Oma, mungkin setelah proyek di sini selesai setidaknya 50% Loka akan kembali ke ibu kota"

Oma tampak menganggukkan kepala, memahami situasi dan kondisi dari sang cucu.

Beberapa saat berlalu, acara makan bersama pun telah selesai, Oma Ima mengajak keduanya kembali ke ruang tamu.

Sampai di sini Asmara sudah mulai merasa tidak nyaman, pasalnya baterai handphone nya mati, sementara dia meninggalkan Senja sejak pagi tadi.

Sebagai seorang ibu dia tidak lantas begitu saja bisa mengabaikan putrinya. Entah mengapa dia tidak pernah bisa tenang jika meninggalkan Senja dalam waktu lama.

Meskipun sejujurnya senja aman bersama Mbok Jum atau pak Basuki, namun tetap saja Asmara tidak bisa abai begitu saja.

Kekhawatiran Asmara ternyata dapat dengan jelas ditangkap oleh Loka.

"Kita pulang sekarang"

Sejujurnya Asmara sangat ingin menjawab 'Iya' namun pada akhirnya yang keluar hanya senyuman di wajah cantiknya.

Melihat bagaimana Oma bersemangat menceritakan masa kecil calon suaminya, agaknya Asmara merasa tidak enak hati jika harus pergi begitu saja.

Waktu menunjukan pukul 18.45 , Asmara baru saja menyelesaikan kewajiban nya sebagai umat muslim.

Setelah merapikan mukena dan sajadah kecil yang selalu dia bawa dalam tas miliknya, Asmara kembali menemui Oma dan Loka yang masih setia menunggu di ruang tamu.

"Sudah selesai?" Oma bertanya

Asmara menganggukkan kepala dengan senyuman manis di wajahnya.

"Loka, Sudah malam kau antar lah Asma pulang" titah Oma pada cucunya.

Asmara merasa lega ketika Oma mengatakan hal itu, pasalnya dia tidak perlu sungkan ketika harus berpamitan, sementara Oma terlihat masih ingin mengobrol dengannya.

Setelah berpamitan Asmara bersama Loka sepakat untuk meninggalkan kediaman Oma.

Mobil melaju dengan kecepatan sedang, malam Minggu dengan suasana langit terang memang menjadi daya tarik tersendiri bagi muda mudi untuk sekedar menghabiskan malam. Tidak heran jalanan cukup ramai saat ini.

Sejujurnya Loka masih ingin mengajak Asmara untuk mampir sekedar membeli oleh oleh untuk Senja, mbok Jum, dan tentunya pak Basuki. Namun Asmara menolaknya. Tentu Loka sangat tahu alasannya, dia pun tidak ingin memaksa Asmara jika memang dia tidak menginginkannya.

"Lain waktu saja mas, Sudah malam. Mungkin juga sebentar lagi Senja tidur" Dengan sopan Asmara menolak tawaran Loka.

Loka tampak menganggukkan kepala, memahami jika memang sudah saatnya bagi Asmara menemani sang putri.

Cukup kagum Loka pada sosok Asmara, dia begitu perhatian pada putrinya, meski hanya menjadi orang tua tunggal.

Tidak sedikitpun Loka melihat Asmara mengeluh akan kehidupannya, yang sejujurnya bagi Loka cukup berat untuk dijalani seorang diri. Menjadi tulang punggung bagi dua orang tidaklah mudah.

Perkenalan keduanya bisa di katakan cukup singkat, namun entah mengapa berjalan pula dengan begitu cepat, hingga pada hari ini Loka memperkenalkan nya pada salah satu anggota keluarganya.

Meski demikian Asmara tetap berusaha menjaga diri dan hatinya, Mungkin memang Loka mengharapkan dirinya, namun takdir mungkin saja masih jauh untuknya, Asmara hanya tidak ingin kecewa dengan terlanjur cinta pada Loka.

Perasaan Asmara tentu berbeda dengan Loka, Loka yang tampak tidak lagi menjaga jarak antara dirinya dengan Asmara, bahkan tidak sungkan Loka memamerkan hubungannya.

"Asmara?"

"Em. Iya mas ?"

"Bisakah kau bersikap biasa saja, Em maksudnya bersikap layaknya pasangan"

Mendengar penuturan sekaligus permintaan Loka, Agaknya membuat Asmara merasa bingung, bukan tidak mau memenuhi permintaan Loka, hanya saja memang seharusnya masih ada batasan diantara keduanya.

"Pasangan yang seperti apa mas ?"

Mendengar pertanyaan Asmara sejujurnya Loka juga merasa bingung, apa yang sebenarnya dia inginkan, dan bagaimana mengungkapkan nya jujur dia juga tidak paham.

Hal itu tentu mengundang gelak tawa diantara keduanya.

"Mas. Kita sudah tidak lagi muda, Mas Loka sudah berusia 35 dan Asma juga sudah 28 tahun , Apakah di usia seperti saat ini masih harus kita menunjukan bagaimana status dan hubungan kita"

"Kita sama-sama pernah kecewa. Apakah tidak sebaiknya hubungan ini kita simpan hingga pada Akhirnya takdir mempersatukan kita"

Loka tampak memahami ucapan Asmara, jika dibandingkan dirinya mungkin Asmara memang lebih banyak mengalami kekecewaan dan kesedihan, dan tentu hal itu cukup mempengaruhi psikologis nya untuk kembali menjalin hubungan dengan laki-laki manapun termasuk dirinya.

Loka sempat mengingat bagaimana pak Basuki pernah mengatakan padanya jika banyak laki-laki yang berusaha mendekati Asmara, namun Asmara selalu menolak dengan berbagai alasan.

Tidak banyak yang Loka dan Asmara bicarakan , karena sebelumnya sudah begitu banyak perbincangan diantara mereka bersama Oma.

Asmara sedikit merasa kaget ketika Loka tiba-tiba meraih tangannya, meremas lembut dan mendaratkan kecupan di sana.

"Tanganmu kasar juga ternyata" Seloroh Loka tanpa basa-basi.

Mendengar hal itu seketika Asmara menarik tangannya kembali, sungguh dia merasa cukup malu dengan kejujuran Loka.

Melihat tingkah Asmara Loka justru tertawa. Berbeda dengan Asmara yang mendadak bungkam seribu bahasa.

Tidak dapat di pungkiri memang apa yang di katakan Loka benar adanya, Terlalu sibuk memikirkan bagaimana membuat kehidupan putrinya nyaman, bagaimana bisa tetap memberikan gaji secara layak pada Mbok Jum, tak pelak membuat Asmara harus ekstra membanting tulang.

Motor Scoopy merupakan saksi kunci bagaimana Asmara harus bekerja di lapangan, di kantor, tidak jarang dia juga masih menerima orderan catering Snack, demi untuk mencukupi kebutuhan nya.

Loka sangat paham akan hal itu , justru dari situlah dia sangat mengagumi calon istrinya itu.

"Kau tidak perlu berkecil hati, Setelah kita menikah aku tidak akan membiarkan kalian hidup susah"

Loka meyakinkan Asmara dengan ucapanya. Dan seketika sudut mata Asmara meleleh begitu saja.

Ucapan Loka bagaikan hujan di gurun pasir, mendinginkan perasaan dan jiwa yang selama ini selalu terbebani dengan segala tuntutan kehidupan.

Asmara lantas tersenyum pada sosok Loka yang duduk di sampingnya.

"Semoga Allah memudahkan urusan kita mas" Ucap Asmara pada akhirnya.

Setelah menempuh perjalanan beberapa saat akhirnya mobil yang di kemudikan Loka telah terparkir di halaman rumah Asmara.

Pemandangan pertama yang di lihat oleh keduanya adalah rumah yang tampak sepi dengan penerangan yang hanya di nyalakan di bagian depan.

Hal itu tentu menandakan jika mbok Jum dan senja tidak berada di rumah, Pasalnya jika mereka ada pasti lampu akan di nyalakan semua.

"Mbok Jum dan Senja menginap di rumah Pak Basuki"

Mendengar ucapan Loka , Asmara tampak menautkan kedua alisnya, mencari kebenaran dari ucapan yang di katakan Loka.

"Sebelum kita pulang, pak Basuki sempat menghubungi, karena dia pikir kau akan menginap di rumah Oma"

"Kau tenang saja, sebentar lagi mbok Jum akan datang untuk menemanimu"

"Karena Senja sudah tidur mungkin dia tidak ikut pulang"

Asmara tampak tersenyum lega, meski tidak langsung menemui putrinya, namun setidaknya kabar dari Loka cukup membuat Asmara lega.

Setelah memastikan Asmara berada di rumahnya, Loka pun berpamitan.

***

1
aries
dibuat mewek🥲
Eckho Mbahkokz
Luar biasa
Alif
di episode sblmnya unur asma 27,skrg berubah jd 29 cpt y
antha mom
senja yang sabar ya nak 😭😭😢
antha mom
Luar biasa
Diny Julianti (Dy)
semoga Bima kena karma
aryuu: amin 🤲🤲🤲🤲🤲🤲
total 1 replies
Alaric Zikri
Luar biasa
Alaric Zikri
Lumayan
Astuti
Luar biasa
Baper kusut
Pertemuan awal yg tidak baik... biarpun nanti nya sudah d kasih restu,, AQ pribadi mungkin gk akan mau lanjut. Karena suatu saat pasti akan ada pembahasan yg akan membedakan tentang kasta harta dan tahta
Zeepree 1994
Luar biasa
An'ra Pattiwael
aduh,,,knp harus bunting??,
Ina Karlina
waakaukum salam tetap semangat ya Thor 👍🌹🌹🥰🥰
Ina Karlina
jangan sampai saja loka di kasih obat tuh sama si nenek sihir..
Ina Karlina
asmara nunggu loka yang melamarnya
Ina Karlina
Bima bakalan bangkrut setelah punya istri diana.biasa nya begitu kesetiaan yg di hianati berujung sebuah karma yg pedih
Susi Vilayanti
Kecewa
Susi Vilayanti
Buruk
Bang Ipul
waalaikumsalam wr wb mks bangeet thor
Bang Ipul
alhamdulillah akhirnya sadar juga
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!