Dapat melihat mahluk tak kasat mata, bukannlah impian dari semua orang. Begitu juga dengan seorang pemuda. Akibat menolong seseorang, pemuda itu harus mengalami musibah yang menyebabkan cerita hidupnya berubah seketika. Mendadak bisa melihat hantu, pemuda tersebut mengalami perjalanan hidup yang tidak biasa. Perjalanan hidup seperti apakah yang dialaminya?
**** ******. Bijak dalam memilih bacaan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rcancer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pekerjaan Yang Menyenangkan
Sementara itu, masih di hotel yang sama, tepatnya di restoran yang ada di sana, Ozil nampak sedang duduk berbincang dengan Mbak Lisa sambil menikmati makan siang yang telat. Harusnya makan siang dilakukan jam dua belas siang. Namun karena terkendala urusan pekerjaan, pukul dua siang, dua orang itu baru bisa makan siang.
Beruntung, urusan makan di tempat itu jadi tanggungan orang yang akan memakai tenaga mereka mengenai urusan pernikahan. Jadi Ozil dan Lisa tinggal makan sepuasnya sampai kenyang, sebelum mereka melanjutkan pekerjaan mereka, yang kemungkinan bisa selesai sampai malam hari.
"Makanan di hotel rasanya nggak pernah mengecewakan ya, Mbak?" ucap Ozil disela sela menikmati hidangannya. Sejak bekerja di tempat Mas Ari, Ozil memang sudah beberapa kali makan di hotel selama ikut tugas lapangan. Kadang juga dia membungkus makanan untuk di bawa pulang demi irit pengeluaran.
"Hahaha ... selain nggak mengecewakan, ini juga gratis loh, Zil. Jadi kamu makan aja sampai puas," jawab Mbak Lisa yang makannya sangat sedikit karena sedang diet.
"Beres, Mbak. Nanti kalau belum kenyang, aku bakalan nambah," jawab Ozil dengan antusias. Mbak Lisa hanya menganggapi dengan tersenyum, sedangkan para hantu malah cekikikan melihat tingkah pemuda yang mereka ikuti. "Apa tadi laki laki yang ngomong sama kita itu pemilik hotel ini, Mbak?"
Lisa mengangguk. "Iya, dia juga yang mau nikah."
"Tapi kok, mau nikah kayak nggak semangat gitu? Mbak Lisa tadi ngerasa nggak, saat ngobrol sama dia?"
Lisa malah tersenyum. "Aku udah tahu sejak dia hendak memakai jasa kita loh, Zil."
"Loh! Alasannya apa, Mbak? Harusnya kan dia bahagia?"
"Gimana bisa bahagia kalau nikahnya dipaksakan."
"Hah! Maksud Mbak Lisa, dia dijodohkan?" wanita yang dilempar pertanyaan oleh Ozil, mengangguk pelan. "Hahaha ... kok kuno bangget sih, Mbak? Masa jaman modern begini masih pake acara jodoh jodohan segala."
"Kalau di dunia orang kaya, memang kayak gitu, Zil. Mereka itu nikah kebanyakan bukan karena cinta, tapi karena bisnis," terang Mbak Lisa yang sudah selesai menyantap makanannya.
"Maksudnya, Mbak?" Ozil terlihat tak mengerti dan membutuhkan penjelasan yang lebih dari itu.
"Jadi pernikahan itu namanya pernikahan bisinis, Zil. Kayak contohnya yang kita tangani. Ini tuh pernikahan dua keluarga besar pemilik hotel yang sudah ternama. Agar hotel itu semakin terkenal dan bertambah besar, kedua pemilik hotel akan menjodohkan anak anak mereka demi majunya sebuah hotel. Jadi mereka tidak akan jatuh miskin. Mereka justru akan semakin kaya."
"Astaga! Kok ngeri ya, Mbak?"
"Ya begitulah, Zil. Tidak selamanya kehidupan orang kaya itu selalu bahagia, Zil. Cuma kan kita nggak tahu apa yang menimpa mereka, dan kita hanya membayangkan jadi orang kaya itu pasti bahagia."
"Hahaha ... benar, Mbak. Aku juga kadang mikirnya gitu," Ozil pun telah menghabiskan makannannya, tapi pria itu malah bangkit dan berniat akan mengambil beberapa cemilan sebagai makanan penutup."Lalu kira kira, yang memnbuat Tuan itu sedih, apaan ya? Bukankah dia nantinya akan lebih kaya lagi?" tanya Ozil dengan membawa piring berisi beberapa makanan ringan.
"Tuan Marsel itu sebenarnya dulu sudah punya tunangan, tapi tunangannya hilang entah kemana." Ozil dan tiga hantu, sama sama menunjukan wajah terkejutnya. Jika Ozil terkejut karena informasi yang dia dengar dari mulut Lisa, ketiga hantu terkejut dengan pikiran kalau ini pasti ada ubungannya dengan Lili.
"Tunangannya selingkuh atau gimana, Mbak?"
"Tunangannya hilang tanpa jejak, udah setahun yang lalu, hilang tanpa kabar," jawaban Lisa sontak membuat Ozil ternganga. Pemuda itu lantas mengarahkan pandangannya ke tiga hantu dan mereka menyebut nama Lili, baru Ozil mengerti. "Entah tunangannya korban pembunuhan berantai apa gimana, tapi cukup tragis sih."
"Berarti Mbak Lisa tahu tentang berita itu?"
"Berita ini kan memang menggemparkan satu tahun yang lalu, Zil, masa kamu nggak tahu?" Ozil lantas menggeleng karena memang dia tidak tahu. "Astaga! Ini tuh berita paling menggemparkan negara ini loh, Zil, tahun lalu. Kamu kemana aja sampai ngak tahu gitu?"
"Hehehe ... aku nggak pernah nonton berita, Mbak," OZil cengengesan sambil mengunyah dodol wijen.
"Astaga!" disaat Mbak Lisa akan meneruskan obrolannya, ada staf hotel yang mendekat dan memberi tahu sesuatu. Tak lama setelah Ozil menghabiskan cemilannya, dia dan Mbak Lisa langsung beranjak menemui calon pengantin.
Begitu pekerjaan hari ini selesai, Ozil pamit ke toilet sebentar sebelum pulang. Para hantu termasuk Lili dan Melati langsung mengikutinya.
"Apa yang kalian lakukan!" seru Ozil saat berada di dalam bilik toilet.
...@@@@@...
