Hendrik seorang mafia kejam luluh dengan seorang wanita muda cantik, walau umur mereka berbeda. Cinta membutakan seseorang seperti halnya dengan Hendri yang kini jatuh cinta kepada Gersya gadis dibawah umur yang terpaksa menikah karena utang ayahnya. Seorang wanita yang sabar dan sholeh tapi setelah perjanjian pernikahan selesai yang dikonyrak selama 1 tahun.
apakah mereka akan bercerai atau cinta menyatukan mereka?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nur Mala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
part 34
Disisi lain Keisya dan Fikri diluar Negri Korea untuk liburan menghilangkan beban pikirannya, saat mereka berjalan menyusuri taman tiba-tiba kesya bertabrakan dengan seorang cowok.
"미안 내가 의미하지 않았다
mian naega uimihaji anh-assda ( maaf aku tidak sengaja)" ucap Cowok yang berkulit putih bermata sipit.
"sorry I can't speak Korean so you can speak English," ucap Keisya kurang mengerti.
"Yess..No problem," ucapnya dengan senyuman.
"introduce my name, kim baekhyung and you..?" tanya hyung mengulurkan tangannya.
"Oh.. Keisya," ucap Keisya menerima ulurang tangan Hyung.
Fikri melihat kejadian itu, hatinya merasa sesak melihat Keisya akrab dengan cowok lain. Tanpa basa basi Fikri menghampiri mereka dengan senyuman terpaksa.
"Maafkan pacar saya," ucap Fikri tanpa sadar mengucapkan bahasa indonesia.
"Sayang...dia mana ngerti bahasa kita," bisik Keisya ke Fikri.
"Saya ngerti kok," ucap Hyung.
"Benarkah, kalau begitu bisa ajarin saya bahasa korea nggak?" tanya Keisya membuat Hyung mengangguk.
"Nggak...biar saya aja yang ngajarin kamu," ucap Fikri menarik tangan Keisya menjauh.
"Memangnya kamu bisa?" tanya Keisya.
"Mmm itu...," ucap Fikri menunduk.
"Aku juga bisa ajarin Keisya dan pacarnya kok," ucap Hyung tiba-tiba dibelakang mereka membuat hati Fikri panas.
"Nggak usah," ucap Fikri ketus.
"Apaan sih, sayang kita harus belajar dengan Hyung, HARUS..!!" ucap Keisya dengan nada agak keras.
"Fiuh...baiklah," ucap Fikri menyerah, dengan menatap Sinis Hyung.
Sementara itu Cahaya dengan penampilan rapi datang ke kantor Endriko untuk menemui Steve.
"Mbak...dimana ruangannya Pak Steve?" tanya Cahaya sopan.
"Ooo... Pak Steve asisten Boss Hendrik, dia sekarang nggak ada mungkin dirumahnya Bossnya," ucap Karyawan.
"Emangnya dimana rumahnya mbak?" tanya Cahaya.
"Nih aku catat alamatnya," ucap Karyawan memberikan salembar surat.
"Oooo...alamat ini aku tau makasihn yah mbak, aku permisi," ucap Cahaya meninggalkan kantor.
"Tunggu aku Steve...semangat Cahaya," batin Cahaya dengan penuh semangat mengejar cinta asisten Mafia.
Cahaya berjalan keluar dari kantor dan menuju mobil yang terparkir rapi, ia kemudian masuk ke dalam mobil yang berwarna merah.
"Kriiig...kring...kring...."
"Aduhh siapa sih, ganggu banget." Batin Cahaya melihat ponselnya berbunyi tertera nama Dr Senior.
"Halo...Dok ada apa...?" tanya Cahaya yang masih ada dalam mobilnya yang belum bergerak.
"Halo... Dok Aya Nih..ada pasien kecelakaan Dok cepat kesini,"
"Loh, bukannya banyak Dokter yah kenapa harus aku?"
"Mereka semua lagi ngurus pasien lainnya, aku nggak mau tau kamu harus datang," ucapnya mematikan telpon.
"Terpaksa deh, putar balik." Batin Cahaya dengan menghidupkan mesin mobilnya dan melaju ke rumah sakit.
Saat Cahaya meninggalkan perkarangan kantor Steve datang dengan membawa mobilnya, ia kemudian berhenti di parkiran keluar dari mobil dengan jas hitam serta rambut yang begitu rapi. Dengan memperbaiki jasnya ia berjalan masuk ke dalam kantor.
"Pak Steve...," panggil karyawan.
"Iya...?" Ucap Steve denga penuh tanda tanya.
"Tadi ada yang datang cari Pak Steve," ucapnya.
"Jangan-jangan Dokter aneh itu," batin Steve.
"Pak...pak...pak..." ucap Karyawan melihat Steve melamun.
"Oh....iya...maaf, oiya ngapain dia kesini?"
"Nggak tau, tadi katanya ia mau ketemu sama Pak Steve. Tapi Bapak nggak ada saya kira penting jadi saya kasi alamat Tuan Hendrik siapa tau Bapak ada disana," ucap Karyawan membuat Steve kaget.
"Apa....!!"
"Kenapa Pak?"
"Nggak papa, makasih yah kamu boleh pergi."
Steve kemudian mengambil ponselnya dan menghubungi Denis.
"Halo Denis...kalau nantu ada cewek aneh kamu usir yah," ucap Steve langsung ke intinya.
"Maksud Bapak apa yah?" tanya Denis.
"Maksud aku kalau ada cewek yang cari aku dirumah Tuan bilang aja nggak ada nggak usah bawa masuk apalagi beri tahu Tuan,"
"Tunggu apa jangan-jangan Pak Steve hamilin perempuan yah," ucap Denis asal.
"Denis...apa kamu mau mulut kamu aku buang, jangan sembarangan bicara mana mungkin aku hamilin cewek," ucap Steve dengan nada dingin.
"Heehe....maaf Pak, iya saya akan lakukan yang Bapak Minta," ucap Denis.
"Bagus...,"ucap Steve mematikan ponselnya.