Sepuluh tahun setelah dunia porak-poranda akibat perang nuklir, para penyintas hidup dalam bayang-bayang kehancuran. Monster hasil mutasi berkeliaran, kelaparan menjadi musuh sehari-hari, dan manusia yang seharusnya saling membantu justru menjadi ancaman paling mematikan.
Di tengah kekacauan itu, sekelompok pejuang mencoba bertahan, menggenggam harapan tipis di dunia yang nyaris mati. Dalam upaya mereka untuk mengungkap kebenaran di balik tragedi global ini, tentunya dengan satu pertanyaan yang masih menggema.
"Benarkah dunia ini hancur karena nuklir? Atau karena busuknya hati manusia itu sendiri?"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon chubby Lion, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sparing 2
Kai berdiri di sisi kiri lapangan, mengusap-usap tangannya sembari menatap Lira yang sudah mengambil posisi di seberangnya, Mata Lira bersinar tajam, senyum tipis di wajahnya menunjukkan bahwa ia tak akan memberi ampun, Kael yang duduk di tepi lapangan mengamati dengan cermat.
"Kira kira siapa yang bakal menang ya? mendengar Kai memanggil Lira dengan sebutan senior, bukankah itu berarti seharusnya Lira lebih kuat".
"Humm, namun itu bisa saja hanya formalitas dari pangkat militer di Radovile".
"Selain senior Lira memiliki pangkat yang lebih tinggi dari Kai, permasalahan gender juga penting untuk dipertimbangkan kan"pikir Kael.
"Fisik seorang lelaki seharusnya jauh lebih kuat dari perempuan kan? Fisiknya pasti lebih lemah, dengan begitu seharusnya Kai diunggulkan dalam pertarungan ini" pikir Kael
"Aku bertaruh Kael akan memenangkan ini"gumam Kael
"Siap? Atau kau butuh waktu untuk berdoa?" sindir Lira.
"Berdoa?, berdoa untuk ayam yang akan gua makan nanti dan berdoa agar dompetmu tidak terkuras habis? oh tentu," balas Kai dengan santai, tetapi matanya tetap fokus.
Tak lama setelah bertatap tatapan, Lira memutuskan untuk menyerang terlebih dahulu, sebelum akhirnya diikuti dengan Kai yang melangkah maju dengan santai, lalu mulai mengaktifkan kemampuan nya yang identik dengan bayangan.
"Shadow Roots" gumam Kai menggerakannya bayangan di bawah kakinya yang perlahan merayap seperti akar pohon, bayangan itu mulai menjalar di tanah menuju kearah Lira, dalam sekejap, cabang bayangan itu menyerang dengan cara mengikat kaki Lira, mencoba untuk menahan kaki Lira dan mencegah Lira untuk bergerak.
"Usaha yang bagus Kai, tapi kau tau kan, aku tidak akan terpengaruh dengan trik murahan seperti ini" ucap Lira
Lira sedikit mengambil ancang-ancang dan kemudian melompat ke udara, hentakannya ketika melompat ke udara berhasil melepaskan dirinya dari jeratan akar-akar bayangan.
Di udara Lira segera merubah tubuhnya, melakukan transformasi, "Bear Form Zero Stage" ucapnya dan segera otot-otot Lira mengencang, cakar tajam tumbuh dari tangannya, dan rambut nya memanjang, dengan Bear Form, ia mengayunkan cakarnya ke arah bayangan yang mendekat, memotongnya bayangan akar yang terus tumbuh dan berusaha menahan kakinya dengan mudah.
Kai berdecak, "Jadi senior, kamu engga mau banyak basa basi ya, langsung serius dengan skill transformasi? kita kan bisa melakukan pertarungan tangan dulu, kangan terlalu bersemangat, Lira."
"Wah, jadi itu rupa Beast?" pikir Kael "sparing antara tipe Beast dan Elemental, itu menakjubkan" pikir Kael
Kael dengan cepat menganalisis situasinya, "Dengan efek transformasi ini indera dan fisik dari Lira akan meningkat melebihi fisik Kai"
"Walau mendapatkan indera dan kemampuan peningkatan tambahan tapi kurasa, ada kelemahan besar pada tipe Beast, serangannya akan mudah diprediksi dan kekurangan variasi yang bisa dimanfaatkan"
"berbeda jauh dengan bayangan, elemen yang bisa dimanifestasikan dalam berbagai bentuk serangan, akan sangat menguntungkan jika penggunanya bisa memanfaatkan elemen nya dengan baik."gumam Kael
Lira tak menjawab Kai, ia segera menerjang ke arah Kai dengan kecepatan yang tinggi, Kai segera melangkah mundur dengan menggunakan 'Shadow Curtain',
Menciptakan tirai bayangan gelap di hadapannya menghalangi pandangan Lira, ketika Kai melangkah mundur dan bergerak cepat untuk bersembunyi dari Lira.
Pandangan Lira sedikit terhalang oleh tirai tersebut, Lira menghantam tirai itu dengan cakar raksasanya, tetapi Kai telah menghilang di balik tirai itu.
“Trik lama,” gumam Lira sambil menajamkan pendengarannya.
"Jadi kamu memilih untuk bermain sirkus Kai?" ejek Lira, namun tiba-tiba dari belakang, Kai muncul dari bawah bayangan Lira, meluncurkan tendangan dari bawah, Lira berbalik dengan refleks nya, menangkap tendangan itu dengan salah satu cakarnya.
"Gotcha!" seru Lira sambil memutar tubuhnya, melempar Kai ke udara.
"khh..., reflek beruang memang sekuat ini ya? aku baru tau"gumam Kai.
Kai memutar tubuhnya di udara, "Shadow Hand" Kai mendarat dengan mulus di tanah menggunakan bantuan bayangannya. "Oke, itu hampir aja membuatku mengalami sakit punggung," keluhnya.
Bear's Roar diaktifkan oleh Lira, "RAHHHHH" raungannya memekikkan telinga, memunculkan tekanan yang kuat dan memberikan rasa takut pada lawan.
Lira mengaum dengan keras, gelombang suaranya mendorong Kai mundur beberapa langkah, bahkan Kael yang berada di tepi lapangan merasa terpukul oleh auman itu.
"Ahkk telingaku"ucap Kael menutup telinganya.
Kai tertegun sejenak sebelum tersenyum. "Keren juga, seperti bayi yang merengek meminta makan, coba tahan yang ini!"
"Shadow Chain", bayangan di bawah Lira tiba-tiba muncul dan membentuk rantai hitam, ini adalah tahap lanjutan dari shadow roots, dengan mengkonsumsi mana yang lebih banyak. bayangan ini bertujuan untuk melilit kedua tangan dan kaki Lira lalu menahan gerakannya. Kai tersenyum puas dan meluncur maju dengan cepat.
"Trik murahan lainnya?" ejek Lira, Kai dengan cepat meluncurkan pukulan langsung ke arah perut Lira.
Namun, Lira menggeram dan mengaktifkan 'Bear Strength', kekuatannya meningkat secara signifikan, dengan sekali tarikan, ia menghancurkan rantai bayangan itu dan menahan pukulan Kai dengan satu tangan.
"Gesit tapi kurang kuat Kai," ejeknya sebelum melancarkan serangan balasan, mencakar Kai dengan cepat.
"Tch" Kai berhasil menghindar dengan segera melompat ke belakang, tetapi salah satu cakaran Lira sempat menyentuh bahunya, membuat bajunya robek dan sedikit menggores nya.
"Jadi kamu benar-benar serius ya, tch bajuku bisa bolong bolong nih kalau begini terus"ucap Kai mulai menarik kedua belatinya
Kai menghela napas. "oke, kalau begitu kita tingkatkan permainan." ucap Kai bersiaga dengan kedua belatinya
"Shadow Step" Kai menghilang dalam bayangan, tubuhnya benar-benar menyatu dengan kegelapan, Lira meraung, berputar-putar mencari Kai yang bersembunyi
"Ey jangan jadikan dirimu pengecut Kai, keluarlah" ejek Lira, tiba-tiba, Kai muncul di sisi kanannya Lira, muncul tepat dari balik bayangan Lira, melancarkan tebasan telak ke punggung Lira dan kembali masuk kedalam bayangan.
"Ini bukan pengecut, ini namanya strategi hit and run"ucap Kai.
Lira terhuyung, tetapi ia segera membalas dengan 'Bear Slam', Lira melompat tinggi dan menghantam tanah dengan kedua tangannya, tanah bergetar hebat, memaksa Kai keluar dari bayangannya.
"Oh keluar juga kau rupanya Kai"
Kai hampir kehilangan keseimbangan, tetapi ia berhasil berdiri kembali dengan bantuan bayangannya. "Hampir saja."
"Pertarungan terus berlangsung, tidak ada waktu untukmu beristirahat Kai" ucap Lira segera mencakar Kai. Serangan Lira berhasil ditangkis oleh belati Kai namun belatinya langsung hancur terbelah.
Setelah saling bertukar serangan dengan intensitas tinggi, Kai mundur sejenak dan memikirkan strategi untuk memenangkan pertarungan ini.
"Huh...dia cepat, instingnya kuat, serangannya juga destruktif"
"bagaimana aku harus mengalahkannya"
"aku terlalu sibuk untuk menyombongkan diri diawal, aku kehabisan banyak energi, untuk menggunakan beberapa kemampuan yang ku butuhkan saat ini aku butuh energi lebih"
"dengan energi terbatas aku tidak bisa menggunakannya, terlalu berisiko"
"tch"pikir Kai
"sudah selesai berpikir?"tanya Lira menerjang maju dengan cakarnya.