Celine, seorang wanita pekerja keras, terpaksa menikah dengan Arjuna—pria yang bekerja sebagai tukang sapu jalanan untuk menghindari perjodohan. Selama pernikahan, Arjuna sering diremehkan dan dihina, bahkan oleh keluarga istrinya sendiri. Tapi siapa sangka, di balik penampilan sederhananya, Arjuna menyimpan identitas dan kekayaan yang luar biasa. Saat rahasia itu terbongkar, kehidupan mereka pun berubah drastis, dan mulailah babak balas dendam yang elegan dan penuh drama.
Siapakah Arjuna sebenarnya? dan apa yang akan terjadi jika semua orang mengetahui identitas Aslinya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rafizqi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 3
Arjuna datang dengan motor bututnya. Ia merapikan bajunya dan bergegas masuk ke dalam gedung pernikahan kota yang dijanjikan Celine kepadanya.
"Tunggu!" Dua orang pengawal menghentikan Arjuna yang ingin masuk.
Arjuna nampak bingung, "Kenapa? saya ingin masuk ke dalam" jelas Arjuna.
"Hari ini, selain tamu undangan nona Celine tidak boleh masuk" ujar pengawal itu.
"Tapi saya di suruh Nona Celine datang kesini. Kami akan menikah" jelas Arjuna lagi.
Detik kemudian, dua orang pengawal itu langsung tertawa geli.
"Apa kami akan percaya? mana mungkin Nona akan menikahi pria miskin seperti mu? kesini saja bawa motor butut jelek" ucap pengawal itu yang masih tertawa meremehkan.
"Jelas-jelas nona kami sangat cantik dan kaya. Pria miskin seperti kamu sepertinya hanya bermimpi menjadi suaminya, hahahah" hina pengawal itu lagi sambil tertawa.
"Tapi aku benar-benar calon suaminya" jelas Arjuna lagi.
"Jika kamu benar suami Nona, mana buktinya?" tanya pengawal itu serius.
"Oke, aku akan menelpon Nona Celine, kalian akan mendengarnya langsung dari Nona Celine" jawab Arjuna mantap.
Kedua orang itu nampak diam dan saling menatap ragu. Namun mereka masih tak mempercayai Arjuna begitu saja.
"Telpon saja Nona Celine, aku yakin sekali bukan kamu calon suaminya. Kami tak mudah di tipu" tantang Pengawal itu.
"Palingan dia hanya orang gila yang mengaku-ngaku saja. Sebaiknya kita usir saja dari pada membawa masalah" Sahut pengawal satunya yang tidak ingin menyia-nyiakan tenaga untuk melayani orang seperti Arjuna.
"Tunggu! biarkan aku menelpon Nona Celine dulu" ucap Arjuna cepat yang langsung menghentikan kedua pengawal itu yang ingin mengusirnya.
"Aku tidak percaya kamu memiliki nomor handphone Nona Celine. Di keluarga Nona, bahkan tidak seorang pun yang memiliki nomor handphone nya. yang memiliki nomor handphone Nona Celine hanya tuan Anton, asisten Nona" jelas pengawal itu.
"Sudah jangan buang-buang waktu, kita usir saja" pengawal itu kembali ingin mengusir Arjuna dari sana.
"Tunggu dulu. Aku benar calon suami Nona Celine. ijinkan aku masuk" Arjuna meronta disaat kedua orang itu menarik tangannya pergi.
"Ada apa ini?" Anton, asisten Celine keluar setelah mendengar keributan.
"Tuan Anton. Dia mengaku sebagai calon suami Nona Celine. Kami ingin mengusirnya karena tidak mungkin suami Nona sangat miskin seperti ini. Bahkan dia hanya menaiki motor butut yang jelek pergi kesini, tidak mungkin nona memiliki suami seperti ini" jelas pengawal itu.
"Tapi aku benar-benar calon suaminya. Kalian sendiri yang tidak mengijinkan aku menelpon nona Celine" sanggah Arjuna membela diri.
Anton menatap Arjuna sangat intens, "Kamu punya nomor handphone Nona?" tanya Anton tak percaya.
Anton mendekat, detik kemudian ia merampas handphone milik Arjuna dan mengecek nomor handphone yang ingin Arjuna telepon.
Kedua mata Anton membelalak setelah melihat nomor handphone itu, "Ini benar nomor handphone Nona Celine" batin Anton terkejut.
"Jangan-jangan kamu hanya membual saja"
"Kamu mencuri nomor handphone Nona Celine dimana hah?" Bentak Anton kepada Arjuna.
Arjuna sedikit membelalak, "Bahkan orang bodoh ini pun tak mengerti kenapa aku mendapatkan nomor handphone Nona Celine?" batin Arjuna tak habis pikir.
"Cepat usir saja dia dari sini. Sebelum Nona melihat ini dan memecat kalian karena tidak becus menjaga keamanan disini" titah Anton yang terdengar seperti ancaman untuk kedua pengawal itu.
"Tapi...... " Arjuna hendak membela diri, namun tubuhnya langsung di dorong keluar dari gedung hingga terjatuh.
Sebuah mobil mewah berhenti di depan kantor pernikahan. Seorang wanita cantik dengan gaun pernikahan keluar dari dalam mobil.
Arjuna yang berada di depan gedung dengan tubuh yang masih terjatuh di tanah menatap kagum ke arah Celine. Kedua matanya tak dapat berkedip melihat kecantikan yang paripurna tak terbantahkan dari calon istrinya tersebut.
Anton segera menyambut kedatangan Celine, "Nona, Maaf. Orang ini sedang menganggu disini. Jadi kami mengusirnya" jelas Anton segera.
Celine menatap asistennya itu dengan tajam, "Lancang!" Teriak Celine marah. Anton terkejut dengan reaksi Celine.
"Nona, dia sudah mengacau disini. Dia hanya pria miskin dan mengaku menjadi calon suami Nona. Tidak mungkin dia adalah calon suami Nona" Anton kembali menjelaskan yang seketika mendapatkan tatapan yang lebih tajam dari Celine. Anton menunduk takut, hatinya menjadi semakin bingung dengan reaksi Celine kepadanya. Bukannya mendukungnya, Celine malah terlihat seperti marah besar kepadanya.
"Arjuna, bangunlah!" Celine datang dan membantu Arjuna bangun, yang membuat semua orang semakin bingung melihatnya.
Arjuna berdiri sejajar dengan Celine.
"Dia adalah Calon suamiku. Kalian sungguh berani mengusirnya dan bahkan mendorongnya hingga terjatuh" ujar Celine tegas dengan sorot tajam.
Anton dan kedua pengawal itu langsung berlutut ketakutan, "Nona, Maafkan kami. Ampuni kami Nona. Kami sungguh tidak tau kalau tuan Arjuna adalah calon suami Nona Celine." jelas Anton yang merasa bersalah.
"Nona, kami sungguh minta maaf. Kami salah, kami tidak akan mengulangi kesalahan lagi. Tolong maafkan kami" Anton kembali memohon dengan perasaan bersalah.
"Bangunlah!" titah Celine dan ketiga orang itu segera bangun.
"Karena kalian adalah orang kepercayaan ku, maka kali ini aku memaafkan kalian. Tapi, jika kalian membuat kesalahan lagi, maka aku tidak akan segan-segan menghukum kalian" tegas Celine yang segera mendapatkan anggukkan kepala dari ketiga orang itu.
"Baik nona. terimakasih banyak Nona atas kerendahan hatinya"
Celine hanya mengangguk dengan dingin, sementara Arjuna masih mengagumi sosok calon istrinya itu. Celine sangat tegas dan bahkan tidak mudah di tindas. Arjuna sungguh sangat mengaggumi calon Istrinya saat ini.
.
.
.
Bersambung.