Ariana gadis berusia 18 tahun meninggal dengan tragis, namun Tuhan memberinya kesempatan hidup sekali lagi.
Tapi saat Ariana bangun dia telah jadi orang lain, Sherina seorang polisi rahasia berusia 28 tahun.
"Sher, Sherina?" panggil Sean.
Tapi Ariana yang belum terbiasa dengan nama itu hanya melengos. Membuat pria itu mengerutkan dahi.
"Sher?" panggilnya sekali lagi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lunoxs, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 33 - Mengambil Semua Keberuntunganmu
"Jaga bicara mu!" geram Mario, karena tiap kali dia mendengarkan wanita itu bicara Mario merasa dia sedang dipermainkan.
"Dimana Ariana?!" tanya Mario lagi, terdengar sangat jelas suaranya yang penuh dengan amarah.
Dan mendengar pertanyaan itu Ariana pun langsung tertawa dengan cukup keras. Robi yang begitu geram ketika mendengar wanita itu tertawa pun langsung menggerakkan tangan kanannya dengan cepat untuk melempar bellati itu.
SHAT!!
Ariana menghindari lemparan itu dan membuat bellati tersebut menancap tepat di lemari.
Bergerak dalam hitungan detik, Ariana berlari ke arah dua pria itu dan melayangkan sebuah tendangan yang sangat kuat secara beruntun.
Sampai Mario dan Robi kembali jatuh tersungkur karena serangannya.
Brugh!!
"Kali ini, kamu tidak akan bisa lepas Pa, aku menepati janjiku, akan ku hancurkan tempat haram ini."
ARGHT!!! pekik Mario saat Ariana menginjak dengan kuat luka tembakan di kaki kirinya.
Dan saat itu juga pintu ruangan itu pun terbuka, pasukan polisi masuk ke dalam sini untuk menangkap kedua orang tersebut.
Ariana menyingkir, keluar lebih dulu dari club itu dengan raut wajahnya yang nampak dingin.
Ariana tidak sadar ketika dia keluar dari dalam club itu, dia sedang diperhatikan oleh papa William.
Pria patuh baya itu diam-diam juga ikut hadir dalam operasi penangkapan malam ini. dia sungguh tidak menyangka bahwa anaknya tersebut benar-benar mampu menjalankan misi.
Bahkan waktu yang ditempuh oleh Sherina terbilang sangat cepat, tidak lebih dari satu minggu dan Mario sudah berhasil ditangkap.
"Ya Allah, apa benar itu Sherina?" gumam papa William. Seketika kini dalam hatinya diselimuti oleh rasa bersalah, padahal inilah yang dia inginkan dari sang anak, tapi ternyata ketika Sherina berhasil dia bukannya merasa bahagia tapi justru sebaliknya.
Apalagi Papa William melihat dengan jelas raut wajah dingin yang tergambar di wajah sang anak.
Perlahan namun pasti tapi semua kenangan di masa lalu tentang Sherina kembali berputar dengan jelas di benak papa William.
Sherina yang terus menangis, Sherina yang terus merasa takut, dan dia yang terus berteriak bahwa Sherina harus berani, bahwa Sherina harus melawan semua ketakutan itu.
Tanpa sadar, papa William menjatuhkan air matanya.
Sungguh, keberhasilan Sherina malam ini tidak membuatnya bahagia, karena papa Wiliam justru semakin ingat semua perlakuan tak adilnya pada sang anak.
"Ayo pergi," ucap papa William pada sang supir.
Saat itu Ariana pun sudah bergabung dengan tim yang lain. Ariana awalnya ingin berniat langsung menuju mobilnya karena di sana kak Sean sudah menunggu.
Tapi kemudian langkah kakinya terhenti saat melihat sebuah mobil ambulans datang, dia berlari ke arah sana dan melihat siapa yang terluka, dan alangkah terkejutnya Ariana ketika melihat mobil ambulans itu untuk mengangkut Brandon dan Deasy.
Tanpa disadari oleh semua orang, Ariana tersenyum miring saat melihat pemandangan itu.
Lihatlah kak Sherina, dua orang itu sudah tidak berdaya. batin Ariana, seolah sedang bicara dengan Kak Sherina. Malam ini mereka berdua seperti telah sama-sama membalaskan dendam.
"Tunggu," ucap Ariana, saat itu Deasy lebih dulu masuk ke dalam ambulans dan sebelum Brandon menyusul, Ariana ingin bicara dulu pada pria itu.
Ariana mendekat, dilihatnya Brandon yang masih membuka mata meski begitu sayu, tapi Ariana tahu Brandon masih sadar di antara ketidakberdayaannya.
Di sana Ariana membisikkan sesuatu ke telinga Brandon, sebuah kalimat yang Brandon ucapan sebelum pria itu melempar kak Sherina ke sungai malam itu ...
"Mati lah, aku akan mengambil semua keberuntungan mu."