Galen Ivander, putra pertama dari Albert yang kini menjalani bisnis sang papa, sukses menaikkan kembali pamor Galatama group setelah ditinggal kedua orangtuanya.
Saat ini Galen berusia 23 tahun, di usianya yang terbilang muda untuk dunia bisnis, dia berhasil meneruskan kesuksesan papanya di masa lalu.
Meski begitu, Galen putra Albert juga mewarisi sikap mesum sang ayah. Ya Galen terpikat dengan sang gadis karyawan magang di kantornya yang bernama Tiara dan memaksa Tiara untuk menjadi pemuasnya.
Seperti apa kisah cinta Galen Ivander & Tiara Maharani? Yuk disimak kisahnya!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon patrickgansuwu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 34. Gak ingkar
"Ohh, kamu selama ini gak mau saya ajak pacaran karena takut saya gak bayar sehabis saya minta jatah gitu?" tanya Galen.
Tiara mengiyakan saja ucapan Galen, karena memang itulah yang ia takutkan.
"Tenang aja sayang, meskipun saya jadi pacar kamu pasti saya akan tetap tanggung biaya rumah sakitnya Nindi kok! Kamu gak perlu takut lagi ya Tiara cantik!" bujuk Galen.
"Lagian kenapa kamu ngebet banget sih pacaran sama aku? Apa coba istimewanya aku di mata kamu?" tanya Tiara keheranan.
"Gak tahu juga sih, saya gak bisa deskripsikan dengan jelas apa alasan saya menginginkan kamu jadi milik saya. Yang pasti saya mau kamu terima cinta saya," jawab Galen.
"Ih pemaksa, aku gak suka ya cowok pemaksa. Kamu cari yang lain aja sana!" ucap Tiara.
"Mungkin memang ada wanita secantik kamu di luaran sana, tapi yang baik dan pengertian seperti kamu itu jarang loh," ucap Galen.
"Emang aku baik apa ke kamu coba?" tanya Tiara.
"Banyak, contohnya kamu selalu mau patuh dengan saya dan bikin saya puas," jawab Galen menyeringai.
Tiara menggeleng perlahan dan berpikir mesum sekali pria di sebelahnya itu.
Lalu, tiba-tiba saja sebuah mobil menyalip mereka dan berhenti di depan menghalangi jalan.
Tiiinnn
Galen langsung membunyikan klakson panjang sembari menginjak rem secara mendadak.
"Aih mau apa sih tuh mobil?!" geram Galen.
"Haaahhh dia siapa pak?" panik Tiara.
"Gak tahu saya juga bingung," jawab Galen.
Tak lama kemudian, seorang wanita cantik keluar dari mobil tersebut dan berhasil membuat Galen terkejut bukan main.
"I-itu kan.."
"Hah? Itu siapa pak? Bapak kenal?" tanya Tiara.
"Ya," singkat Galen.
"Pacar kamu?" tanya Tiara lagi.
Sontak Galen terkejut dan menatap ke arah Tiara seolah tak percaya.
"Kamu ngaco aja deh! Dia tuh adik saya, namanya Ciara. Masa iya saya pacaran sama adik saya sendiri?" ujar Galen.
"Adik? Yang bener?" Tiara tak percaya dengan ucapan pria itu, menurutnya masih janggal jika wanita itu adalah adiknya Galen.
"Benar sayang, kalau kamu gak percaya ya coba aja kamu tanya nanti ke dia!" ucap Galen.
TOK TOK TOK...
Ciara sudah sampai di dekat mobil kakaknya, ia ketuk kaca mobil tersebut seolah meminta Galen untuk membuka kaca dan menemuinya.
"Apa dek cantik?" tanya Galen pada Ciara sembari membuka jendela mobilnya.
"Hah kakak sama siapa tuh? Pacar kakak ya?" Ciara terkejut saat melihat sosok perempuan di dekat kakaknya.
"Iya dong, kenalin nih namanya Tiara! Cuma beda satu huruf sama kamu," ucap Galen.
"Oh, hai Tiara! Eh harusnya aku manggil kak ya? Maksudnya kak Tiara, halo kak Tiara salam kenal!" ucap Ciara menyapa kekasih kakaknya itu.
"Iya Ciara, jadi kamu adiknya Galen?" ucap Tiara.
"Benar, aku adiknya kak Galen kok. Kamu cantik banget deh! Kok mau sih sama kakak aku?" sarkas Ciara.
"Heh! Udah kamu ngapain sih cegat-cegat mobil kakak kayak gitu? Ada masalah apa?" tanya Galen kesal.
"Aku mau curhat, kita ke cafe dulu yuk kak! Ajak kak Tiara juga aja biar bisa bertiga gitu!" jawab Ciara.
"Curhat apaan sih dek? Kakak gak bisa dengerin kamu, kakak harus antar Tiara pulang karena dia pengen temenin adiknya kontrol," ucap Galen.
"Yah kok gitu sih? Emang adiknya kak Tiara mau kontrol apaan?" tanya Ciara.
"Gausah kepo, udah sana cabut ah!" sentak Galen.
Ciara pun cemberut karena Galen mengusirnya, namun dengan segera Tiara menegur Galen yang sudah membuat Ciara bersedih.
"Ih kamu jahat banget sih Galen! Jangan gitu lah sama Ciara!" tegur Tiara.
Galen mengalah dan akhirnya mengikuti kemauan Ciara untuk pergi ke cafe.
•
•
Disisi lain, Nindi tiba di rumahnya bersama Leon yang mengantarnya.
Begitu turun dari mobil, mereka langsung disambut oleh Rifka yang kebetulan ada di luar rumah.
"Eh Nindi, pak Leon, selamat datang!" ucap Rifka.
"Iya kak Rifka, omong-omong kak Tiara ada di rumah gak kak? Aku pengen ajak kak Leon ngobrol sama kak Tiara," ucap Nindi.
"Yah sayangnya kakak kamu itu belum pulang Nindi, dia masih kerja. Emang kamu mau ngobrol apa sih Nindi?" ucap Rifka penasaran.
"Dih kak Rifka kepo deh!" cibir Nindi.
"Penasaran aku abisnya gak biasanya kamu pengen ajak Tiara ngobrol, bukannya kamu gak suka ya sama dia?" ujar Rifka.
"Ish, kak Rifka gausah bahas-bahas yang udah berlalu deh. Sekarang kan aku sama kak Tiara udah berdamai tau, jadi kita gak berantem lagi," ucap Nindi.
"Iya iya, aku bercanda doang kali. Terus ini kok kamu bisa balik sama pak Leon sih Nindi? Kalian udah janjian?" ucap Rifka.
"Eee.." Nindi terlihat bingung dan melirik Leon sekilas untuk meminta bantuannya.
"Iya Rifka, saya sudah buat janji dengan Nindi kalau saya akan jemput dia siang ini. Itu makanya saya bisa ada disini," jelas Leon.
"Oalah, wah beruntung banget ya kamu Nindi bisa kenal sama pak Leon!" ucap Rifka.
"Kenapa gitu kak?" tanya Nindi heran.
"Ya iyalah, karena pak Leon orangnya tepat janji. Kamu jangan sampai sia-siakan dia!" jawab Rifka sambil tersenyum.
Nindi pun terdiam tak mengerti.
"Hahaha, udah gausah bengong itu Nindi. Yuk masuk aja, aku udah siapin makan siang loh buat kamu! Ajak pak Leon juga biar bisa makan bareng-bareng!" ucap Rifka.
"Iya kak," Nindi mengangguk dan beralih menatap Leon bermaksud mengajaknya masuk.
"Maaf Nindi, tapi kayaknya saya gak bisa ikut kamu makan siang bareng deh!" ucap Leon.
"Yah kok gitu sih kak? Emang kenapa?" tanya Nindi tampak kecewa.
"Maaf banget ya kalo saya udah bikin kamu kecewa! Tapi, saya masih ada kerjaan yang harus dikerjakan," jawab Leon.
"Gapapa Nindi, berdua aja makannya sama aku kayak biasa. Nanti kapan-kapan baru deh sama pak Leon," ujar Rifka.
"Iya Nindi, saya janji lain waktu pasti saya akan ikut makan siang sama kamu," ucap Leon.
"Bener ya kak?" tanya Nindi memastika.
"Iya dong, emang kapan sih saya gak tepati janji? Buktinya hari ini saya jemput kamu," jawab Leon.
"Yaudah deh aku percaya, tapi awas aja ya kamu bohong dan gak tepati janji!" ancam Nindi.
"Jangan takut Nindi, saya usahakan akan saya tepati janjinya!" ucap Leon.
Nindi mengangguk sambil tersenyum, lalu memberi izin bagi Leon untuk pergi melanjutkan pekerjaannya.
"Kalo gitu kamu boleh pergi, sampai ketemu besok lagi ya kak!" ucap Nindi.
"Iya Nindi, makasih ya. Kamu jangan sedih dong tapi nanti cantiknya berkurang loh!" ucap Leon.
"Gak sedih kok," Nindi langsung tersenyum merubah ekspresinya.
Leon yang gemas reflek mencubit pipi gadis itu di hadapan Rifka, sontak Rifka serta Nindi terperangah kaget dengan perlakuan Leon.
...~Bersambung~...
...JANGAN LUPA LIKE+KOMEN YA GES YA!!!...
flas back... kok tiba2 udah jadi teman ranjang??gmna ceritanya?? penasaran😊
tira pasrah banget sih😁