Ratu Esme Coventina Vasilica dieksekusi oleh suaminya sendiri, Raja Stefan Vasilica karena dituduh membunuh anak raja.
Anak raja yang berasal dari selir Jenna itu akan jadi putra mahkota dan akan duduk di tahta selanjutnya. Keputusan itu diambil karena Ratu Esme dinyatakan oleh tabib tidak akan bisa mengandung selamanya alias mandul.
Karena dianggap membunuh keturunan raja, Esme yang merupakan seorang ratu tetap tidak lepas dari hukuman.
Namun ketika ekseskusi akan dimulai, sebuah senyum licik dari Jenna membuat Esme merasa bahwa semua ini tidak lah benar. Dia sendiri tidak pernah merasa membunuh anak dari suaminya itu.
" Jika aku diberi kesempatan untuk hidup kembali, maka akan ku balas semua rasa sakit dan penghinaan ini."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reyarui, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Queen 13
"Suruh siapa kau memakai pakaian Esme hah!"
"Ba-baginda ... Ini sa-sakit."
Setelah acara makan malam selesai, Jenna kembali ke tempatnya. Awalnya dia senang karena Stefan mengikutinya. Ia pikir Stefan akan kembali menghabiskan malam dengannya, tapi apa yang dilakukan Stefan saat ini tentu bukan seperti apa yang sudah dibayangkan olehnya.
Bruuk!
Stefan mendorong tubuh Jenna hingga tersudut ke dinding. Setelah itu tangan Stefan mencekik leher Jenna. Matanya begitu nyalang dan giginya mengerat. Pria itu terlihat begitu kesal saat ini.
Dari apa yang dia ucapkan, Jenna tahu kalau Stefan tidak menyukai penampilannya.
"Apa maksudmu dengan menggunakan baju Esme hah!"
"Ma-maafkan saya Baginda. Saya belum memiliki gaun yang pantas untuk menyambut tamu kenegaraan. Dalam kepala saya baju-baju milik mantan ratu bisa saya gunakan lebih dulu."
"Lancang!!"
Stefan semakin marah. Bagai terdapat kilatan api di sana, membuat tubuh Jenna bergetar ketakutan.
Ia pikir, setelah Esme pergi, Stefan sudah tak lagi peduli dengan segala hal tentang Esme. Tapi apa yang dilakukan Stefan sekarang agaknya menjelaskan bahwa pria itu masih mengharapkan keberadaan mantan istrinya.
"Ke-kenapa Baginda bersikap seperti ini kepada saya?
"Jangan pernah menyentuh apapun milik Esme. Tidak sekalipun kau boleh menyentuhnya. Dan jangan pernah berpikir bahwa kau akan menggantikan posisi Esme. Istana itu, tempat itu, kamar itu dan semua yang ada di dalamnya adalah milik Esme jadi jangan pernah coba-coba menyentuhnya."
"Ta-tapi kenapa Baginda? Bukankah Anda sudah bercerai, dan hal itu disepakati oleh kuil agung dari Aterna?"
Sruuk
Bruuk
Aaaah
Stefan mendorong tubuh Jenna hingga tersungkur ke lantai. Pria itu juga tidak peduli dengan Jenna yang berteriak mungkin karena kesakitan. Dan anehnya adalah Stefan tersenyum, itu membuat Jenna semakin merinding takut.
"Dia hanya merajuk, aku mengabulkan kemauannya itu. Aku yakin tidak lama lagi dia akan kembali. Sudah dari kecil, sejak usianya 5 tahun dia sudah hidup di lingkungan istana. Aku yakin dia tidak akan betah berada di luar dan pasti akan segera kembali ke sini. Jadi ... jangan pernah menyentuh atau bahkan berani mengambil apa yang ada di sana. Cam kan itu!"
Dooeeeeng
Bertapa terkejutnya dan tidak percayanya Jenna mendengar semua itu dari mulut Stefan. Pria itu ternyata masih mengharap kembalinya sang mantan istri. Dia masih mengharap Esme untuk kembali.
Jenna pikir Stefan melepaskan Esme dengan mudahnya karena memang sudah enggan. Dia berpikir Stefan tidak mencintai Esme makanya pria itu menceraikan Esme begitu saja. Ternyata isi kepala Stefan demikian.
Wanita itu sungguh tidak menyangka. Namun dia tidak mau larut dalam ucapan Stefan terebut. Saat ini Jenna akan mundur selangkah. Dia akan mengikuti semua yang sudah Stefan ucapkan untuk tidak melakukan apapun terhadap istana ratu dan barang-barang milik Esme, namun tentu tidak dengan posisinya. Ya, posisi Ratu itu harus jadi miliknya. Dia membutuhkan banyak dukungan, salah satu hal yang bisa membuat banyak orang mendukungnya adalah dengan cara melahirkan penerus.
"Aku harus bisa cepat hamil. Dengan begitu semua orang akan ada di pihakku dan Esme, wanita itu tidak akan bisa kembali ke posisinya. Tahta ratu itu, singgasana ratu itu harus jadi milikku. Aku tidak akan membiarkan siapapun untuk mengambilnya termasuk Esme."
Jenna mencengkeram erat gaunnya. Gaun milik Esme yang ia pakai itu, gaun yang membuat Stefan marah itu, Jenna langsung melepasnya dan menginjak-injaknya.
"Aku juga tak sudi memakainya. Aku tak sudi menggunakan barang bekas. Lihat saja Esme, aku akan lebih bersinar dari mu. Aku akan lebih bersinar dan mendapat julukan Ibu Negara setelah melahirkan sang pewaris.
Malam yang sungguh luar biasa bagi Jenna, selir milik Stefan itu punya ambisi yang begitu besar. Tapi memang itulah tujuan dia masuk ke Istana. Seandainya pun Esme masih menjabat sebagai Ratu, Jenna dengan segala cara pasti akan membuat Esme turun dar posisinya.
Sungguh tidak ada yang menyangka bahwa Stefan yang begitu tenang ketika melepaskan Esme ternyata memiliki pemikiran lain. Dia masih berharap kepada istrinya itu untuk kembali.
Padahal, Esme sendiri tidak pernah berpikir demikian. Wanita itu sekarang pun bisa tidur nyenyak di kediaman kedua orang tuanya. Kembali ke County sungguh menyenangkan. Banyak hal yang bisa dilakukan tanpa harus berpikir lebih dulu. Sungguh rasanya damai. Dia juga tidak lagi ketakutan akan kematian yang pernah dia alami di kehidupan selanjutnya.
Di sisi lain Loyd menyunggingkan sebuah senyuman. Dia baru saja kembali berjalan-jalan mengelilingi istana Vasilica karena tidak bisa tidur. Dia tidak bisa tidur di tempat baru. Tapi itu hanya alasan. Loyd sengaja berkeliling untuk mencari tahu tentang Esme.
Sebagai seorang kaisar , tentu saja semua orang pasti akan takut dan patuh dengannya. Setiap pertanyaan yang dia lontarkan langsung mendapat jawaban. Maka dari itu Loyd mendapat banyak informasi tentang sang mantan ratu.
"Hohoho, rupanya dia sudah dari kecil berada di sini. Ck ck ck, kasian sekali dia. Bertahun-tahun terbelenggu dengan tempat ini dan tidak pernah tau tentang kehidupan di luar Vasilica. Hmmm, mungkin dia bisa ikut bersama ku nanti untuk mengelilingi banyak tempat? Bukankah itu akan menjadi hal yang menarik?"
Entah apa tujuan dari Loyd. Apakah dia benar-benar tertarik dengan Esme atau hanya sekedar penasaran saja dengan sepak terjang wanita itu sehingga semua orang memuji namanya. Namun ada satu poin yang ia dalat ketika tengah berkeliling tadi dimana hal itu sangat menarik baginya, yakni pertengkaran antara Jenna dan Loyd.
Intinya Loyd tersesat sehingga dia berhasil masuk ke istana tempat Jenna berada. Bukan tersesat sih, Loyd sengaja ke sana untuk mencari informasi tentang selir dari Stefan itu. Lagi-lagi dia menggunakan kuasanya sebagai Kaisar sehingga setiap orang yang melihatnya tidak ada yang berani untuk melarang. Terlebih Stefan juga bicara ke semua orang yanga ada di Istana untuk menjamu Loyd dengan baik.
Pertengkaran Stefan dan Jenna yang masuk ke telinga Loyd itu sungguh menarik. Siapa sangka Stefan masih berharap akan kembalinya mantan ratu. Ini sungguh hal yang tidak pernah ia duga.
"Kalau begini, bukankah aku harus bertanya kepada yang bersangkutan? Apakah dia ingin kembal atau tidak? Hmmm mari kita bertanya. Sepertinya aku tidak bisa berlama-lama tinggal di sini."
Rencana Loyd selanjutnya sepertinya akan mendatangi County Coventina. Sungguh perjalanan yang menyenangkan. Loyd tidak pernah seantusias ini dalam bepergian.
TBC
ditunggu kelanjutan dan keseruan kisah cinta dari janda mantan ratu dengan kaisar loyd /Drool/
semangat dan tetap sehat kak 🙏
daku padamu kaisar..sat set /Kiss/