Warning!! bijak lah dalam memilih bacaan,
Menjadi seorang guru yang di idolakan banyak murid wanitanya bukan lah hal yang mudah dan tenang bagi seorang Kevin Anggara , pria itu harus bisa bertebal muka saat di goda para murid-murid nya, namun dibanyak nya wanita yang mengagumi seorang guru bernama Kevin itu ada salah satu gadis yang memang benar-benar tidak tertarik sama sekali kepada Kevin Anggara, dan menanam kebencian akan laki-laki itu.
Duri, gadis SMA yang penampilan biasa saja namun memiliki wajah begitu manis, pendiam juga tak banyak bicara. Namun dari sifat diam nya Duri, gadis itu adalah wanita mandiri tak banyak neko-neko namun memiliki nasib tragis.
Ada apakah dibalik semua ini? yuk simak cerita othor 🙏🙏😉
Fb:Yulia Putry
Ig:Yuliaputry03
tiktok:Yuliaputry99
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MomPutt, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pelan dan lembut tapi pasti
Happy reading
❤️❤️❤️❤️❤️❤️
Setelah mengusir Kevin agar keluar dari kamar terlebih dahulu Duri akhirnya Hendra kembali masuk kamar mandi. Duri tanpak sibuk kembali membersihkan diri di dalam kamar mandi khusus dengan ruangan kaca yang begitu besar dia pikir setelah ini baru pergi membuat makan malam bersama keluarga barunya itu, Tapi saat Duri baru selesai pada sesi mandi dan mematikan shower dan selesai menggunakan bathrobe tiba-tiba sang suami kembali masuk begitu saja sambil menggunakan baju mandi atau bedrop dan membawa segelas orange juice di tangannya.
"ehm.pak Kevin?"
Duri kembali tampak bingung, Kevin langsung memeluk dan mengangkat tubuhnya kembali masuk ke dalam ruangan kaca yang ada di dalam kamar mandi itu dan sebelumnya sempat meletakkan gas orange jus ke pinggir bak mandi terlebih dahulu, Kevin secara perlahan membuka bathrobe milik istrinya dan milik dirinya. Duri masih agak bingung dengan perlakuan Kevin.
"Pak Kevin?"
"hmmm."
Kevin hanya berhem ria sambil memutar posisi mereka, dan seperti yang detik kemudian tiba-tiba Kevin menarik lembut punggung Duri lantas dengan gerakan lembut juga menyatukan bibir mereka, melu matnya dengan gerakan yang sangat lambat dan begitu lembut.
itu yang Duri suka pada diri Kevin, laki-laki itu terlalu bertindak hati-hati begitu lembut terhadap dirinya, tidak tergesa-gesa hingga selalu membuat dirinya dibawa dengan begitu nyaman dan istimewa seolah-olah Duri seperti benda yang begitu berharga adalah aku pecah sewaktu-waktu jika jatuh. bahkan kecanggungan pun masih sangat terasa oleh keduanya namun suasanalah membuat mereka terhanyut di dalam sana.
sejenak Kevin menyalakan air shower di atas mereka setelah itu Kevin kembali menautkan bibir mereka begitu mesra, ciuman lembut itu kemudian secara perlahan berganti dengan belitan lida h yang mendominasi , Kevin selalu memberikan ruang terlebih dahulu untuk Duri menarik nafasnya dengan teratur, pantas mengajak Duri ikut membeli lid ah dengan gerakan yang begitu teratur.
kedua tangan Kevin berada di ujung telinga Duri 4 jari kiri kanannya berada di belakang kepala sedangkan jempol kiri kanannya menggesekkan sekitaran telinga Duri, dengan lembut ciuman dan belitan itu terlepas, bibir Kevin mulai turun ke dagunya lantas perlahan menyusuri sekitaran lehernya dan seketika desa han halus lolos dari bibir mungil Duri.
"Pak Kevin."
pada akhirnya kedua tangan Duri secara perlahan meraih leher Kevin dan mengalungkannya di sana tangan Kevin secara perlahan turun ke pinggang Duri dan kembali masalah itu menurunkan bibir mereka untuk beberapa waktu.
"Ehm... oh.. sayang."
Des ahan... lembut keluar dari bibir Kevin, perasaan hatinya tiap kali berhadapan dengan Duri begitu sulit untuk diungkapkan, rasanya begitu membuncah dan tidak bisa diungkapkan dengan kata-katanya. Kevin kembali menyapu sekitaran leher Duri dengan gerakan yang begitu lembut menyesapnya dengan sempurna hingga memberikan beberapa warna di sekitaran lehernya.
lantas secara perlahan Kevin turun menuju ke dada Duri bermain di ujung dada yang masih berwarna jambu itu dengan lidahnya, sesekali menyesatnya dengan sempurna bagaikan bayi kecil yang mendapatkan tempat pelepasan dan dahaganya. Duri terus meleng guhsekali mend esah luar biasa menggenggam lembut kepala Kevin sambil coba menenggelamkannya ke dada Duri.
"Aakkhhh."
Desa han manis keluar dengan lembut, apalagi ketika satu jemari Kevin mulai turun dengan perlahan menyentuh lembut perutnya, menggesek lembut beberapa waktu lantas turun hingga kedua pahanya, gesekan rambut mendominasi terasa begitu aneh bagi Duri hingga akhirnya satu jari Kevin mulai masuk ke bawah sana.
"Ahkkk... Kevin."
seketika Duri memejamkan bola matanya yang bulat, menikmati sensasi aneh yang membuat seluruh bulu kuduknya merinding dan di perutnya terasa ada banyak sekali jutaan kupu-kupu berterbangan mengelilingi dirinya. apalagi saat gerakan jari itu mendominasi keluar masuk dengan gerakan yang semakin lama semakin cepat hingga membuat Duri mengerang nikmat bercampur perih menjadi satu.
"Pak Kevin... Pak."
elluhan keluar tidak beraturan di balik bibir Duri, duri langsung menggenggam berat lengan Kevin semakin gerakan jemari itu cepat semakin Duri mempererat genggamannya.
"Ehmm... aghhh"
perginya tidak tertahan, dia merasa Sesuatu akan tumpah di bawah sana.
"Tumpahkan sayang."
bisik Kevin begitu lembut di balik telinganya sambil menyesat ujung telinganya secara lembut.
"Pak Kevin."
dan benar saja sesuatu terasa tumpah di bawah sana dengan sempurna. Kevin tersenyum senang, merapatkan tubuh Duri ke sudut, pantes berbisik dengan lembut.
"Aku akan masuk hmmmm."
"Ng"
Duri mengangguk pelan, dan Kevin kembali menerapkan bibir mereka bergerak rambut sambil menghisapnya, mengajak Duri terus membeli lidah sambil dibawa tanah dengan gerakan lembut mulai menggesek sempurna lantas secara perlahan mulai menyeruak masuk dengan lembut.
"Ahkkkk.. "Pekikan kan kecil keluar dari bibir Duri
Kevin terus memberikan miliknya menyeruak masuk ke dalam sana dengan cara yang sempurna membuat Duri menggenggam erat leher Kevin dengan tangannya.
" Sakit?"
tanya dan bisik Kevin pelan
Duri mengangguk pelan.
"He em."
Duri terus menggenggam erat leher Kevin hingga akhirnya saat semua terasa masuk dan sempurna Kevin mulai bergerak dengan lembut agar Duri merasa nyaman lebih dulu, tidak mendominasi dan tidak memaksakan diri hingga akhirnya ringisan kecil itu berubah menjadi erangan manja baru Kevin bergerak menyesuaikan temponya dengan sedikit lebih cepat.
semakin Duri mendesah nikmat semakin Kevin menaikkan tempo gerakannya sehingga menciptakan suara sahut menyahut antara suara di bawah sana dengan air shower yang terus mengalir tanpa henti.
Kevin terus bergerak sempurna dengan tempo stabil, sesekali melarutkan bibir mereka bahkan sesekali menghisap leher Duri selama beberapa waktu yang cukup lama hingga akhirnya terdengar erangan Duri yang semakin menggebu dengan ujung jumlahnya mulai mencari jemari Kevin.
"ehmm... oh... aghkkk."
Kevin tahu ini waktunya pelepasan hingga akhirnya dia semakin mempercepat tempo gerakannya sambil menggenggam erat jemari jemari Duri terasa sesuatu yang hangat keluar di dalam sana disusul dengan tembakan yang diberikan Kevin pada Duri.
"Duri, l love you."
bisik Kevin lembut sambil memeluk erat tubuh Duri, mencium lembut Puncak kepala Duri dengan begitu hangat. membuat Duri mematung sejenak lalu wanita itu langsung menatap wajah Kevin.
" l love you too."
jawab Duri lantas masuk ke dalam pelukan Kevin
Bersambung.....
Follow IG othor : @Yuliaputry03
setiap Visual bisa di lihat dsana ya 🙏🥰
Vote others gaje ini ya 😄
Kalau para Reader's maunya DURI bahagia karna dari kecil hidup sengsara
.
kak mampir juga ya dinkarya ku",tak di restui", maaf kalau kurang menarik karena masih belajar