Gairah Presdir

Tidak terasa sudah satu bulan jhos berada di Amerika dia di sana menemani Anita sampai benar-benar sudah sembuh dari semua penyakitnya, tapi jhos belum bisa bebas karna Anita masih tidak membiarkannya pergi.

Sampai suatu ketika jhos mendapatkan kabar yang membuatnya sangat marah, dia mendapatkan kabar dari togawa kalo Jonson akhir-akhir ini selalu mendekati Nisa bahkan selalu mengajak Nisa makan malam dengan memanfaatkan adiknya sisi yang selalu setuju ajakan Jonson.

Jhos geram mendengar kabar itu dari togawa. Jhos sengaja mengutus togawa agar terus memantau situasi Nisa di saat dia berada di Amerika dan ternyata Jonson sedang bermain dan memanfaatkan ke adaan jhos yang sedang berada di Amerika.

Dengan kesal dan tidak tenangnya perasaan jhos membuatnya memaksakan diri untuk meninggalkan Anita di Amerika dan kembali ke kota Hua kota di mana Nisa berada dan orang tuanya.

Jhos kembali Tanpa ada yang mengetahuinya dia sengaja tidak memberi tahu siapapun kecuali anak buahnya togawa.

Jonson mengajak Nisa makan setelah pulang dari kampus Nisa awalnya menolak tapi lagi-lagi sisi memaksa Nisa untuk menerima tawaran makan malam Jonson.

Akhirnya Nisa hanya menurut saja dan Jonson merasa senang karna rencananya akan segera berhasil.

Jonson merencanakan hari ini jauh hari dan ini adalah hari dimana rencana akan segera berhasil dan Nisa akan menjadi miliknya, Jonson tersenyum sambil menatap ke arah wajah Nisa yang sangat menarik untuknya Tanpa sadar Nisa dengan niat buruk Jonson terhadap dirinya.

Jonson mengajak sisi dan Nisa makan malam di sebuah restoran ternama, Nisa dan sisi tidak tau kalo tempat itu juga adalah tempat penginapan jadi dia sama sekali tidak curiga dengan maksud Jonson membawanya kesini.

..Nisa sebentar lagi kamu akan menjadi milik ku seutuhnya dan tidak akan ada lagi yang bisa merebut mu dariku..," jonson berkata dalam hati dia saat ini sangat menanti momen dimana dia akan menjadikan Nisa sebagai miliknya seutuhnya.

Setelah mereka duduk di meja makan Jonson langsung menepuk tangan menandakan dia sedang menyuruh pelayan menyiapkan makanan yang sudah dia pesan sebelumnya.

"Kakak sepupu, sepertinya malam ini kakak sepupu mengajak kami makan dengan sangat sepesial ya sampai mengajak kami makan di tempat seindah ini," ucap sisi bertanya kepada Jonson, karna memang sisi melihat tempat ini penuh dengan hiasan di dalam ruangan yang di pesan oleh Jonson untuk mereka tempati makan.

"Benar sekali kamu benar sayang, kakak sepupu memang mempersiapkan semua ini untuk kalian ayo silakan makan," jawab Jonson yang kebetulan makanan sudah tersaji di meja mereka.

Di seberang sana jhos menerima telepon dari togawa yang memberitahunya tentang Jonson yang saat ini sedang mengajak Nisa makan di tempat restoran keluarganya, dan setelah togawa selidiki ternyata Jonson saaini ada rencana oleh sebab itu togawa langsung memberitahu jhos kabar ini sebelum terlambat.

"Bos gawat, jonson kembali mengajak nona Nisa makan malam tapi tidak seromantis sekarang, mungkin dia ada rencana," ucap togawa memberitahu jhos.

"Maksud kamu?, Cepat katakan dengan jelas jangan bertele-tele aku tidak menyukainya," kata jhos karna rasa penasarannya dengan ucapan togawa tadi.

"Sepertinya hari ini Jonson membawa Nisa untuk makan malam lagi dan di terima begitu saja oleh Nisa, apa mungkin karna tuan terlalu lama di sana membuatnya menerima tawaran Jonson begitu saja, tidak seperti biasanya Nisa akan dengan keras menolak walaupun akhirnya tetap akan menerima karna ajakan nona sisi tapi malam ini sepertinya dengan kemauan nona Nisa sendiri," jelas togawa karna dia tidak mengetahui juga kalo malam ini Nisa sebenarnya sudah menolak tapi sisi memaksanya.

"Dan tuan malam ini mungkin sangat romantis karna Jonson mempersiapkan semuanya dia memesan semua koki ternama beserta merias lokasinya dengan sangat indah," lanjut togawa, membuat jhos semakin emosi.

"Sialan, kamu jangan ikut campur sekarang biar aku yang menyelesaikan semuanya," ucap jhos dia sebenarnya saat ini lumayan jauh keberadaannya dengan tempat di mana Jonson membawa Nisa dan sisi untuk makan karna jhos baru kembali jadi dia masih di sekitar penginapan di bandara karna dia pulang Tanpa di ketahui siapapun.

Nisa merasa ada yang tidak beres dengan tubuhnya dia langsung berlari pergi ke kamar mandi sedang kan sisi tidak lama setelah makanannya habis dia langsung terlelap tidur lalu jhos menyuruh bawahannya untuk membawa sisi ke kamar untuk istirahat karna sisi saat ini tertidur karna efek dari obat tidur.

Sedangkan Nisa merasa tubuhnya sangat panas dan sangat itu di sebabkan oleh efek obat yang di taruh Jonson di minumannya tadi, Jonson tersenyum karna rencana sudah berhasil tinggal menyelesaikan semua nya dia lalu berjalan ke arah kamar mandi yang di lalu Nisa tadi.

Nisa membasuh semua mukanya dengan air dia saat ini ingin sekali membasahi seluruh tubuhnya yang terasa sangat panas itu, Nisa mendengar pintu kamar mandi yang di tempati di ketuk oleh seseorang dari luar.

"Nisa apa kamu baik-baik saja?, Buka pintunya aku akan membantumu," panggil Jonson pura-pura tidak mengetahui kondisi Nisa saat ini.

Nisa tidak menghiraukan panggilan Jonson dia justru menentukan wajahnya di dinding karna menurutnya mungkin bisa membuat tubuhnya kembali normal, tapi ternyata sia-sia dia terus mencari cara sampai dia akhirnya merindukan tubuh jhos, ya saat ini dia sangat membutuhkan jhos di pikirannya hanya ada jhos tidak ada orang lain.

..jhos...kamu-kamu dimana...? Aku merindukanmu jhos..," risih Nisa sambil terus berusaha membenturkan kepalanya di dinding.

Jonson merasa kesal mendengar Nisa lebih memilih menyakiti dirinya dari pada memintanya untuk menyentuhnya, "sial," teriak Jonson lu mendobrak kamar mandi dan melihat Nisa yang terus berusaha melukai dirinya.

Jonson memeluk Nisa dari belakang sambil berbisik di telinga nisa.

"Nisa sayang..aku akan menghilangkan rasa panas di tubuhmu, biarkan aku memelukmu sayang," ucap Jonson, Nisa yang tidak bisa mengendalikan dirinya lagi dengan efek obat itu dan di tambah lagi merasakan kehangatan tubuh Jonson membuatnya semakin nyaman dan meminta lebih dia membalas pelukan Jonson  di luar kesadarannya.

"Sayang kita ke kamar ya tidak baik melakukannya di sini," ucap Jonson kembali membisikkan di telinga nisa, Nisa hanya mengangguk setuju karna efek obat itu yang sangat besar membuatnya sudah hilang kendali dia saat ini sangat membutuhkan kehangatan tubuh seseorang.

Jonson menggendong tubuh Nisa dengan wajah tersenyum karna akhirnya Nisa menyerahkan dirinya padanya, dia dengan tergesa-gesa menggendong Nisa ke kamar sedangkan Nisa tidak bisa diam di gendongan Jonson dia terus mencium leher Jonson bahkan menjilatnya.