“Kalo kamu bersedia menikah dengan saya, maka jangan coba-coba untuk bermain-main, Kintan.”
“Nama saya Tania, Mas.”
“Kintan panggilan sayang saya buat kamu.”
Kintania merencanakan pernikahan dari 3 bulan lalu bersama sang kekasih, namun apesnya malah di selingkuhin sebulan sebelum pernikahannya.
Nangis? sudah pasti. Tapi galau? oh tidak, dia menerima usulan keluarganya untuk menikahi pria matang yang merupakan kakak dari sahabat baiknya.
“Tunggu! ini beneran gue mau digeledah nanti malam. Mama nggak mau!!!!!”
Pernikahan yang direncanakan hanya dalam 2 minggu, dan tanpa cinta apakah bisa berjalan dengan lancar? dan apakah cinta akan tumbuh atau sudah tumbuh diam-diam diantara mereka, tapi gengsi mau bilang?
Update setiap hari jam 10 malam
follow ig : Alfianaaa05_
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alfiana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sah, istriku sayang
Dekorasi yang sederhana, namun terasa kebahagiaan dari kedua mempelai. Bernuansa putih hijau, gedung aula pernikahan itu memberikan kesal yang cantik, secantik sang mempelai wanita.
Kini tampak kedua mempelai, duduk di kursi akad dengan ayah Arda yang terus menatap calon menantunya. Pada hari ini, sebagai seorang ayah, ia akan melepas putrinya untuk hidup bersama dengan pria yang menjadi pilihannya.
“Sudah siap, Nak Kahfi?” tanya Ayah Arda dengan lembut.
Pria berbaju putih, dengan blankon pengantin yang membuat penampilan Kahfi lebih tampan, bahkan jauh lebih tampan dari biasanya.
Pria itu memejamkan matanya sesaat, dengan gerakan bibir mengucapkan doa untuk kelancaran niat baiknya.
“Siap, Ayah!” Ujar Kahfi dengan lantang, namun tenang.
Ayah Arda tersenyum, kemudian mengulurkan tangannya yang langsung dijabat oleh Kahfi.
“Bismillahirrahmanirrahim, Saudara Kahfiendra Reyhan Adhidarma bin Yadi Adhidarma, saya nikahkan dan kawinkan engkau dengan anak perempuan saya Kintania Rafaeyza Deranda binti Arda Deranda, dengan mas kawin seperangkat alat solat, emas seberat lima gram, dan uang tunai sebesar delapan belas juta empat puluh satu ribu sembilan ratus sembilan puluh tujuh rupiah, dibayar tunai!”
“Saya terima nikah dan kawinnya Kintania Rafaeyza Deranda binti Arda Deranda dengan mas kawin tersebut, tunai!”
Tanpa hambatan apapun, meski gugup terasa, kalimat qabul yang diucapkan Kahfi berhasil hanya dalam satu tarikan nafas. Pria itu berhasil meminang gadis cantik di sebelahnya.
Tania yang duduk disebelah Kahfi tak kuasa menahan air mata, pun dengan para tamu yang ikut merasa terharu dengan pernikahan antara Kahfi dan Tania.
Terutama keluarga mereka, ibu Rahayu dan mama Laila tampak mengucap syukur atas kelancaran acara anak-anak mereka.
“Hiks … Tania gue udah jadi istri orang, dia udah punya suami.” Ucap Raina pelan, sembari mengusap air matanya.
“Ya nggak apa-apa, Sayang. Bagus kan, sekarang kalo aku main ke kost kamu, udah nggak ada yang gangguin.” Dion, sang kekasih hati Raina menimpali.
Dion mengusap bahu Raina dengan lembut, berusaha menenangkan pacarnya yang sedih ditinggal nikah sahabatnya.
“Kamu jangan sembarangan ngomong gitu, takut keluargaku salah paham.” Tegur Raina.
Hari ini Raina memberanikan diri mengajak Dion pacarnya untuk menghadiri acara pernikahan abangnya dan juga Tania, namun sampai sekarang dia belum mengenalkan pria tampan berbatik coklat itu pada siapapun di rumahnya.
Sementara sang pengantin, tampak begitu bahagia dengan senyuman lebar yang terpatri. Kini Kahfi terlihat menyematkan cincin kawin di jari manis Tania, istrinya.
Dan Tania membalas hal yang sama, dengan memasangkan cincin pernikahan dijari manis Kahfi. Kemudian Tania mencium punggung tangan laki-laki yang setelah ini bertanggung jawab penuh untuk hidupnya.
Semua momen tentunya diabadikan oleh sang fotografer yang disewa untuk bisa membuat dokumentasi kenangan seumur hidup.
“Cantik.” Puji Kahfi, menatap istrinya yang memakai riasan jawa tulen.
“Mas Kahfi juga ganteng.” Balas Tania malu-malu.
Tania masih merasa ini semua mimpi, mimpi dimana dia menjadi istri dari seorang Kahfiendra.
“Kenapa ini semua kayak mimpi, Mas?” Tanya Tania pelan.
Kahfi tersenyum. “Nggak mimpi, ini kenyataan, Istriku sayang. Kamu sekarang istri aku, istrinya Kahfi, menantunya ibu Laila.” Jawab Kahfi hangat.
Tania lagi-lagi tersenyum hangat, mendengar kalimat baru yang Kahfi ucapkan hanya untuknya, yaitu ‘istriku’. Bahkan sebutan pria itu pun berubah dari ‘saya’ menjadi ‘aku’.
Acara dilanjutkan dengan sungkeman, dalam acara itu tentunya Tania menangis dalam pelukan kedua orang tuanya.
“Ayah … maafin aku kalo selama ini belum bisa jadi anak yang baik, masih suka bikin ayah sedih, dan suka bikin ayah darah tinggi. Aku sayang sama ayah, tapi sekarang aku izin untuk hidup sama suamiku ya, dia yang akan jaga dan sayang sama aku, persis kayak ayah.” Ucap Tania.
Ayah Arda menyeka air matanya, kemudian memeluk putrinya dengan perasaan sedih. Jujur, dia sedikit belum rela, namun ini sudah jalannya, dia harus melepas Tania untuk Kahfi, pria baik yang ia yakini akan mencintai putrinya.
“Anak ayah, Tania. Kamu harus bahagia ya, harus janji saya ayah kalo kamu sedih karena dimarahi Kahfi, jangan lari kemana-mana, lari ke ayah ya.” Balas Ayah Arda sedikit gemetar menahan tangis.
Tania mengangguk dalam pelukan ayahnya.
Dibanding ibu, ayah jauh lebih sedih bahkan tak kuasa menahan air matanya begitu ia melepaskan pelukan Tania. Membiarkan putrinya memberi salam hormat kepada orang tua kedua, mertuanya.
“Menantu mama yang cantik, jangan sedih ya. Abis ini kamu harus selalu bahagia sama Kahfi.” Tutur mama Laila, sembari memeluk menantunya erat.
Papa Yadi menyeka air matanya, dia pun terharu karena kini sudah memiliki seorang menantu.
Sedangkan ayah Arda dan ibu Rahayu, kini sedang memeluk menanti mereka. Memberikan permintaan yang sama, sekali lagi.
“Kahfi, kalo nanti kamu marah sama anak ayah dan memilih untuk menyerah. Tolong serahin dia baik-baik sama ayah, jangan pukul apalagi sampai melukai dia ya, Nak. Dia anak ayah sama ibu satu-satunya, dia kebanggaan kami.” Ucap ayah Arda lembut.
“Tania mungkin sedikit melawan, tapi dia anak yang baik, dan kami yakin akan bisa jadi istri yang baik juga. Ibu percaya, kamu pasti bisa sayang sama Tania.” Ibu Rahayu menambahkan.
Kahfi menggenggam tangan kedua mertuanya. “Ayah, ibu, saya janji akan mencintai dan menyayangi Tania, istri saya. Saya nggak perlu janji sama ayah untuk serahin dia kalo saya bosan, tapi saya akan janji untuk tidak akan pernah meninggalkan dia atas alasan apapun. Sampai kapanpun, Ayah. Aku akan selalu mencintai Tania, nggak peduli apa yang sedang kami alami.” Balas Kahfi dengan tenang dan sungguh-sungguh.
Kahfi dan Tania sama-sama sudah memberikan ungkapan hati masing-masing, baik kepada orang tua maupun mertua mereka.
Kini kedua mempelai tampak berdiri di atas pelaminan yang sudah dihias cantik, namun tak bisa mengalahkan kecantikan si pengantin wanita.
Kahfi merengkuh pinggang Tania agar lebih dekat dengannya, sebelum mereka akhirnya menyalami para tamu yang datang untuk memberikan doa.
“Tania, ya ampun … Tania gue udah nikah, besok udah nggak perawan lagi!” Ujar Raina sembari memeluk sahabatnya.
Tania melotot. “Otak udah terkontaminasi begini jadinya.” Balas gadis itu.
“Lo jangan ngomong sembarangan gitu, kasihan bini gue sampe merah gini mukanya.” Tegur Kahfi, sembari mengusap pipi Tania lembut.
Kahfi kemudian menatap Dion yang terus menggenggam tangan adiknya.
“Dia?” tanya Kahfi mengerutkan keningnya.
“Kenalin, Bang Kahfi. Gue Dion, gue-” ucapan Dion yang hendak memperkenalkan diri terhenti karena Kahfi.
“Oh Dion, yang tukang ojek langganan Raina kan.” Potong Kahfi cepat.
Tania dan Raina spontan melotot mendengar ucapan Kahfi yang asal saja.
“Mas, ih kamu …” Tegur Tania, mencubit pelan tangan suaminya.
Sedangkan Dion yang bingung hendak bertanya, namun tangannya ditarik duluan oleh Raina.
YANG KONDANGAN GOCENG JANGAN KASIH MAKAN, KASIH KERUPUK AJA
Bersambung .....................
kayak nya seru cerita nya
Yaumil milad kak Alfiana,,, Barakallah fii umrik, doa yg terbaik buat kk author 🤲🥳
woaahhh happy birthday to youuu Authoorr, pnjg umur, sehat selalu, murah rezeki, smg selalu semangat dan sukses dlm berkarya💗Aamiinn
kadonya ☕ biar ga ngantuk dan semangat up😉