"Kalau kau mau menjadi laki-laki sukses, jangan pernah hadirkan wanita dalam hidup mu!!! Karena wanita hanya akan membuat hidup mu hancur!!!"
Itulah kata-kata yang terngiang-ngiang dalam otak Dave Winstone. Satu nasehat yang selalu Ayahnya katakan jika Dave ingin menjadi orang sukses.
Dave pun mengikuti saran sang Ayah, di usianya yang menginjak 35 tahun, tak pernah sekalipun Dave menjalin hubungan serius dengan seorang wanita, sampai-sampai banyak yang mengatakan kalau Dave adalah seorang penyuka sesama jenis.
Meski begitu, dia berhasil mewujudkan impiannya menjadi pengusaha muda yang sukses.
Hingga suatu hari dokter salah memberikan hasil diagnosa penyakit, Dave dinyatakan mengidap penyakit kanker otak stadium tiga.
Dave yang bingung akan memberikan semua hartanya kepada siapa, akhirnya memutuskan untuk mengontrak seorang wanita untuk melahirkan keturunannya.
Bagaimana kisah selanjutnya? Mari kita ikuti cerita Pernikahan Kontrak CEO Arogan 😘
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miss Nath, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 34
🍁 Happy Reading 🍁
"Ada apa ini?" Tanya kepala pelayan yang tak sengaja melihat perdebatan Nyonya Dominique dengan anak buah-nya.
"Bibi ini menyuruh saya mengganti makanan untuk Tuan Dave. Katanya Tuan Dave alergi dengan kacang." Jawab pelayan itu.
Kepala pelayan melirik papan nama yang ada di seragam yang Nyonya Dominique pakai.
Sandra. Itulah nama yang tertera di papan nama yang melekat di seragam Nyonya Dominique.
"Bibi Sandra, apa Bibi mau mengacau di acara ini?" Tanya kepala pelayan.
"Tidak Kepala, saya tidak ada niat mengacau, saya hanya ingin mengingatkan kalau Tuan Dave alergi dengan kacang." Ucap Nyonya Dominique.
"Jangan mengada-ngada Bibi! Kalau memang Tuan Dave alergi kacang, Tuan Alfred pasti sudah memberitahu saja apa-apa saja makanan yang boleh dan tidak boleh Tuan Dave makan! Dan tidak mungkin Tuan Alfred tidak tahu karena Tuan Alfred adalah asisten Tuan Dave." Balas Kepala pelayan itu sedikit emosi karena Nyonya Dominique yang ia anggap sok tahu.
"Tapi Kepala, saya serius! Pasti Tuan Alfred lupa memberitahu Anda." Jawab Nyonya Dominique.
"Tidak usah hiraukan wanita tua ini! Cepat bawa makanan itu ke meja Tuan Dave dan istrinya." Perintah kepala pelayan. Ia tidak menghiraukan kata-kata Nyonya Dominique.
Pelayan itu pun kembali mendorong troli, tapi dengan cepat Nyonya Dominique menarik troli itu.
"Jangan! Saya bilang jangan! Ganti dulu makanannya!" Ucap Nyonya Dominique.
"Minggir kau wanita tua! Jangan mengacau!" Kepala pelayan mencoba menarik Nyonya Dominique.
Tarik menarik, dorong mendorong pun terjadi.
"Lepaskan wanita itu!!" Teriak Paman Harold.
Paman Harold sengaja ke ruangan persediaan makanan dan minuman untuk mencari Nyonya Dominique karena takut Nyonya Dominique disuruh bekerja seperti pelayan yang lainnya.
Tapi Paman Harold tidak datang sendiri, sebagai modus, ia membawa Paman Felix, kepala pelayan Mansion untuk ikut bersama-nya ke ruangan itu dan nanti-nya Paman Felix lah yang berpura-pura memanggil Nyonya Dominique lalu membawa Nyonya Dominique keluar dari ruangan itu.
Sontak kepala pelayan itu melepaskan tangannya dari tangan Nyonya Dominique.
"Ada apa ini?" Tanya Paman Harold seraya berjalan mendekati Nyonya Dominique dan kepala pelayan itu.
"Maaf Tuan, Bibi ini mencegah kami untuk mengantar makanan pada Tuan Dave. Katanya Tuan Dave alergi kacang." Jawab kepala pelayan.
Paman Harold melirik sesaat ke arah Nyonya Dominique yang sedang menunduk kemudian kembali melihat ke arah kepala pelayan.
"Sudah berapa lama kamu bekerja di hotel ini?" Tanya Paman Harold.
"Kurang lebih enam tahun, Tuan." Jawab kepala pelayan.
"Kalau begitu sudah saat kamu istirahat di rumah! Besok serahkan surat pengunduran diri mu!"
Mata kepala pelayan membulat.
Begitu pun dengan Nyonya Dominique, ia langsung mengangkat wajahnya dan melihat Paman Harold.
"Ta-tapi kenapa Tuan? Saya salah apa?" Tanya kepala pelayan dengan suara yang bergetar.
"Salah apa kamu bilang! Sudah hampir enam tahun kamu bekerja disini, tapi kamu tidak tahu kalau Tuan Dave alergi kacang?!" Balas Paman Harold dengan nada yang meninggi.
Mata kepala pelayan membulat. Bukan hanya kepala pelayan. Para pelayan yang ada di ruangan itu termasuk pelayan yang di tugaskan mengantar makanan itu juga membulat.
Sontak kepala pelayan itu pun berlutut di hadapan Paman Harold.
"Saya minta maaf Tuan, saya sama sekali tidak tahu. Dan Tuan Alfred juga tidak memberitahu saya."
"Kamu sudah bekerja enam tahun disini, seharusnya kamu tahu! Bukankah sebelum masuk ke hotel ini semua yang bekerja di bagian konsumsi, termasuk para pelayan sudah di beritahu apa-apa saja yang boleh dan tidak boleh Tuan Dave makan!" Balas Paman Harold dengan nada suara yang masih meninggi.
Tak tega melihat kepala pelayan berlutut memohon ampun, Nyonya Dominique pun juga ikut berlutut.
Mata Paman Harold dan Paman Felix membulat saat melihat Nyonya Dominique berlutut.
🍁🍁🍁
Bersambung...
...Jangan lupa FAV dan dukung novel terbaru Miss ini dengan memberikan LIKE, HADIAH dan VOTE....
...🙏🙏🙏...
can't hardly stop... U guys so lovely