kawasan 18+, bijaklah dalam membaca.
Axel Brian pemuda miskin yang mepunyai cita - cita menjadi seorang milyarder
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alveandra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 34
satu tahun berlalu..
perusahaan Brian sudah semakin besar , Axel Capital sudah membuka beberapa Cabang di negara lain. kalau di indonesia jangan di tanya, Axel Capital sudah mencakup semua pasar modal Negara tersebut.
Axgreen technologi mem pelopori Axel Capital go international.sekarang Axel Capital sudah memiliki Axel Gold Tower di jepang ,perusahaan yang di bangun setelah satu bulan pernikahan Brian.
di Indonesia Brian sekarang di juluki Raja Bisnis, pasalnya di usianya yang begitu muda dia sudah berhasil menumbuhkan Axel Capital menjadi perusahaan terbesar di negara tersebut.
di Vila Brian ..
" Sayang ... apakah kerjaan kamu bisa di pending dulu ?" Sindi mengelus - elus perutnya yang buncit karena mengandung anak Brian.
Tanti kemudian menimpali " Benar sayang .. Sindi sebentar lagi akan melahirkan .. apa tidak bisa kamu pending dulu atau serahin ke Martin ?"
Brian menggeleng dan tersenyum " maaf sayang.. Proyek ini harus aku tangani sendiri.. dan nanti bapak, ibu juga kesini menemani kalian. " Brian memegang pipi Sindi.
brian kemudian melanjutkan " jangan khawatir sayang.. aku di sana juga cuma beberapa hari, sementara kelahiran anak kita di prediksi awal bulan depan kan, jadi aku pasti menemani kamu melahirkan anak kita !"
Sindi dan Tanti hanya bisa melepas kepergian Brian ke Jepang untuk mengurus Proyek besar yang sedang perusahaan mereka kerjakan.
Brian yang sekarang sudah bukan Brian yang dulu, dia sekarang sudah mengerti semua tentang perusahaan ,jadi dia tidak perlu memberi semua kerjaan pada Martin.
dia juga sudah belajar beberapa bahasa Asing, karena setelah perusahaannya go international, Brian berinisiatif belajar beberapa bahasa Asing agar tidak perlu membawa penerjemah kalau pergi ke perusahaan luar negerinya.
Martin di fokuskan untuk mengatur Axel Capital Pusat, sementara cabang - cabang yang lain sudah di serahkan pada orang - orang kepercayaan Brian dan Martin.
Brian meninggalkan kediamannya di temani ke dua istrinya yang menemani sampai ke mobil.
Sindi yang sejak kemarin perasaannya tidak enak ,mewanti - wanti Brian " sayang.. kamu hati - hati di sana, ingat jaga kesehatan !"
Brian mengulas sebuah senyum, dia mencium kening Sindi " aku akan mendengarkan kata - katamu.., jadi kamu tidak usah khawatir oke !" Brian jongkok kemudian mencium perut buncit Istrinya.
setealah itu dia berdiri dan tidak lupa mencium kening Tanti " setelah anak pertama kita lahir, sesuai Janji ,nanti giliran kamu yang akan engandung anak kita !" Brian tersenyum sambil memegang perut Tanti.
Tanti tersipu " ih.. aku juga ingat kok..!"
Sindi tertawa pelan, pasalnya mereka pernah membahas tentang anak dan Tanti tidak mau hamil dulu, jadi Sindi menawarkan diri untuk hamil duluan.
Brian berangkat di antar sopir Pribadi sampai ke bandara, kebetulan dia berangkat sendiri yang biasanya kemana pun di temani David.
David sedang di suruh Brian untuk mempersiapkan segala sesuatu untuk persalinan Sindi, maka dari itu Brian tidak mengajaknya ke jepang bersamanya.
......................
di Bandara Haneda Tokyo ,Jepang..
setelah perjalanan hampir seharian Brian sudah sampai di jepang, di jemput seseorang dari Axel green Tower.
" Tuan Axel selamat datang di jepang , sebuah kehormatan bisa melayanimu !" Orang yang menjemput Brian adalah Manajer keamanan Di Axel Gold Tower, dia juga membawa beberapa rombongan mobil untuk menjaga bosnya.
Brian hanya mengangguk dan langsung masuk ke pintu mobil yang sudah di siapkan.
Mereka kemudian bergegas menuju Axel Gold Tower, saat melihat betapa tingginya bangunana perusahaannya di sedikit tercengang.
pasalnya setelah Axel Gold Tower berdiri Brian baru pertama kali melihatnya secara langsung, Dulu dia memerintahkan David untuk mengatur segala sesuatunya, karena dia sedang fokus memanjakan Sindi yang sedang hamil.
Brian duduk Di ruangannya " jadi.. bagaimana proyek kita ,apa berkas - berkasnya sudah di atur semua ?"
CEO Axel gold Tower , Yuno Asahi buka menjawab " semua sudah di siapkan Tuan Axel.. anda tinggal menandatanganinya !"
" bagus.. bawa kesini aku ingin melihatnya !" Tanpa basa - basi Brian langsung ke intinya.
" tapi Tuan .. apakah anda tidak beristirahat dulu ,setelah perjalanan jauh , di ruangan ini ada Kamar kusus untuk anda istirahat ." Asahi menawarkan Brian untuk iatirahat.
Brian menggeleng " tidak.. lebih cepat saya menyelesaikan ini semua, itu lebih baik !"
" baik Tuan Axel ..!, saya akan membawa berkas - berkasnya segera !"Asahi hanya bisa menuruti bosnya.
Brian memang menginginkan pekerjaannya cepat selesai, pasalnya dia ingin menemani Sindi melahirkan, jadi dia ingin bergegas menyelesaikannya secepat mungkin.
Proyek yang sedang di garap Axel Grand Tower adalah membiayai Perusahaan Marukawa Kompany membuat sebuah komponen Ai untul telepon pintar.
Komponen AI itu di namakan Abys Smart, setelah Abys smart di publikasikan, banyak peneliti menyebutnya Ai terbaik di abad ini, pasalnya saat Abys smart di pasang di telepon pintar , Abys smart mampu berkomunikasi dengan penggunanya, dia juga akan memindai data pemilik ponsel saat ponsel tersebut di buka oleh penggunanya.
bukan tidak mungkin jika Ponsel yang akan di luncurkan Marukawa Kompany akan melebihi penjualan Iphone.
untuk itulah Brian berinisiatif datang sendiri megecek proyek ini ,karena dia yakin ini akan jadi pencapain yang luar biasa untuk perusahaannya.
Asahi memberikan berkas yang perlu di tanda tangani Brian " Tuan Axel.. ini berkasnya, silahkan cek dulu !"
Brian membaca semua berkas tersebut, saat dia melihat tentang pembagian hasil penjualan, dia terkejut " ini tidak salah ?, kita mendapatkan 80% dari penjualan , apa mereka tidak keberatan dengan itu ?"
pasalnya Brian tahu jika ponsel pintar yang akan di tanam Abys Smart ini ,pasti cepat atau lambat akan buming, dia yakin jika orang - orang yang membuatnya tidak bodoh, tapi kenapa Axel Gold Tower mendapatkan 80% hasil penjualan, Brian bertanya - tanya dalam benaknya.
Asahi tersenyum simpul " Tuan Axel.. waktu itu Marukawa Kompany dalam krisis keuangan, bisa di bilang akan koleps, kebetulan pemilik Marukawa kompany adalah teman seperjuangan saya, dia datang Menemui saya dan meminta agar Axel Gold tower untuk mengambil alih Marukawa kompany, dia tidak peduli dengan penghasilan dirinya, tetapi dia ingin menyelamatkan nasib karyawannya !"
" maksud kamu.. dia kemudian memperlihatkan Abys smart padamu ?" Brian menebak ucapan Asahi.
" benar Tuan Axel.. lebih tepatnya saat dia belum memperlihatkan Abys smart saya juga masih ragu, karena saya perlu persetujuan Anda, tetapi saat dia memperlihatkan Abys smart, saya yakin anda juga akan setuju, maka dari itu 80% saham Marukawa kompany saya beli tanpa persetujuan anda, maaf Tuan Axel saya sudah lancang sebelumnya !" Asahi berkata dengan jujur dan menunduk.
Brian terkekeh " hahaha... kerja bagus.. saya suka dengan kerjaan anda, ini bukan lagi sekedar mendapatkan uang, tetapi anda telah mendapat tambang emas !, saya pribadi yang akan memberikan bonus buat anda, katakanlah anda minta apa !"
" terima kasih Tuan Axel atas pujiannya..!, saya tidak minta apa - apa, saya hanya bekerja dengan segala kemampuan saya !" Asahi bekta jujur.
Rian sangat senang memiliki Anak buah yang begitu cakap, dia tidak mementingkan sebuah kekuasaan.