NovelToon NovelToon
Krisan Merah Muda

Krisan Merah Muda

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintamanis / Konflik etika / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:1M
Nilai: 4.9
Nama Author: Mizzly

Seruni adalah seorang gadis tuna wicara yang harus menghadapi kerasnya hidup. Sejak lahir, keberadaannya sudah ditolak kedua orang tuanya. Ia dibuang ke panti asuhan sederhana. Tak ada yang mau mengadopsinya.

Seruni tumbuh menjadi gadis cantik namun akibat kelalaiannya, panti asuhan tempatnya tinggal terbakar. Seruni harus berjuang hidup meski hidup terus mengujinya. Akankah ada yang sungguh mencintai Seruni?

"Aku memang tak bisa bersuara, namun aku bisa membuat dunia bersuara untukku." - Seruni.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mizzly, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Balasan Bullying Mama Rose

POV Author

Runi tak bisa menahan air matanya melihat buah hatinya menangis setelah diejek oleh teman-temannya. Runi memeluk Kavi yang terus menangis sampai akhirnya jatuh tertidur dengan mata yang basah. Runi tak bisa berbuat apa-apa, ia bahkan tak tahu di mana keberadaan Avian sekarang. Runi berjanji tidak akan mencari Avian seperti Avian yang tidak pernah memperdulikan dirinya dan mencarinya selama ini.

Ternyata Kavi benar-benar memegang perkataannya. Ia tidak mau ke sekolah karena takut diejak lagi. Runi sudah berusaha untuk membujuk Kavi agar mau ke sekolah tapi anak itu tetap tidak mau dan malah menyembunyikan wajahnya di dalam selimut.

"Aku tidak mau ke sekolah, Bu! Aku enggak mau diejak sama temen-temenku sebagai anak haram. Aku mau berhenti sekolah saja!" kata Kavi dengan wajah yang kesal.

Runi membujuk Kavi dengan sabar namun anak itu tetap tidak mau ke sekolah. Runi menyerah, terpaksa Runi mengirimkan pesan kepada Rose dan meminta bantuannya. Melihat Runi mengirimkan pesan padanya, Rose dengan sigap langsung datang.

"Siapa yang tidak mau sekolah? Anak Mama Rose?" Rose datang dengan membawa kantong plastik besar di tangannya. Rose langsung menghampiri Kavi yang masih menyembunyikan dirinya di dalam selimut. Runi duduk di samping Kavi dan tak bisa membujuknya.

Kavi menendang selimutnya dan duduk tegak sambil menatap ibu angkatnya dengan wajah yang ditekuk. "Ibu bilang ya sama Mama Rose kalau aku enggak mau sekolah? Mama Rose enggak usah bujuk aku deh, aku tetap enggak mau sekolah. Aku enggak suka dikatain anak haram sama teman-temanku!" kata Kavi dengan kesal.

"Memangnya, siapa yang mengatai kamu anak haram? Teman sekelas kamu?" Rose tidak langsung menasehati Kavi tapi mengajaknya berbicara dulu.

"Iya, Ma. Aku enggak suka karena ada temanku yang rumahnya di dekat sini lalu dia bilang di depan anak-anak lain kalau aku tidak punya bapak. Dia ngatain aku kalau aku anak haram. Teman-temanku yang lain jadi ikutan ngatain. Aku kesal. Padahal aku lagi jualan, mereka lagi pilih-pilih daganganku. Karena aku dikatain, mereka tak jadi beli." Kavi melipat tangannya di dada. Wajahnya memerah, terlihat sangat kesal dan marah.

"Wah, jahat sekali ya mereka sama kamu? Apa Mama Rose laporkan saja ya mereka semua ke polisi?" pancing Rose.

Kavi langsung bereaksi cepat mendengar ucapan Rose. "Jangan! Mama Rose jangan melaporkan mereka ke kantor polisi! Kalau mereka semua ditangkap polisi, nanti siapa yang beli barang-barang jualan aku?"

Rose dan Runi menahan tawa melihat ulah Kavi yang gampang sekali terpancing. "Ya udah, Mama Rose tidak akan melaporkan mereka tapi kamu sekolah ya?"

"Enggak mau! Kavi enggak mau sekolah!" Kavi masih keras kepala dan tetap dengan pendiriannya.

"Mama Rose antar deh. Mama Rose janji akan mengubah teman-teman kamu yang sudah mengatai kamu anak haram menjadi teman-teman yang baik. Kamu percaya tidak dengan keajaiban yang Mama Rose punya?" bujuk Rose.

Kavi melirik ke arah Rose lalu menganggukkan kepalanya pelan. Runi kembali tersenyum melihat bagaimana Rose bisa membujuk Kavi dan meyakinkan anak itu dengan mudah. Senyum di wajah Runi menghilang saat dirinya mulai berkecil hati. Andai ia bisa bicara, mungkin dia yang akan membujuk Kavi dengan kata-katanya yang lembut. Nyatanya, membujuk Kavi dengan bahasa isyarat terkadang tidak bisa membuat kemarahan Kavi berkurang. Apalagi kalau anak itu sudah bersembunyi di dalam selimut, bagaimana Runi bisa berkomunikasi jika tak bisa menggunakan bahasa isyarat?

"Runi, kok kamu malah melamun? Ayo, kita ke sekolah Kavi! Kita buat teman-temannya jadi anak-anak baik!" ajak Rose.

Runi mengangguk dan tersenyum. Mereka bertiga lalu pergi ke sekolah Kavi. Rose yang masuk lebih dahulu ke dalam kelas Kavi dan meminta maaf kepada guru mereka karena Kavi datang telat. Rose mewakili Runi menceritakan pada gurunya kalau Kavi kemarin sempat diledek oleh teman-temannya dan dikatain sebagai anak haram. Rose meminta waktu sebentar untuk berbicara di depan kelas. Wali kelas Kavi pun mengizinkan karena semua ini demi kebaikan semuanya.

"Selamat pagi teman-teman semua!" sapa Rose dengan ramah.

"Selamat pagi!" jawab anak-anak dengan kompak.

"Perkenalkan, aku Mama angkatnya Kavi, Mama Rose. Aku dengar kemarin ada yang meledek Kavi sebagai anak haram ya? Ayo, siapa yang udah ngeledek Kavi?" Pertanyaan Rose membuat anak-anak kecil itu saling menyalahkan satu sama lain.

"Tenang dulu ya! Mama Rose tidak benar-benar mencari tahu kok siapa yang sudah meledek Kavi. Mama Rose cuma mau memberitahu sama kalian kalau meledek temannya itu tidak baik. Selain berdosa kalian juga akan menyakiti hati teman kalian. Memangnya, Kavi anak yang nakal ya sampai kalian ledek?" tanya Rose lagi.

"Tidak!" jawab anak-anak tersebut dengan kompak.

"Kalau Kavi tidak nakal, boleh tidak mulai sekarang jangan mengatai Kavi hal yang menyakiti hatinya seperti itu lagi? Kavi itu anak yang rajin dan bekerja keras. Ia bahkan berjualan di kelas loh, kalian suka beli juga 'kan? Jadi, kalian harus baik sama Kavi ya?"

"Iya!" jawab anak-anak itu lagi dengan kompak.

"Oke, Mama Rose pegang ya kata-kata kalian. Sekarang, yang berjanji tidak akan mengatai teman-temannya lagi, akan Mama Rose kasih hadiah. Siapa yang mau hadiah?" Rose mengeluarkan biskuit cokelat yang ia bawa serta ciki kesukaan anak-anak.

Anak-anak di kelas mulai ramai dan menunjuk tangan. "Saya!"

"Saya!"

"Saya mau!"

"Saya tidak akan mengatai teman-teman lagi!"

Runi dan Kavi yang melihat dari luar ikut tersenyum dengan kepintaran Rose membujuk teman-teman Kavi agar mau berubah menjadi teman-teman yang baik dan tidak suka mengejek lagi. Sesuai janji, Rose memberikan makanan yang dibawanya satu persatu kepada anak-anak dengan syarat mereka harus meminta maaf pada Kavi. Satu persatu mereka berjabat tangan pada Kavi dan meminta maaf atas kesalahannya. Kavi yang semula sedih ini mulai tersenyum.

"Kavi mau sekolah lagi kan?" tanya Rose pada Kavi setelah selesai membagikan makanan.

Kavi mengangguk dengan cepat. Ia pun pergi ke tempat duduknya dan mau belajar lagi.

Setelah mengucapkan terima kasih pada wali kelas Kavi, Runi dan Rose pergi meninggalkan sekolah dengan hati yang tenang. Runi berkali-kali mengucapkan terima kasih pada Rose. Kalau bukan karena Rose, mungkin anaknya akan terus dihina oleh teman-temannya. Kini, hinaan tersebut telah berubah menjadi pertemanan, Kavi yang sudah tidak sedih lagi dan teman-temannya yang menyesal karena sudah mengatai Kavi. Inilah pembalasan bullying yang paling tepat, tidak dibalas dengan kejahatan melainkan mengajak untuk berubah menjadi lebih baik.

****

1
Ririndiyani
Luar biasa
Eka Sari Agustina
👍👍👍
Fajar Ayu Kurniawati
.
yuliwiji
Luar biasa
anita dyah Juniarti
om Guntur yg dlu suka dg Ayu?
eh jd papa Dio dan mama Ayu...itu yg punya bisnis Ayu Furniture itu?...olala...😂😂😂
anita dyah Juniarti
Eh ada keturunan Kusumadewa yg lucu ituuuu...pantesan pinter bisnis..kangen papa Richard n mama Adel🥰🥰
anita dyah Juniarti
Hahaha....kak Mizzly..... endingnya mantap😂😂😂😂
sakura
....
yuliwiji
Luar biasa
𝐙⃝🦜🅝🅤🅡🅨ᵇᵃˢᵉ☪️🍻
🥰🤣🤣🤣
𝐙⃝🦜🅝🅤🅡🅨ᵇᵃˢᵉ☪️🍻
🤣🤣🤣🤣 sabar vi sabarr
Jessica
Luar biasa
dnr
ya Allah nangis aku kax mizz😭😭😭😭
Tuti Rusnadi
Kisah tragis yang berakhir bahagia....banyak belajar dari Seruni, dengan semua keterbatasannya namun dengan kegigihan dan kuasa Allah berakhir bahagia.

Kavi menjadi pemuda yang luar biasa, Seruni berhasil mendidiknya.
Capricorn 🦄
k
Rina Wijayani
Kecewa
Rina Wijayani
Buruk
⛱ᵃᵞᵘ🏝
Hmm Nama Avian ...🤭🤭 Mirip Merek Cat AVIAN 😅😅
⛱ᵃᵞᵘ🏝
Belajar Bahasa Isyarat, Tunarungu..🤔🤔
⛱ᵃᵞᵘ🏝
Alhamdulillah...🤲🏻👍🏻
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!