NovelToon NovelToon
Pewaris Kecil

Pewaris Kecil

Status: tamat
Genre:Romantis / One Night Stand / Tamat
Popularitas:1.5M
Nilai: 4.6
Nama Author: Mama Neo

Hi readers, dukung terus penulis ya. ini karyaku yang kedua setelah ' Terimakasih untuk, lukaku'. berikan saran ya, supaya penulis bisa menulis lebih baik di tulisan berikutnya.

Tulisan ini bercerita tentang kehidupan seorang gadis dan seorang pria yang berbeda status soaial. Tapi meninggalkan satu tali yang harus mempertemukan mereka. Tanpa kesengajaan mereka sudah menyandang status orang tua.

Ira Kusuma, gadis desa yang pintar, tapi sangat pendiam dan tidak gampang untuk bergaul. Karena keadaan tidak sadar tuannya sudah meninggalkan satu nyawa dirahimnya, yang tidak diketahui oleh sang tuan.

Marcel Sanjaya, Seorang pengusaha sukses, kaya raya dan berwajah tampan. istrinya seorang wanita cantik model papan atas. Laki-laki yang sudah memporak - porandakan hidup Ira.

Satrio atau Rio, anak yang awalnya tidak diharapkan kehadirannya, ternyata berkah terindah buat semua keluarganya.

Bu Ani, ibu dari Ira yang selalu menemani anaknya dalam susah dan sedih.

Bu Clara, orang tua Marcel yang baik pada semua orang tanpa melihat status.

Pak Kamal, orang yang bekerja dirumah Marcel dan banyak membantu Ira dan ibunya.

SELAMAT MEMBACA YA, SEMOGA SUKA🤗

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mama Neo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

EPISODE 34 TERIMAKASIH

"kenapa Ra, kamu ngga suka typenya" tanya Marcel.

"bukan, bukan masalah typenya, tapi saya masih punya handphone, ini kemahalan" jawabnya gugup.

Marcel mendekat kearah Ira pelan, dia takut ada penolakan dari Ira.

"Ra, jangan selalu bilang kemahalan, ini tidak seberapa dibanding kamu sudah membesarkan Rio sendiri. kebetulan Tuhan kasih saya rezeki uang yang banyak, tapi saya rindu seorang anak, apa salah kalau saya ingin memanjakan anak saya dan ibunya",? dia sudah memegang bahu Ira, Ira hanya kaget tapi tidak menolak.

"tolong kamu terima ya Ra" ucap Marcel lembut.

irapun akhirnya mengangguk karena merasa bahwa Marcel memang tulus memberikannya.

"sekarang kita beli baju Rio bentar ya" bujuk Marcel lagi

Lagi-lagi Ira hanya mengangguk.

"ayo Rio, let's go, kita ke toko baju dulu"

"ayo pa" memberikan tangannya digenggam papanya sepanjang perjalanan.

Marcel membawa mereka ke salah satu departemen store di mall itu yang menyediakan pakaian mulai dari anak kecil sampai orang tua.

"Ra, tolong kamu pilihan baju Rio" saat mereka sudah di brand baju anak cowok. Lalu Ira memilih satu kaos yang bagus, tapi begitu melihat harganya dia lepas lagi. Sementara Marcel sudah menyuruh pelayan toko itu untuk memilih beberapa potong pakaian untuk anaknya. Melihat Ira bengong Marcel dan Rio mendekat.

"Itu bagus Ra, yang kamu pegang tadi" ucap Marcel masih sempat melihat Ira melipat kembali kaosnya.

"ngga, kemahalan" jawabnya singkat lupa dengan kata-kata Marcel barusan.

"Ra, tadi aku sudah bilang kan,tidak usah lihat harga, pilih aja yang kamu suka dan bagus untuk Rio" ucap Marcel.

"hmmmm, nih satu" ucapnya sambil menyerahkan ke pegawai tokonya.

"baju wanita sebelah sini Ra, kamu pilih juga buat ibu" ucap Marcel yang didengar oleh Rio.

"pa, nenek beli sandal aja, kemarin pas kesekolahan sandal nenek putus, belum bisa beli" tutur Rio.

"masa iya nak"?

"iya pa, kasihan nenek" ucapnya lagi.

"Ra, kamu pilih yang kamu suka begitu juga buat ibu, setelah itu kita ke counter sandal ya" yang diangguki oleh Ira.

Setelah memilih-milih Ira dapat dua potong atasan dan satu celana jeans, begitu juga Bu Ani dapat satu stel pakaian ibu-ibu. Lalu setelah selesai dicounter pakaian mereka menuju counter sandal. Semua kebagian,Rio, Ira dan Bu Ani.

Setelah beberapa lama muter-muter di mall itu, akhirnya mereka pulang karena Rio juga sudah ngantuk.

"Rio cape ya nak" tanya Marcel melihat Rio agak lesu.

"ngga pa, Rio senang kok, senang banget"

"kapan-kapan kita jalan-jalan lagi ya"

"ok pa" tapi matanya sudah sayu ditambah ademnya mobil Marcel.

"sini aja kepalanya nak, tidur sini" ajak Ira menunjuk pahanya untuk bantal Rio karena Ira sudah paham betul kalau anaknya sudah sangat ngantuk.

"emank kamu sudah ngantuk" tanya Marcel. Ternyata Rio benaran sudah ngantuk berat. Dia langsung menjatuhkan kepalanya dipaha Ira tanpa mendengar ayahnya lagi.

"ehh dia benaran tidur, sini aja Ra, saya pangku" ucap Marcel.

"tidak usah dipangku, kepalanya aja dibenarin" ucap Ira sambil mengangkat kepala rio dan menaruhnya dipangkuan Marcel. Ira juga ingin Rio merasakan tidur dipangkuan papanya.

Marcel sangat senang sekarang, membelai wajah anaknya sepuasnya dan duduk disamping Ira yang ingin dia yakinkan. Hatinya benar-benar mengucap syukur.

"dia gampang tidurnya ya" ucap Marcel membelai rambut anaknya.

"dia kecapean" jawab Ira singkat.

"Dia anak pintar dan mandiri" masih ucap Marcel.

"dia tidak pernah dimanja" jawab Ira

"aku senang banget lihat kalian Ra, aku punya semangat hidup lagi sekarang" ucap Marcel lembut tapi Ira diam aja.

"Sebelum bertemu kalian, saya pernah hampir putus asa. Lalu setelah kecelakaan itu pak Kamal membawa berita sedih tapi juga harapan. Dia cerita gimana dulu kamu tertekan, dan berita bagusnya kamu hamil." lalu diam sejenak."saya pernah berdoa Ra, Jika benar kamu hamil dulu, semoga kamu tidak menggugurkannya. jika kamu tidak mau bertemu dan memaafkan aku,biarlah saya tidak bisa berkumpul dengan anak saya asal mereka hidup baik, karena saya memang tidak pantas jadi seorang ayah. Saya hanya ingin melihat dan memantau dari jauh. tapi siapa sangka Ra, Tuhan kasih aku kesempatan untuk minta maaf sama kamu dan ibu, dan aku juga bisa memeluk anakku, padahal dulu aku mencarimu sampai ke kampung tapi tidak ketemu",tuturnya sambil terkenang masa-masa dia mencari keberadaan Ira sampai kekampung.

"Aku sadar akan kesalahanku Ra, aku juga kadang merasa kecil dihadapan kamu. Sekalipun hidup dengan pas-pasan kamu telah merawat Rio dengan baik, anak kita. Sementara aku, Tuhan menghukumku dengan hidup bergelimang harta tapi tidak bisa membahagiakan anakku sendiri. itu sangat berat Ra" tutur Marcel, tapi Ira masih diam.

'apalagi aku mungkin sudah tidak bisa punya anak ra' batin Marcel.

Saking asyiknya Marcel bercerita perasaannya, tidak terasa mereka sudah sampai parkiran dekat rumah Ira.

"ohh kita dah sampe iya, saya terlalu serius ceritannya, ngga terasa nyampe"

"iya, Rio bangun nak kita sudah sampai", ucap Ira sambil mengelus pipi anaknya.

"biarin aja Ra, aku gendong aja" ucap Marcel sambil mengatur posisi Rio untuk digendong. Mungkin terlalu lelah, walaupun digoyang -goyang papanya untuk mengatur posisinya Rio sama sekali tidak kebangun. Dia tetap pulas digendong Marcel.

"Pak Kamal, tolong bawa semua belanjaannya ya", perintah Marcel." minta bantu sama mereka" ucap Marcel lagi sambil menunjuk para pengawal itu dengan dagunya.

"iya tuan" sambil membuka pintu mobil.

"ayo Ra, tolong bawa handphone Rio ini, takut jatuh", sambil mengambil handphone Rio dari saku celananya.

Ira menerima handphone itu dan keluar dari mobil Marcel.

"apa saya aja yang gendong den Rio tuan"? tanya pak Kamal sopan.

"ohhh tidak usah, saya aja" ucap Marcel ngga rela anaknya digendong pak Kamal.

Mereka berjalan bersama menuju rumah Ira. Begitu sampai rumah tampak Bu Clara dan Bu Ani sedang bicara serius.

"ohhh kalian sudah pulang"? tanya Bu Ani dan Bu Clara bergantian.

"iya Bu, Rio sudah tidur," jawab Ira. Lalu setelah menyalami kedua orang tua itu dia memasang kasur lantai untuk tempat tidur Rio.

Marcel yang masih menggendong Rio, masih berdiri dekat pintu.

"tempat tidurnya sudah , taruh aja rionya biar enak tidurnya" ucap Ira sambil berlalu ke kamar mandi untuk cuci muka.

Marcel maju dan jongkok didekat kasur itu. Dengan pelan-pelan dia menidurkan anaknya dikasur tipis kecil itu. Hatinya kembali teriris, bahkan kasur para asisten rumah tangganya jauh lebih bagus dari ini.

'sabar nak, kalau papa sudah dimaafkan oleh ibumu, papa akan kasih kehidupan yang layak buat kamu' batin Marcel.

Setelah berbincang sedikit, karena sudah malam juga Bu Clara dan Marcel pamit pulang.

"kami pulang dulu Bu, Ra, sudah malam. ibu jaga kesehatan ya, Ira juga harus selalu sehat ya nak, supaya Rio tidak sedih", ucap Bu Clara.

"Marcel pulang dulu Bu, titip Ira dan Rio" ucap Marcel sambil menyalami Bu Ani.

"iya nak" Bu Ani manggut-manggut

"Ra, pamit ya, titip Rio ya, kalau ada perlu telepon aku ya, di handphone itu sudah ada nomorku" jelas Marcel

"hmmmm" ucapnya belum berani menatap Marcel. "terimakasih" ucap Ira pelan tapi cukup jelas didengar oleh Marcel.

"sama-sama Ra, justru aku yang terimakasih, kamu mau ikut belanja demi Rio, terimakasih ya", ucap Marcel senang. Ira hanya mengangguk. Semua orang yang berada dirumah itu senang karena sekarang Ira sudah lebih Wellcome.

1
Julia Juliawati
terlalu banyak bagaimana nya km ra🤣🤣🤣
Julia Juliawati
biasa pak klo emak" udh ber ghibah susah berhenti nya🤣🤣
Julia Juliawati
untung Rio ketemu dgn org " baik mau nolong dia
Julia Juliawati
mau tidur ya Thor di kasur🤣🤣😘
Julia Juliawati
udh lah Ingrid jgn berubah
klo g mau lg msk ke hotel prodeo
Julia Juliawati
inggrid thor bkn ira
Julia Juliawati
bagus ceritanya
Julia Juliawati
bagus ira lawan ulat busuk. hrs berani km jgn mau di tindas sm dia
Julia Juliawati
jgn lama" keburu ulat bulu berulah
Julia Juliawati
usia ira brapa tahun Thor? pas di perkosa msh umur 18 ya Thor?
Julia Juliawati
dasar aj pedagang nya sombong masa nawar aj g boleh?
Julia Juliawati
cm smpe 5 thn si Marcel melupakan kejdian itu. mgkn. klo dia g kecelakaan dn g di ponis mandul g akn ingat kejadian perkosaan ira
Julia Juliawati
mampir
Asmainiati Pelis
ini peyebutan nama panggilannya berbeda terus,aku ke saya,saya ke aku tetapkan aja yg mana,biar enak kita bacanya,maaf ya.
Siti Nurjanah
yg di bicarakan itu darah daging mu Marcel
Siti Nurjanah
ah jetemu cucu gak sengaja
Siti Nurjanah
jangan jangan anak bik ani hamil anakmu marcel
Rey Silalahi
marcel sangat bahagia pastinya
Rey Silalahi
benar - benar ke ajaiban
Rey Silalahi
hamil kali yaaa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!