NovelToon NovelToon
Dendam Anak Kandung

Dendam Anak Kandung

Status: sedang berlangsung
Genre:Identitas Tersembunyi / Fantasi Wanita / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:17.2k
Nilai: 5
Nama Author: Darmaiyah

Lila pergi ke ibu kota, niat utamanya mencari laki-laki yang bernama Husien, dia bertekad akan menghancurkan kehidupan Husien, karena telah menyengsarakan dia dan bundanya.
Apakah Lila berhasil mewujudkan impiannya. Baca di novelku
DENDAM ANAK KANDUNG.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Darmaiyah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 26

Part 26

Sepanjang perjalanan menyusuri koridor rumah sakit Niko menceritakan apa yang telah dialami Lila, hingga terluka dan dirawat.

"Kamu yakin kalau ini perbuatan mama Farah?" tanya Vito, dia khawatir kalau Niko hanya mengarang cerita karena dia juga tak menyukai Farah.

"Kalau tuan tidak percaya saya, tuan selidiki saja sendiri." ujar Niko, dia sudah malas melanjutkan faktanya, kalau Vito sudah meragukannya.

Begitu sampai di halaman parkir, Niko masuk ke mobil dan bergerak pelan meninggalkan rumah sakit, begitu juga dengan Vito, dia langsung masuk ke mobilnya, kemudian memacu mobilnya dengan kecepatan tinggi, dia ingin segera bertemu dengan Yura dan menanyakan apa yang sebenarnya terjadi tadi pagi sebelum dia dan Husien sampai ke ruang pertemuan.

Dua puluh menit kemudian Vito memasuki halaman rumah besar Husien. Setelah memarkir mobil, Vito bergegas dengan tergesa memasuki rumah.

"Yura! Yura!" teriak Vito seraya membuka pintu kamar.

Vito menatap keseluruhan Sudut kamar, hingga ke kamar mandi, tapi tidak menemukan Yura di kamar, Vito kemudian naik ke loteng atas, karena biasanya Farah sering mengajak Yura latihan menembak. Namun begitu sampai ke atas tidak ada siapa-siapa.

Vito merogoh saku celana mencoba menghubungi Yura, nada panggilan masuk, tapi tak diangkat, Vito menuruni anak tangga, lalu bergegas ke ruang tengah dan dapur.

"Tuan! mencari Nona Yura?" tanya Sumi saat mendengar Vito memanggil-manggil Yura.

"Iya Bik, bibik lihat Yura di mana?" tanya Vito.

"Tadi Nona Yura, Nyonya dan tuan Husien katanya mau ke Villa. Tuan." Jawab Sumi.

"Villa? Ngapain mereka ke Villa?" tanya Vito dalam hati, biasanya Husien dan Farah ke villa, jika sedang merayakan ulang tahun pernikahannya atau merayakan tahun baru.

"Terima kasih infonya. Bik!"

Vito bergegas kembali ke mobil, kemudian memacu mobilnya menuju Villa Yura. Tiga puluh menit kemudian Vito sampai ke Villa, dia keluar dari mobil. Namun di halaman Villa tidak ada mobil yang terparkir.

"Apa benar mereka ke villa?" tanya Vito bergumam.

Perlahan Vito melangkah ke samping villa, Joko penjaga villa sedang merapikan tanaman, saat melihat Vito datang, dia langsung menghentikan aktivitas.

"Tuan Vito! Apa tuan mau menginap di villa?" tanya Joko heran, karena biasanya Vito akan memberitahunya dulu, jika akan menginap di Villa.

"Tidak!"

"Apa Yura tadi ke sini?" tanya Vito.

"Sudah satu Minggu ini. Non Yura tidak ke villa. Tuan!" jawab Joko.

"Apa Bik Sumi membohongiku." batin Vito.

Vito pun berpamitan dengan Joko dan kembali ke rumah besar menanyai keakuratan info dari Sumi.

"Benar tuan, tadi saya mendengar Nyonya memaksa tuan Husien ikut, katanya mau ke villa." Sumi meyakinkan Vito kalau pendengarannya masih normal.

"Ke mana mereka?" Vito bertanya-tanya pada dirinya sendiri sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

Sebenarnya Yura dan Farah sengaja membawa Husien keluar dari rumah, dengan alasan jalan-jalan bersama keluarga sebelum Farah pulang ke Hongkong, Yura dan Farah sedang menjalankan rencananya, agar Husien tidak mencari info keberadaan asisten pribadinya itu, selain itu Yura dan Farah juga sedang menghindari pertemuannya dengan Vito.

Vito kembali berusaha menghubungi ponsel Yura. Namun ponselnya tetap tak diangkat, begitu juga saat dia menghubungi Husien dan Farah.

(Yura! Angkat teleponnya) Vito mengirim pesan WhatsApp. Namun pesannya centang satu.

"Kemana mereka?" batin Vito, kemudian merebahkan tubuh lelahnya di atas kasur dan dia pun tertidur.

******

Keesokan hari

Kedatangan Yucan di gedung pertemuan group Harahap disambut dengan meriah dan hangat. Yucan hadir bersama Wisnu dan dua orang bodyguard.

"Silakan masuk Tuan Alex." Ujar Husien yang menyangka kalau yang datang adalah CEO group Alexsa.

Wisnu yang merasa ada kesalahan, ingin menegur Husien. Namun dengan cepat dicegah oleh yucan dan membiarkan kesalahpahaman itu berlangsung.

"Biarkan saja mereka menganggap saya papa Alex." bisik Yucan. Wisnu mengangguk menyetujui ucapan Yucan.

Di dunia bisnis Mario lebih dikenal dengan sebutan Tuan Alex, tapi di kalangan keluarga dan orang terdekatnya dia lebih familiar dengan panggilan Mario. Untuk hari ini Yucan tidak keberatan memerankan dirinya sebagai tuan Alex.

Group Harahap sudah tiga tahun menjalin hubungan kerjasama dengan grup Alexsa. Namun tak sekalipun Mario ikut menghadiri pertemuan penanda tanganan kontrak kerjasama, biasanya dia mewakilkan pada asisten pribadinya, sehingga hari ini para petinggi group Harahap menganggap kalau yucan adalah CEO group Alexsa yang bernama tuan Alex.

"Begitu yucan masuk ke ruang pertemuan tiba-tiba seluruh mata menatap ke arahnya dan berdecak kagum setelah melihat kalau CEO group Alexsa sangat muda, gagah dan tampan.

"Waw... sangat tampan dan gagah. jauh sekali jika dibandingkan dengan Vito." batin Marisa.

"Yura! kau harus bisa mendekati dan mendapatkan CEO group Alexsa, jika kau bisa menikah dengannya, kau akan hidup bergelimangan harta dan keluarga kita akan melambung derajatnya." bisik Farah di telinga Yura.

"Bagaimana dengan Vito. Mama?"

"Kamu cerai saja sama dia, dari dulu mama sudah tidak merestui mu, dia itu pria miskin yang tak punya apa-apa."

"Tapi Ma!.."

"Sudah! jangan membantah kalau hidupmu ingin nyaman dan bahagia." Farah marah dia tidak membiarkan Yura meneruskan ucapannya.

Apapun yang dikatakan Farah tentang Vito. Namun Yura tetap mencintai pria itu, walaupun Vito tak punya apa-apa, untuk hari ini dia cari aman dan menurut saja apa kata Farah.

"Yah.. dia memang sangat tampan dan gagah." gumam Yura seraya diam-diam menatap Yucan.

"Farah menarik tangan Yura dan mengajaknya mendekati Yucan, setelah itu Farah mengenalkan Yura pada Yucan.

"Tuan Alex! perkenalkan ini putri saya, pewaris tunggal group Harahap." ujar Farah seraya mendorong tubuh Yura agar lebih mendekat ke Yucan.

Yura mengulurkan tangannya ingin bersalaman dengan Yucan. Namun tiba-tiba Marisa menyelip.

"Perkenalkan tuan! saya adik sepupunya Nona Yura." ujar Marisa kemudian meraih tangan Yucan dan memaksa Yucan menerima salamnya.

Farah menarik kasar tangan Marisa, hingga pegangan tangannya terlepas dari Yucan, dengan mata melotot Farah memberi isyarat agar Marisa menjauh.

"Hay! kamu sangat cantik! siapa namamu tadi?" tanya Yucan sengaja kembali menarik tangan Marisa, hingga Farah bergeming.

Yucan sengaja memuji Marisa di depan Yura dan Farah, Dia hanya ingin memicu kesalahpahaman di antara mereka bertiga.

"Marisa tuan!" jawab Marisa dengan suara dibuat sangat manja.

"Oh nama yang cantik, secantik orangnya." puji yucan lagi, membuat Marisa salah tingkah.

Melihat Marisa yang kegenitan membuat emosi Farah meledak-ledak, dia kemudian menarik tangan Marisa dan meminta bodyguard untuk mengeluarkan Marisa dari gedung pertemuan.

"Tante Farah! Tante Farah!" teriak Marisa. Namun Farah tidak mau memperdulikannya.

Marisa berteriak dia berharap Farah tidak mengganggu misinya. Namun kenyataannya Farah malah mengusirnya dari gedung pertemuan itu.

"Sial." gumam Marisa seraya mengepal tinjunya dengan erat.

"Maaf tuan! keponakan saya itu sedikit kurang waras, takutnya dia nanti mengganggu suasana di sini." ujar Farah berbohong. Yucan hanya tersenyum melihat sandiwara Farah.

Farah kembali menarik tangan Yura dan memperkenalkan Yura pada Yucan. Namun belum sempat Yura menyodorkan tangan bersalaman dengan Yucan, Husien mendekat dan mengajak Yucan duduk.

"Silakan Tuan Alex." ujar Husien seraya menarik kursi dan mempersilahkan yucan duduk.

Yucan duduk diapit oleh Yura dan Farah, Semua sudah diatur Farah. Sementara Husien duduk di sebelah Farah, Husien sempat protes

"Duduk saja disitu. Pa! Dari pada terjadi keributan malu sama tuan Alex." bisik Farah di telinga Husien.

Semua direksi group Harahap pun sudah berkumpul, kecuali Vito dan Lila yang belum kelihatan batang hidungnya. Karena Farah sudah memblok para direksi dan karyawan agar tidak memberitahu Vito tentang pertemuan hari ini.

"Vito dan Lila mana?" tanya Husien pada Nora.

Nora pun mengedarkan pandangan keseluruhan penjuru gedung pertemuan. Namun dia juga tidak melihat sosok Vito dan Lila.

"Pa! Tidak usah cari Vito. Tuan Alex sudah di sini." bisik Farah lagi.

"Kalau Lila tidak hadir, siapa yang akan mempresentasikan proposal kita?" bisik Husien menyanggah ucapan Farah.

"Yura ada Pa! kalau menunggu gadis itu, bisa-bisa tuan Alex keburu pulang." kembali Farah berbisik.

Husien merogoh saku jasnya, mengeluarkan ponsel dan menelepon Vito. Namun, belum sempat Vito menjawab Farah mengambil ponsel di tangan Husien dan mematikan panggilan telepon.

"Jangan tunjukkan pada tuan Alex kalau bawahan papa tidak profesional." bisik Farah lagi sambil melotot menatap Husien.

Akhirnya Husien menuruti ucapan Farah, dia pun membuka rapat pertemuan dan meminta kepada Yura untuk mempresentasikan proposal yang diajukan ke Yucen. Yucen merasa sangat puas dengan hasil presentasi yang Yura sampaikan.

"Luar biasa, Idenya sangat menguntungkan kedua belah pihak " puji Yucan, begitu Yura duduk kembali ke tempatnya semula.

"Yes." gumam Yura, tidak sia-sia dia mempelajari proposal yang dicurinya dari Lila kemaren.

"Tentu tuan. proposal ini dibuat oleh ahlinya." ujar Husien tersenyum bangga.

Bambang, Johan dan para direksi lain pun, ikut menyela dan menanggapi pujian yang diberikan Yucan, walaupun sebenarnya mereka tahu kalau yang dipresentasikan oleh Yura adalah milik Lila. Namun para petinggi direksi tidak perduli itu proposal milik siapa, yang penting bagi mereka kerjasama jadi, dana disuntikkan ke perusahaan dan untung. Hanya itu yang ada pikiran mereka.

"Bagaimana tuan! Apakah kerjasama ini bisa kita lanjutkan." ujar Husien ingin kepastian.

"Baik! ada dua syarat kalau ingin kerjasama ini dilanjut." ucap Yucan seraya memperbaiki duduknya.

"Apa itu?"

"Katakan saja kami pasti akan memenuhi persyaratannya." Farah dengan antusias menyala ucapan Husien.

"Syarat pertama grup Harahap harus membayar denda sebesar dua ratus juta, karena proyek tahun kemarin mengalami kerugian yang sangat besar." ucap Yucan.

Farah dan Husien seketika terdiam begitu juga dengan para petinggi direksi perusahaan group Harahap.

Husien menatap tajam ke arah Yura. karena Yura yang bertanggung jawab terhadap kegagalan proyek tahun kemarin. Namun Yura sengaja menundukkan kepalanya pura-pura tidak tahu, kalau semua orang sedang menatap ke arahnya.

Para direksi mulai bergumam tak jelas mereka tidak mau kalau proyek selanjutnya di kala oleh Yura.

Sementara yucan tidak mau tahu, karena itu merupakan tanggung jawab grup Harahap, sesuai perjanjian kontrak, maka grup Harahap harus membayar denda.

"Kami akan membayar denda kegagalan tahun kemarin, setelah proyek kerjasama tahun ini selesai." ujar Husein meyakinkan Yucan.

"Suatu kebijakan yang sangat merugikan saya." ujar Yucan tersenyum mengejek.

"Saya tidak menerima kebanyakan anda." ujar Yucan seraya memainkan pulpen yang ada di tangannya.

"Baiklah! kami akan segera membayar denda tersebut." Farah ikut membuka suara.

"Persyaratan kedua, group Harahap akan saya bebas dari denda, apabila...."

Yucan tidak meneruskan ucapannya, dia malah mengedarkan pandangannya menatap satu persatu orang yang hadir di dalam pertemuan tersebut.

"Apabila Nona Lila yang menemui saya untuk tandatangan kontrak kerjasama itu." ujar Yucan seraya berdiri dari duduknya.

"Tunggu Tuan! kenapa harus Nona Lila, dia hanya gadis murahan yang sok jadi asisten suami saya." Farah menyela ucapan Yucan.

"Kalau tidak mau ya sudah! kerjasama batal." ujar Yucan kemudian melangkahkan kakinya.

"Farah! kamu ini ngomong apa?" Husien emosi sambil menepis tangan Farah.

"Tunggu tuan! saya akan memenuhi permintaan tuan. Tapi sekarang Nona Lila tidak hadir." ujar Husien, seraya berlari hingga langkahnya sejajar dengan Yucan. Yucan menghentikan langkahnya sejenak sampai Husien selesai bernegosiasi.

"Malam ini suruh Nona Lila menemui saya di hotel MK dan bawa kontrak kerjasamanya."

Dengan Isyarat tangannya Yucan mengajak Wisnu dan dua bodyguardnya meninggalkan tempat pertemuan.

********

Apa rencana Yucan sebenarnya?

Baca kelanjutannya di part 27

Terima kasih sudah membaca novelku Jangan lupa tinggalkan jejak, like, komen dan hadiah.

Love you ♥️ ♥️ ♥️ ♥️

1
Sunaryati
Dobel up Thoor. Vito cari masalah untuk dirimu sendiri jika menginginkan Lila. Kau tidak bisa melawa Bos Mario fan Putranya Yucan. Jangan macam- macam sama Lila.
Sunaryati
Jangan ada yang kau sembunyikan dari ibumu, Lila. Jujur saja agar tak semakin rumit. Sekali berbohong akan menciptakan kebohongan yang lain. Daripada mendengar dari orang lain ibumu merasa tidak kau hargai,kamu cerita saja agar ibumu mendoakan setiap langkahmu
Sunaryati
Sadar ,semoga saja cepat siuman. Dan membantu Lila lepas dari jeratan hukum. Husein putrimu dari selingkuhanmu bereatakan iblis, yang akan menghancurkan kamu dari dalam. Sedangkan putri yang kau sia- siakan mempercepat kehancuranmu
Sunaryati
Sumi kamu harus Selamat
Herdian Arya
lanjuttttt
Enok Renmaur
bodohx vito, knpa msh mw sj sm iblis ja***ng tu, cerai sj tu ja***ng hdupmu g kan miskin koq.
emak anak sm" iblis ja***ng
Sunaryati
Mulai hancur perusahaan kamu Husein, ternyata kamu melepaskan orang yang telah melakukan tindakan kriminal, jadi syarat Lila tidak kamu penuhi semua
Sunaryati
Apa pedulimu Vito, Lila lajang, kok mencurigakan jangan- jangan kau suka Lila
Ah Serin
lanjut lagi thor....
Ah Serin
lila keluar saja dari perusahan hussien dan kerjasama dengan musuh hussien
Sunaryati
Seperti dunia mafia, sungguh tangguh Lila
Sunaryati
Jika Farah berani macam- macam sama Lila dia sendiri yang rugi. Pembalasan dimulai Husein, jantungmu aman. Agar merasakan penderitaan seperti ibu Lila
Sunaryati
Aku heran lho kedudukan ketiga prempuan itu apa kok selalu ikut campur urusan perusahaan, tabiatnya memuakan
Sunaryati
Semangat Thoor semoga sehat selalu dan bisa up lebih 1 bab. Pak Husein pembalasan putri kandungku dimulai, masa perusahaan kok ada kecoak istri, anak, dan keponakan, kerjanya hanya menghina dan menindas orang, apalagi penyuka selangkang, ya bangkrulah
Sunaryati
Apa kedudukan Farah diperusahaan, masa istri kok menyetir kebijakan perusahaan. Apalagi anaknya tak punya adab, segera sembuh Lila dan mulailah pembalasan pada keluarga ayahmu
Sunaryati
Good job Husien sudah masuk perangkap yang dibuat Pak Mario, sebentar lagi pembalasan dimulai. Semoga Yucan dan Lila berjodoh.
Sunaryati
Semoga saja mereka jatuh cinta, jadi rencana Pak Mario lancar. Dan balas dendam mereka mulus.
Anto D Cotto
menarik
Anto D Cotto
lanjut crazy up Thor
Rajuk Rindu
Alur cerita bikin degdegan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!