NovelToon NovelToon
Legenda Zhu San

Legenda Zhu San

Status: tamat
Genre:Action / Fantasi / Tamat / Mengubah Takdir / Kebangkitan pecundang / Budidaya dan Peningkatan / Ahli Bela Diri Kuno
Popularitas:16.3M
Nilai: 4.9
Nama Author: Auraga

Ambisi tujuh Keluarga Bangsawan besar dan ternama, membuat kedamaian di Kekaisaran Liu, kini menjadi sebuah kenangan.

Rakyat pun menderita akibat ambisi ketujuh bangsawan yang bekerjasama dengan para pendekar dari dunia persilatan Aliran Hitam dan Aliran Netral.

Seorang Pemuda belasan tahun menjadi korban dari dua kelompok tersebut, membuatnya tidak bisa mengingat namanya karena dilemparkan hidup-hidup kedalam jurang yang sangat dalam.

Beruntungnya ia tercebur ke sungai di dasar jurang tersebut. Dan bertemu dengan Dua Jagoan nomor satu dari aliran hitam dan aliran putih dunia persilatan Liu yang keduanya telah lama menghilang.

Ia pun membuat kedua orang jagoan itu, terkejut saat mengetahui tubuhnya adalah Jenis Tubuh Yin Yang Sejati yang muncul seribu tahun sekali.

Mampukah pemuda tersebut mengembalikan kedamaian di kekaisaran Liu setelah ia mewarisi kekuatan kedua jagoan Nomor satu dari dua aliran yang berbeda itu? Siapakah Dia Sesungguhnya hingga dianiaya dan dilemparkan ke dalam Jurang?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Auraga, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

033: Pertemuan

Malam setelah hari pertama turnamen beladiri dilaksanakan, Kaisar Liu Feng mengadakan pertemuan dengan para ketua Sekte yang hadir dalam turnamen tersebut.

Setidaknya ada dua belas ketua Sekte yang berada di ruangan saat Kaisar Liu Feng dan Jendral Duan Li serta Zheng An memasuki ruangan tersebut.

Semua Ketua Sekte segera berdiri memberi hormat mereka kepada Kaisar Liu Feng. Sang Kaisar pun mempersilakan mereka untuk menduduki kursinya masing-masing sesaat setelah dirinya menduduki kursi.

“Terimakasih atas kesediaan Anda semua menghadiri undangan pertemuan ini. Apa yang akan kami sampaikan nanti, sangat membutuhkan saran dan masukan dari Anda semua agar masalah dapat segera teratasi dengan segera.”

Suara Jendral Duan Li membuka pertemuan. Lalu Komandan Intelejen Kekaisaran itu, mulai menjelaskan alasan pertemuan ini diadakan.

Banyaknya terjadi pembunuhan dan perampokan di wilayah kekaisaran Liu yang semakin sering terjadi beberapa bulan terakhir, telah diselidiki oleh pihak Istana.

Pihak Istana menemukan bahwa kekacauan itu disebabkan oleh para pendekar aliran hitam dan kelompok pembunuh bayaran.

Selain itu mereka juga terkadang menyamar sebagai kelompok perampok untuk dengan membunuh keluarga bangsawan yang sedang melakukan misi dagang antar kota di Kekaisaran Liu maupun keluar kekaisaran.

Jendral Duan Li juga menjelaskan adanya kemungkinan bahwa telah terbentuk Aliansi Aliran Hitam yang bekerjasama dengan para pejabat atau pun bangsawan yang memimpin kota besar di Kekaisaran Liu.

Bahkan Jendral Duan Li juga menjelaskan akan kemungkinan terjadinya kudeta terhadap Kekaisaran yang berkuasa saat ini.

Hal itu karena adanya kecurigaan terhadap beberapa bangsawan besar. Mereka telah melatih para prajuritnya dengan merekrut pendekar tingkat tinggi sebagai pelatihnya.

Jendral Duan Li juga menjelaskan bahwa setiap bangsawan besar yang berada di tujuh kota besar Kekaisaran Liu, memang diizinkan untuk memiliki prajurit.

Hanya saja jumlah prajurit yang boleh mereka miliki, sebatas lima ribu orang dan tidak boleh lebih dari jumlah tersebut.

Selain itu mereka juga memiliki kewajiban membantu pihak Kekaisaran untuk menjaga keamanan kota.

Hanya saja setahun belakangan ini, dengan banyaknya kekacauan yang terjadi, menimbulkan sebuah kecurigaan dari Pihak Kekaisaran.

Karena hal itulah Pihak Kekaisaran ingin bertukar pikiran dengan para Ketua Sekte untuk mengatasi masalah tersebut.

Jendral Duan Li mengakhiri penjelasannya. Lalu Ia meminta pendapat dari beberapa Ketua Sekte mengenai hal yang Ia jelaskan tadi.

**

Di saat yang sama dengan diadakannya pertemuan para ketua Sekte, Zhu San terlihat telah berada di tepi arena dimana turnamen beladiri dilangsungkan.

Arena turnamen yang cukup terang oleh lampu lampu besar itu, sedikit menyulitkan Zhu San saat Ia harus melesat turun dari ketinggian.

Dengan teknik peringan tubuh Fukai, Zhu San memasuki gerbang istana dengan melayang di ketinggian hampir seratus meter di udara.

Suasana di arena itu terlihat lengang, hanya ada sekitar enam penjaga yang tersebar di tiga tempat.

Qin Yu telah meminta izin untuk berlatih di arena kepada prajurit yang menjaga pintu pagar alun-alun, dimana arena turnamen beladiri berada.

Zhu San telah berada di tepi arena saat Qin Yu melangkah dengan anggun mendatangi dirinya.

Hati Zhu San berdebar beberapa saat, ketika Ia memandang wajah Qin Yu yang entah kenapa, malam ini terlihat sangat cantik di matanya.

Dengan gaun birunya itu, membuat Qin Yu terlihat bagai seorang Puteri Bangsawan dengan keanggunan bagai seorang Dewi.

“San Gege … Maaf telah membuatmu menunggu.” Qin Yu segera duduk di samping Zhu San setelah berkata demikian.

“Aku juga baru datang … Apakah Nenek Rui tidak melarangmu untuk keluar?”

“Iya … Nenek sepertinya curiga melihat kita tadi siang. Ia pun melarangku untuk keluar ruangan malam ini.”

“Mengapa Nenek Rui terlihat kurang suka kepadaku? Apakah Aku telah membuatnya tersinggung?” Tanya Zhu San seraya memandang wajah cantik disampingnya.

“Tidak … Bukan karena itu. Nenek memiliki dendam kepada guru San Gege yang bernama Lin Kai. “

Qin Yu lalu menceritakan bahwa guru kedua Zhu San itu, pernah hendak merampas Pedang Es Abadi saat Neneknya itu sedang mandi. Hal itu terjadi saat Nenek Qin Rui masih berumur dua puluhan tahun.

Lin Kai hendak mengambil Pedang yang diletakkan disamping pakaian. Hal itu membuat Nenek Qin Rui menduga dirinya telah diintip oleh Lin Kai.

Karena hal itulah mereka berdua menjadi berselisih paham dan saling mendendam hingga sekarang ini.

Zhu San menahan tawanya mendengar hal tersebut. Lalu Zhu San yang ingin sekali mengetahui jati diri Qin Yu mulai bertanya tentang asal usulnya.

“Nenek Rui memiliki tubuh Yin Sejati, demikian juga dirimu. Tetapi dengan siapakah Nenek Rui menikah dan memiliki seorang anak yang melahirkan dirimu?”

Wajah Qin Yu seketika menjadi sedih, hal itu membuat Zhu San terkejut dan menjadi panik saat melihat airmata menetes dari mata Qin Yu.

“Maaf … Jika pertanyaanku membuatmu menjadi sedih, abaikan saja pertanyaan tadi.”

Zhu San segera berdiri dan hendak mengajak Qin Yu untuk mulai menunjukkan celah lemah dalam jurusnya.

Namun sebuah genggaman telapak tangan berkulit lembut di pergelangan tangannya, membuat Zhu San kembali duduk.

“San Gege … Aku akan menceritakan siapa diriku, sebenarnya Aku bukanlah cucu kandung Nenek Rui.”

Zhu San tertegun karena Ia begitu terkejut mendengar perkataan Qin Yu. Sebelum sempat Zhu San bertanya lebih lanjut, Qin Yu mulai bercerita tentang masa lalunya.

Dirinya adalah anak pertama dari seorang bangsawan, di sebuah kota yang Ia lupa nama kota tersebut.

Yang Ia ingat, saat Ia berusia delapan tahun, Ia bersama Ayah dan Ibu serta adik perempuannya, akan mengunjungi rekan bisnis Ayahnya di sebuah pulau.

Namun kapal mereka dihadang oleh para perompak sebelum mencapai pulau, dimana rekan bisnis Ayahnya itu berada.

Ia yang sangat ketakutan, jatuh pingsan dan saat tersadar, Ia mendapati dirinya berada bersama perompak itu.

Sementara Ia tidak mengetahui apakah Ayah dan Ibunya masih hidup atau sudah dibunuh oleh para perompak itu.

Ia pun dibawa oleh kelompok perompak ke sebuah pasar yang ia ingat tidak jauh dari pelabuhan.

Ia dibawa ke pasar oleh empat orang anggota bajak laut tersebut untuk dijual sebagai budak.

Di saat itulah Ia bertemu dengan Nenek Qin Rui yang lalu membelinya dengan harga yang sangat mahal.

Hanya saja setelah Ia dibawa oleh Nenek Qin Rui, empat orang anggota perompak itu, berniat merampoknya kembali.

Nenek Qin Rui lalu membunuh keempat perompak itu dengan membekukan tubuh mereka.

“Hanya Kalung Mutiara ini, satu-satunya peninggalan dari masa laluku.” Qin Yu mengeluarkan kalung dari balik gaunnya dan mengembalikannya lagi setelah Zhu San melihatnya.

“Yu’er … Aku mengalami nasib yang hampir serupa dengan mu. Tegarlah, semoga Ayah dan Ibumu masih Hidup.”

Qin Yu sedikit terkejut mendengar apa yang Zhu San katakan. Namun Zhu San menolak menceritakan hal tersebut.

Ia berjanji akan menceritakannya kepada Qin Yu jika mereka bertemu lagi nanti di suatu waktu yang tepat.

Qin Yu awalnya ingin memaksa Zhu San menceritakan tentang masa lalunya. Namun mengingat tujuan mereka bertemu untuk memperbaiki jurus yang Ia miliki, Qin Yu pun menerima keputusan Zhu San.

Zhu San pun segera memberi arahan tentang beberapa gerakan dari Jurus Sapuan Pedang Es yang terlihat lemah.

Pemahaman Zhu San yang tinggi setelah mendalami teknik Pedang Yin Yang dapat dengan mudah mengetahui kelemahan dari tiga jurus pedang yang dimiliki oleh Qin Yu.

Wajah Qin Yu terlihat berubah semakin ceria, karena Ia bisa merasakan bahwa penguasaan terhadap jurus pedangnya semakin lebih mendalam.

Gerakannya pun semakin lincah dan efisien, beberapa gerakan yang membebani tubuhnya kini bisa teratasi dengan petunjuk yang Zhu San berikan.

Kekaguman Qin Yu terhadap kemampuan Zhu San, membuatnya semakin menyukai pemuda tampan tersebut.

Demikian juga dengan Zhu San, Ia berdecak kagum dengan kecerdasan yang dimiliki oleh Qin Yu.

Membuatnya bertekad untuk segera mengungkapkan isi hatinya saat nanti Qin Yu selesai berlatih.

“Yu’er !!! dimana kamu!!”

Sebuah suara yang terdengar keras dan memanggil nama Qin Yu, mengejutkan mereka berdua. Suara itu adalah suara dari Qin Rui.

“Aku pergi dulu! … “

Zhu San segera melesat dengan cepat ke udara, hingga setinggi seratus meter. Kegelapan malam membuat Qin Rui tidak bisa melihat keberadaan dirinya.

Beberapa saat kemudian, Zhu San melesat meninggalkan tempat tersebut, setelah melihat Qin Yu dan Neneknya meninggalkan arena turnamen itu.

*****

1
Ryan Sutardjo
Zhu San cepet cari tuu kembaranmu atau Zhu San sisi gelapnya, nti banyak berbuat merugikan smua kehidupan
Ryan Sutardjo
Hati2 Phonix kau akan di incar sama Dewi Kegelapan
Ryan Sutardjo
Phonix Putih kau tak berhati2 phonix biru itu tulus mengabdi pada Qui Lan...
Ryan Sutardjo
Kemana Phonix Putih kok gak ada kabarnya. ..apa lagi bli bakso
Ryan Sutardjo
Dasar Zhu San otak kotor yg dipikirkan barang daleman aja yg lebih besar daripada peningkatan kekuatan
Ryan Sutardjo
Dasar .....klo masalah berhubungan dg naik ranjang pasti napsu besar....dunguuu....dunguuu
Ryan Sutardjo
Sebenernya ada tujuan apa phonix putih bertindak begitu
Ryan Sutardjo
Semuanya baik pendekar maupun siluman kekuatannya pada naik...jadi Kamu Zhu San harus lebih kuat dari mereka, jgn terlalu puas dg kekuatanmu yg telah di capai....terus dan terus tingkatkan
Ryan Sutardjo
Sepertinya Aura kuat itu punya Lei lia
Ryan Sutardjo
Zhu San jgn dikasih tahu dasar manusia Dungu..
Ryan Sutardjo
Qi Shang sj takut sama Qui Lan... bagaimana Zhu San mau melawan Qui Lan..
makanya Kau Zhu San jgn dulu merasa puas dan merasa yg paling kuat
Xiao Ren Yuu
malah kecanduan bininya bang 🤣
Ryan Sutardjo
Siapakah 2 Aura yg kuat itu apakah bukan Bian Chi dan Lie Lia
Ryan Sutardjo
Bicara menerangkan begitu saja bingung, anak SD juga bisa...Dasar Dunguuu
Ryan Sutardjo
Bian Chi sdh cepet teteskan darahnya biar kesaktianmu bertambah kuat
Ryan Sutardjo
Zhu San...itu Qui lan ilmu kekuatannya skrg nambah tinggi kamu jgn enak2an diem2 bae nti org2 di dekatmu pada habis dinunuh Qui lan baru tahu rasa....apa rasa tahu
Xiao Ren Yuu
mungkinkah ada yg menyamar menggantikan zhu han untuk tinggal dan dia pergi ke kota baixian dengan istri nya
Ryan Sutardjo
Dasar Zhu San dungu kenapa gak langsung bunuh pakai pedang yang... skrg kan jadi menambah kerepotan dg adanya Qi Shang si iblis itu
Ryan Sutardjo
Sepertinya Zhu San dan Bian Chi dtg...ya jgn sampai seperti polisi India di Flm2 sdh selesai baru datang
Ryan Sutardjo
Kenapa cuma hanya ketua jie mei yg masih hidup
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!