Seorang Aktor papan atas berusia 30 tahun. karirnya benar-benar sempurna dalam dunia entertainment. Ketampanan dan ketenarannya juga selalu dia manfaatkan dengan menjalin hubungan bersama banyak wanita.
Hubungan seksual jangan ditanya lagi. Dirgayantara yang memang seorang pemain. Tidak jarang dia menciptakan skandal huru-hara. Tetapi namanya tetap baik karena bantuan manajernya Valery Anastasya yang selama ini berada di sampingnya yang selalu mengurus pekerjaan Dirga.
Hubungan mereka bisa dikatakan tidak cukup baik. Valery banyak mengurus artis-artis, tetapi sikapnya sedikit berbeda kepada Dirga. Dirga merupakan anak dari pendiri perusahaan entertainment yang dinaungi Valery. Seharusnya sikap Valery harus jauh lebih baik kepada Dirga tetapi nyatanya berbanding terbalik yang mereka berdua kerap kali bertengkar.
Sampai akhirnya keduanya terjerat jalinan terlarang yang seharusnya profesional menjadi penuh drama.
Bagaimana kelanjutan tentang hubungan aktris dengan manajer tersebut?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nonecis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 17 Petaka
Olivia berada di depan cermin memegang tespek yang baru saja dia lihat hasilnya positif garis 2.
Olivia memejamkan matanya yang baru saja mengingat kejadian saat keperawanannya diserahkan kepada laki-laki yang sudah beristri hanya untuk mendapatkan pekerjaan.
"Sial!"
"Aku hamil!"
"Bagaimana ini?"
"Karirku yang baru seumur jagung bisa hancur, orang-orang baru saja mengenalku lewat aku bermain film bersama dengan Dirga dan jika sampai orang-orang mengetahui bahwa aku hamil, semuanya bisa hancur!" umpat Olivia terlihat frustasi yang beberapa kali menyibak rambutnya ke belakang.
"Aku haru mengurus semua ini. Aku harus segera menggugurkan bayi ini. Aku tidak ingin karirku hancur," batin Olivia terlihat begitu panik sampai keringat dingin.
Memang menjadi seorang aktris tidaklah mudah, terlalu banyak godaan yang ingin terkenal secara instan dan bahkan rela melakukan apapun.
Pantas saja saat tidur bersama Dirga Olivia terlihat biasa saja dan hanya berpura-pura polos dan sayangnya Dirga bukan orang yang mudah dibodohi yang tahu jika wanita yang dia tiduri masih perawan atau tidak.
Kalau sekarang sudah hamil membuat Olivia kelimpungan dan takut akan resiko yang akan dia dapatkan.
****
Valery mampir sebentar untuk mengunjungi ibunya yang ada di rumah sakit. Valery kerap kali merasa sedih karena tidak pernah memiliki kesempatan untuk berbicara ibunya yang masih tidak sadarkan diri.
"Mama harus sembuh, Valery bertahan sampai saat ini karena Mama. Valery juga tidak akan membiarkan Papa untuk bertemu dengan Mama dan apalagi menyakiti Mama. Valery akan melindungi Mama," ucap Valery menelan Salivanya.
Air mata Valery sempat jatuh langsung dihapusnya dan kemudian Valery menarik nafas panjang dan membuang perlahan ke depan. Valery masih ingin berlama-lama di dalam ruangan tersebut, tetapi dia juga masih banyak pekerjaan.
Valery mencium lembut kening ibunya dan kemudian langsung pergi.
"Dokter saya ingin menggugurkan anak ini. Tolong berikan saya obat agar kandungan ini benar-benar jatuh!" Langkah Valery terhenti ketika mendengar suara yang dia kenal membuatnya menoleh ke arah ruangan dengan pintu yang terbuka.
Betapa terkejutnya Valery saat melihat orang yang berbicara dengan Dokter wanita itu tak lain adalah salah satu artisnya yaitu Olivia.
"Nona sangat banyak risiko jika Anda nekat melakukan semua ini. Ini juga sangat berbahaya untuk Anda sendiri," Dokter wanita itu memberi saran.
"Tetapi saya masih terlalu muda untuk hamil dan saya akan terima semua risiko itu asalkan anak ini tidak ada di dalam perut saya, saya mohon tolong bantu saya...."
"Olivia!" suara tegas itu membuat Olivia kaget dengan kepalanya menoleh ke belakang dan lebih kaget lagi saat orang yang berdiri di depan pintu itu tak lain adalah Valery.
Olivia kesulitan menelan ludah dengan wajahnya seketika menjadi panik saat melihat manajernya berdiri di sana. Olivia bahkan tidak bisa berkutik dengan memegang erat dressnya.
Sementara disisi lain Jensen dan Dirga memasuki ruangan Valery.
"Tidak ada orangnya ternyata," ucap Jensen melihat ruangan itu kosong dan sementara Dirga langsung mengambil tempat duduk untuk bersantai di sofa.
"Kemana dia? Apa dia ada pertemuan dengan klien. Huhhhh manager yang satu itu benar-benar sangat sibuk, dia selalu berusaha agar artis-artisnya mendapatkan pekerjaan," ucap Jensen.
"Karena dia hanya ingin mencari keuntungan yang banyak," celetuk Dirga.
"Bos, berhentilah berpikiran buruk padanya. Memang ada artis dalam naungannya yang pernah berbicara di belakangnya mengatakan hal seperti itu yang artinya mereka mengakui bahwa mereka sangat nyaman menjadi artis di perusahaan ini karena dibimbing oleh manajer yang tepat," sahut Jensen secara terang-terangan membela Valery.
"Nah, itu sudah terbukti bahwa dia pilih kasih. Dia tidak memperlakukanku sama seperti orang-orang lain dan maka dari itu aku memiliki penilaian sendiri kepadanya yang berbeda dari penilaian orang lain!" tegas Dirga.
"Jangan berpikiran buruk seperti itu. Justru aku melihat Valery memperlakukan Bos lebih spesial, memang artis lain makannya pernah disiapkan, hal yang terkecil pernah diurusi," ucap Jensen membuat Dirga terdiam.
Bruk.
Keduanya sama-sama kaget saat pintu ruangan itu dibuka begitu cepat yang ternyata orang yang mereka bicarakan sudah datang bersama dengan wanita yang ditariknya dan ternyata itu adalah Olivia yang membuat keduanya sama-sama kaget.
Plakkk
Jansen dan Dirga lebih kaget lagi saat Valery menampar Olivia dan bahkan sampai membuat Olivia terduduk di lantai.
"Oh My God," Jensen sampai menutup mulutnya.
"Kurang ajar kau! Bisa-bisanya kau hamil!" teriak Valery seperti orang kesetanan yang semakin membuat Jensen dan Dirga kaget.
"Maaf Nona!" Olivia hanya bisa menangis menyadari kesalahannya.
Valery langsung berjongkok di hadapan Olivia dengan memegang kedua bahunya.
"Katakan kau hamil anak siapa?" tanya Valery.
Olivia belum menjawab dan mata Valery langsung melihat ke arah Dirga. Valery jelas mengetahui bahwa Dirga pernah tidur dengan Olivia.
"Hey, kau jangan berpikiran bahwa aku yang melakukannya. Aku saja tidur dengannya 2 minggu yang lalu dan lagi pula aku memakai pengaman dan tidak mungkin menanamkan benihku di rahimnya," sahut Dirga mencari pembelaan terlebih dahulu sebelum dituduh oleh Olivia.
"Katakan kau hamil anak siapa Apa benar itu anak Dirga?" tanya Valery.
"Heh Valery jaga bicaramu dan jangan asal menuduh," sahut Dirga.
Olivia menggelengkan kepalanya dengan cepat.
"Lalu katakan itu anak siapa?" tanya Valery membentak Olivia.
"Tu- tuan Bondan," jawabnya dengan gugup yang membuat Valery kaget begitu juga dengan Jensen dan Dirga.
"Apa katamu?"
"Kau dihamili laki-laki yang sudah beristri?" tanya Valery memastikan yang pasti sangat mengenal nama itu. Olivia menganggukkan kepalanya dengan jujur.
"Kau menjadi simpanan laki-laki itu?" tanya Jensen menduga-duga membuat Olivia menggelengkan kepala dengan cepat.
"Saya tidak pernah menjadi simpanannya dan kami hanya berhubungan satu kali. Sebelum saya berhubungan dengan tuan Dirga, saya sudah terlebih dahulu berhubungan dengan tuan Bondan. Saat itu saya ingin mempertanyakan tentang kontrak kerjasama dalam produk beliau dan semuanya terjadi di sana," jelas Olivia secara jujur dan masih takut-takut berbicara.
"Jangan bilang kau pertama kali melakukannya dengan laki-laki itu?" tanya Dirga.
"Iya," jawab Olivia yang membuat mereka semakin kaget.
"Kau menyerahkan kehormatanmu hanya untuk menjadi brand ambassador dari produk perusahaannya?" tanya Valery memastikan sekali lagi yang membuat Olivia menganggukkan kepala yang benar-benar jujur.
"Kau gila!" teriak Valery membuat Jensen langsung menutup telinga dan begitu juga dengan Dirga benar-benar kaget dengan suara yang kencang itu membuat gendang telinganya rusak.
"Apa menurutmu pekerjaan itu jauh lebih berharga daripada dirimu hah! Kau masih baru dalam dunia entertainment ini dan kamu sudah mencari masalah dengan hamil dan bahkan hamil dari pria yang sudah beristri!" teriak Valery yang saat ini sudah berdiri dengan berkacak pinggang.
Dia benar-benar frustasi dengan masalah artisnya.
"Saya butuh uang dan juga butuh nama. Saya hanya menunggu-nunggu mendapatkan pekerjaan itu dari Nona," ucap Olivia menangis sejadi-jadinya saat dirinya menyadari bahwa tindakan yang dia lakukan terlalu nekat.
"Jadi kau ingin menyalahkanku, karena aku tidak memberimu pekerjaan untuk menjadi brand ambassador dari perusahaan itu sampai kau langsung bertindak sendiri ini?" tanya Valery membuat Olivia terdiam yang mana mungkin dia berani menyalahkan manajernya.
Bersambung....