NovelToon NovelToon
Ibu Untuk Anak-anakku

Ibu Untuk Anak-anakku

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat / Nikahmuda / Duda
Popularitas:36.4M
Nilai: 4.9
Nama Author: embunpagi

IG : embunpagi544

Kematian istri yang paling ia cintai beberapa saat setelah melahirkan kedua buah hatinya, membuat hati seorang laki-laki bernama Bara seolah membeku, dan dunianya menjadi gelap. Cintanya ikut ia kubur bersama mending sang istri. Alasan kenapa Bara masih mau bernapas sampai detik ini adalah karena kedua buah hatinya, si kembar Nathan dan Nala. Bara tak pernah sedikitpun berniat untuk menggantikan posisi almarhumah istrinya, namun demi sang buah hati Bara terpaksa menikah lagi dengan perempuan pilihan sang anak.

SYAFIRA seorang gadis berusia 20 tahun yang menjadi pilihan kedua buah hatinya tersebut. Syafira yang sedang membutuhkan uang untuk pengobatan adik satu-satunya dan juga untuk mempertahankan rumah dan toko kue kecil peninggalan mendiang ayahnya dari seorang rentenir, bersedia menikah dengan BARATA KEN OSMARO, seorang duda beranak dua. Mungkinkah hati seorang Bara yang sudah terlanjur membeku, akan mencair dengan hadirnya Syafira? Akankah cinta yang sudah lama ia kubur bersama mendiang sang istri muncul kembali?

"Aku menikahimu untuk menjadi ibu dari anak-anakku, bukan untuk menjadi istriku..." Bara.

"Lebih baik aku menikah dengan om duda itu dari pada harus menjadi istri keempat rentenir bangkotan dan bulat itu..." Syafira.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon embunpagi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 33 (Bukan tidak cinta, tapi belum!)

"Baiklah, saya akan segera ke kantor, om Jhon urus saja dulu. Tiga puluh menit saya sampai," ucap Bara sambil berjalan menuruni anak tangga.

Bara berhenti sebentar ketika melihat Syafira yang sedang mengajari Nala mewarnai.

"Mau kemana om? Bukannya masih cuti kerja?" tanya Syafira.

"Ke kantor, ada urusan sebentar. Kamu urus aja anak-anak jika tidak ada kuliah. Kalau mau ke toko juga tidak apa-apa, bisa ajak si kembar," pesan Bara.

"Aku tidak ada kuliah om, dan juga tidak mau ke toko. Di rumah aja sama anak-anak," sahut Syafira. Apa kata Rani dan para pelanggannya jika ia hari ini sudah pergi ke toko.

"Terserah kamu saja, saya pergi dulu," ucap Bara langsung ngeloyor pergi.

Syafira hanya menatap punggung suaminya tersebut dengan helaan napas panjang. Baru saja kemarin menikah, seharusnya dia masih di rumah. Setidaknya hargai pernikahan mereka.

"Bunda kenapa melamun?" tanya Nala.

"Oh tidak apa-apa. Lanjutkan mewarnainya ya, sebentar bunda ke depan dulu," Syafira meletakkan crayon yang ia pegang lantas berlari menyusul Bara.

"Om tunggu!" cegah Syafira.

"Apa lagi? Saya cuma sebentar ke kantor, mau ikut?"

Tidak menjawab, Syafira meraih tangan Bara dan menciumnya.

"Hati-hati om," ucap Syafira kemudian.

Bara hanya bisa bengong, terdiam melihat apa yang di lakukan Syafira.

"Hem, saya berangkat dulu," pamit Bara langsung masuk mobil.

"Assalamualaikum!" seru Syafira.

"Waalaikumsalam," ucap sopir Bara.

"Saya sudah menjawabnya, kau saja yang tidak dengar," cebik Bara ketika sang sopir melihatnya dari kaca.

Syafira masuk ke dalam rumah, bergabung kembali dengan Nala.

"Nathan kemana?" tanya Syafira, sejak tadi ia tidak melihat anak laki-lakinya tersebut.

"Sedang bermain dengan paman Tiger. Bunda mau ikut bermain?" tawar Nala sambil asyik mewarnai.

"Tidak tidak. Kita di sini saja, habis mewarnai, bunda ajarin berhitung ya," tolak Syafira, ia ingat paman Tiger adalah macan peliharaan di rumah tersebut.

"Itu si om negbiarin anak-anaknya bermain sama macan, apa nggak takut di makan anaknya kalau macannya lapar," batin Syafira.

🌼🌼🌼

Katanya sebentar, tapi hingga sore hari Bara belum juga pulang. Bahkan sekarang sudah hampir maghrib. Dari tadi Syafira mengecek ponselnya, namun tak ada pesan dari suaminya itu. Ia mondar-mandir di teras rumah.

Ketika Syafira hendak masuk, mobil Bara memasuki halaman rumahnya membuat Syafira mengurungkan langkahnya. Ia menunggu Bara keluar dari mobil.

"Baru pulang om?" tanya Syafira yang menyambut kepulangannya.

"Ngapain kamu di sini?" Bara malah balik bertanya.

"Nungguin om, katanya tadi kan cuma sebentar ke kantornya, jadi aku khawatir gitu kenapa om nggak pulang-pulang," jawab Syafira jujur.

"Maaf, saya tidak terbiasa ada yang menunggu, jadi saya tidak kasih kabar," Bara lupa jika sekarang ada Syafira di rumahnya.

"Makanya om harus biasakan, sekarang sudah ada istri om di rumah. Jangan lupa itu," ucap Syafira.

Bara tak menjawabnya. Rasanya masih berat dan belum terbiasa dengan keberadaan Syafira sebagai istrinya.

"Anak-anak mana?" tanya Bara sambil melonggarkan dasinya, ia duduk di tepi ranjang untuk melepas sepatunya.

"Anak-anak ada di kamar," jawab Syafira sambil berjongkok di depan Bara.

"Mau apa kamu?" tanya Bara.

"Biar saya lepasin sepatunya om," ucap Syafira.

"Tidak perlu, saya masih bisa melakukannya sendiri," cegah Bara, menyingkirkan kakinya dari tangan Syafira.

"Kalau begitu, saya siapkan air buat om mandi," Syafira berdiri dan berjalan ke kamar mandi.

Bara hanya menatap punggung gadis itu. Entah apa yang ia pikirkan saat istrinya tersebut menjalankan perannya sebagai seorang istri.

"Sudah siap, om bisa mandi sekarang," ucap Syafira.

"Is si om malah bengong, ayo mandi, atau mau aku mandiin nih?" goda Syafira.

"Kamu mau mandi bareng saya?" Bar balik menggodanya.

"Ti tidak, aku sudah mandi om. Masa mau mandi lagi, nanti terlalu licin kayak belut," sahut Syafira.

Bara hanya menggelengkan kepalanya sambil berlalu ke kamar mandi. Di dalam kamar mandi, Bara merenung. Rasanya sudah lama ia tidak di layani seperti ini semenjak olivia meninggal. Dan kali ini yang melakukan itu semua Syafira, gadis polos dan ceria. Bara tersenyum membayangkan betapa manisnya Syafira ketika salah tingkah di depannya. Bara segera menepis lamunannya, ia kembali mengingat olivia. Kemudian, Bara mengusap wajahnya kasar. Ia ingat janjinya untuk setia terhadap olivia.

"Demi anak-anak. Ya, semua ini demi mereka, hanya itu saja," gumamnya, tak ingin berlarut memikirkan pernikahannya dengan Syafira.

Bara keluar dari kamar mandi dengan hanya melilitkan handuk sebatas pinggangnya. Syafira yang melihatnya hanya mampu menelan ludahnya dengan kasar.

"Ahjussi rasa opppaaa ini mah," gumamnya melihat perut sixpack Bara, di tambah dengan rambutnya yang setengah kering, membuat laki-laki berusia 32 tahun itu terlihat makin seksi.

"Sudah puas menikmatinya?" tanya Bara dingin.

"Eh si a pa yang menikmatinya?" Syafira menutup wajahnya, namun tidak rapat, masih ada celah untuk mengintip dada bidangnya.

"Lagian om kenapa telanjang begitu, nggak malu ada aku yang masih suci ini. Mataku jadi ternodai kan," ucap Syafira.

"Kenapa memangnya? Kamu kan istri saya. Tidak salah kan saya seperti ini di hadapan istri sendiri?" Bara berjalan mendekati Syafira, dekat dan semakin dekat hingga gadis itu terpojok di dinding. Kedua tangan Bara mengunci tubuh Syafira. Wajahnya ia dekatkan ke wajah Syafira.

"Om mau apa? Ja jangan macam-macam. Saya belum siap," Syafira memejamkan matanya. Ia memang ingin menjadi istri yang baik meskipun belum ada cinta untuk Bara, tapi ini tidak benar, ia belum siap melakukannya.

"Om, jangan lakukan itu," pintanya dengan wajah yang sudah merah, menahan napasnya yang akan berhembus ke wajah Bara jika ia keluarkan.

Bara tersenyum kecil dan mundur satu langkah. Syafira akhirnya bisa bernapas lega.

"Kalau begitu, jangan lagi bertingkah sebagai seorang istri kepada saya. Tugas kamu hanya perlu mengurus si kembar. Tidak udah pedulikan saya. Saya sudah pernah bilang, saya menikahi kamu untuk menjadi ibu dari anak-anak saya, bukan untuk menjadi istri saya. Lakukan saja tugas kamu sebagai ibu yang baik," ucap Bara tanpa sadar. Ia hanya takut tak bisa mengontrol perasaannya kepada Syafira. Sebagai laki-laki normal, tentu saja imannya akan goyah jika Syafira terus menawarkan perhatian kepadanya. Apa lagi ia akui, gadis itu sangat cantik dan bibirnya membuatnya ingin sekali menciumnya ketiak Syafira berbicara.

"Maaf , aku tidak bisa cuek dengan om begitu saja. Biar bagaimanapun saya menghormati dan menghargai apa yang sudah kita ucapkan di depan penghulu kemarin. Sejak ijab qabul di ucapkan, sejak saat itu aku istri om. Dan tidak ada yang bisa menyangkalnya. Saya akan berusaha menjadi ibu yang baik untuk anak-anak. Tapi, saya juga akan berusaha melakukan peran saya sebagai istri. Memang idak mudah, tapi saya tidak akan menyerah dengan keadaan," balas Syafira, matanya menatap tajam laki-laki yang ada di depannya. Hatinya begitu sakit mendengar ucapan Bara tadi. Namun, ia tak ingin meneteskan air matanya di depan Bara.

"Fira..Saya..."

"Saya tahu, om sangat mencintai mbak olivia dan saya terima itu. Tapi jangan melarang saya untuk melakukan tugas sebagai seorang istri, saya juga tidak akan menuntut om melakukan tugas sebagai suami, jika om masih belum menerima kehadiran saya. Atau bahkan om masih membenci saya,"

"Saya memang tidak mencintai kamu Fir, tapi bukan berarti saya membenci kamu," ucap Bara.

"Bukan tidak mencintai saya, tapi belum! Kita lihat saja, siapa nanti yang akan jatuh cinta duluan. Om atau saya," ucap Syafira lalu berbalik badan, namun saat ia akan melangkah tiba-tiba ia kehilangan keseimbangannya. Dengan cepat, Bara menangkapnya. Mata mereka kembali bertemu, untuk beberapa saat mereka saling bersitatap.

"Lepaskan saya, Om cepatlah pakai baju saya sudah siapkan. Saya tunggu di meja makan," Syafira melepaskan diri dari Bara dan pergi meninggalkan laki-laki tersebut.

Di depan pintu, Syafira menghapus air matanya yang menetes tepat saat dia menutup pintu.

"Om pikir ini mudah bagiku, ini juga sulit buat aku. batinnya lalu melanjutkan langkah.

🌼🌼🌼

1
Novi Pardosi
udah bolak balik baca ini, di part ini kok bara ngajak nangis bareng² sih
Partini Rahayu
Luar biasa
Tarwiyah Nasa
🤣🤣🤣
Tarwiyah Nasa
nangiss aku selama baca Thor..di part ini😭😭😭
Ing
Meski byk typo tp inti ceritanya bagus. mengulas emosinya jg dapet yg ttp berinti dgn kluarga No 1.
Terima kasih utk karyanya Kak, semangat utk karya2 barunya
DozkyCrazy
kerrren
ini baru mertua bijak👏
DozkyCrazy
Luar biasa
DozkyCrazy
😁😁😁 kangen oma
DozkyCrazy
gokil gokil seruuu
v3r4
Bagus ceritanya👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻
Nova Evita
cerita nya bagus .... perjuangan hidup yg tentu tidak sia" karena semua nya akan indah pada waktu nya.
Ismalinda
Luar biasa
chateez✨️
bawangnya berapa kilo sih ini, Kak
asli aku mewek ngejer
Atika Rivanesa
sukak smua karyamu kak...../Kiss/
Siyantin Soebianto
sikembar kayaknya cepet dewasa berpikirnya tuh si nathan ssmpai mau nyarikan istri untuk dadynya 😃😃
Seri Puti
Kecewa
Seri Puti
Buruk
altanum
terus semangat berkarya thor...
karya2mu luar biasa...
Azalea New
Luar biasa
Nurhayati Nia
Tenang ajj omm ntar juga saling bucinn kalian berduaa ya ngkk thorrr
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!