NovelToon NovelToon
Jodoh Pilihan Ibu.

Jodoh Pilihan Ibu.

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Tukar Pasangan
Popularitas:6.8k
Nilai: 5
Nama Author: Rinnaya

Dijodohkan dengan pria kaya raya? Kedengarannya seperti mimpi semua perempuan. Tapi tidak bagi Cloe.

Pria itu—Elad Gahanim—tampan, sombong, kekanak-kanakan, dan memperlakukannya seperti mainan mahal.

“Terima kasih, Ibu. Pilihanmu sungguh sempurna.”

Cloe tak pernah menginginkan pernikahan ini. Tapi siapa peduli? Dia hanya anak yang disuruh menikah, bukan diminta pendapat. Dan sekarang, hidupnya bukan cuma jadi istri orang asing, tapi tahanan dalam rumah mewah.

Namun yang tak Cloe duga, di balik perjodohan ini ada permainan yang jauh lebih gelap: pengkhianatan, perebutan warisan, bahkan rencana pembunuhan.

Lalu, harus bagaimana?
Membunuh atau dibunuh? Menjadi istri atau ... jadi pion terakhir yang tersisa?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rinnaya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

33. Keinginan untuk diinginkan.

Cloe merasa tubuhnya kaku, telah banyak menghabiskan waktu untuk tidur. Dulu dia tidak pernah berdiam diri sebanyak ini, selalu memiliki kegiatan menggerakkan tubuh. Pantas saja para nyonya-nyonya kaya yang ia tonton di drama memiliki waktu khusus pergi ke gem.

“Siang, Nyonya. Menu apa yang Anda inginkan hari ini?” sapa pelayan tepat saat Cloe membuka pintu kamar.

Benar, dia bilang 'siang' bukan 'pagi'. Rambu Cloe masih berantakan, masih mengenakan piama tidur. Sejenak dia berpikir, lalu masakan Ibu Mala terlintas dalam benaknya. Bahu Cloe lantas melemas.

“Aku pengennya masakan ibuku.”

“Mau saya hubungi Nyonya Aida? Mungkin dia basa datang–”

“Jangan sebut nama dajjal itu!” sanggah Cloe. Kemudian dia mendengus. “Masak tumis sayur dan telur dadar saja.”

Pelayan mengangguk, sementara Cloe berniat menggerakkan tubuh dengan cara jalan-jalan menelusuri rumah besar ini. Tepat di area belakang, dari dinding kaca yang menampilkan pemandangan luar, Cloe berhenti sejenak.

Taman belakang lebih luas dan indah daripada halaman depan, itulah alasan kenapa dinding di sini ialah kaca tebal. Terdapat danau yang ditumbuhi oleh bunga teratai putih besar secara terawat. Pohon-pohon ditempatkan dengan tepat. Jalan setapak berbatu di antara rumput hijau. Bunga berbeda-beda jenis di kelompokkan dan mendapati area masing-masing.

“Ah, itu Naruto,” gumam Cloe. Jarinya menyentuh kaca, tersenyum kecil pada kancil yang berlarian bebas di taman. Cloe iri, dia juga ingin berlari seperti itu juga. Haruskah dia menelepon Elad untuk meminta ijin? Pria itu sudah tidak pulang selama enam hari.

‘Dia sangat betah di rumah Jasmin.’

Cloe lanjut jalan, semakin hari rasanya hatinya semakin dingin. Menjalani hari yang sama setiap waktu berlalu. Dia adalah anak desa dari gunung, terkurung di rumah bukanlah kebiasaan Cloe.

Mengingat kehidupan masa itu hanya membuat Cloe sedih, segera ia mengalihkan pikiran.

‘Ayano sedang apa, ya?’

***

Kata pelayan, Cloe baru bangun dan ber jalan-jalan di lantai dua. Ayano bergegas mencari sebelum Sehan menemukan Cloe terlebih dahulu, meski Sehan beberapa hari ini terlihat dalam waktu singkat, hanya turun untuk makan tiga kali sehari.

“Aku tidak boleh lengah sedikitpun!”

Waktu tengah berjalan, mendadak dia berhenti di depan kamar yang ditempati Sehan. Pintunya tidak rapat, terdapat sedikit celah. Ayano penasaran apa yang dilakukan pria yang menghabiskan banyak waktunya di dalam kamar.

‘Bisa jadi dia menyembunyikan salah salah satu pacarnya di dalam.’

Ayano mengintip. Sehan tengah duduk di sofa dengan laptop menyala di pangkuannya. Lalu Ayano juga dapat mendengar suara Sehan, dia semakin menajamkan pendengaran.

“... kalau bisa capai 19,5 persen saja dulu... iya, target utamanya bukan angka, tapi pengaruh.”

Ayano mengerutkan dahi. Langkahnya terhenti di depan pintu, menahan napas.

“...nama pria itu sudah cukup untuk menahan investor kecil. Tapi kalau dia kehilangan hak veto, maka kontrol kita akan mulai berlaku dari dalam.”

Suara itu mengecil, mungkin karena Sehan berdiri dan menjauh dari pintu. Tapi Ayano sudah cukup mendengar potongan kalimat yang membuat bulu kuduknya berdiri.

‘Apa maksudnya 19,5 persen? Dan ... kontrol dari dalam?’ pikirnya. Ayano juga tidak tahu siapa yang disebut sebagai 'pria itu'. Entah kenapa ini membuatnya penasaran, meski sebelumnya dia tidak pernah tertarik dengan pembicaraan bisnis.

Tanpa sadar, Ayano mundur satu langkah, dan tak sengaja dia membuat sepatunya berderit.

Sunyi. Ruangan itu hening sejenak.

Ayano langsung berbalik dan pura-pura berjalan santai seolah tak terjadi apa-apa. Ia memasang headphone yang tersangkut di leher, juga menggenggam ponsel seolah tengah bermain game sambil berjalan. Ayano baru sempat mencapai ujung lorong ketika pintu dibuka.

“Ayano,” panggil Sehan.

Remaja itu tidak menoleh, memberikan kesan alami bahwa fokusnya ada pada ponsel. Seperti kebiasaannya. Segera setelah itu, Ayano mendengar suara pintu yang dirapatkan. Dia bernapas lega.

‘Apa yang aku lakukan?’

Seharusnya Ayano tidak perlu khawatir, mungkin itu hanya pembicaraan pasal pekerjaan Sehan. Tapi dia justru melarikan diri seolah baru saja mendengar sebuah rahasia.

‘Hais, ke mana perginya Kak Cloe?’ Ayano mengacak-acak rambut, melangkah lebih cepat.

Seorang pelayan yang membawa ember pel melihat Ayano. “Tuan Muda, nyonya sudah di dapur.”

“Ok, terimakasih.”

Di dapur, Cloe sedang memotong apel dengan santai. Wajahnya datar, tapi tangan yang memotong terlihat lebih tajam dari biasanya.

“Kak Cloe,” Ayano mendekat. “Boleh nanya sesuatu yang agak aneh?”

Cloe melirik sekilas. “Tanya saja.”

“Kalau misalnya, ada orang yang ngomong soal persentase saham. Angka kayak ... 19,5 persen gitu. Itu penting, ya?”

Cloe menghentikan pisau. Matanya menatap Ayano lebih serius sekarang.

“Kenapa tanya begitu?”

Ayano ragu sejenak. Lalu ia duduk, menumpu dagu di meja.

“Tadi aku dengar Bang Sehan ngomong gitu. Lewat telepon.”

Cloe menghela napas, ia letakkan pisau di atas meja. Pinggangnya bersandar di meja, mengigit potongan apel sembari mendengarkan Ayano bicara.

“Dia ngomong soal saham dan pengaruh,” lanjut Ayano, kini mulai cemas. “Aku enggak ngerti banyak, tapi kayaknya ... bukan percakapan santai.”

“Ayano, aku mana ngerti yang begituan. Yang pasti itu tidak lain tentang pekerjaan.”

“Apa aku tanya sama Bang Elad aja, ya?”

“Em, kalau sebegitunya penasaran, coba tanyakan saja. Mungkin kau juga bisa mulai belajar bisnis.”

“Kak aku ini gemers.”

Mendadak mata Cloe sayu, terfokus pada piring berisi potongan apel. “Nanti kalau abangmu meninggal, siapa yang meneruskan? Ayahmu sudah tua.” Dia mencengkram ujung meja, buku-buku tangannya memutih namun matanya tampak kelabu.

“Hah? Maksud Kak Cloe?”

Cloe tersentak, baru sadar apa yang baru saja ia katakan. “A-aku cuman menakut-nakutimu. Haha.”

Kepala Ayano teleng ke samping, setelah itu... “Ha... tentang Bang Elad yang mendapat teror, ya? Kakak tenang aja, Bang Elad sudah sering menghadapi hal kaya gitu, sampai sekarang tawanya masih lebar tuh.” Ayano terkekeh kecil. “Itulah kenapa aku enggak mau belajar bisnis. Bagaimana kalau nyawaku terancam kayak Bang Elad? Kalau aku sih bakal langsung mati.”

Cloe tersenyum. “Mungkin tidak apa-apa selagi bukan pemegang kekuasaan tertinggi.”

“Ayah juga berkata begitu. Mau tak mau aku akan tetap dikirim ke gedung itu suatu saat nanti,” ucapnya lemas, kepalanya menempel di atas meja dengan wajah cemberut.

Ayano sendiri sudah memiliki penghasilan, cukup besar. Dia mengupload video di aplikasi, dan telah mendapatkan kirim penghargaan golden. Tapi itu tidak cukup memuaskan kedua orang tuanya, mereka ingin Ayano membantu Elad di masa depan.

Tepukan halus mendarat di pundak Ayano, ketika dia menoleh, dia hanya melihat wanita cantik yang sialnya adalah istri dari pria yang memiliki kekasih. Abangnya sendiri.

Bersambung....

1
Merlani Hidayat
Erland mulai jatuh cinta nih
Merlani Hidayat
ayo Cleo minta yang lain lagi
kalea rizuky
aduh kan lu si laki bdooh istri di kurung lu selingkuh ma cwek lain dih
kalea rizuky
Q kasih bunga klo banyak up tp moga aja gk balik ma laki bloon ih gemes
Amanda
Ok
Merlani Hidayat
waduh Cleo hati hati jangan samapi ilang ingatan ya
Merlani Hidayat
suka bgt ceritanya.. ayo lanjut Thor..
Rinnaya: Aman, kalau engga ada kendala, up setiap hari kok.
total 1 replies
Merlani Hidayat
makin seru
Merlani Hidayat
yang sabar Cleo
Merlani Hidayat
bagus ko ceritanya ayo yg baca klik like biar author makin semangat
kalea rizuky
moga g ketemu laki dajjal kek gini jahat sumpah uda selingkuh istri di kurung kek tahanan
kalea rizuky
dikurung kek tahanan aja gila emank elad
Merlani Hidayat
awal yang bagus
Merlani Hidayat
awal yang seru
Rittu Rollin
seruuuu
Rittu Rollin
yuk up nya dtunggu ya thor
Rittu Rollin
semangatt thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!