cerita ini aku ambil dari kisah aku sendiri
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Agnura, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps # Kak Angga ngajak cila keluar
Sepulangnya kak Angga,Cila hanya terdiam seribu kata. Malam itu, meski lampu kamarnya redup, rasanya cahaya apa pun tidak cukup untuk menyinari isi hatinya. Sejak siang, pikirannya tidak tenang. Sepulangnya tadi dari rumah cila ,Chat dari Kak Angga tidak dibalasnya. Telepon tidak diangkat. Bahkan suara notifikasi pun sengaja ia matikan karena ia takut mendengar sesuatu yang membuat dadanya makin sesak. Hingga cila pun tertidur lelap.
Pagi pun tiba karena hari Sabtu, cila libur sekolah dan hanya rebahan di kamar, dari luar terdengar langkah kaki terdengar,langkah yang ia kenal, langkah yang selalu membuatnya gelisah,Cila tahu bahwa Kak Angga datang lagi.
Pintu kamar di ketuk mama," dek ada kak Angga datang tuh "
" iya mah " sahut ku
Pintu kamar cila buka perlahan.
"kamu dah bangun dek" dengan nada lembut sapa la Angga depan kamar.
Tidak ada jawaban.
Kak Angga: “Dekkk?”
Nada suaranya lembut, tapi terdengar khawatir. Ia melangkah " dekkk kenapa kamu diam aja"
cila masih aja terdiam seribu bahasa
“Kenapa kamu diem terus dari kemarin siang? Aku ada salah, ya?”
Cila menggigit bibir. Ia ingin bicara. Tapi lidahnya terasa kaku. Emosi yang menumpuk rasanya seperti batu besar menekan dadanya, belum tersalurkan
“Nggak… nggak apa.” jawab cila sedikit gugup
Tapi jelas suaranya bergetar
"dek kaka kamu itu bukan tipe orang yang diem kalau nggak apa-apa.”
Ia mendekat, duduk di lantai di sampingnya.
"Ceritain ke aku. Aku nggak mau kamu pendam sendiri. Nggak sehat.kan kemarin juga udah kaka jelaskan semuanya dek”
Cila menarik napas panjang, menahan air mata.
“Kadang aku cuma… capek.”
“Capek sama apa?” jawab kak Angga nada serius
“Sama semuanya.”
Sunyi.
Suara motor dari luar rumah, suara TV dari ruang depan semuanya terasa jauh. Hanya suara detak jantung yang ia dengar di telinganya.
“Aku di sini, dek. Kamu nggak sendirian.”
Perkataan itu membuat dadanya semakin perih. Karena justru itulah yang menakutinya. Ia terlalu banyak bergantung pada seseorang yang ia sendiri belum yakin apakah benar-benar untuknya atau bukan.
Cila menatap tangan Kak Angga di atas lantai. Tangannya hangat, besar, dan selalu meyakinkan. Tapi hari itu, ia tidak berani menyentuhnya.
“Kak… boleh nggak aku sendiri dulu?”
Bukan karena ia ingin menjauh. Tapi ia takut semua kata yang ingin ia ucapkan justru membuat segalanya rusak.
Kak Angga mengangguk pelan. Senyumnya tipis, dan dari tatapannya, jelas ia terluka. Tapi ia tidak memaksa.
“Oke. Tapi ingat, aku cuma di luar pintu. Kapan pun kamu butuh aku… panggil.”
Cila hanya menunduk. Tidak ada kata terima kasih. Tidak ada kalimat penutup. Hanya diam.
Dan hari itu, sampai jam 03:00 Cila tetap tidak tidur.dan gak ngapa-ngapain. lalu cila memutuskan untuk keluar kamar lagi.dan kak Angga pun sudah pulang
Esok paginya,hari Minggu, mata Cila sembab. Namun ia tetap bangun karena suara motor berhenti tepat depan rumahnya.
Ia mendengar suara itu—lagi, lagi, lagi. Suara yang ia kenal.
Kak Angga datang.
Bukan lewat chat.
Bukan lewat telepon.
Ia datang langsung.
Tidak lama kemudian, mamanya memanggil dari ruang tamu,
Mama: “dek, Itu Kak Angga nyari kamu!”
Jantung Cila langsung berdegup. Ia mengambil jaket, merapikan rambut, dan mencoba tersenyum agar mama tidak bertanya macam-macam.
Saat keluar, Kak Angga berdiri di depan pintu dengan pakaian kasual: kaos putih, jaket jeans, dan rambut sedikit acak karena angin pagi.
“Pagi dek.”
“Pagi kaaa…”
Ada jarak canggung di antara mereka. Tapi Kak Angga tiba-tiba tersenyum.
“Ayo ikut kaka dek.”ajakan kak Angga
“Ke mana kak??" tanya cila
“hmmmmm ada aja" sambil ijin sama mama mau ngajak cila keluar
" mama ijin mau minjem adek dulu ya bentar sebelum sore udah balik lagi ko" ijin kak Angga sama mamah
" iya nak boleh hati-hati ya di jalan nya jangan ngebut "
Nantikan Episode selanjutnya ya pastikan kamu gak ketinggalan episode selanjutnya yang lebih seru sampai bertemu di episode selanjutnya ...