NovelToon NovelToon
Crazy Women For The Mafia

Crazy Women For The Mafia

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Crazy Rich/Konglomerat / Obsesi / Romansa
Popularitas:3.9k
Nilai: 5
Nama Author: Caca 15

“Leeeettts Partyyyyyy…” Teriak Ara dengan semangat.

Di Villa tempat Ara tinggal, kini telah berkumpul banyak orang yang tidak lain adalah teman – teman Ara. Dia mengajak teman – temannya untuk berpesta. Ini bukan yang pertama kali Ara mengajak berpesta teman – temannya di rumah, bahkan bisa dikatakan sudah terlalu sering. Tetapi hari ini adalah puncaknya, karena Ara dengan berani hampir menghabiskan seluruh uang pemberian deddynya untuk membeli barang.
.

Arabella Swan adalah anak pertama dari Antony Swan. Dia mempunyai seorang adik yang bernama Rosalia Swan.
Saat ini Ara duduk di bangku kelas 12 sekolah menengah atas di sebuah sekolah Internasional yang ada di negara Itali.


**
Lima orang lelaki yang memiliki good looking, good money dan good power dengan satu orang sebagai leadernya yang terkenal dengan julukannya ‘Devil Hand atau Ace’.

Mereka berlima adalah Max atau yang sering mereka sebut dengan ‘Devil Hand atau Ace’ sang leader, Alexi asisten Max, Leonid sang hacker, Kevin

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Caca 15, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ep 31

Hasil pantauan dari monitor udara sungguh mengerikan. Pulau M terlihat lenyap dari permukaan. Pulau yang mulanya nampak hijau dengan sebuah tebing bebatuan menjulang tinggi, kini telah rata dengan air laut.

“Tandai koordinat pulau tersebut dan pantau apakah radiasinya masih ada!” perintah dari Max.

“Baik Tuan!”

Setelah memberi perintah, Max bersama Kevin lantas keluar dari ruang pemantauan.

***

Sebenarnya Max ingin langsung kembali ke Itali. Namun karena penelitian akan senjatanya belum selesai, hal itu menjadikan Max menunda kepulangannya.

(Biarlah dia salah paham dulu) pikir Max tentang Ara.

Keesokan harinya, Max telah mendapatkan laporan dari Ramon tentang senjata hydrogen yang kemarin diuji cobakan. Dan semua laporan yang ia terima sangat memuaskan dan sesuai dengan yang Max harapkan.

“Vin, Suruh Ramon kemari!” Kevin langsung keluar dan meminta anak buahnya untuk menjemput Ramon dari Laboratorium.

Tok!

Tok!

Tok!

Mendengar suara ketukan pintu, Kevin langsung berdiri dan membuka pintu.

“Tuan kami sudah membawa Tuan Ramon!” ucap anak buah Kevin.

“Masuklah!” Kevin menyuruh Ramon untuk masuk. Sedangkan anak buah yang menjemput Ramon tadi ia berjaga di depan pintu ruangan kerja Max.

“Tuan memanggil saya” ucap Ramon saat berada di depan Max.

“Aku sudah membaca laporan yang berikan! Aku menyukai hasil kerjamu! Dan aku akan memberikan mu fasilitas apa pun yang kau inginkan atas kerja kerasmu itu___”

“Terimakasih banyak tuan!” potong Ramon dengan bahagia

“tapi ucapanku belum selesai,..” Max menjeda kalimatnya

“Aku masih ada tugas satu lagi untukmu. Aku ingin kau membuat senjata hydrogen lagi tetapi dengan ukuran sebesar peluru pistol! Bagaimana kau sanggup?” melihat Ramon tidak langsung menjawab, Max kemudian berkata lagi “Aku tahu kau pasti menghawatirkan nenek mu yang saat ini sendirian bukan! Tenang saja, aku sudah menempatkan anak buah terbaik ku untuk menjaga nenek mu!”

Kevin yang paham dengan ucapan Max langsung menyambungkan panggilan kepada anak buahnya yang ia tugaskan untuk menjaga nenek Ramon yang tinggal di desa terpencil di Rothenburg, Jerman.

Setelah panggilan tersambung, Kevin langsung memberikan tab tersebut kepada Ramon.

“Nenek!” ucap Ramon dengan bahagia

“Oh, Cucu ku.., kau tenang saja, nenek disini baik -  baik saja! Ada beberapa teman mu yang menemani nenek! Bahkan nenek sampai merasa nenek punya cucu lagi selain diri mu.. ha ha ha ha..” melihat neneknya begitu bahagia dan aman, Ramon pun akhirnya lega.

“Syukurlah jika nenek baik – baik saja!”

“iya, kau tidak perlu khawatir, selesaikan dulu tugas mu! Dan jangan sampai lupa makan!” mendengar pesan dari neneknya, Mata Ramon menjadi berkaca – kaca.

“Iya… di sini aku tidak pernah telat makan nek! Tuan Max baik pada ku! Ya sudah nek, aku akan melanjutkan pekerjaan ku dulu!” Ramon kemudian menyudahi sambungan video callnya.

“iya.. sampaikan salam terimakasih nenek untuk tuan Max!” ucap nenek Ramon sebelum panggilan berahir.

Ramon kemudian menyerahkan tablet tersebut kepada Kevin.

“Terimakasih tuan anda menepati janji anda!” ucap Ramon sambil membungkukkan badannya

“aku bukan tipe orang suka ingkar janji Ramon. Tapi aku juga bukan orang yang selalu menepati janji dengan orang yang berhianat kepada ku!” ucap Max sambil tersenyum. Max yang mulanya duduk di kursi kebesarannya, kini merubah posisi menjadi berdiri. Ia mendekati Ramon dan menanyakan bagaimana keputusan Ramon akan tawaran yang diberikan olehnya.

“Jadi bagaimana?”

“Saya bersedia tuan!” jawab Ramon dengan pasti.

“Baiklah! Tugas ini aku percayakan pada mu! jika kau mengalami kendala, kau bisa langsung menghubungi ku atau Kevin!”

“Baik tuan!”

Ramon kemudian pamit undur diri. Dia kemudian diantarkan kembali ke lab oleh anak buah Kevin yang tadi menjemputnya.

“kau yakin anak itu tidak akan berhianat pada mu Ace?”

“Kenapa kau bertanya? Bukankah kau sudah tahu bagaimana aku!” ucap Max santai sambil menepuk pundak Kevin “Aku akan kembali ke kamar untuk istirahat! Terserah kau mau kemana!”

Ternyata Max tetaplah masih sama seperti dulu, Kevin kira setelah Max dekat dengan perempuan ia akan berubah. Kevin pun menjadi tenang. Lantas ia juga ikut keluar dari ruangan Max.

“sebentar, tadi Ace mengatakan bahwa aku bebas kemana saja bukan! Tapi aku mau kemana? Di sini tidak ada yang membuatku bersemangat” Kevin pun kemudian hanya kembali ke kamarnya. Dan ia memutuskan untuk berendam air panas untuk merilekskan otot dan pikirannya.

Ternyata hal tersebut juga dilakukan oleh Max, saat ini ia pun tengah berendam air panas sambil merilekskan badan dan juga pikirannya.

*

........................................................................................................

“Daddy, can i ask something?”

“Apa yang mau kau minta Ara? Kau baru saja sampai di rumah! Jangan bilang kau ingin bertemu dengan teman – temanmu yang otaknya sudah bergeser itu!” ucap Antony

“Ya ampun daaaad.. no! aku tidak perduli dengan mereka!” sahut Ara dengan menggebu “Aku ingin meminta tolong daddy untuk menguruskan surat izin kepemilikan Alpha dan Corvus! Aku tidak tega meninggalkan mereka berdua di sana dad..,”

“What! Sayang, kedua binatang itu bukanlah binatang peliharaan pada umumnya? Mereka adalah binatang liar dan buas sayang!” Antony terkejut dengan permintaan absolut putri sulungnya ini.

“Dad tapi mereka jinak pada ku! Mereka tidak akan menyakiti ku!” Ara berusaha meyakinkan Antony.

“Tapi daddy sempat dengar jika luka di punggung mu itu akibat kau diterkam oleh seekor leopard, dan daddy jakin jika leopard itu pasti Corvus mu itu!”

“Daaaad… tapi setelah itu Corvus tidak pernah menyakiti ku! Mungkin waktu itu Corvus mengira jika aku adalah musuh yang membahayakannya!” Ara melakukan pembelaan agar ia bisa memelihara Corvus.

Antony langsung memijit pelipisnya,

“Ayolah dad! Ok!” Ara menggoyangkan lengan Antony

“jika nanti kau mendapat surat izin itu, lalu mau taruh dimana kedua binatang itu? Sedangkan kau akan ke Inggris, Daddy tidak sanggup jika ia harus berada di rumah ini!” Antony memastikan kelanjutan untuk binatang itu jika nantinya memang ia bisa memenuhi permintaan Ara.

“Tenang saja ded! Rencananya aku akan membawa mereka ke Inggris bersama ku!” ucap Ara dengan penuh semangat

Antony langsung tepuk jidat mendengar jawaban dari putrinya itu. “Jangan bilang kau akan melepaskan mereka di hutan yang terletak tidak jauh dari Villa!”

“Binggo dad!” Antony langsung memejamkan matanya dan mengambil nafas dalam – dalam.

“Sayang, itu sangat beresiko dan berbahaya untukmu! Daddy tidak setuju dengan ide mu! Di sana kau sendiri sayang!”

Ara langsung cemberut mendengar ucapan Antony.

“Daddy ku sayaaaaang…, justru aku akan aman jika bersama dua binatang itu! Mereka lebih peka dari pada orang suruhan daddy! Ok daddy!”

Antony masih terdiam memikirkan keputusan yang harus ia ambil. Apakah ia harus menuruti permintaan konyol Ara atau melarangnya. Jika ia melarangnya pasti Ara akan tetap diam – diam membawa binatang itu ke sana. Ia benar – benar mendapatkan jalan buntu.

“Ya sudah daddy usahakan! Tapi jika daddy tidak mendapatkan izin kau harus menuruti apa yang daddy mau! Deal!”

“deal!” jawab Ara dengan penuh semangat.

Keesokan harinya Ara dan Antony langsung berangkat ke kantor perlindungan satwa liar.

1
Eka Uderayana
cerita nya bagus 👍
semangat author dalam berkarya 💪
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!