[∆Larang meniru karya asli Wuna.Chanz∆] Berlian Gozhali, anak bungsu dari keluarga emas Gozhali gagal lolos ujian kerja di perusahaan, membuat dirinya di siksa dan di tindas oleh keluarganya, Tyno Gozhali, kepala keluarga Gozhali memutuskan untuk menjual Berlian ke seorang Boss Mafia paling berkuasa di negaranya, apakah nasibnya semakin buruk? atau baik?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wuna.Chanz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Adik
..."Aku akan merebutnya kembali, termasuk merebut nyawamu dari tubuh lemah mu", Felix berkata seperti itu dengan serius, seseorang itu merinding dalam diam, tau Felix bersungguh-sungguh, telpon mati, Felix segera menghubungi Martin, Martin mengangkat telponnya....
..."Halo Boss?", Felix berbicara dengan cengkraman kuat di ponselnya....
..."Aku tadi dapat telpon dari seseorang, gak tau siapa, dia mau merebut Berlian dari kita", Martin menghela nafas lalu menjawab dengan tegas....
..."Jangan khawatir Boss, semuanya akan baik baik saja", Felix mengangguk lalu menjawab....
..."Oke", Felix mematikan telponnya, memegang dadanya yang bidang, merasa terengah-engah karena amarah, tiba tiba suara Berlian terdengar....
..."Boss?", Felix menoleh ke tangga, matanya melebar melihat Berlian memakai dress hitam dengan slit di kaki kirinya, rambutnya di ikat rapih, dengan kalung mutiara melingkari lehernya, anting mutiara panjang, hiasan kepala, high heels, dan gelang mutiara, karena ada slit di kaki kirinya membuat dress-nya mengekspos paha ramping Berlian yang puti, mulus, Felix agak kesal lalu berdiri menelpon Valentine, Valentine mengangkat telponnya....
..."Halo Boss?", Felix berbicara dengan kesal....
..."Alen, kamu kasih dress nya yang terbuka, ketat dan, ya begitulah, aku gak suka", Valentine tertawa, terdengar ke telpon lalu Valentine menjawab dengan santai....
..."Ayolah Boss, dia belum pernah pake dress itu", Felix menghela nafas kesal lalu mematikan telpon, Felix berjalan menuju tangga, membantu Berlian turun, Berlian kesulitan saat memakai high heels, saat langkah pertama turun, Berlian tersandung lalu, terjatuh ke pelukannya Felix, Felix langsung saja menggendongnya, mengangkat Berlian yang tidak berat dengan mudah, berjalan menuju luar perumahan, Berlian menghela nafas kesal lalu berbicara....
..."Boss, jangan gendong aku terus, nanti aku lupa cara berjalan gimana?", Felix terkekeh, lalu menjawab dengan santai, sambil mengunci pintu perumahan dengan satu tangan....
..."Aku bakal ajarin kamu berjalan lagi", Berlian menghela nafas, lalu menjawab lagi dengan berani....
..."Kalau aku gak bisa berjalan?", Felix menjawab sambil berjalan menuju mobilnya....
..."Lalu... aku bakal ajarin kamu jalan, terus menerus, kalau tetap gak bisa aku bakal gendong kamu, selalu", Berlian terkekeh, lalu menyerah, Felix tersenyum jahil, membuka pintu mobil lalu menaruh Berlian di kursi mobil, Felix menutup pintu mobil, Felix berjalan ke bagian mobil lain, membuka pintu lalu masuk di kursi pengendara, menyalakan mesin mobil, lalu mengendarai mobil, Berlian kira akan jauh, tapi ternyata dekat, di mansion Felix, Berlian terkejut lalu berbicara sambil dengan suara geli....
..."Lah? aku kira jauh!", Berlian tertawa, Felix tertawa juga, gerbang mansion terbuka, ada taman mawar dan air mancur yang ternyata patung seorang wanita berumur dua puluh delapan tahunan, dengan gaun yang berkibar, dan rambut panjang berkibar, tangan kanannya terangkat membawa setangkai mawar, dan tangan kirinya memegang dadanya, wajahnya menyedihkan, matanya di tutup kain berwarna hitam, Berlian berbinar terpesona melihat patung itu yang keren, Felix melihat itu, tersenyum lalu berbicara....
..."Dia gadis dewasa yang berkorban demi organisasi ini, dia berpulang dengan berjasa dan terhormat", Berlian semakin penasaran, menoleh, bertanya lagi dengan antusias....
..."Dia emangnya lakuin apa?", Felix tersenyum senang dengan ketertarikan Berlian, Felix memarkirkan mobilnya, mematikan mobil, lalu keluar dari mobil, Berlian turun juga, melihat para mafia yang yang berpakaian bebas, mereka bersemangat, berlarian, dan tertawa bebas, Berlian menikmati perasaan hangat ini, Felix menghampiri Berlian, Felix menyerahkan lengannya, Berlian tersenyum, lalu merangkulnya, Berlian bertanya lagi dengan antusias....
..."Jadi? apa yang gadis ini lakukan?", Felix tersenyum, bercerita sambil berjalan menuju dalam mansion....
..."Mafia Genova hampir terungkap identitas nya, gadis ini menyangkalnya, dia bilang kalau dirinya Boss Mafia, menunjukkan bukti foto dirinya yang sedang bertransaksi ilegal, tapi sebenarnya foto itu foto palsu, polisi bahkan gak tau kalau itu palsu karena gambar yang gadis ini siapkan dari jauh-jauh hari hingga gadis ini edit foto nya dengan rinci dan detail, gadis itu melakukan itu hanya agar memiliki barang bukti penyelamat mafia Genova yang sempurna, polisi menghukum mati, berharap mafia Genova bubar dari organisasi karena tidak ada pemimpin, selain foto, gadis ini sudah menyiapkan dokumen data palsu dirinya sebagai Boss Mafia Genova, polisi sangat mempercayainya, kakek ku sudah meminta gadis itu untuk tidak berkorban, tapi gadis itu menolak, gadis itu berkata dengan penuh berani aku mengorbankan diriku demi generasi emas lainnya di masa depan, aku lebih baik mengorbankan nyawaku demi jutaan generasi emas selanjutnya, aku beruntung menjadi keluarga Genova, lalu...", Felix menoleh ke Berlian yang berkaca-kaca, Felix terkekeh, lalu berbicara....
..."Aku tau, aku juga sedih dengar itu", mereka berdua sampai di ruang makan, Felix berbicara....
..."Nanti aku lanjut ceritanya, kita makan malam dulu", Berlian mengangguk, Martin mendekat, berbisik ke Felix dengan suara yang hanya untuk mereka berdua, Felix sedikit terkejut, lalu menoleh ke arah pintu, seorang pria, Felix melepaskan Berlian, Berlian terkejut lalu menoleh ke arah Felix yang berjalan terburu-buru ke arah pria bertamu yang sepertinya tidak di undang malam ini, Felix meraih kerah dasinya dengan kuat, pria itu menyeringai tertantang, Felix menatap tajam, berbicara dengan dingin....
..."Apa yang kamu lakukan di sini, 'adik?' " para mafia memegang pistolnya, termasuk pelayan mansion, Martin melindungi Berlian dengan tubuhnya, Berlian sedikit panik dan bingung apa yang terjadi sehingga membuat seluruh orang bersiaga menyerang jika perlu....
...-Bersambung-...
...Buku Harian Felix...
...Halo buku harian ku, hari uni aku bertengkar lagi dengan adikku, aku benci dia, tapi melihat keadaan dia sekarang, walau terlihat baik-baik, aku merasa hatiku gak nyaman, dan kasihan, perasaan ku campur aduk, tapi aku liat dia ganggu anggota keluarga mafia ku, buat aku menarik kembali perasaan ku yang kasihan padanya....