berawal dari ikut pesta bersama ayah dan ibu tirinya nya. malah menjadi pengantin oleh pria yang sama sekali dia tak kenal. hal itu karena ayah nya memiliki utang kepada sang pemilik acara tersebut. seharusnya dia menolak, tapi karena paksaan ibu tiri nya nya akhirnya dia mau menjalani pernikahan tanpa tau apa yang terjadi dengan nasib nya kedepan. bagaimana kelanjutan nya yuk simak sama sama>>>>
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon putrinw, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab.33
Tempat pelarian Laras kali ini adalah makam sang bunda. Sudah lama sekali dia tak kesini untuk mengadu keluh kesah nya. sahabat nya Nita sedang menunggu di area pemakaman. Dia tak ingin mengganggu sahabat nya. karena masalah kali ini bener bener begitu berat bagi Laras.
"Assalamualaikum bunda."
"Laras datang kesini lagi Bun, maaf ya. Udah lama banget Laras ga liat bunda. Pasti bunda marah ya sama Laras?"
"Bunda tau, beberapa hari ini, Laras udah jadi seorang istri. Dan ini semua karena ayah dan Weni bun, Laras capek bunda. kenapa dulu bunda ga ajak Laras pergi juga. Laras juga ga tau kabar ayah gimana Bun, mungkin ayah udah bahagia kali ya Bun, dengan hidup barunya itu. Punya istri dan anak lain. Bunda... Hiks... Laras ga tau harus cerita sama siapa lagi Bun, Laras sendirian.
"Laras cuman punya Nita, cuman punya bunda untuk tempat Laras mengadu.... Hiks... Laras menjalani pernikahan sebatas kontrak saja Bun, tapi laki laki itu melanggar nya. Laras harus bagaimana bunda, Laras bingung."
"Bunda tau, papa dan mama nya Aksa begitu baik sama Laras. Tapi tetap saja rasanya masih terlalu asing. Maafin Laras ya Bun, ga bisa jaga amanah bunda. Laras pengen bunda mampir ke mimpi Laras lagi. Laras pengen di peluk sama bunda. walaupun hanya mimpi, tapi Laras pengen peluk bunda....hiks... Bunda."
Setelah membersihkan area makam bunda kiran yang dipenuhi rumput liar, tak lupa juga Laras berdoa sambil menangis tersedu seduh. Disini lah dia selalu mengadu, kalau saja dunia tak jahat kepada nya. Pasti hidup nya akan seperti anak anak lainnya.
Setelah selesai, Laras berjalan menuju ke mobil sahabat nya. Dengan mata yang sembab.
"Klek...
Pintu mobil terbuka, dan menampilkan sahabat nya yang sedang bermain ponsel di dalam mobil.
"Gimana, udah baikan?"
"Sudah, makasih nit. Perasaan gue sedikit lega saat ini."
"Huft,..jangan sedih lagi ras. Gue sahabat Lo, dan Lo harus cerita kalau terjadi apa apa lagi. Untuk sekarang, lebih baik Lo menghindari laki Lo itu."
"Iya Nita, makasih ya, Lo sahabat terbaik gue."
"Udah ah, gausah mellow gitu. lebih baik kita makan siang dulu yuk. Belum sarapan kan Lo dari tadi?"
"Hehe.. lupa."
"Kebiasaan ini bocah, selalu aja lupa. Padahal udah nikah, tapi tingkah Bocah nya ga pernah hilang." omel nya kepada Laras yang cemberut.
"Jangan bahas laki laki itu dong, pusing gue liat nya. Mood gue lagi anjlok banget tau."
"Hehe.. Abis gue kesal sama Lo, tapi btw itu orang setia banget Lo ras. Buktinya sama mantan nya itu cinta mati. Gimana kalau Lo buat dia jatuh cinta. Beh, hidup Lo bakalan kaya tujuh turunan men."
"Ga deh, serem. Gue aja saat dekat sama dia bawaan nya pengen pipis."
"Pengen pipis apa pengen yang lain." goda nota yang Terkekeh melihat wajah sahabat nya yang memerah.
"Seandainya dia udah cinta sama Lo, dan tau Lo itu primadona kampus. Beh, kasus men!"
"ihh...Lo ngeselin ya. Dari tadi godain gue Mulu. Gue tuh lagi kesel nita!'
"Haha.. Abis nya Lo lucu tau ras, tiba tiba datang gue kira berantem sama si nenek sihir. gatau nya udah punya laki aja njir, mana nikah , ga bilang bilang lagi ni bocah."
"Eh...ras btw bokap Lo apa kabar nya, masih hidup kan?"
"Ga tau gue, ga pernah chat, telpon atau yang lainnya. Lupa kali kalau gue anak nya juga." ucap nya terkekeh miris.
"Huft... Seandainya Lo ga izinkan dia nikah lagi, gue rasa hidup Lo ga akan kek gini ras."
"Udah terlanjur juga nit, ibarat nasi udah jadi bubur. kalau gue tau bakalan nikah sama si Weni, gue ga akan restui Mereka dulu. Hidup gue udah terlalu lama dipermainkan Nita. Gue capek asli. pengen deh, gue ganti bokap."
"Haha.. Gadaikan aja sih di kantor pegadaian. gue rasa laku tuh om jaya."
"Udah cepat berangkat, udah mau sore ini. apalagi di kuburan pula."
"Iya iya bawel deh, anak nya om jaya ini!"
tapi,cuek aja atas sikapnya Aksa ya Laras,,biar saja dia mau ngapain terserah, biar waktu yg menjawab kedepannya,
semangat Thor./Smile//Smile/