Pernikahan luar biasa antara Bos Mafia dan gadis yang dikatakan pembawa sial.
Gadis itu bernama Adriella Alice, hidupnya sangat mengenaskan, dia disiksa dan tidak pernah keluar dari kurungannya, yang ia lihat hanyalah kegelapan di sekitarnya.
Dan Bos Mafia, Adam Duke, memiliki dendam dan penderitaan paling mendalam, dia menikahi Alice untuk tujuan tertentu.
Tetapi siapa sangka, takdir yang mengikat diantara keduanya membawa gadis pembawa sial dan bos mafia itu menemukan cahaya di tengah kegelapan.
Rahasia akan terungkap, takdir akan berubah dan benang merah yang selama ini terhubung akan menghubungkan takdir mereka lagi.
Janji yang telah terlupakan akan diingat lagi, dan diantara semua itu, cinta sejati dan kebaikan hati akan bermekaran kembali menutupi seluruh gelap dan derita.
Jika penasaran kisah luar biasa antara Alice dan Adam, jangan lupa diikuti terus ya.
.
.
Ikuti Instagram aku ya : @anak_kost_joy
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anak Kost, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Aku yang akan mengajari mu!
Episode 29 : Aku yang akan mengajari mu!
***
Di kediaman Adam Duke,
"Kau profesor yang mengajarinya? jadi satu minggu ini kau menghabiskan waktu bersamanya?" Adam malah semakin kesal, dia menghempaskan tangan Prosesor Alan dan sekarang seperti tengah menginterogasi dirinya.
"Tentu saja Tuan, Tuan Kai yang saat lalu merekrut saya dan memberikan saya arahan jika harus mengajari Nona Alice,"
Alan masih bersikap santai dan mencoba tetap profesional, ini adalah kali pertamanya bertemu dengan Adam Duke akan tetapi dia tidak menduga jika Adam Duke begitu ekspresif.
Padahal yang ia dengar Adam Duke itu tidak banyak bicara dan bersikap dingin.
"Sialan, ternyata ini ulah Kai, mengapa juga dia mencarikan profesor lelaki mengajari Alice! awas saja dia!" geram Adam merasa kali ini Kai telah melakukan kesalahan dengan merekrut seorang Professor muda nan tampan sebagai tutor Alice.
"Kalau begitu kembalilah, bawahanku akan memberikan bayaran untukmu nanti, tapi sebagai gantinya jangan kembali lagi kesini!"
tegas Adam dengan wajah ketus dan arogan nya, dia mengangkat dagu dan matanya melihat dengan begitu tajam dan dingin.
Alan sampai kebingungan dengan keputusan terburu-buru Adam yang baru saja ia dengar, tetapi apa boleh buat dia hanyalah seorang tutor yang di bayar jadi tetap harus menurut kepada yang membayarnya.
"Baiklah Tuan, kalau begitu saya permisi dulu," Alan menunduk lalu membereskan barang-barang nya.
Alice yang melihat hal itu tentu saja panik.
"Nona Alice, semoga anda mendapatkan tutor yang lebih baik, saya harap anda tetap sehat selalu," Alan tersenyum lembut kearah Alice.
Alice yang tidak mengeri mengapa orang yang mengajarinya harus pergi hanya bisa menatap dengan sedih.
Walau dia bingung, dia juga tidak bisa asal bicara dan bertanya kepada Adam yang kelihatan sedang marah.
"Cih! apa-apaan dia tersenyum manis seperti pemeran utama seperti itu, menyebalkan! orang seperti itu harus kau jauhi, banyak orang jahat di dunia ini yang bersembunyi di balik wajah rupawan mereka,"
"Mulai hari ini kau harus melaporkan dengan siapa saja kau bertemu, jangan sampai kau bertemu dengan orang seperti dia, dia itu pasti memiliki tujuan tersembunyi!"
Adam langsung mengatakan hal itu kepada Alice dengan melipat tangan dan wajah yang keluarga masih kesal.
"Tuan, jadi apakah dia tidak akan kembali lagi?" dengan nada yang pelan dan lembut Alice mencoba menanyakan apa Yang sedang ada di pikirannya sekarang.
"Tidak! memangnya kenapa? kau mengharapkan dia untuk tetap datang kesini?" suara Adam semakin nyaring, dia mulai melangkah mendekat kearah Alice dengan aura keberadaan yang menakan.
Alice semakin menunduk, dia tidak mengerti asal kemarahan Adam Duke ini, apakah ini berhubungan dengan dia ingin dengan seenaknya meminta banyak hal kepada Adam.
"Tuan, maafkan aku, aku sepertinya meminta terlalu banyak hal kepadamu, aku hanya takut aku tidak bisa belajar lagi jika Professor Alan tidak ada,"
"Maafkan aku, jangan marah lagi, aku tidak akan meminta apapun lagi," sembari melangkahkan mundur dan bahasa tubuh yang duduk sekali, Alice mencoba memberikan jawaban yang tulus dari hatinya.
"Hah! aku kira dia mengharapkan lelaki si pemilik senyum menjijikkan itu bersamanya sepanjang waktu ternyata dia hanya takut tidak bisa belajar!" gumam Adam mengentikan langkahnya dan berdiri di hadapan Alice sekarang.
"Kau akan tetap belajar, aku yang akan mengajari mu, apa yang diajarkan oleh lelaki cecunguk tadi tidak ada yang benar, jadi apa boleh buat, aku sendiri yang akan turun tangan secara langsung!"
Adam dengan wajah yang meyakinkan, dia memberikan alasan yang tidak masuk akal kepada Alice.
Mana mungkin apa yang diajarkan oleh Alan salah, hanya saja Adam yang tidak suka jika tutor yang mengajari Alice adalah lelaki muda yang dengan berani menyentuh pundak Alice.
***
Guys jangan lupa di like dan komen ya, biar aku tahu pendapat kalian mengenai novel ini. Terimakasih 🤍
***