Di khianati di hari pernikahan nya ,di kira suaminya mencintai dengan tulus , ternyata " Agnesia karo sumpit " hanya di jadikan bahan taruhan oleh suaminya , demi memenangkan kapal pesiar dan sebuah pulau.bukan hanya itu Agnesia juga di tuduh mencuri berlian dan akhirnya dia harus merasakan dinginnya penjara selama sepuluh tahun dalam keadaan hamil .
yuk ikuti ceritanya ,ini karya ke dua ku ya !
hasil imajinasi author sendiri .
maaf kalau banyak tipo ,,,😙
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon D Baban Abay, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PERTEMUAN
Aan melajukan mobilnya mengikuti mobil di depan nya, setelah Alif turun , mobil itu pun melaju meninggalkan halaman rumah itu .
"assalamualaikum ." ucap anak baru gede itu .
Bibi Arini kemana mama ku , katanya hari ini libur nggak kerja tapi kok nggak ada di rumah ." tanya Alif pada bibi yang bekerja di rumah mereka .
bibi Arini yang sedang mengepel pun menjawab " ibu ana ada di kamar nya nak ."
" oh, baiklah terima kasih bibi ku ."
Kemudian anak itu melangkah ke tangga menuju lantai dua .
Brak
" mama , assalamualaikum Abang sudah pulang !"
Sedangkan yang di panggil meringkuk di tempat tidur sambil berselimut .
Pun menggoyang badan mama nya " ma ,mama . Mama sakit?" tanya Alif dengan panik .
Alif Pun langsung menyingkap selimut , dan meraba dahi Sang mama ." ya Allah mama demam."
Sedangkan di bawah , saat bibi Arini sementara mengepel tiba tiba pintu di ketuk dari luar .
Ok !
Tok !
" iya tunggu sebentar !" balas bibi Arini .
Klik!
Pintu Pun di buka " eh maaf ini siapa ya, dan ada keperluan apa dan mencari siapa ." tanya bibi Arini yang tertegun , pasalnya wajahnya hampir sama dengan wajah tuan muda ."
Aan yang di tanya dengan bertubi-tubi pun sampai kikuk mau menjawab nya " maaf apa Mariana nya ada ? Tanya Aan .
" oh ibu ada di rumah , mau ketemu dengan ibu ana ?" tanya nya lagi .
" boleh kalau di ijinkan ." jawab Aan dengan gugup.
" baiklah saya panggilkan dulu ya ibu ana nya. Silahkan duduk dulu ." kemudian bibi Arini pun masuk ke rumah setelah mempersilahkan tamu nya duduk di teras rumah .
Bibi arini pun mengetuk pintu kamar si nyonya
Tok ! Tok !
" Bu ana , di bawah ada tamu ,katanya mencari ibu ."
Sedangkan yang di panggil habis selesai minum obat yang di siapkan oleh anak bujang nya .
" " iya bi, suruh tunggu dulu ,nanti aku ke luar !" balas ana dari dalam .
" Abang , mama sudah lebih baik ,ganti baju dulu sana ,terus makan siang sendiri dulu ya , mama ada tamu ." ucap ana pada anak bujang nya .
" baik ma , tapi nanti kalau ada apa apa ,langsung panggil Abang ya ."
Ana dengan tersenyum menggoda anak bujang nya itu " duh ,yang sudah merasa dewasa , sudah bisa melindungi mama ....."
Sedangkan Alif yang merasa di bercanda -in malu malu kucing ." ih mama ini bikin malu saja ." balas Alif sambil berlalu dari kamar mama nya .
" memangnya siapa sih bik tamunya , laki laki atau perempuan ?" tanya ana .
" eh laki laki Bu ," dengan rau ragu bibi Arini pun menjelaskan .
" Bu ana coba lihat saja sendiri , wajahnya itu seperti wajah den Alif lho Bu .."
Deg !
Wajah nya mirip wajah siapa bibi ada bilang tadi ?" tanya ana dengan heran .
Bibi pun yang merasa tidak enak akhirnya menjawab asal saja ." eh , tidak Bu maaf saya salah bicara ." kemudian bibi Pun berlalu untuk menghindari pertanyaan dari nyonya nya itu .
Ana pun melangkah keluar ." maaf sudah lama menunggu ." ucap ana .
Sedang kan yang di panggil ,serasa dunia berputar di sepuluh tahun yang lalu , suara itu ,suara wanita yang masih polos , teriakan kesakitan, tangisan amarah , semua berputar kembali di ingatan Aan .
" deg....deg...deg...jantung Aan , kalau bisa dia melompat mungkin jantung nya sudah sampai di jalan raya , dia pun pelan pelan memutar tubuh nya .
Dua orang dari masa lalu , dua orang yang dulu saling mengenal dekat , dua orang yang dulunya saling mencintai kini terhalang dinding yang tinggi menjulang .
Deg !
" kam - kamu , bagaimana bi - bisaa ." tanya ana sambil melotot .
Bersambung ...
byk pelajaran hdp..
ceritanya bagus
mulai dari bertahan hdp, menerima takdir dll
the best