NovelToon NovelToon
Berlapang Dada

Berlapang Dada

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / Cinta Seiring Waktu / Mengubah Takdir
Popularitas:13.4k
Nilai: 5
Nama Author: ibu ditca

Menjalin asmara bertahun-tahun tak menjanjikan sebuah hubungan akan berakhir di pelaminan.

Begitulah yang di alami oleh gadis bernama Ajeng. Dia menjalin kasih bertahun-tahun lamanya namun akhirnya di tinggal menikah oleh kekasihnya.

Namun takdir pun terus bergulir hingga akhirnya seorang Ajeng menikahi seorang duda atas pilihannya sendiri. Hingga akhirnya banyak rahasia yang tidak ia ketahui tentang suaminya?

Bagaimanakah Ajeng melanjutkan kisahnya??

Mari kita ikuti kisah Ajeng ya teman2 🙏🙏🙏
Selamat datang di tulisan receh Mak othor 🙏. Mohon jangan di bully, soale Mak othor juga masih terus belajar 😩
Kalo ngga suka ,skip aja jangan kasih rate buruk ya please 🙏🙏🙏🙏
Haturnuhun 🙏🙏🙏🙏

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ibu ditca, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

33. Jalan-jalan

Ajeng mengajak Khalis bercanda sepanjang perjalanan. Gadis itu sering tertawa lepas saking senangnya.

Bagaimana tidak? Ini pertama kalinya seorang gadis kecil bernama Khalis itu bepergian jauh dengan ayah dan sosok yang ia anggap ibu.

Bhumi sendiri ikut tersenyum mendengar ocehan dua gadis beda usia itu. Di perempatan tampu merah, mereka bertiga sesekali tertawa bersama.

Siapa pun akan mengira jika mereka keluarga kecil yang bahagia dan harmonis meski kenyataannya, mereka belum ada ikatan keluarga.

"Yah, nana?" tanya Khalis.

"Hah?" Bhumi membeo. Melihat Bhumi yang tak paham, Ajeng tersenyum lalu men translate ucapan Khalis.

"Ayah mau ajak ke mana?" kata Ajeng mewakili pertanyaan Khalis. Setelah mengatakan itu, Ajeng menggigit bibirnya sendiri.

Malu ! Ikut-ikutan manggil ayah pada Bhumi seperti Khalis!

Ternyata bukan cuma Ajeng yang salting, Bhumi pun merasa ada yang aneh saat Ajeng memanggilnya 'Yah' tadi.

Bhumi menatap Ajeng dari spionnya. Kedua pasang mata itu saling beradu meski hanya lewat pantulan spion.

"Eum...rencananya ayah mau ngajak Khalis ke kebun binatang mau?" tanya Bhumi.

"Eum..!" sahut Khalis. Dia jawab seperti itu karena memang tidak tahu apa itu kebun binatang. Ayahnya sibuk mencari uang, neneknya tak pernah mengajak ke mana-mana.

"Jeng?"

"Ya mas?" Ajeng memajukan kepalanya.

"Beli jajan dulu ya, takut Khalis pengen ngemil disana nanti."

"Oh, iya mas!" jawab Ajeng.

Mereka berhenti di sebuah minimarket. Bhumi membawa kedua gadis itu ke dalam untuk berbelanja jajanan.

Setelah mendapatkan makanan yang Khalis mau, mereka pun melanjutkan perjalanan. Kurang lebih satu jam mereka pun sampai.

Ajeng menurunkan Khalis dari motor ketika mereka tiba di halaman parkir kebun binatang.

Bhumi melakukan pembayaran di loket lalu setelah selesai, ia mengajak Ajeng dan Khalis untuk masuk.

"Sini, mas aja yang bawa kantongnya! Kamu jalan aja sama Khalis!" kata Bhumi meminta kantong berisi jajanan itu dari Ajeng.

Ajeng tentu tak keberatan bahkan dengan senang hati jika Bhumi yang membawanya hehehe

Dua gadis itu berjalan bergandengan menuju ke tempat-tempat binatang sesuai dengan jenisnya.

"BuBu tape!" Khalis meminta di gendong.

"Oh, Khalis capek! Sini!" Ajeng menggendong Khalis dengan senang hati. Bhumi terus mengikuti mereka berdua.

Setelah berputar-putar dan melihat banyak binatang, Bhumi meminta mereka beristirahat.

Ajeng pasti lelah menggendong Khalis sejak tadi. Pasalnya gadis itu tak mau di gendong oleh Bhumi.

"Sini makan dulu, Lis!" ajak Bhumi. Mereka bertiga menyewa tikar dan duduk di bawah sebuah pohon yang teduh.

"Mas, ada tukang kopi. Mau beli kopi ngga?" tawar Ajeng. Sebenarnya Bhumi tak terlalu menginginkannya, tapi karena di tawari oleh Ajeng ya...tentu dia mau.

"Eum, iya boleh!" jawab Bhumi.

Ajeng memanggil ibu-ibu yang menjual kopi keliling itu. Setelah selesai di seduh, Ajeng menyerahkan pada Bhumi.

"Kamu sendiri ngga mau beli apa-apa?" tanya Bhumi sambil menyerahkan uang pada tukang kopi.

"Belom pengen sih mas. Nanti aja makan siang sekalian!" jawab Ajeng.

Khalis anteng dengan makanan yang ada di pangkuannya.

"Khalisa suka ngga jalan-jalan di sini?" tanya Ajeng. Gadis kecil itu mengangguk cepat dan tersenyum.

"Tuka BuBu!" jawab Khalis.

Ajeng mengusap puncak kepala Khalis dengan gemas. Aktifitas itu tak luput dari tatapan Bhumi.

Setulus itukah seorang Ajeng pada putrinya?

Melihat dirinya di perhatikan seperti itu oleh Bhumi, Ajeng pun menoleh pada laki-laki yang katanya...sudah jadi kekasihnya itu.

"Ada apa mas?" tanya Ajeng.

"Kamu benar-benar tulus menyayangi Khalis jeng, walau pun kalian tak memiliki ikatan darah."

Ajeng tersenyum tipis lalu menatap gadis kecil itu.

"Ada satu hal yang menggangu pikiran ku, Jeng"

"Soal apa mas?"

Bhumi menyempatkan menatap dua mata lentik di hadapannya itu.

"Aku mau hubungan kita serius, bukan cuma sekedar pacaran. Tapi...''

Bhumi terlihat ragu-ragu untuk melanjutkan kalimatnya. Ajeng sampai menunggu lanjutan apa yang akan Bhumi sampaikan.

"Apa kamu bersedia Jeng, suatu saat menikah dengan ku, jadi ibunya Khalis?"

Ajeng menelan salivanya.

Secepat ini kah?

"Dan...andai kan kamu menerima ku juga Khalis, bagaimana dengan orang tua mu, saudara mu, keluarga besar mu?"

Ajeng tersenyum tipis.

"Kita jalani saja dulu mas. Toh kita baru saling mengenal satu sama lain. Jangan terlalu terburu-buru memutuskan sesuatu."

Bhumi mengiyakannya pelan.

"Yang perlu mas tahu. Aku anak tunggal, sebenarnya punya adik tapi sudah meninggal. Ibu ku penjual sayur di pasar, bapakku petani. Orang desa kan mas?" kata Ajeng merendah.

"Jadi...intinya kamu mau memberi kesempatan kita untuk semakin dekat biar bisa melangkah ke jenjang pernikahan?" tanya Bhumi memastikan.

"Bismillah mas, kita ikuti alurnya saja!" kata Ajeng mengusap puncak kepala Khalis.

Alhamdulillah! Batin Bhumi.

Mereka mengambil foto bersama dan kadang gantian. Dan dengan usilnya, Khalis meminta ponsel ayahnya untuk mengambil gambar ayah dan bubunya.

Pose keduanya masih menjaga jarak karena memang mereka belum begitu dekat tapi lagi-lagi Khalisa lah yang menjadi fotografer nya.

Foto Ajeng dan Bhumi tampak alami sedang saling memandang.

"Makasih sayang....!" kata Ajeng pada Khalis yang kegirangan.

Akhirnya mereka pun memutuskan untuk keluar dari kebun binatang. Bhumi mengajak Ajeng dan Khalis untuk makan siang di sebuah warung makan Padang.

Ketiganya memesan nasi sesuai lauk yang mereka sukai. Sebagian pria jantan, sudah sepatutnya Bhumi mentraktir kekasihnya bukan?

💐💐💐💐💐💐💐

Novita kesal sejak semalam. Suaminya masuk ke kamar hampir jam tiga dini hari. Mungkin wajar bagi sebagian orang kampung jika ada tetangga yang hajatan tidur pagi nanti.

Yang jadi masalah adalah...suaminya meninggalkan malam pengantin mereka berdua demi para tamu yang tak tahu waktu itu.

Ranu memang benar, mereka bisa melakukannya kapan pun toh tetap keduanya adalah hal yang pertama bukan?

Yang jadi masalah bagi Novita adalah dirinya yang merasa tak di prioritaskan. Padahal sebelum mereka menikah dan Ranu belum memutuskan Ajeng, dirinyalah yang Ranu ratukan. Tapi sekarang?

"Mas, udah siang ini kamu ngga bangun?!" Novita mengguncang bahu laki-laki berkulit kuning langsat itu.

"Eum...aku ngantuk!" gumamnya sambil kembali memeluk bantal gulingnya. Novita mendesah pelan.

Dia menghentakkan kakinya dan memutuskan untuk keluar kamar mereka. Di luar masih banyak tetangga yang membantu keluarga itu.

Novita langsung menuju ke dapur untuk mengisi perutnya.

"Nov, suami mu ngga di ajak sarapan sekalian?" tanya ibunya.

"Belum bangun!" jawab Novita.

"Ya sudah nanti kalau bangun, kamu buatin kopi. Pasti Ranu capek sampai pagi nemenin teman-teman sama saudaranya yang langsung balik ke kota cuma mau menyaksikan pernikahan kalian."

Ucapan ibunya membuat Novita menolehkan kepalanya. Tapi setelah itu ia melanjutkan sarapannya.

Gadis cantik yang berstatus istri itu kembali ke kamarnya. Lagi-lagi ia melihat suaminya yang masih tidur dengan lelap.

Di pojokan kamar ada tumpukkan kado yang menggunung. Ada sebuah bungkusan kado yang cukup menarik di matanya. Ia ingat, ibunya Ajeng yang membawanya.

Novita pun mengambil bungkusan kado tersebut. Ia menyobek kertas kado berwarna hitam yang hampir polos tanpa motif.

Dendam kali Bu Jen ya...?!

Setelah di sobek semua, Novita bisa melihat isinya sebuah sprai yang harganya cukup mahal untuk merk tersebut.

Ada kartu ucapan di dalam sana. Yang ia tahu, Ajeng sudah tidak ada di kampungnya. Jadi, tentu ibunya yang mewakili menuliskannya.

Selamat menempuh hidup baru Mas Ranu & Mba Novita. Semoga menjadi keluarga sakinah mawadah warahmah. Bahagialah kalian semoga apa yang terjadi kemarin hanya sebagian kecil kisah perjalanan kita yang kelak akan terlupakan dengan seiring berjalannya waktu.

Ajeng Larasati

Novita membiarkan kertas itu utuh dan akan ia tunjukkan pada Ranu nanti. Dalam sudut kecilnya, Novita sebenarnya kasihan pada Ajeng. Tapi ia sendiri pun mencintai Ranu hingga akhirnya perjodohan itu pun hadir.

💐💐💐💐💐

terimakasih 🙏

1
Eka Pengestu
aku sih berharap keluarga bumi gk peduli gitu...jan sampe mereka tau kalau ajeng sebenernya orang mampu. bisa abis di manfaatin. dan semoga usaha yg akan ajeng dan bumi bangun bisa sukses.biar mingkem aj tu kluarga tosiknya bumi..
sutiasih kasih
smoga othor.... upnya ugal"an😘😘
sutiasih kasih
bismillah mnunggu hri baik untuk ijab qobul...
tak apa... tak ada keluargamu yg mensuportmu bumi....
yakinlah... dgn mnjadikn ajeng istri... km bisa mndaptkn dan merasakn arti dan kasih sayang keluarga.... yg slm ini tak prnah km dptkn dri keluargamu...
dan brjanjilah untuk mnjadi garda trdepan untuk knyamanan istri dan ankmu.... jgn smpe keluargamu yg toxic dan benalu itu sll merusuh...
🌷💚SITI.R💚🌷
smg niatan baik bhumi di permudah dan lancar dlm tdk ada kendala smp hr H peenikahany
🌷💚SITI.R💚🌷
syafahullah buat bpk..dan trs semangat dlm merawaty ya bun
indy
semangat kakak semoga cepat sembuh
sutiasih kasih
nungguin upnya thorrr😁😁
hidagede1
di tunggu up nya thor 😁🙏
muthia
sama bucan lg sibuk Peking bsk InsyaAllah kembali lg ke tanah rantau
indy
bikin senyum-senyum nih, calon dan mantan jadi sama sama tahu
sutiasih kasih
eittttt ranu.... jgn mikir ajeng selingkuh dri km ya....
toh km n keluargamu yg mmbuang ajeng....
klo ajeng mudah move on dri km... ya itu bonusss luar biasa dri Allah... krna dia bukan perempuan yg jahat hatinya....
🌷💚SITI.R💚🌷
ayoh bhumi jangan kendor..maju trs buktikn klu kamu jg bisa nikah sm ajeng
muthia
bukan lg menyala bucan tp sdh kering 🤭
hidagede1
di tunggu up nya lg thor...🤭🙏
🌷💚SITI.R💚🌷
semangaar othoor ku..sering³ up ya
indy
semangat bumi...
RN
lumayan
RN
lanjut kk
sutiasih kasih
nungguin upnya...

cerita ranu n novita... serta keluarga mereka... keluarga toxic si bhumi jga di skip dlu aja...
biarlah cerita ajeng n bhumi berkembang... smpe mereka bner2 sukses brdua... punya nama besar...
🌷💚SITI.R💚🌷
terima aja jeng insya Allah yg trbaik.
atau lamu istikhoroh dulu..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!