NovelToon NovelToon
Rahasia Di Balik Kematian Kakakku

Rahasia Di Balik Kematian Kakakku

Status: sedang berlangsung
Genre:Misteri / Keluarga / Menikah Karena Anak / Naik ranjang/turun ranjang
Popularitas:6.7k
Nilai: 5
Nama Author: Bareta

Berita kematian Rosa, kakak satu-satunya membuat Olivia sangat terguncang.


Olivia curiga Thomas, suami Rosa punya andil dalam kematian istrinya yang tiba-tiba karena 5 hari sebelum kematiannya, Rosa sempat mendatangi Olivia dan bercerita sedikit soal prahara rumah tangganya.


Kecurigaan Olivia makin bertambah saat Thomas menjual rumah dan mobil pribadi milik Rosa seminggu setelah kematian istrinya.


Tidak ingin harta peninggalan Rosa yang jatuh ke tangan Thomas dipakai untuk wanita lain sekaligus ingin membuktikan rasa curiganya, Olivia nekad menawarkan diri menjadi ibu sambung untuk Gaby, putri tunggal Rosa dan Thomas yang berusia 5.5 tahun.


Akankah Thomas menerima Olivia yang bertekad membuktikan firasatnya ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bareta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Negeri Dongeng

Rasanya Olivia masih belum percaya, malam ini ia berdiri di atas pelaminan sebagai istri sah Thomas, mantan kakak iparnya.

Bukan itu saja, Olivia tidak pernah membayangkan pernikahannya akan semewah ini persis seperti cerita putri raja di negeri dongeng.

Grand ballroom hotel bintang lima pilihan Hendri dan Yuli sudah disulap dengan dekorasi yang elegan dan penuh dengan bunga-bunga asli bernilai ratusan juta.

Lebih dari 1500 undangan disebar dan Olivia terkaget-kaget karena tamu-tamu yang hadir bukan hanya keluarga, teman atau rekan bisnis biasa tapi beberapa pengusaha terkenal, pejabat, tidak ketinggalan selebritis yang cukup ternama namun tidak ada seorang wartawan yang diijinkan untuk meliput acara ini.

Sudah lebih dari 2 jam para tamu tidak berhenti naik ke pelaminan untuk mengucapkan selamat. Olivia sampai mengganti sepatu tingginya dengan pijakan kayu yang sudah disiapkan WO.

Namun dari semuanya yang bagaikan mimpi, satu-satunya yang membuat Olivia sulit percaya adalah THOMAS.

Tidak ada tanda-tanda pria itu tertekan karena terpaksa menikah dengan adik iparnya sendiri, malah Olivia seperti melihat seorang Thomas yang berbeda.

Thomas tampil sebagai pria yang terlihat benar-benar bahagia dan begitu mencintai istrinya, banyak senyum dan benar-benar tulus mengucapkan terima kasih pada setiap tamu yang memberikan selamat untuk mereka

Meski begitu Olivia tidak berani memastikan kalau Thomas benar-benar menerima pernikahan ini. Kalau melihat tamu-tamu yang hadir, bukan tidak mungkin Thomas sedang bersandiwara demi pencitraan.

“Jangan banyak melamun, mukamu jadi tambah jelek meski sudah di make up tebal,” bisik Thomas.

Dengan wajah kesal, Olivia melirik suaminya. “Kalau sudah tahu aku jelek kenapa tetap menikah ?”

“Demi mami, jangan berpikir apalagi berharap lebih !”

Meskipun nada bicara Thomas begitu tenang dan bibirnya tetap tersenyum namun kalimatnya cukup tajam membuat Olivia langsung tersadar kalau pesta bak negeri dongeng ini hanyalah mimpi.

Sekitar jam 11 malam, Olivia kembali ke kamar ditemani tim MUA yang akan membantunya mengembalikan Olivia ke dunia nyata.

Berakhir sudah perannya sebagai putri cantik yang membuat banyak orang berdecak kagum, entah mereka benar-benar tulus atau sekedar pujian basa basi belaka.

Sampai Olivia selesai mandi ternyata Thomas belum menyusul ke kamar. Selesai acara pesta, Thomas tidak bilang mau kemana tapi Olivia sempat melihat ia masuk ke dalam lift bersama sekitar 7 atau 8 orang temannya laki-laki dan perempuan. Mungkin mereka masih ada acara after party namun tidak mau Olivia terlibat.

Sambil duduk di tepi ranjang, berpakaian piyama lengkap, Olivia mengambil handphone miliknya yang sejak tadi diletakkan di atas nakas.

Hatinya sedikit kecewa karena tidak ada pesan masuk dari Thomas. Kalau tidak ingat kata-kata pria itu di atas pelaminan, pasti Olivia sudah menghubunginya atau paling tidak mengirimkan pesan untuk bertanya dimana ia sekarang.

Tidak ingin larut dalam perasaan kecewa, Olivia mulai memeriksa satu persatu ucapan selamat di grup-grup wa, mulai dari teman sekolah, kuliah sampai rekan-rekan kerjanya.

Sayangnya momen bahagia itu sendiri tidak bisa dibagikan di akun sosmed karena tidak ada satupun tamu yang diijinkan mengambil sembarang foto apalagi merekam selama acara berlangsung.

Lelah menunggu Thomas yang tidak kunjung kembali, akhirnya Olivia tertidur. Bukan hanya tubuhnya yang lelah karena harus mempersiapkan acara hari ini dari jam 3 pagi tapi sejak mengucapkan janji sehidup semati, entah kenapa hati Olivia diliputi rasa cemas dan khawatir.

***

Olivia terlonjak di atas tempat tidurnya saat mendengar suara pancuran air dari kamar mandi. Dilihatnya sisi tempat tidur Thomas masih rapi, belum tersentuh sama sekali. Lalu siapa yang sedang berada di kamar mandi ?

Baru saja Olivia turun dari ranjang, pintu kamar mandi terbuka. Menggunakan jubah mandi Thomas keluar sambil mengeringkan rambutnya yang basah dengan handuk kecil. Olivia menyentuh handphonenya dan melihat angka 9 : 15 di layarnya.

“Kemana kamu semalaman ?” tanya Olivia.

“Teman-temanku mengadakan after party,” sahut Thomas sambil ngeloyor ke arah lemari.

“Tidur dimana ?”

Wajah Olivia langsung merona, malu dengan pertanyaannya seperti seorang istri yang sedang cemburu.

Tidak ingin Thomas melihat ekspresi wajahnya, Olivia pura-pura menerima panggilan telepon dan berjalan ke arah jendela besar.

Setelah bisa menguasai dirinya kembali dan melihat Thomas sudah berpakaian rapi, Olivia gantian mengambil pakaian ganti lalu masuk ke kamar mandi. Ia tidak mempermasalahkan soal pertanyaannya yang tidak dijawab oleh Thomas.

Di bawah kucuran shower, Olivia menghela nafas berkali-kali karena tidak menyangka akan secepat ini mimpinya berakhir.

Pagi ini Thomas sudah kembali lagi menjadi pria yang dingin dan kaku, sikap manisnya selama mereka mempersiapkan pernikahan ini seolah sudah habis, tidak tersisa sama sekali.

Olivia mematikan shower saat mendengar pintu kamar mandi digedor dengan kasar lalu tidak lama teriakan Thomas menyuruhnya lebih cepat karena mereka sudah ditunggu di private lounge untuk sarapan.

“Ya, sebentar lagi aku keluar,” sahut Olivia sambil menghela nafas.

Sekitar 10 menit kemudian, Olivia keluar sudah berpakaian rapi dan berdandan tipis.

“Ganti bajumu dengan yang itu ! Barusan mami menyuruh orang mengantar kemari.”

Olivia melihat sebuah dress warna kuning pastel yang dibentangkan di atas tempat tidur. Diiriknya Thomas sudah memakai kemeja dengan warna yang sama.

Tanpa banyak bicara, Olivia mengambil dress itu dan kembali masuk ke kamar mandi. Thomas diam saja, duduk di sofa dan sibuk dengan gawainya sambil senyum-senyum.

Kenapa Olivia merasa dia sudah masuk perangkap dan harus mempersiapkan diri menghadapai mimpi buruk sepanjang hidup pernikahannya ?

“Tunggu.”

Thomas menahan lengan Olivia dan kembali menutup pintu kamar lalu mendorong Olivia dengan kasar hingga membentur pintu. Tiba-tiba pria itu menggigit leher Olivia yang terekspos, bukan hanya satu tapi beberapa hingga meninggalkan bercak kemerahan.

“Kamu sudah gila !” pekik Olivia yang sempat memberontak.

Thomas malah tesenyum smirk dan kelihatan puas dengan hasil mahakaryanya.

“Sempurna !” gumamnya pada diri sendiri.

“Apanya yang sempurna ?” geram Olivia dengan mata mendelik.

“Untuk kebaikan kita bersama,” sahut Thomas dengan senyuman sinis.

Sebagai wanita yang belum berpengalaman, Olivia tidak mengerti maksud Thomas apalagi sekarang pria itu malah berjalan di depannya menuju lift. Mereka bagaikan orang asing yang tidak mengenal satu sama lain.

Begitu sampai di lantai 15, tiba-tiba kelakuan Thomas berubah lagi. Tangannya menggandeng Olivia saat keluar lift sampai ke depan pintu restoran. Wajahnya juga terlihat sumringah.

Waktu Olivia melihat siapa saja yang ada di dalam private restoran itu, barulah ia mengerti kenapa Thomas berubah jadi manis lagi bahkan seperti orang yang sedang kasmaran, Thomas enggan melepaskan jemari Olivia bahkan saat mereka menyapa kedua orangtua.

“Tom Tom gahar juga ya !” celetuk salah satu sepupunya yang tinggal di Amerika.

Olivia sempat bingung meski bibirnya menyunggingkan senyum. Begitu Thomas menyentuh lehernya dan memberikan ciuman mesra barulah Olivia mengerti.

Jadi ini alasanmu sengaja membuat tanda-tanda di leherku ? Apa sebenarnya yang kamu rencanakan dengan pernikahan ini ?

Gaby yang tidak mengerti dengan pertanyaan auntienya menautkan alis.

“Papi kenapa Oma ?” tanya bocah itu pada Yuli.

Semua yang ada di ruangan kecuali beberapa bocah tertawa sedangkan Olivia pura-pura tersipu padahal ia sedang menahan rasa marah karena merasa sudah dijebak oleh Thomas.

1
Bunda Ochie
ayo semangat livi..kaki tangan tom sptnya yg buat kamu kena pecat..
vj'z tri
semangat livi ...🤩🤩🤩🤩
vj'z tri
Brian kah 🤔🤔🤔🤔🤔🤔
vj'z tri
iya Livi pelan pelan sajaaaaa aaa bicara dengan mamer ,semoga bisa pisah dari tom cat biar nyeselll terus nagis guling guling dia 😤😤😤😤
Seri ArSyarief
sy rasa Olivia nggak perlu mempertimbangkan kesehatan mami nya Thomas, biar Thomas juga mikir gimana sakitnya tidak di perdulikan dan mgkn di tinggalkan oleh mami
ninik setiorini
bagus, menimbulkan penafsiran yg ambigu untuk tom
ninik setiorini
tomcat sungguh tak melewatkan kesempatan. ayo dilanjut
vj'z tri
dasar tom cat aji mumpung 🤣🤣🤣🤣🤣
vj'z tri
tom cat ,Lo pasti akan nyesel ,😏😏😏😏
Anto D Cotto
menarik
Anto D Cotto
lanjut crazy up Thor
Anto D Cotto
menarik
Baretta
Kak, jangan lupa bintang limanya 😘😘
vj'z tri
ayo Livi balas perlakuan tom cat 🥳🥳🥳🥳🥳
vj'z tri
tunggu pembalasan Livi tom tom 🤣🤣🤣
vj'z tri
tambah penasaran loh ,lanjut Thor 🥳🥳🥳🥳
vj'z tri
apa yang kamu sembunyikan tom tom 🤔🤔🤔🤔🤔🤔
vj'z tri
dan di saat Livi menyerah kamu sendiri yang akan memohon agar Livi tidak pergi 🤭🤭🤭🤭🤭🤣🤣🤣🤣🤣🤣
vj'z tri
tom tom keterlaluan lu jadi co live bukan barang yang bisa lu lempar kesana kemari sesuka mu 😏😏😏😏 jangan nyesel kalau nanti Livi pergi 😤😤😤😤
vj'z tri
wooohhhhooo bales livi 😤😤😤😤😤
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!